webnovel

Re Life In Anime World

Saya seorang otaku yang hanya suka berdiam diri di kamar sembari menonton anime terkadang melihat manga erotis. Aku mungkin seorang manusia yang gagal namun aku tetep berpendirian teguh pada budaya otaku ku ini, aku tak ingin keluar untuk sekolah ataupun berinterkasi, aku tidak ingin sama sekali. Orang tua ku bahkan sampai tak peduli lagi padaku, namun dibalik ketidak pedulian mereka, mereka masih lah orang tua yang sayang padaku, tak lupa setiap hari mereka menyisakan makanan untuk ku makan. Suatu hari aku menonton anime yang bercerita tentang kehidupan sosial, disitulah aku menonton dan menonton hingga aku merasakan hatiku bergejolak. "Mengapa diriku menjadi seorang pecundang seperti ini? Aku harus mengubah hidupku ini!" Aku berlari keluar kamar untuk mengatakan kepada orang tua ku bahwa diriku akan berubah, namun naas aku tersandung plastik makanan ringan dan menghantam lantai kamar dengan kepala terlebih dahulu. Pandangan ku kabur, saat ku sentuh dahi ku darah terlihat di tangan ku, saat itu pula Tuhan mengambil nyawa ku. #jika ada kata yang kurang tepat, segara komen agar cepat di perbaiki dan kalian bisa lebih enjoy dalam membaca cerita ku

U_ardi · Anime & Comics
Not enough ratings
273 Chs

23.) Aku Hanya Manusia Biasa

Setelah ku beresi semua pakaian ku ke kamar kami berdua, Saki juga hampir selesai memasaknya.

"Umm mandilah dulu Haruka kun" Kata Saki saat ku peluk dia dari belakang, Siapa juga yang tahan melihat istrinya hanya mengenakan seragam saat memasak dan apron itu membuatnya tambah imut.

"Mandi bersama" Kata ku

"Tidak, kamu mandi sendiri saja"

"Kenapa? Aku tidak akan mimisan lagi kamu tau!"

"Ya ya ya jadi mandilah sendiri sekarang" Karena masih memasak

"Baiklah baiklah aku akan mandi duluan"

"Nah begitu suami yang baik" Kata Saki

Menuju ke Kamar Mandi kulihat di atas meja masih ada tumpukan kartu, yang ternyata baru ku ingat kartu dari shou belum ku jual semua.

"Nanti sehabis mandi akan ku posting saja"

Setelah mandi

"Saki chan sudah selesai kah masakan mu? Jika sudah segera mandi"

"Baik ini sudah selesai kamu tunggu aku di meja makan ya"

"Oke" Jawab ku

Ku Tunggu Saki sambil memfoto kartu ku masing masing yang dapat di jual, ternyata masih ada tumpukan satu lagi yang belum ku buka, yaitu kartu yu-gi-oh.

Ku buka dulu sambil melihat satu persatu, siapa tau dapat jackpot lagi seperti pokemon.

Setelah ku lihat semua hanya beberapa yang bisa ku jual namun ada satu yang bernilai lumayan mungkin sampai 30rb yen.

"Kartu mahal lagi Haruka kun?" Tanya Saki datang ke meja makan.

"Tidak hanya kartu murah namun jika di satukan mungkin sekitar 450 rb yen" Balas ku

"Sebenarnya kamu beli kartu itu harganya berapa?"

"80rb yen"

"Lalu kamu jual bisa tembus berapa?"

"Karena kemarin aku mendapatkan jackpot jadinya bisa merauk untung sampai 5miliar dan 400 rb yen"

"Nilai yang sangat hancur, kamu sudah memberi bebrapa tambahan pada Shou juga kan?"

"Sudah"

"Jika seperti itu maka ya sudah, sekarang singkirkan semua yang tidak ada kepentingan dalam makan dari atas meja" Kata Saki

"Ok" Lalu kumasukan ke plastik kartu kartu itu

"Baik mari makan" kata Saki

Ku icipi sup telur nya dulu, rasnya gurih dengan dengan aroma telur yang tidak amis.

"Enak Saki sup nya"

"Terima kasih, Sup itu kuberikan parutan rumput laut untuk menambahkan rasa gurih nya dan menyamarkan bau amis telur rasak juga ikan tuna itu"

"Umm" kurasakan tuna selanjutnya

Rasanya terlalu enak, teksur yang lembut karena di masak tidak terlalu matang.

