webnovel

Re Life In Anime World

Saya seorang otaku yang hanya suka berdiam diri di kamar sembari menonton anime terkadang melihat manga erotis. Aku mungkin seorang manusia yang gagal namun aku tetep berpendirian teguh pada budaya otaku ku ini, aku tak ingin keluar untuk sekolah ataupun berinterkasi, aku tidak ingin sama sekali. Orang tua ku bahkan sampai tak peduli lagi padaku, namun dibalik ketidak pedulian mereka, mereka masih lah orang tua yang sayang padaku, tak lupa setiap hari mereka menyisakan makanan untuk ku makan. Suatu hari aku menonton anime yang bercerita tentang kehidupan sosial, disitulah aku menonton dan menonton hingga aku merasakan hatiku bergejolak. "Mengapa diriku menjadi seorang pecundang seperti ini? Aku harus mengubah hidupku ini!" Aku berlari keluar kamar untuk mengatakan kepada orang tua ku bahwa diriku akan berubah, namun naas aku tersandung plastik makanan ringan dan menghantam lantai kamar dengan kepala terlebih dahulu. Pandangan ku kabur, saat ku sentuh dahi ku darah terlihat di tangan ku, saat itu pula Tuhan mengambil nyawa ku. #jika ada kata yang kurang tepat, segara komen agar cepat di perbaiki dan kalian bisa lebih enjoy dalam membaca cerita ku

U_ardi · Anime & Comics
Not enough ratings
273 Chs

184.) Good News

Jam 5 sore pulang ke apartemen.

Langsung ku vc keluarga ku yang ada di Tokyo.

"Hai ayah, lihat potongan rambut baru ku, bagus tidak" ucap Rika sambil menggoyang goyangkan rambut pendeknya

"Bagus, kamu terlihat cantik sayang, dimana kakak Mu" tanya ku

"Mereka sedang mengerjakan tugas sekolah sayang, Rika yang selesai duluan ini" ucap Yuki

"Oh"

"Sekolah mereka bagaimana" ucap ku

"Sekolahnya lancar lancar saja, kan Rika chan" Yuki bertanya pada Rika

"Yap aku dapat nilai 95 untuk tugas terakhir kali" jawab Rika

"Hebat" ucap ku memujinya

"Tentu saja" kata Rika membanggakan dirinya

.

"Kamu di Tokyo sekarang tidak kerja?" tanya ku ke Yuki

"Kerja butik milik ayah dan ibuku, kerja nya cuma menunggu saja sih, sekalian jadi model untuk iklan juga"

"Di gaji?"

"Tidaklah, namanya juga membantu orang tua, toh tabungan ku cukup hidup ke hari tua"

"Berapa tabungan mu"

"Kepo ya, kenapa juga kamu harus tau" ucap Yuki

"Ya jika banyak sini ku pinjam dulu, harga tanah di sini akan naik terus menerus, jika seperti itu aku kesusahan untuk beli rumahnya" balas ku

"Kamu butuh berapa?"

"Aku butuh 10 juta yen jika ada" ucap ku

"Aku bisa meminjami untuk beli rumah namun kamu harus janji memperlihatkan kwitasinya nanti loh ya, jangan di palsu"

"Iya iya, transfer ke rekening ku sekarang, aku akan langsung ke tempat properti nanti jam 6"

"

Yuki mengirimkan uang sejumlah yang ku minta.

Mandi dulu, lalu jam 6 petang pergi ke tempat properti.

"Saya ingin rumah di bawah 10 juta yen" ucap ku ke karyawan yang memanduku

"Mau gaya tradisional atau modern pak"

"Yang modern saja"

Ia memperlihatkan buku yang isinya adalah foto rumah beserta harganya.

"Pak ini beneran hanya seperti inu bentuknya" tanya ku tidak percaya

"Benar pak seperti ini, harga tanah di sini telah meningkat hampir menyamai di Tokyo" balasnya

"Hmmzzzz, tunggu sebentar"

.

Ku telepon Yuki.

"Sayang, uangnya kurang, rumah bagus senilai 40 juta yen ke atas ini" ucap ku padanya

"Lha terus?"

