webnovel

Re Life In Anime World

Saya seorang otaku yang hanya suka berdiam diri di kamar sembari menonton anime terkadang melihat manga erotis. Aku mungkin seorang manusia yang gagal namun aku tetep berpendirian teguh pada budaya otaku ku ini, aku tak ingin keluar untuk sekolah ataupun berinterkasi, aku tidak ingin sama sekali. Orang tua ku bahkan sampai tak peduli lagi padaku, namun dibalik ketidak pedulian mereka, mereka masih lah orang tua yang sayang padaku, tak lupa setiap hari mereka menyisakan makanan untuk ku makan. Suatu hari aku menonton anime yang bercerita tentang kehidupan sosial, disitulah aku menonton dan menonton hingga aku merasakan hatiku bergejolak. "Mengapa diriku menjadi seorang pecundang seperti ini? Aku harus mengubah hidupku ini!" Aku berlari keluar kamar untuk mengatakan kepada orang tua ku bahwa diriku akan berubah, namun naas aku tersandung plastik makanan ringan dan menghantam lantai kamar dengan kepala terlebih dahulu. Pandangan ku kabur, saat ku sentuh dahi ku darah terlihat di tangan ku, saat itu pula Tuhan mengambil nyawa ku. #jika ada kata yang kurang tepat, segara komen agar cepat di perbaiki dan kalian bisa lebih enjoy dalam membaca cerita ku

U_ardi · Anime & Comics
Not enough ratings
273 Chs

93.) Yoshaa

Jam 10.30 malam aku dan Saki tiba di rumah.

Di depan gerbang rumah kami.

"Lekas tidur ya kalian berdua" ucap Ibu Saki

"Tentu ibu" ucap ku

"Jangan terbawa suasana liburan kalian malah happy happy di rumah" ucap Ayah

"Jangan katakan hal mesum ayah" balas ku

Mereka semua kembali melanjutkan perjalanan.

"Ayo masuk" ucap Saki

"Kamu tolong bawakan pakian gantinya, biar ku bawa kopernya"

"Iya"

Di dalam kami langsung di sambut oleh Hachan yang menunggu kami pulang di ruang tamu.

"Hachan kesepian ya" ucap Saki sambil mengelus kepalanya

"Meow" (Kemana saja kalian! Teganya meninggalkan aku sendiri di sini!)

"Saki kamu tolong berikan makanan tambahan untuk Hachan"

"Untuk apa?" tanya Saki

"Ya sebagai permintaan maaf kita padanya, hewan juga punya perasaan, jika mereka merasa di cuekan mereka akan cuek juga pada kita"

"Oh aku baru tau logika seperti itu, makannya berapa banyak?"

"Ambil saja segengam tangan"

"Oke"

"Meow!" (Mau kemana lagi kamu 'Kamu=Saki')

Aku langsung pergi ke kamar untuk langsung istirahat, hari ini sangat melelahkan.

Namun sebelum tidur aku main ponsel dulu untuk lihat lihat informasi terbaru soal ps 6, katanya hari ini, jam 12 siang tadi ps 6 sudah rilis di Jepang.

Ku lihat di berita,

"PS 6 konsol game terlaris, jam 12 sampai sekarang pemesanan sudah tembus ke angka 15 juta pcs"

Aku langsung punya firasat buruk ini, ku lihat di situs resmi sony.

"Sold out"

"Tidak!!!" teriak ku karena kehabisan stok gelombang pertama, yang artinya stok akan di isi kembali dalam 2 hari lagi.

Saki langsung masuk kamar setelah mendengar aku berteriak.

"Ada apa Haruka kun?"

"Aku tidak sempat beli ps 6" ucap ku sambil pura pura sedih

"Hmm ku kira apaan, kamu ini membuat ku khawatir saja"

"Tapi aku gagal beli Saki chan"

"Ya masih ada lain hari bukan? Beli saja ketika stok sudah di riset ulang"

"Iya" ucap ku dengan nada sedih

.

Jam 11

Kami berdua sudah bersiap untuk tidur, sementara Hachan sudah terlelap di kandangnya.

"Saki saki saki" ucap ku karena Saki terus mencium ku

"Kenapa?"

"Hentikan itu, kamu membuat ku geli"

"Ara, biasanya kamu yang minta, tapi sekarang malah geli?"

