webnovel

Re Life In Anime World

Saya seorang otaku yang hanya suka berdiam diri di kamar sembari menonton anime terkadang melihat manga erotis. Aku mungkin seorang manusia yang gagal namun aku tetep berpendirian teguh pada budaya otaku ku ini, aku tak ingin keluar untuk sekolah ataupun berinterkasi, aku tidak ingin sama sekali. Orang tua ku bahkan sampai tak peduli lagi padaku, namun dibalik ketidak pedulian mereka, mereka masih lah orang tua yang sayang padaku, tak lupa setiap hari mereka menyisakan makanan untuk ku makan. Suatu hari aku menonton anime yang bercerita tentang kehidupan sosial, disitulah aku menonton dan menonton hingga aku merasakan hatiku bergejolak. "Mengapa diriku menjadi seorang pecundang seperti ini? Aku harus mengubah hidupku ini!" Aku berlari keluar kamar untuk mengatakan kepada orang tua ku bahwa diriku akan berubah, namun naas aku tersandung plastik makanan ringan dan menghantam lantai kamar dengan kepala terlebih dahulu. Pandangan ku kabur, saat ku sentuh dahi ku darah terlihat di tangan ku, saat itu pula Tuhan mengambil nyawa ku. #jika ada kata yang kurang tepat, segara komen agar cepat di perbaiki dan kalian bisa lebih enjoy dalam membaca cerita ku

U_ardi · Anime & Comics
Not enough ratings
273 Chs

94.) Gagal be mine

Sebelumnya jam 4 sore di restoran Wagnaria.

"Izumi san maukah kamu hadir dalam festival sekolah SMA ku tanggal 30 nanti" ucap Takaoka dengan grogi

"Boleh saja, tapi memangnya kamu tampil?"

"Aku akan tampil bersama klub koto, aku ingin kamu melihat ku"

"Boleh saja, tapi jam berapa Takaoka kun?" tanya Izumi

"Jam 9 pagi"

"Baik, aku akan hadir"

.

Kembali ke rumah Haruka

Hari Selasa 30 Juni, jam 5,30 pagi.

"Saki chan ayo bangun, aku akan berangkat jam 6.15 sebabnya"

"Ughh kenapa pagi pagi sekali" tanya Saki masih memejamkan matanya

"Aku ada acara pelepasan atlet yang akan mewakili sekolah jam 7 nanti, sensei mengatakan kita harus bersiap jam 6.30"

"Astaga aku lupa, tunggu sebentar aku mau mandi, makanannya mau apa?"

"Tidak usah, aku sudah masak sesuatu kok"

"Masak mie?" tanya Saki

"Bukan, tapi telur dadar"

"Ihh itu belum sehat, pokoknya jangan makan sebelum aku masak"

"Hmm baik baik"

Saki mandi aku keluar kamar duduk di meja makan.

Sembari menunggu Saki siap ya tentunya cari uang dulu.

"Yang mau lihat aksi keren voli ku, jangan lupa lusa tanggal 2 Juli jam 8.30 datang dan meriahkan gedung olahraga prfektur Miyagi!" tulis ku dalam judul live stream

Komentar pertama masuk

"Kutunggu kamu kakak, semoga bisa menang sampai nasional" ketik aku atas nama aku Ami22

Langsung ku ucap saja.

"Apa kamu Ami chan?" tanya ku

"Benar kak" balasnya lewat komentar

"Sebentar ayo kuta discord bareng Ami chan" ucap ku

"Tidak usah kak"

"Sudah ayo saja, siapa tau kamu jadi terkenal" ucap ku

"Um baiklah"

.

Ku matikan live lalu ku kirim link discord video pada email nya Ami chan.

Setelah terhubung ku buka live lagi.