"Tambahi lagi uangnya 30 rb yen" suruh ku

"Hmmzz baiklah akan ku transfer, tapi jangan lupa kwitansi dan surat rumahnya foto"

"Iya Iya bawel, kirimkan sekarang, aku sudah di pihak propertynya sebabnya"

"Iya tunggu"

.

40 juta sudah di rekening ku.

Langsung ku belikan rumah mewahnya, sebenarnya tidak sebesar rumahnya Yuki di Tokyo, tapi biarlah yang penting dekat dengan perusahaan tempat lu bekerja.

.

Aku diajak langsung ke lokasi sebab belum terlalu malam juga.

Di lokasi.

"Bagaimana pak cocok?" tanyanya

"Cocok, harganya 37 juta yen kan, apa tidak ada diskon ini" ucap ku

"Jika anda membayar secara cash kami akan memberikan cash back sebesar 500 rb yen pak"

"Oh lumayan juga, jika begitu mari ke kantor langsung, akan ku bayar secara cash" ucap ku

.

Di kantor ku urus suratnya, lalu pemindahan nama kepemilikan juga.

Jam 9 malam surat selesai di urus

Ku fotokan lalu ku kirim ke Yuki.

"Total 38 juta yen, sisanya sudah ku transfer balik" pesan ku padanya

Yuki menerima pesanku.

"Baik, sekarang giliran mu perabot rumah harus di isi" ucap Yuki

"Iya seyeng nanti jika sudah gajian, uang ku sekarang untuk aku makan selama sebulan ke depan dulu"

"Tunggu, gaji mu kamu kemanakan kamu dapat gaji februari, maret, dan april kan, seharusnya 12 juta yen ada"

"Ya ku pakai untuk keperluan ku dan anak anak lah, pendaftar sekolah mereka saja sampai 1 juta yen, lalu liburan keluarga, beli ini itu, terakhir biaya nikah aku sampai keluar uang 500 rb juga" ucap ku

"Lalu uang mu sekarang tinggal berapa" tanya Yuki

"1 Juta yen, aku jaga jaga jikalau ada apa apa di sini"

"Oh masih banyak, ingat loh ya kamu hutang kepada ku 38 juta yen, tapi karena ini rumah bersama nantinya, aku diskon 50% jadi 18 juta yen"

"Ya ya ya, terserah kamu mau hitung jadi berapa" balas ku

.

.

Kamis 6 Mei.

Jam 7 pagi.

.

Masih menulis novel, kali ini novel yang ku tulis berjudul The Different Lord.

Note : jangan di cari, sebab author hanya ngarang ini.

.

Jam 7.30 mandi lalu jam 7.45 datang ke perusahaan.

.

Jam 8 pagi di ruangan ku

Hari ini aku dapat sekretaris baru, namanya adalah Tina, ia orang india namun lulusan dari universitas Miyagi, satu tahun kembali ke negaranya setelah lulus, lalu ia ikut seleksi pekerja saat bukaan perusahaan Shinomiya group.

Untuk bahasa Jepang aku tidak meragukannya sebab ya pikir saja, ia mahasiswa sini dan telah lulus, lalu ia tinggal di Jepang pasti lebih dari 4 tahun juga.

"Kamu sudah berkeluarga Tina san?" tanya ku

"Belum pak, saya ingin jadi wanita karir dulu, jadi saya belum menikah dan belum ada rencana menikah"

"Oh oke oke, cocok sekali dengan pekerjaan ini berarti, semoga kita bisa bekerja sama dengan baik"

"Tentu Umiya san"

.

Jam 9 masih belum ada kerjaan.

Ring

Telepon kantor berbunyi

"Halo" ucap ku

"Pak ini Tina, nanti akan ada seminar untuk mahasiswa di universitas Shinomiya, anda di suruh oleh Pak Ardian untuk menjadi salah satu pembicara"

"Hah, apa yang harus ku bicarakan coba"

"Untuk materinya berjudul keluar dari zona nyaman, tapi dalam tema AGC dan LN"

Aku bingung sejenak.