"Ya kamu itu kesambet apaan, tiba tiba saja cium cium aku"

"Aku ingin main Haruka kun"

"No no no, besok kita menyanyi, harus jaga stamina"

"Besok lomba olahraga, bukan menyanyi"

"Oh benar juga, kita kan menyanyinya hari selasa"

"Nah itu ingat, ayo kita main saja, aku sudah terangsang Haruka kun"

"Sebentar sebentar" ucap ku sambil memikirkan suatu kemungkinan

"Kamu habis makan atau minun sesuatu?" tanya ku

"Hanya minum dari botol mineral yang ibumu kasih"

Di rumah Shinomiya

"Sayang botol minum ku mana?" tanya Ayah

"Sudah di habiskan Saki chan tadi"

"Heh, kamu tidak bercanda?"

"Beneran di habiskan oleh Saki"

"Kenapa kamu berikan, itukan untuk mu"

"Ya Saki minta air, ya aku kasih, memangnya ada apa?"

"Tidak ada apa apa"

Note : air sudah di campur obat yang ada kandungan senyawa afrodisiak

Kembali ke rumah Haruka

"Ayolah Haruka kun puaskan aku" ucap Saki memegang tangan ku lalu di arahkan ke oppainya

Aku menelan ludah dengan susah payah, baru kali ini ku lihat Saki sangat liar.

"Saki chan, ayo minum air dulu" ucap ki

"Untuk apa, aku hanya ingin penis besar mu memuaskan ku"

"Jangan Saki chan, pertahankan kesadaran mu" ucap ku

"Ayolah Haruka kun"

Aku langsung pergi dari kamar lalu kembali dengan membawakan air mineral segelas.

"Minum ini sayang" ucap ku

"Aku tidak haus" jawab Saki

"Minum saja dulu"

"Untuk apa, ayo kita langsung main saja Haruka kun"

"Hmmm" ucap ku

Kulihat Saki sudah setengah sadar.

Ku suapkan air dari mulut ke mulut agar obat perangsang itu menurun kadarnya dalam tubuhnya.

"Ara, kamu ternyata juga terangsang ya Haruka kun"

"Sudah diam" ucap ku lalu mengulanginya hingga air habis

Saki sudah agak baikkan lalu ku bekap dia dalam pelukan ku agar cepat tertidur.

Tangan Saki berjalan jalan di junior ku, mengelusnya, memainkan ujungnya.

Ku tarik tangannya, sebab aku tidak suka gaya sex seperti ini.

"Tidur Saki chan"

"Main satu ronde Haruka kun"

"Tidak, kamu harus lekas tidur"

"Humm" Saki jadi cemberut

.

Jam 12 setelah penolakanan ku kesekian kali, akhirnya Saki bisa tertidur, kurasa obatnya sudah habis khasiatnya.

"Huh, ini terlalu menguji mental ku" ucap ku

Ku elus keming istriku dengan tangan kanan ku, ku mainkan sedikit pipi dan bibirnya.

"Kamu cantik sayang, sungguh berbeda dengan manga yang pernah ku lihat dulu"

Ku cium pelan kepalanya, lalu ikut terlelap dalam dunia mimpi.

.

Jam 6 pagi.

"Sayang ayo bangun" ucap Saki

"Jam 6 ya"

"Iya, ayo kita mandi lalu ku buatkan sarapan"

"Iya, Saki chan aku mau tanya sesuatu"

"Tanya apa?"

"Tadi malam kamu ingat apa yang kamu lakukan?"

"Bukannya setelah memberi makan Hachan kita langsung tidur, memangnya ada yang salah?" tanya Saki dengan muka bingung

"Tidak ada apa apa, hanya sekedar bertanya"

"Ya sudah ayo segera mandi"

"Mandi bersama?" tanya ku

"Tentu saja, ayo segera mandi, biar aku bisa langsung masak. untuk sarapan"

"Oke"

Jam 6.30 kami sarapan dengan tumis daging ayan dengan sayurnya adalah kubis di orak arik dengan telur.

"Saki chan, aku akan berangkat ke Sendai untuk lomba pada tanggal 30 nanti, tepatnya jam 8 malam, jadi aku setelah acara festival sekolah, akan langsung berangkat mingkin"

"Katamu tanggal 1"

"Ya aku lupa bahwa ada sesi pembukaan lomba serta daftar ulang peserta lomba, jadi kami berangkat tanggal 30 nya bukan tanggal 1, kamu tidak apa apa kan?"