"Aku suka ini juga, kamu memang istri yang pandai memasak Saki chann"

"He he ibuku yang mengajariku jadi ilmu ku di turunkan darinya, juga aku kan beli buku untuk menambah wawasan ku tentang makanan"

"Jika menurut ku 'setiap orang bisa memasak hidangan yang sama tampilannya, tapi belum tentu hidangan yang sama itu rasanya juga sama' kamu bisa meniru penampilan tapi pasti kamu juga tidak sadar bahwa masakan itu sebenarnya berbeda rasanya, kamu tau kenapa?"

"Kenapa memangnya?"

"Mereka yang membuat resep tidak pernah membuat acuan pasti tentang bumbu di dalamnya, di buku bisa mengatakan 2 sendok, 2 sendok teh tapi pada aslinya seorang chef hanya mengira ngira, tangan mereka sudah terampil kadang jika tidak enak akan di perbaiki lagi dengan tambahan bumbu di akhir, jadi seperti yang kukatakan tadi penampilan bisa sama rasa mungkin berbeda, kamu harus melakukan improvisasi jika rasanya tidak sesuai dengan ekspektasi mu"

"Wew kamu tau cara memasak sebenarnya Haruka kun?" Tanya Saki

"Apa kamu lupa aku selama 1 tahun telah di usir dari rumah ku?"

"Jadi kamu juga chef?"

"Tidak sama sekali, aku tidak bisa memasak dengan baik, aku hanya bisa resep sederhana saja kok"

"Ku kira kamu pintar, jika kamu bisa posisi ku sebagai istri hanya akan menjadi pemuas mu saja Haruka kun"

"Hehe untungnya aku tidak pandai di bidang itu"

Selesai makan aku melihat hp ku dan rata rata kartu pokemon dan Yu-Gi-Oh sudah terjual karena aku pasang dengan harga di bawah harga normal dan aku mejualnya secara paket satu paket berisi 10 kartu yang harganya ku bandrol 50 rb yen, aku punya 10 paket.

Ku buka laman berita di hp ku.

Tontonlah pertandingan Paduan suara internasional yang akan di selenggarakan di gedung Kreasi budaya internasional di Tokyo pada tanggal 30 Mei.

"Saki lihat ini apa mau pergi?" Tanya ku

"Paduan suara Internasional?"

"Benar kali ini akan di adakan di jepang, tepatnya di Tokyo apa kamu ingin nonton?"

"Aku ingin tapi bukankah tanggal 30 cuma tinggal 3 hari lagi? Itu internasional loh tiket masuk apa masih ada?"

"Aku bisa mendapatkannya jika kamu mau"

"Dari orang tuamu?" Tanya Saki

"Iya dong"

"Maka lupakan saja"

"Eh kenapa"

"Aku tidak ingin menggunakan cara curang untuk menonton itu, biarlah yang lain saja Yang dapat kursinya"

"Ya sudah jika tidak mau"

"Eh Haruka kun Tadi kenapa kamu bisa sampai ke Bk?"

"Oh tadi kan aku mengejar mu tapi sampai akhir istirahat juga belum ku temukan, karena aku lapar aku ke kantin"

"Tidak masuk kelas?" Tanya Saki

"Tidaklah aku kelaparan jika aku ke kelas aku akan langsung ikut pelajaran, jika kamu tau bekal ku juga tidak ku makan"

"Oh tadi ku berikan pada Teman nya Chika yang tinggi itu" kata Saki

"Makanya saat ku kembali kotak bekal ku kosong" ucap ku

"Lalu ke bk nya?"

"Saat aku telah membeli makanan aku niat mengumpatnya di ruang gudang peralatan olahraga, tapi naas saat aku masuk ke situ guru sedang merapikian peralatan, dia melihat ku membawa makanan lantas langsung saja membawa ku ke bk, makanan ku pun ikut di sita"

"Astaga Haruka kun kamu kasihan sekali harus menunda makan hingga sekarang"

"Idih nih cewek padhal itu juga salahnya" pikir ku

"Gpp, gpp, gpp aku kuat" kata ku

Acara makan pun selesai

Jam 7.30

Aku main Saham di hp, coba coba saja siapa tau untung.

"Hei Haruka kun bisa bantu aku mengerjakan pr ini?" Panggil Saki dari ruang tamu

"Pr yang mana?" Tanya ku

"Yang Matematika"

"Oh yang itu Sini sini biar ku bantu" ucap ku dari meja makan

"Kamu yang kesini disini lebih terang"

"Oke tunggu sebantar" lalu mengampiri Saki

"No berapa?"