"Uwaa kawai!!" komentar akun Fish55 saat melihat Ami chan

"Perkenalan ini Ami chan, dia itu gadis yang imut dan baik"

"Kakak Haruka jangan bicara berlebih seperti itu"

(2000 rb yen) "Ami chan perkenalkan dirimu"

"Ami chan tolong perkenalkan dirimu tapi jangan sebut alamat lengkap, cukup kota kamu tinggal saja" ucap ku

"Umm, halo namaku Ami Futari, aku baru berumur 11 tahun, kelas 5 sd, dari Sendai, salam kenal semuanya"

Komentar jadi gaduh karena keimutan Ami chan.

"Ami chan siapanya Haruka?" tanya Akun atas nama Chinatsu01

"Eh Chinatsu chan?" tanya ku

"Benar kak aku Chinatsu Gotou, sudah lama ya kak"

Ku ajak gabung juga Chinatsu chan, jadilah kami live 3 orang, kami live selama 20 menit, mengobrol sekaligus tanya jawab dengan para fans.

Setelah live selesai ku lihat dana donasi yang terkumpul, sebanyak 2,3 juta yen terkumpul, ku kirim pada Ami dan Chinatsu chan sebanyak masing masing 500 rb yen, mereka sempat menolak tapi setelah ku katakan "Uang ini terserah mau kalian sumbangan atau gunakan sendiri, ini juga hak kalian, jadi jangan menolak, jika menolak lebih baik kita putus pertemanan sendiri", setelah ku katakan itu mereka langsung mengirim no rekening bank, kurasa milik orang tua mereka.

Lalu sisanya sebanyak 1,3 juta yen ku sumbangan secara cuma cuma untuk korban bencana di Palestina, ya walaupun bukan se bangsa, tapi setelah ku lihat video kekerasan pada anak kecil ataupun peledakan bangunan, dalam hati aku merasa sangat kasihan, negara lain sudah menikmati kemerdekaan, mereka masih berjuang dari penjajah.

Ku sumbangkan uangku lewat website Indonesia peduli Palestina, ya Jepang jarang ada galang dana, jadi ku sumbangkan uangku lewat sana saja.

Setelah ku sumbangan uangnya aku langsung di kontak oleh adminya kurasa.

"Terima kasih atas bantuan anda tuan, semoga uang ini bisa bermanfaat bagi orang orang di jalur gaza Palestina" (Dalam bahasa Indonesia)

"Sama sama, saya mungkin bukan seagama islam tapi saya juga bisa merasakan penderitaan mereka yang terjajah, semoga uang yang tidak seberapa itu dapat membantu kalian dalam memberikan bantuan bagi korban perang di sana" balas ku dalam bahasa Indonesia tentunya

"Semoga tuhan anda memberkati anda tuan.. "

"Namaku Haruka jika di tulis dalam huruf alfabet" balas ku

"Semoga tuhan anda memberkati anda tuan Haruka"

"Tentu, semoga lancar dan tetaplah berjuang untuk mereka" balas ku

.

Jam 6 pagi.

Aku dan Saki sarapan telur dadar dan sayur oseng buncis tahu.

"Makan yang banyak Haruka kun, seminggu kedepan kamu tidak akan bisa makan masakan ku loh"

"Bisa kok" balas ku

"Eh bisa?" tanya Saki

"Tentu saja bisa, sini dengan Sendai hanya 2 jam paling lama, jadi kamu bisa mengirim makanan lewat fast pos"

"Tidak rugi di ongkos kirim?" tanya Saki

"Ya tentu saja rugi, tapi kamu kan banyak uang Saki chan"

"Kamu mau ku kirimkan makanan?" tanya Saki

"Boleh saja, tapi kirimkan yang makan malam saja, aku tidak mau membuat petugas kirim harus melakukan perjalanan jauh pagi pagi"

"Baiklah, akan ku kirimkan disana tinggal kamu panasi"

"Oke"

.

"Ayo berangkat, sudah jam 6.10 Haruka kun"

"Iya, naik mobil civic ya"

"Tentu saja, nanti kan ada aku ibu dan Shindou san"

"Baik baik"

.