"Iya tidak apa, tapi sering sering hubungi aku lewat video call ya"

"Tentu saja"

"Ku doakan semoga tidak lolos ke nasional"

"Eh ya jangan, doakan yang baik baik lah Saki chan"

"Ya biar kamu tidak berangkat ke Tokyo"

"Lah kamu kok aneh"

"Aneh kenapa?"

"Lomba nasional kan saat murid sekolah sudah mulai libur sekolah, jadi kamu bisa ikut ke tokyo jika klub voli sma lolos ke nasional"

"Tanggal satu memangnya?"

"Iya"

"Kenapa tidak bilang dari dulu, terlanjur ku doakan di kuil agar tidak lolos"

"Tarik kembali doa mu"

"Ya mana bisa"

"Bisa, nanti kamu berikan ke kuilnya uang dua kali lipat daripada doa yang pertama"

"Ada ya teori seperti itu?"

"Ada, coba saja jika tidak percaya"

"Baiklah, nanti setelah pulang sekolah kita ke kuil dekat sekolah"

"Tentu" balas ku

.

Jam 7 kami berangkat, 5 menit kemudian kami sudah tiba di parkiran resto.

"Pagi Haruka san" ucap Shindou yang sedang memotong tanaman pagar

"Pagi, ini ada bingkisan untuk karyawan lain, oleh oleh ku dari Sendai, tolong kamu bagikan ya Shindou san" ucap ku sambil menyerahkan tas berisi beberapa snack khas Sendai

"Siap Haruk san"

"Bye, kami masuk dulu"

"Tentu, terima kasih banyak atas hadiahnya"

.

Di kelas.

"Pertandingan pertama di mulai pukul 8 yaitu voli dan basket secara bersamaan, lalu jam 9 atletik lari estafet, lalu jam 10 nya lomba permainan, jam 12 istirahat, jam 1 di lanjutkan semi final bola voli dan basket, jam 2 final lomba estafet, jam 3 acara selesai, pemeringkatan kelas akan berdasarkan 70 % hasil lomba dan 30% dari penilaian keindahan kelas, jadi mari menangkan dan dapatkan uang senilai 10 rb yen itu!" teriak Tadakuni

"Kenapa kamu yang jadi menerangkan Tadakuni kun?" tanya Tadano

"Tidak apa, yang penting mereka jadi semangat kan"

"Huh, sebenarnya itulah tugas ku harusnya"

.

Jam 8

Voli tim 10, 5 melawan 11,5

Pertandingan hanya satu set di ambil 15 poin.

Di kelas 11, 5 lawan hanya ada Ennoshita dan Raiki, lumayan berat tapi bolehlah.

Di lapangan.

Tim ku ada Tadano Tadakuni Hinata Aku Mimasaka dan Chika.

"Tuntaskan?" tanya ku

"Tuntaskan saja, kita bermain serius di semi final" ucap Tadakuni

"Jangan, nanti tidak seru, kita buat genting saja" ucap Hinata

"Itu terlalu berisiko lebih baik cari aman, ya poin terpaut 7 mungkin"

"Baiklah, nanti akan ku buat 14 - 0, kalian eksekusi poin ke 15 saat musuh sudah di angka 7 ya"

"8 harusnya" ucap Mimasaka

"Baik di angka 8"

Permainan di mulai.

"Dilarang memakai spike keras khusus Haruka" ucap Wasitnya

"Hey apa apaan peraturan itu! Itu namanya di diskualifikasi" teriak Tadakuni tidak terima

"Di diskriminasi yang benar Tadakuni kun" ucap Tadano

"Ya itu maksud ku"

"Maaf, tapi ini yang Takeda sensei sarankan, jika menolaknya makan tim kalian akan langsung di eleminasi"

"Whoo apa apaan itu sensei" teriak ku tidak terima

.

Karena sensei tidak ada respon apapun kami memutuskan untuk pilih jalur merah.

"Kita bubar" ucap Ku

"Baik" ucap rekan setim ku

Pritt

"Sensei tarik kembali peraturannya jadi kembali kalian atau kelas kalian akan dapat hukuman" ucap Takeda sensei

"Nah begitu dong sensei huuu" sora ciwi ciwi kelas kami

.

Pertandingan di mulai dengan aku servis pertama.

Boom!

Bola ku arahkan bukan pada Raiki senpai pokoknya

Boom!