"Yang terakhir ini aku kesulitan mencari jawaban x"

"Oh yang mencari himpunan"

"Iya"

"Cara mudahnya sih lepas mutlaknya lalu buat angka minimal dan angka maksimal, jika di soal lebih besar dari 5 maka itu maksimal nya dan - 5 adalah angka minimalnya, lalu cari satu satu dengan menggunakan cara biasa, atau cari nilai x dengan biasa, jadi kamu akan menemukan 2 jawaban"

"Oh begitu rupanya ku kira satu jawaban ternyata masih ada nilai minimal yang harus ku cari nilai x nya"

"Betul sekali"

"Ok terimakasih Haruka kun"

"Tentu" lalu aku duduk di sofa dan Saki tetap belajar di karpet

"Apa pr mu sudah selesai Haruka kun?"

"Sudah ku selesaikan di sekolah"

"Oh rajin sekali"

"Ya begini Saki chan jika pekerjaan bisa du kerjakan waktu itu lebih baik langsung kerjakan jangan menunda nunda, lagipula soal itu masih mudah menurut ku"

"Iya iya aku percaya"

"Aku akan masuk dulu ke kamar ku Saki chan"

"Mau main pc?"

"Tidak, aku ingin membuat lagu"

"Lagu apa"

"Lagu rap judulnya Death bed"

"Tunggu sebentar lagu berbahasa Inggris?"

"Yes you Correct"

"What are you meaning Death Bed?" Tanya Saki

"Itu tentang seorang suami laki laki yang tidak pernah bisa bersama dengan istrinya lagi di masa depan karena ada kematian yang memisahkan" Kata ku

"Menarik kamu tidak aka mengangkat kisah ini ke kehidupan kita kan Haruka kun?"

"Tidak lah"

"Ok selamat berjuang"

Aku ke kamar dan ku nyalakan Pc ku, cpu langsung menyala dengan kipas berputar dan cooling water juga mulai mengalir.

Ku downlod dulu aplkasi pembuat suara.

Ku cek di situs online harganya 999 dolar, ku kurs kan dulu ke yen baru ku beli laku ku unduh.

Ukuran software tidak besar hanya 1 gb dengan rekomendasi ram minimal 4 gb(ram pc 64 gb, jauh bos )

Ku buka softwarenya dan ku masukan kode registrasi pembelian.

Ku daftarakan akun ku di layar utama langsung muncul promo lagi.

"First payment, become a premium member for always time, only $75"

"Astaga apa apaan ini bukankah aku sudah membeli softwarenya ternyata masih ada tingkatan lebih tinggi" pikir ku

Ku buka webset tentang software itu disana tertulis, kulihat ada saran dari salah satu komentar "Jika ada promo itu langsung di beli aja, karena jika di tolak promo tidak akan ada lagi dan malah kan disuruh berlangganan per bulan seharga $10, jika di hitung 10 dengan 75 memang jauh tapi itu untuk selamanya loh"

Lantas aku kembali ke aplikasi dan ku bayar promo itu lalu tertulis di layar

"Payment Success, You now a Premium Member, your benefit : tertera di bawahnya"

Selanjutnya ku silang dan ku cari langsung nada nada yang ku butuhkan, memang benar premium member memberikan banyak keuntungan contohnya download dan simpan tanpa batas, render ke semua format musik dan pastinya tanpa ada iklan.

Kudengar pintu kamar terbuka.

"Haruka kun apa sudah jadi?" Tanya Saki

"Ku lihat jam nya baru 7.40" dimana baru 10 menit berselang sejak aku masuk kamar

"Jangan bercanda Saki ini baru 10 menit" kata ku

"Hehe maaf maaf tapi aku kesepian di ruang tamu itu, apa aku boleh melihatnya" tanya Saki

"Tentu saja boleh, itu sambil kursinya dan ini earphone untuk mendengarkan" kata ku

Saki mengambil kursi dan mengambil earphone nya.

"Liriknya apa sudah kamu buat?" Tanya Saki

"Sudah itu di atas meja belajar ku"

Saki lantas mengambilnya

Di atas tertulis death bed sebagai judulnya.

Saki lantas membacanya.

"Kamu tau artinya?" Tanya ku karena melihat Saki yang begitu fokus

"Bisa ku pahami sekitar 70%" kata Saki

"Bagaimana cara menyanyikan bagian ini? Apa juga rap?" Tunjuk Saki pada awal lirik

"Oh itu permulaan oleh suara wanita"

"Aku juga ikut bernyanyi?"