Jam 6.15 kami sampai di parkiran restoran.

Aku dan Saki langsung pergi kr kelas untuk menaruh tas, aku pergi langsung ke gedung olahraga meninggalkan Saki, ya untuk persiapan.

Jam 7 apel pagi di mulai.

"Sebelum di mulai saya selaku kepala sekolah di sini, ingin kalian semua memberikan semangat pada teman teman kalian yang akan mewakili sekolah kita dalam lomba festival musim panas, doakan mereka agar di lancarkan lombanya dan kembali pulang dengan membawa mendali juara untuk kita, mari kita sambut 135 atlet kita yang akan berpartisipasi dalam berbagai macam lomba dari bola hingga atletik"

Aku berjalan di barisan terdepan untuk mengawalinya, jujur ini membuat ku sangat grogi sebab di belakang teman teman ku bawa jersey tapi diriku yang hanya membawa almamater sekolah ini.

Tepuk tangan sangat meriah terdengar silih berganti.

"Huh kurasa akan konyol jika aku grogi saat bicara nanti" pikir ku

"Tenang Haruka kun" ucap Daichi

"Hmmzz kamu kira ini salah siapa juga huh!" ucap ku dengan nada tak suka

"Hehe maaf maaf aku lupa"

.

Ketika kami semua berada di atas panggung.

Aku maju kedepan untuk memberikan sambutan.

Sebelumnya aku di suruh sebagai pemberi sambutan sebab inilah aturan, kelas 1 dan yang paling mencolok ialah yang akan memberikan sambutan, aku bahkan tidak di beri tau akan terjadi seperti ini, tapi untung saja Takeda sensei sudah memberikan ku contekan kertas untuk ku baca.

Saat di depan mic, ku lipat kertas ku lalu ku masukan dalam saku.

"Tampa teks?" pikir guru sastra dan Takeda sensei yang melihat

Ku mulai pidato sekaligus sambutan ku.

.

Teman, Selamat Pagi .

yang terhormat kepala sekolah,bapak dan ibu guru yang saya hormati dan teman-teman sekalian yang saya cintai.

pertama marilah kita panjatkan puji syukur kehadiran tuhan yang maha esa.

yang telah memberikan kesehatan pada kita semua.

Pada kesempatan kali ini saya akan berbicara tentang MIMPI

Kita semua harus mempunyai impian.

Impian tidak akan datang dengan sendirinya

Impian bukan hanya milik orang kaya,akan tetapi kita memiliki kesempatan itu juga.

Lakukanlah sesuatu yang positif yang anda sukai,maka sedikit demi sedikit akan menjadi lebih bai.

Kemampuan dapat dipelajari dari manapun dan dari siapapun juga

Yang terpenting adalah jangan patah semangat

Hubungan pergaulan juga menentukan

Oleh karena pilihlah teman yang baik

Masa depan yang indah sudah ada didepan kita, tinggal kita yang menentukannya, hidup itu bukan hanya soal pacaran, bermain, ataupun satu urusan selesai sudah, bukan seperti itu.

Kalian masih muda, manfaatkan semangat kalian untuk kerja keras, jangan kalian banggakan uang yang kalian minta dari orang tua kalian!

Tunjukkan jiwa dan semangat muda untuk hal positif, saya percaya setelah insan punya kelebihan sendiri sendiri walaupun mereka itu yang kalian anggap pecundang sekalipun.

sekian penyampaian dari saya,kurang lebihnya mohon maaf

Terima kasih.

.