Boom!

10 menit berlalu poin sudah 14 - 0

"Bangke ini terlalu sulit" teriak Raiki dan Ennoshita

Aku melakukan servis ke 15 ku buat pelan.

Boom!

Raiki senpai bisa menahan, lalu setter mereka melakukan toss.

Boom!

Pukulan keras dari Ennoshita senpai menembus bloker kami, bola masuk ke area kami.

14 - 1

"Yoshaa" teriak musuh bahagia

"Jalankan rencana?" tanya ku

"Eksekusi saja aku bosan" ucap Tadakuni

"Baiklah"

Setter mereka servis, Tadano mengcovernya, bola mengarah padaku.

Aku melakukan umpan cepat pada Hinata.

Boom!

Quick cepat kami merobek pertahanan lawan.

"Yoshaa" teriak kami

15 - 1

Sensei yang di luar lapangan sudah memikirkan ini pasti akan terjadi.

"Sensei jalankan peraturannya, aku rela tidak melakukan jump serv" ucap Tanaka yang takut jika berhadapan dengan kelas ku

"Benar sensei, Haruka terlalu mengerikan" ucap Kinoshita

"Iya iya, nanti sensei berikan peraturan baru"

.

Kami yang habis main voli langsung melihat lomba basket, dimana tim kami masih belum main tapi sudah persiapan.

"Jangan khawatir aku ada" ucap ku

"Iya aku juga" ucap Chika

Jam 9 pagi tim basket kelas ku main berhadapan dengan kelas 12, 9

Untuk basket asal tidak berhadapan dengan kenji ataupun Kaname kurasa bisa mudah, buktinya dalam 10 menit pertandingan, tim kami berhasil memenangkan pertandingan dengan skor 23-8.

Setelah pertandingan itu, kami melihat pertandingan lari estafet, namun sayangnya tim putra kelas kalah di penyisihan, tapi untuk tim putri berhasil menang.

Jam 9.30 voli kembali berjalan, tim kelas ku sekarang berhadapan dengan kelas 12,11.

"Tidak ada anggota voli di tim itu Haruka kun?" tanya Chika

"Tidak ada"

"Oke kurasa bisa mudah, Haruka kun buat servis biasa saja" ucap Tadakuni

"Baiklah"

.

Selama 15 menit pertandingan akhirnya tim kami menang lagi dan melaju ke babak 4 besar, tim yang lolos ada kelas ku, kelasnya Kageyama, kelasnya Asahi dan Daichi, kelasnya Tsukishima dan Yamaguchi, kelasnya Tanaka dan Kinoshita, kelasnya Nishinoya, kelasnya Kiyoko (management tim bisa di lakukan baik oleh Kiyoko), terakhir kelasnya Suga.

Jam 10.30 , kami mendapat kabar kemenangan pertama dalam lomba permainan air yang di lakukan oleh putri.

Lalu jam 11, tim kami berhasil melaju ke babak 4 besar dalam basket.

Jam 11.10 voli main lagi, lawan kami adalah tim Kiyoko san.

Sensei sudah membuat aturan servis keras maksimal 7 kali, jika lebih poin gugur dan bola langsung berpindah ke musuh.

Sebab aturan itu kami hanya bisa menang dengan poin 15 - 8, tapi tidak masalah sih yang penting menang juga.

Jam 11.30, kami mendapatkan juara lagi di bidang bulu tangkis putra yang di lakukan oleh Takaoka, di saat bersamaan Ayumu berhasil memenangkan di lomba kumite karate.

Lomba pimpong kami harus tunduk dan gugur di semi final setelah kalah dari Megumi kelas 10,2, lalu Megumi menang di final dengan telak mengalahkan lawannya dari kelaa 11,5

Jam 11.30 juga basket kami bertanding lagi, tim ku berhadapan dengan tim Kaname, walaupun sudah payah akhirnya kami dapat menang dengan skor 20-18

Jam 12 istirahat.

Jam 1 siang acara di mulai lagi.

Semi final dengan skor 25.

Peraturan servis keras 7 kali di cabut, lalu di ganti dengan 15 kali.

Kelas ku berhadapan dengan tim Asahi dan Daichi yang sebelumnya menang melawan timnya Nishinoya.

"Ini berat, lebih baik aku jadi pemain bertahan atau tetap setter?" tanya ku

"Aku bisa menjadi setter" ucap Chika

"Kamu yakin?" tanya ku

"Serahkan padaku"

.