"Tidak, aku akan mengedit bagian itu suaramu tidak akan cocok karena itu hanya akan cocok dengan tone editing"

"Eh bukankah katamu suara wanita jadi aku juga bisa dong walaupun harus di edit"

"Memang bisa tapi itu akan menghilangkan keaslian suara sebanyak 60-70 % jadi lebih ke editing, jika kamu mau bagian itu kamu nyanyikan aku tidak masalah namun suara aslimu akan hilang di lagu ini"

"Tidak apa aku ingin sesekali belajar pengucapan bahasa Inggris"

"Baik akan ku nyanyikan tanpa iringan dan kamu berusaha selama 1 jam untuk menghafal pengucapannya oke"

"Tentu Haruka kun"

Ku lepaskan earphone nya dan mulai ku nyanyikan padanya.

Don't stay awake for too long,

don't go to bed

I'll make a cup of coffee for your head

It'll get you up and going out of bed

Hanya itu namun agak susah di barik ke 3&4

"Kamu sudah bisa?"

"Sebentar ulangi lagi Haruka kun akan ku rekam saja"

"Ok ok aku ku ulangi lagi"

"3 2 1" kata Saki dan mulai merekam

Don't stay awake for too long,

don't go to bed

I'll make a cup of coffee for your head

It'll get you up and going out of bed

"Ok sudah ku rekam aku akan berlatih dulu untuk pengucapannya"

"Mau kemana?" Tanya ku saat melihat Saki berdiri

"Ke ruang tamu karena aku takut akan mengganggumu"

"Oh baiklah, pastikan 1 jam sudah selesai" kata ku

"Akan ku usahakan" balas Saki

Satu jam berlalu instrumen pengiring sudah selesai aku memanggil Saki keluar untuk take vokal di dalam kamar ku.

"Saki sudah selesai?"

"Eh kamu sudah jadi?"

"Sudah apa kamu juga sudah"

"Coba kamu dengar dulu" kata Saki lalu mulai bernyanyi

Don't stay awake for too long,

don't go to bed

I'll make a cup of coffee for your head

It'll get you up and going out of bed

"Lumayan tapi kamu harus menyebutnya aill luruhkan ill tapi jangan semua, kamu tadi lebih ke ayll sekarang coba lagi pada lirik itu"

Setelah beberapa kali mengulang akhirnya Saki bisa dan kurasa sudah cukup.

Saki mulai take vokal pertama diiringu lagu secara langsung.

Take pertama gagal karena Saki terlalu rendah

Take ke dua gagal karena lidahnya gagal mengucap awake

Take ke 3 gagal karena pengucapan too long kurang jernih

"Saki istirahat dulu saja" kata ku

"Umm baik" ucapnya agak sedih karena gagal terus

"Tenang saja ini kan lagu pertama mu pengucapan dengan bahasa Inggris jadi itu normal"

"Haruka kun menurut mu kenapa aku selalu gagal?"

"Mungkin karena kmu kurang pengalaman pengucapan?" Kata ku balik tanya ke Saki

"Bisa kamu ceritakan dengan bahasa jepang lagu ini"

"Katanya kamu paham 70%"

"Paham tapi entah kenapa tidak bisa ku hayati dengan sempurna"

"Hilih"

Ku tunjukan lagi liriknya dan ku terjemahan satu persatu

Jangan terjaga terlalu lama, jangan tidur

Don't stay awake for too long, don't go to bed

Aku akan membuatkan secangkir kopi untuk kepalamu

I'll make a cup of coffee for your head

Ini akan membuat Anda bangun dan pergi dari tempat tidur

It'll get you up and going out of bed

Ya, saya tidak ingin tertidur, saya tidak ingin meninggal

Yeah, I don't wanna fall asleep, I don't wanna pass away

Aku telah memikirkan masa depan kita karena aku tidak akan pernah melihat hari-hari itu

I been thinking of our future 'cause I'll never see those days

Saya tidak tahu mengapa ini terjadi, tetapi saya mungkin pantas mendapatkannya

I don't know why this has happened, but I probably deserve it

Saya mencoba melakukan yang terbaik, tetapi Anda tahu bahwa saya tidak sempurna

I tried to do my best, but you know that I'm not perfect

Saya telah berdoa untuk pengampunan, Anda telah berdoa untuk kesehatan saya

I been praying for forgiveness, you've been praying for my health

Ketika saya meninggalkan bumi ini, berharap Anda akan menemukan orang lain

When I leave this earth, hopin' you'll find someone else

Karena ya, kita masih muda, masih banyak yang belum kita lakukan

'Cause yeah, we still young, there's so much we haven't done

Menikah, memulai sebuah keluarga, jaga suami Anda dengan putranya

Getting married, start a family, watch your husband with his son

Aku berharap itu bisa menjadi diriku, tapi aku tidak akan berhasil keluar dari tempat tidur ini