"Astaga melenceng sagat jauh dengan tema kita yang ingin memberikan doa bagi atlit ya" ucap Takeda sensei

"Tidak apa, itu juga mengartikan motivasi semangat kok" balas Sumire sensi

"Betul, aneh juga sebenarnya, itu materi pidato yang perlu di susun seharusnya, tapi Haruka bisa saja membuat dalam sekali jalan" komentar Hina sensei

"Hehe itulah murid dari kelas ku" ucap Minami sensei dengan bangga

"Hileh jika tidak di suruh pindah aku pun akan tetap menjadi wali mereka" ucap Hina sensei

"Suruh siapa mau di pindah" balas Minami

"Sudah jangan bertengkar, aku yang mengajar Haruka saja tetap bisa bangga kok" ucap Yuki sensei

"Aku juga" ucap Yamato sensei

.

Setelah sambutan dan pidato ku selesai kami mengucap permohonan secara bersamaan.

"Mohon doa dan dukungan kalian agar kami bisa mengharumkan nama SMA!" teriak kami bersamaan

Tepuk tangan terdengar lagi, kali ini lebih keras hingga di luar mungkin bisa terdengar.

Setelah itu kami turun dari panggung, apel pagi di lanjutkan.

.

Jam 8 pagi.

Lomba King dan Queen SMA di mulai.

Sungguh kebetulan yang sangat menjengkelkan, aku dan Saki bisa bisanya dapat nomor urut satu, ya sudahlah akhirnya aku dan Saki naik ke atas panggung.

Aku dengan pakaian tuxedo, Saki dengan gaun ala ala Cinderella.

"Halo semuanya" ucap ku

"Oiiii!!" teriak para penonton

"Disini kami berdua akan mengatakan visi dan misi kami jikalau kami akan jadi duta SMA, Kuharap kalian mendengarkan dengan seksama"

Visi kami

"Menerapakan tata krama yang baik serta tidak ada tindakan buliying di sekolah" ucap ku

"Menerapakan 5 kebiasaan, senyum, sapa, salam sopan dan santun" ucap Saki

Misi kami

"Menciptakan lingkungan sekolah yang nyaman untuk pembelajaran tanpa adanya pembeda antara satu dengan yang lain" ucap kami berdua

"Terima kasih banyak atas perhatiannya" ucap Saki

Kami pun turun, lomba final duta SMA akan di adakan jam 1 siang nanti jadi ya ini hanya mengatakan visi misi.

Acara berikutnya adalah selingan dari pertunjukan kelas lalu di selingi lagi visi misi duta lain, terkadang pertunjukan dari klub ekskul juga ikut memeriahkan.

Jam 9, tepat saat klub Koto tampil.

Jreng jreng jreng

"Berapa kali pun ku dengar tetap saja suara koto menggetarkan hatiku" ucap ku yang tak sengaja di dengar Saki

"Bukan hanya kamu Haruka kun, aku juga, murid lain juga, lihat saja mereka semua yang terpana akan penampilan klub koto" ucap Saki sambil menujuk murid lain serta tamu dari luar

.

Jam 9.10 pertunjukan berakhir namun ada hal unik di sini, lampu gedung tiba tiba di matikan.

Lampu sorot menyala menujukan Takaoka di atas panggung sambil memegang mic.

"Wah ada acara tembak menebak rupanya" ucap Saki

"Kamu tau hal seperti ini?" tanya ku

"Tentu saja tau, beberapa sekolah mengadakan acara seperti ini, aku lihat di Youtube, sepertinya Karasuno ikut ikutan" balas Saki

"Izumi san apa kamu ada di sini" ucap Takaoka

Aku dan Saki yang mendengar kaget bukan main.

"Dia panggil Izumi kan?" tanya ku

"Iya Izumi san, tapi entahlah itu murid ataupun Izumi san pelayan resto" balas Saki

Seseorang di tengah kerumunan melambaikan tangan, lampu sorot menyorotinya.

Wanita dengan gaun normal dan rambut yang di ikat kucir kuda, tampak sangat menawan diterangi oleh lampu sorot itu.

Aku dan Saki melihat siapa yang di sorot itu, dugaan ku ternyata benar, Izumi san karyawan ku.

"Astaga dia sangat cantik!" ucap Kota

"Benar dia cantik lah, sungguh beruntung kamu Takaoka kun" ucap Saneyasu

Takaoka menarik nafas sebentar.