"Baiklah, 10 lima majuuuuu" teriak ku

"Josss"

.

Pertandingan di berlangsung secara sengit, mungkin dari semua pertandingan voli hanya ini yang paling seru untuk di lihat.

Spike keras kami layangkan saat menyerang, dengan aku bertugas sebagai spesialis deff, spike dari Asahi jarang ada yang masuk.

Boom!

Boom!

Suara pukulan keras terdengar saat kami silih berganti melakukan serangan.

Hingga 27 menit berlalu, belum ada tim yang mau menyerah.

Poin sementara adalah 27-28 keunggulan untuk tim kelas ku.

"Hintaa nice serv!" teriak ku menyemangatinya

.

"Dachi fokus" ucap Asahi

"Umm"

.

Hinata mengambil ancang ancang.

Bola di lemparkan.

Boom!

Spike keras.

Bola melayang cepat.

Bless!

Bola menabrak net, namun bola akan jatuh di area lawan.

Asahi mencoba mengerjar dengan melakukan follow up.

"Terselamatkan!" teriak Asahi sambil tersungkur berharap bola mengenai tangannya

Waktu berjalan lambat.

Bugh bugh

Bola memantul di area lawan.

27-29

"Yoshaaa" teriak tim ku dan para ciwi ciwinya

"Sial" teriak Asahi

"Menyedihkan bukan?" tanya Daichi

"Ini terlalu menyedihkan" balas Asahi

"Jangan sedih, kita bisa mengimbangi unggulan pertama pun sudah bagus"

Note : semenjak penyisihan tim osis menbuat unggulan bola voli.

1. Kelas Haruka & Hinata

2. Kelas Asahi & Daichi (Baru saja kalah)

3. Kelas Tanaka & Kinoshita (Berhadapan dengan kelasnya Tsukishima dan Yamaguchi di semi final ke dua)

4. Kelas Kageyama (Kalah dari Kelasnya Tanaka dan Kinoshita di 4 besar)

5. Kelas Nishinoya (Kalah dari Asahi dan Daichi di 4 besar)

6. Kelas Suga (Kalah dari Tsukishima)

7. Kelas Tsukishima (Masih lanjut setelah mengalahkan kelasnya Suga tapi belum main di semi final)

8. Kelas Kazuhito (Tersingkir di 8 besar saat menghadapi Tanaka dan Kinoshita)

9. Kelas Kenji (Gugur di 8 besar saat berhadapan dengan Kiyoko)

10. Kelas Kiyoko (Gugur di 4 besar saat berhadapan dengan kelasnya Haruka)

Jam 2 siang estafet putri berhasil memenangkan pertandingan.

Basket maju ke babak final setelah mengalahkan timnya Chikai dan Momoharu.

Jam 2.10

Final bola voli di lakukan.

Pertandingan mencari kemenangan dua set.

Tim ku berhadapan dengan timnya Tanaka dan Kinoshita yang sebelumnya mereka mampu menang dari Tsukishima dan Yamaguchi dengan poin 25 - 22

"Gunakan siasat servis dulu?" tanya ku

"Lakukan dulu" balas Chika

"Lakukan dulu, kita harus bisa mengamankan poin terlebih dahulu" ucap Hinata

"Baik, 10 limaaaa!" teriak ku

"Sange!"

.

"Pukul padaku Haruka!" teriak Kinoshita

"Tidak, akan ku mainkan dulu kalian" ucap ku

10 menit berlalu.

"Sial inilah yang ku takutkan, Haruka memainkan servis float dan parabolanya jadi dia tidak terkena aturan servis keras" ucap Tanaka

"Tetap fokus" terak Kinoshita

Note : poin 23 - 0

Boom! Pukulan keras, membentur muka Tanaka

Boom! Pukulan keras, gagal di tahan oleh Kinoshita

25 - 0

Set kedua kami menangkan dengan skor 25 - 16 dengan nilai itu kami membuat kabar baik bahwa lomba cabang voli dapat kami menangkan.

"Yoshaaaa" teriak kami dengan senang

Jam 2.30

Final terakhir yaitu basket.

Kami gugur di babak ini sebab pertahan tim Kenji terlalu solid untuk bisa di tembus oleh Chika, kami harus tunduk di angka 38 - 35 di set ke dua.