I wish it could be me, but I won't make it out this bed

Saya harap saya pergi ke surga jadi saya melihat Anda sekali lagi

I hope I go to heaven so I see you once again

Hidup saya memang singkat, tapi saya mendapat begitu banyak berkah

My life was kinda short, but I got so many blessings

Senang kau milikku, menyebalkan semuanya berakhir

Happy you were mine, it sucks that it's all ending

Jangan terjaga terlalu lama, jangan tidur

Don't stay awake for too long, don't go to bed

Aku akan membuatkan secangkir kopi untuk kepalamu

I'll make a cup of coffee for your head

Ini akan membuat Anda bangun dan pergi dari tempat tidur (Ya, ayy, ayy)

It'll get you up and going out of bed (Yeah, ayy, ayy)

Jangan terjaga terlalu lama, jangan tidur

Don't stay awake for too long, don't go to bed

Aku akan membuatkan secangkir kopi untuk kepalamu

I'll make a cup of coffee for your head

Ini akan membuat Anda bangun dan pergi dari tempat tidur (Ayy, ya)

It'll get you up and going out of bed (Ayy, yeah)

Saya senang Anda ada di sini bersama saya, maaf jika saya menangis

I'm happy that you here with me, I'm sorry if I tear up

Saat aku dan kamu masih muda, kamu akan selalu membuatku ceria

When me and you were younger, you would always make me cheer up

Mengambil video konyol dan berjalan-jalan di taman

Taking goofy videos and walking through the park

Anda akan melompat ke pelukan saya setiap kali Anda mendengar gonggongan

You would jump into my arms every time you heard a bark

Peluk di seprai Anda, nyanyikan aku tertidur lelap

Cuddle in your sheets, sing me sound asleep

Dan menyelinap keluar melalui dapur tepat pada 1:03

And sneak out through your kitchen at exactly 1:03

Minggu, pergi ke gereja, pada hari Senin, menonton film

Sundays, went to church, on mondays, watched a movie

Anda akan segera sendirian, maaf Anda harus kehilangan saya

Soon you'll be alone, sorry that you have to lose me

Jangan terjaga terlalu lama, jangan tidur

Don't stay awake for too long, don't go to bed

Aku akan membuatkan secangkir kopi untuk kepalamu

I'll make a cup of coffee for your head

Ini akan membuat Anda bangun dan pergi dari tempat tidur

It'll get you up and going out of bed

Jangan terjaga terlalu lama, jangan tidur

Don't stay awake for too long, don't go to bed

Aku akan membuatkan secangkir kopi untuk kepalamu

I'll make a cup of coffee for your head

Ini akan membuat Anda bangun dan pergi dari tempat tidur

It'll get you up and going out of bed

Jangan terjaga terlalu lama, jangan tidur

Don't stay awake for too long, don't go to bed

Aku akan membuatkan secangkir kopi untuk kepalamu

I'll make a cup of coffee for your head

Ini akan membuat Anda bangun dan pergi dari tempat tidur

It'll get you up and going out of bed

Jangan terjaga terlalu lama, jangan tidur

Don't stay awake for too long, don't go to bed

Aku akan membuatkan secangkir kopi untuk kepalamu

I'll make a cup of coffee for your head

Ini akan membuat Anda bangun dan pergi dari tempat tidur

It'll get you up and going out of bed

Jangan terjaga terlalu lama, jangan tidur

Don't stay awake for too long, don't go to bed

Aku akan membuatkan secangkir kopi untuk kepalamu

I'll make a cup of coffee for your head

Ini akan membuat Anda bangun dan pergi dari tempat tidur

It'll get you up and going out of bed

"Astaga ternyata ini lagu sedih" kata Saki

"Lah kamu kira ini lagu apa dari tadi Saki" tanya ku

"Ku kira ini lagu mengerikan mengingat judulnya tempat tidur kematian"

"Huhh jika kamu tidak paham tadi seharusnya kamu bertanya saja pada ku langsung"

"Baik aku sudah mendapatkan perasaanya, mari kita take vokal lagi Haruka kun"

"Oke tapi jangan banyak Salah lagi oke ini sudah jam 8.50"

"Ku usahakan" kata Saki

.

.

.

.