"Izumi san tolong menikahlah dengan ku" teriak Takaoka

Aku dan Saki langsung menepuk kepala, sebab pernyataan yang sangat absud itu.

"Woy bukan menikah tapi pacar" teriak Chika

"Eh maaf maaf ku ulangi, Izumi san maukah kamu menjadi pacar ku"

Izumi diberikan mic untuk menjawab.

Bgm drum terdengar untuk membuat perasaan ingin tau jadi lebih besar.

Izumi san mengangkat mic dan menjawab.

"Maaf Takaoka kun, aku sudah ada orang yang ku suka"

Drum berhenti back song "Get the moon" di putar.

Suasana gedung olahraga jadi sangat sunyi, ya untuk mengapresiasi keberanian Takaoka walaupun tertolak.

Takaoka sungguh tak percaya akan jawaban itu

Takaoka berbalik, di belakang Chika dan csnya bersiap memberikan pelukan hangat.

.

"Namanya Tetsuki Takaoka" ucap Izumi

"Whooooooo" teriak kami saat mendengar Izumi san mengatakan itu

Takaoka berbalik lagi.

Air matanya sudah mentes ternyata.

Kami yang melihat jadi tertawa.

"Jadi kita pacaran Izumi san?" tanya Takaoka lewat mic

"Tidak, tapi akan ku tunggu kamu selesai sekolah, jika di masa depan masih menyukai ku katakan kembali padaku dan aku akan menerima mu"

Kami kembali bersorak.

"Yee aku masih ada kesempatan" teriak Takaoka

.

Lampu kembali di nyalakan, lalu host naik ke panggung.

"Huh hampir saja ya tertolak Takaoka kun, tapi untung saja Izumi san masih memberikan kesempatan untuknya, mari kita berikan tepuk tangan untuk mereka berdua!" teriak host acara

Kami memberikan tepuk tangan.

"Acara selanjutnya adalah penyampaian visi misi dari duta kelas 11, 8, waktu dan tepat kami persilahkan" ucap Hostnya

.

Jam 10 pertunjukan kelas ku dan Saki di mulai.

Kami naik kembali ke panggung dengan pakaian yang sama dengan tadi tentunya.

"Kalian sudah bosan dengan acaranya?" teriak ku

"Benar!"

"Kalian mau mendengarkan musik lembut atau yang semangat!"

"Semangat!"

"Maaf aku tidak punya" balas ku yang membuat penonton terdiam

"Hahaha tenang aku hanya bercanda, pak jhon mulai musiknya" ucap ku

Musik di mulai

Kami menyanyikan lagu Rewrite the star.

"You know i want you"

.

"That you are my destiny"

"What if i rewrite the star"

.

Walaupun Saki agak sedikit miss di lirik awal namun saat reefnya Saki tampil sangat keren, nada tinggi yang tercapai dan suara yang merdu.

"Astaga aku jadi apa di sini" pikir ku saat karena aku kalah suara dengan Saki

Namun Saki memberikan aku ruang saat lirik yang di nyanyikan bersama.

Para penonton berteriak hiteris, ada yang video ada pula yang memfoto kami berdua.

Suara ku yang normal merdu dengan suara berbakat dari Saki yang punya tone sendiri dan bisa mencapai nada tinggi, kami memecahkan suasana di gedung saat itu.

Teriakan penonton terdengar sampai luar hingga membuat orang yang di luar berbodong bondong masuk ke gedung olahraga.

Setelah 5 menit lagu akhirnya selesai.

"Tepuk tangannya yang meriah untuk pasangan Saki dan Haruka!" teriak Host mnya

Tepuk tangan sangat meriah ditujukan pada kami berdua.

Setelah tepuk tangan selesai aku dan Saki berniat turun panggung.

"Sebentar, aku mau wawancara kalian berdua" ucap Hostnya

"Eh baiklah"

Masih di atas panggung.