Pertandingan hari pertama selesai kelas kami berada diposisi pertama, tinggal menunggu hasil dari king and queen serta lomba keindahan kelas, jika berhasil menang paling tidak di satu pertandingan itu bisa di pastikan kelas kami juara utama.

"10 lima!!" teriak Ku

"Juara!" sorak anggota kelas lain

.

Di restoran.

"Haruka kun kamu tidak ada latihan?" tanya Saki

"Ada, tapi aku izin sebentar"

"Mau kemana?"

"Ambil pakaian pernikahan kita"

"Oh sudah jadi ya, ayo ayo aku mau mencobanya segera"

"Iya, aku pun ingin mencobanya"

.

Jam 3.20 kami tiba di lokasi.

Kami mencobanya dengan tujuan untuk mengukur tingkat kenyamanan dan hasilnya.

Saki yang pertama mencoba.

"Bagimana, apa sudah nyaman?" tanya ku

"Sudah, ini pas dengan ku, tapi kurasa bagian dadanya terasa agak sesak"

"Ya itu nanti bisa di longgarkan pada bagian sabuknya, yang penting nyaman" ucap ku

Giliran ku mencoba bagian ku.

"Wah kamu lebih tampan Haruka kun, sebentar biar ku foto"

"Baik, apa aku perlu bergaya?"

"Tidak usah, cukup tampilkan pose yang menunjukan menujukan keindahan pakaian itu saja"

Aku berpose dengan tampang sok cool.

Ckrek

Ckrek

"Sudah?"tanya ku

"Sudah, nanti akan ku tunjukan pada ibuku, ibumu juga harus kamh beritahu loh ya"

"Iya iya, aku paham aku paham"

Kami mencoba lagi 1 set yukata lagi, tapi kali ini yang untuk acara malam.

Note : pesan 2 set masing masing, satu untuk resepsi, satu untuk pesta malam hari.

.

Kami lantas langsung membawa pulang yukata itu, setelah dirasa semuanya pas.

Di rumah.

Setelah kami menyimpan pakaian itu dalam lemari, aku tidak langsung kembali sekolah, tapi menulis nama di undangan dulu.

"Saki chan tolong bantu aku untuk menamai undangan ini"

"Untuk siapa?"

"Orang yang di toko pakaian"

"Semua kamu undang?"

"Tidak, hanya pentingginya saja"

"Oh, ada berapa banyak memangnya, sini ku urus sebagian"

"Totalnya 40 undangan, Kamu urus yang nomor 21-40 ya"

"Oke, tapi ini mau di kirim sekarang?"

"Iya, takutnya lupa jika nanti nanti"

.

Jam 4 sore undangan sudah selesai di namai

"Saki chan, mau ikut ke restoran atau tetap di sini?" tanya ku

"Tetap di sini saja"

"Oke kalau begitu, aku berangkat dulu"

"Hati hati di jalan"

"Tentu"

.

Jam 4.10 ku serahkan undangan langsung pada Ryunosuke san, setelah itu barulah aku menuju ke rumah Kakeknya Ukai sensei, sebab latihan voli ada di sana, gedung olahraga tidak boleh di gunakan.

.

Di Lokasi latihan.

Latihan seperti biasa yaitu latih tanding tim inti dengan tim cadangan.

Namun kali ini sebab di temani oleh kekek Ukai, kami mendapatkan pelajaran baru darinya, contohnya tentang voli itu yang tidak hanya soal memukul bola, tapi tentang memikul kehormatan siapa yang memukul bola tersebut, contohnya ace, jika pukulan lemah dan tidak tentu arah, bukan hanya memermalukan namanya sendiri tapi nama tim juga ikut kena.

Kami latihan dengan saangat serus hari ini, sebab inilah latihan intensif terkahir kami, selepas ini kami tidak ada latihan berat, paling paling hanya latihan ringan, tujuannya agar tubuh tidak terlalu kelelahan saat hari pertandingan.

Disana juga ada anak anak kecil yang melihat, kurasa mereka ingin bermain sebab lapangan yang biasa mereka gunakan kami rebut.

"Jangan masuk kalian, lapangan baru di gunakan untuk pelatihan serius" ucap kakek Ukai

"Mereka tampak biasa saja" ucap salah seorang anak, tetapi perkataan itu langsung ia tarik kembali setelah melihat spike keras dari Asahi.

Boom!

Anak anak itu terpana melihat spike keras dari Asahi san.