"Hmm biar ku tanya dulu apa kalian sudah kenal dengan Haruka dan Saki!"

"Sudah!"

"Siapa mereka!"

"Duta SMA"

"Yutuber terkenal!"

"Pasangan paling romantis!"

"Waduh Haruka san, kata mereka ada yang bilang duta SMA bagaimana pendapat mu ataupun pendapat Saki san juga boleh" ucap Host padaku

"Aku dan Saki tidak terlalu berharap lebih, saingan kami pun juga hebat hebat dengan visi misi dan lebih baik, tapi jika kami berdua ada kesempatan tentunya kami tidak akan menolaknya"

"I love you Haruka!" teriak penonton wanita

"Eh eh ngawur kalian, Haruka ini sudah punya istri namanya Saki Shinomiya Jadi lupakan bilang sukanya, cukup jadi fansnya" ucap Host dengan nada bercanda

"Sekarang untuk Saki san, ku dengar kamu mau meluncurkan single terbaru, apa boleh nih kita diberikan spoiler liriknya" ucap Host satunya

Saki menengok padaku, aku mengkode boleh saja.

"Baiklah hanya satu patah lirinya ya" ucap Saki

"Oke oke" ucap Hostnya

"When you're near, i hide my blushing face, and trip on my shoelaces"

"Hello how are you my darling today"

"Wahhh merdunya suaranya" ucap Host

"Tidak salah ya, subscriber mereka saja sampai 23 juta" balas Host satunya

"Salah, tadi ku lihat saja sudah naik ke angka 27 juta"

"Haha ya pokoknya kita doakan saja bisa tembus 50 juta lalu 100 juta"

Host menanyai kami lagi beberapa hal, setelah 10 menit akhinya kami di perbolehkan turun panggung.

"Terima kasih Haruka san dan Saki san, semoga bisa menang dalam duta SMA"

"Sama sama" balas Kami berdua lalu turun dari panggung

.

Jam 12.30

"Pengumuman, bagi kelas yang di panggil, selamat kalian lolos ke babak final duta SMA" ucap seseorang dari spiker sekolah

"10,5,..."

Kami sekelas lamg berteriak gembira, sebab kami akan mendapat peluang lebih tinggi untuk menjadi pemenang utama pada festival kali ini.

"Dimohon untuk nama yang di panggil jam 1 siang daftar ulang di panitia tempatnya di gedung olahraga, sekian terima kasih banyak atas perhatiannya"

.

Jam 1 siang.

Setelah makan siang aku dan Saki siap tampil kembali, lagi lagi kami mendapatkan tampil nomor pertama, pada final kali ini kami akan tanya jawab dengan juri, lalu tunjuk bakat.

.

"Pasangan pertama silahkan naik" ucap hostnya

Kami berdua naik.

Juri menilai penampilan kami, lalu mulai bertanya.

"Sensei punya kondisi di sini, jika ada teman kalian yang tidak mau masuk sekolah apa yang akan kalian lakukan sebagai seorang duta SMA jikalau terpilih" tanya Rin sensei

Aku maju duluan.

"Kami tidak akan bertindak apa apa, urusan murid tidak masuk ataupun permasalahan internal, itu bukan urusan kami, kami hanya pemberi contoh, jikalau bisa pun aku tidak akan mau, sebab itu bukan tugas ku, itulah tugas guru wali dan guru konseling untuk memberikan penyuluhan pada siswa tersebut, jadi jawaban dari saya adalah hanya memberi contoh baik tanpa melakukan tindakan pendekatan apapun"

Juri mencatat nilai untuk jawaban ku.