"Wohhhhhh itu keren!"

Asahi yang mendengar ada yang berteriak menoleh pada anak itu

"Kakak kamu keren!"

"Haha terima kasih, akulah ace jadi pukulan ku memeng harus keren"

"Yang benar keras bukan keren huuu!" sorak Suga

.

Jam 7 malam kami mengakhiri sesi latihan.

Kami di kumpulkan kembali, kamu duduk sementara di depan kami ada Ukai sensei dan Takeda sensei.

Takeda sensei bicara duluan.

"Terima kasih telah mengikuti latihan intensif terkahir, kalian luar biasa dan punya banyak perkembangan, sensei akan mengatakan kembali jadwal acara kita"

Jam 7 kalian harus ikut acara pelepasan murid yang akan bertanding, tak peduli mereka yang lomba di tanggal 7, 12, ataupun di tanggal 15 Juli, semuanya akan ikut acara pelepasan tersebut, khusus untuk kita sensei menyarankan untuk menggunkan jersey utama yang tidak ada logo iklan di sragamnya, lali kalian masih harus mengikuti acara sekolah sampai jam 7 malam nanti.

Sensei tidak akan mengizinkan kalian pulang, jadi saat pagi sebelum berangkat sekolah langsung saja kalian pamitan pada orang tua, sekaligus membawa barang untuk menginap kita.

Selasa 30 juni.

Jam 6,30 kalian sudah persiapan untuk mengikuti acara pelepasan murid.

Jam 7 acara di mulai,

Jam 7 - 7 malam kalian wajib mengikuti kegiatan festival sekolah

Jam 7 - 8 malam kita berkumpul di dekat pos satpam sekolah

Note :jam 7-8 kalian yang berkumpul akan mendapatkan makan nasi box dari sensei.

Jam 8 malam kita berangkat ke penginapan Sendai bersama dengan klub voli wanita.

Jam 10 malam kita sampai di lokasi, langsung tata barang bawaan kalian, lalu langsung tidur.

Rabu 1 juli.

Jam 7 pagi sarapan, lalu sensei persilahkan kalian untuk melihat tim lain bertanding.

Jam 12 kembali ke penginapan untuk makan siang

Jam 3 sore kita latihan ringan sekaligus mencari strategi yang baik untuk menghadapi musuh esok harinya

Jam 5 sore sampai jam - 9 malam bebas namun kalian bisa saja ada rapat dadakan.

Jam 9 tidur.

Kamis 2 juli.

Jam 7 sarapan,

Jam 8 kita daftar ulang, jam 8.30 kita main di laga pertama.

Takeda sensei mengakhiri pembicaraannya, giliran Ukai sensei yang berbicara.

Kalian selama masa pengamatan di tanggal 1 nanti, sensei harap lihatlah dengan jeli, informasi itu penting, walaupun tidak secara langsung dapat di olah, tapi mari rundingkan bersama untuk membahas strategi agar bisa menang.

Baiklah sekian dari sensei, kalian langsung pulang, hati hati di jalan, dan minta doakan orang tua kalian agar bisa menang.

"Baik sensei" teriak kami mengakhiri sesi pembicaraan itu.

.

Jam 7.20 malam aku tiba di rumah, langsung mandi.

Jam 7.30 di ruang makan.

"Saki chan, sesuai perkataan ku tadi, setelah festival sekolah aku tidak akan pulang, aku akan langsung berangkat ke Sendai, kamu tidak apa kan?" tanya ku setelah menelan makanan di mulut

"Tentu saja aku baik, ibu sudah ku telepon tadi, katanya ia menginap dari tanggal 30 juni mau, pukul berapa kamu berangkat?"

"Pukul 8 malam"

"Baiklah, mobil tinggalkan saja di restoran, biar Shindou yang mengantar aku dan ibu ke rumah, kamu baik baik di Sendai tanpa aku, jangan lirik wanita lain!"

"Aku janji tidak akan lirik lirik wanita lain".

"Nah bagus itu, good luck for your competition"

"Eh bahasa inggris? Thanks"

"You're welcome"

Selesai makan, Saki membantu memberesi pakaian untuk ku bawa ke Sendai ke dalam koper.

Jam 9 malam di tempat tidur kamar kami.

"Cium aku Haruka kun" ucap Saki

"Di bibir atau pipi" tanya ku

"Keduanya"

.