"Saya ingin bertanya pada Saki, jikalau pasangan anda ini tidak dapat melanjutkan tugas apa anda akan ikut ikut tidak bisa juga?" tanya Hina sensei

"Tentu saja tidak, saya punya tugas ya saya emban tugas itu dengan penuh tanggung jawab hingga akhir masa jabatan, urusan pasangan yang tidak bisa melanjutkan, bisa di cari dengan yang lainya"

Setelah 10 pertanyaan kami tujuk bakat, aku dan Saki tampil musik lagi, tapi kali ini aku memainkan instrumen sekaligus ikut vokal.

.

Kami hanya tampil bakat selama 3 menit, jadi lagunya tidak sampai selesai.

Lagu cinta penuh arti dan lagunya tersampaikan oleh pendengar sebab Saki yang menyanyikan dan aku yang memfolownya.

Jadilah master piece untuk lagu yang baru saja ku mainkan dengan Saki.

"Sayonara i love you" itulah judul lagu yang Saki nyanyikan

.

Kami sekali lagi mendapatkan sorakan dan tepuk tangan sangat meriah.

"Buat kalian yang kehilangan pacar jangan bersedih, masih ada calon lain, ingatlah pacar hanya janji kata" ucap Saki

"Tapi menikah adalah janji antara kamu dia dan di catat oleh tuhanmu, jadi menikah saja sana" ucap ku mengakhiri penampilan musik kami.

Aku dan Saki mendapat senyum dari para guru.

.

Jam 2 pengumuman pemenang.

"Selamat pada pasangan Haruka dan Saki yang memenangkan lomba duta SMA, mari berikan tepuk tangan yang meriah!!" teriak Hostnya

.

Sensei memberikan kami piala, sabuk kehormatan, mahkota raja dan ratu, serta uang hadiah, mungkin senilai 10 rb yen.

"Kalian pantas, tapi jangan lakukan lagi untuk menyuruh menikah pada orang lain, sensei jadi terhina loh" ucap Hina sensei sambil memberikan kami uang hadiah

"Hehe tidak akan aku ulangi sensei" balas ku

"Baguslah"

Lomba festival sekolah akhirnya di tutup, sekarang pengumuman, juara setiap lomba olahraga, lomba keindahan kelas dan pengumuman juara utama.

"Selamat pada kelas 10,5 yang sekali lagi memenangkan lomba hari ini, dengan judul all word, selamat juga untuk 10,5 yang di nobatkan sebagai juara utama dalam festival sekolah kali ini, perwakilan mohon maju"

"Yoshaaaa" teriak kami

"Whoooi" teriak Minami sensei selaku wali kami juga berteriak sangat keras

Tadakuni dan Yoshi maju sebagai perwakilan kelas kami, sebab hanya mereka lah yang belum maju ke depan, kami sudah maju semua ke depam untuk menerima hadiah entah dari lomba olahraga maupun lomba permainan.

.

Jam 2-3 sianh kami istirahat, sekaligus ganti baju untuk persiapan menonton konser L'Arc-en-Ciel.

Jam 3 - 4 pertunjukan dari band lain, jam 4-5 petunjukan ku dan Saki, kami hanya menyanyikan lagu kami, contohnya Sayonara, lalu jam 5-7 puncak acara, konser L'Arc-en-Ciel

Semua pertunjukan itu sangat meriah, sebab di laksanakan di halaman sekolah, mungkin inilah pengalaman ulang tahun sekolah yang paling meriah.

Note : bisa mengundang band ternama sebab Kiyoko Shinomiya menyumbangkan uang ke SMA ini tanpa sepengetahuan Haruka.

Hura hura dan hura itulah yang kami lakukan selama 4 jam, semua stamina habis untuk bernyanyi bersama dan loncat loncat untuk memeriahkan konser, minus mereka yang ikut lomba sadar akan menjaga stamina.

Jam 7 acara selesai, kami para anggota voli laki laki dan wanita kumpul di dekat pos satpam, sensei membawakan kami nasi box, lalu jam 8 malam kami berangkat ke Sendai.

"Sampai jumpa" ucap ku pada Saki

"Jangan lirik wanita lain di sana"

"Iya iya"