"Ya ya ya, jam berapa" tanya ku

"Nanti jam 1 siang anda akan berangkat bersama dengan pak Ardian dan bintang tamu yang lain"

"Lah kenapa ada tamu lain juga, btw siapa tamu lainnya" tanya ku

"Pemilik Shinomiya group, Haruka Shinomiya"

"Waduh, aku boleh skip tidak acara ini" tanya ku

"Jika ingin tidak ikut silahkan bilang langsung ke pak Ardian"

"Hmm, kamu ini sekretaris ku kan" kata ku

"Tapi pimpinan kita pak Ardian" balas Tina

Lah benar juga.

Akhirnya aku ikut.

Jam 11 aku datang ke ruangannya pak Ardian.

"Kamu yang menggantikan ku ya Umiya san, hari ini aku ada acara" ucap Ardian padaku

"Lah pak, masa nanti hanya ada aku dan pak Shinomiya saja" ucap ku

"Tidak masalah kok, Shinomiya sama itu orang have fun, sebenarnya ia yang mengundang mu, jadi hadirilah, siapa tau kamu dapat untung darinya"

"Dapat uang?" tanya ku

"Mungkin saja"

.

.

Jam 1 siang aku datang ke universitas Shinomiya.

"Pak" ucap ku ke Shinomiya

"Umiya san" balasnya

"Nanti tugas saya apa ya pak" tanya ku

"Tugas mu simpel, kamu cukup menjawab pertanyaan dari mahasiswanya, begitu juga aku, aku kan sebagian perwakilan pengusaha mudanya, kamu sebagai pengusaha di bidang AGC dan LN"

"Oh saya mengerti, baiklah"

.

Di auditorium universitasnya.

"Gila, ini auditorium atau stadion sih" pikir ku

Note : tiket masuk sebesar 2000 yen, jadi banyak mahasiswa yang tertarik, apalagi ini seminar tentang ekonomi langsung dari orang terkaya di dunia.

.

"Mari kita sambut, Shinomiya sama dan Umiya san!" teriak Hostnya

Prok prok prok

Aku dan bos ku keluar menuju panggung.

.

Host memperkenalkan kami.

Lalu aku duluan yang maju untuk memberikan ilmu soal AGC dan LN.

Diriku

Siang menuju sore semua (teriak ku)

Whooooo!!!!! Siang!!! (balas penonton)

Nah walaupun aku bukan bintang tamu utama aku juga ingin share sedikit ilmu, sebelumnya perkenalkan aku adalah Haruka Umiya, kalian kenal aku?

Semuanya diam.

Tidak kenal ya, lalu kalian kenal Yuki Suzuki?

"Kenal!" teriak 80% penonton

Nah aku suaminya, yah walaupun tidak bisa di banggakan tapi aku tetap bangga punya istri cantik, ukhumm namun bukan itu yang ingin ku bahas melainkan pembahasanku adalah bagaimana cara pemuda bisa berhasil di dunia kerja, ya bisa di bilang out from save zone.

Ada 5 poin penting menurut saya.

Disiplin Usaha Tangung jawab Perbanyak Skill lalu yang paling penting adalah jangan pernah mengeluh soal hasil.

.

Ku jelaskan satu persatu poin poin tadi.

.

Aku ini sebenarnya hanya lulusan SD, namun bagaimana sih aku bisa di terima di perusahaan sebesar Shinomiya group, bahkan jadi atasan mereka yang s1 lah s2 lah, jawabnya simpel kok.

Di Shinomiya group yang di pandang itu keahalian dan pengalaman, kamu mau melamar bagian ketua tapi kamu fresh graduate punya pengalaman magang namun tidak punya projek, hmm mungkin bisa tertolong oleh sertifikat magang mu, namun jangan lupakan jika kamu melamar pekerjaan banyak saingan.

Contohnya begini, kita sebut orang tadi lalu di bandingkan dengan diriku yang hanya lulusan sd, namun punya pengalaman kerja dan punya projek yang banyak, menurut kamu bakal menang yang mana(ucap ku sambil menunjuk orang yang di depan panggung)

"Tentu saja anda Umiya san"

Noh dengar tidak, jika tidak dengar akan ku katakan tentu saja anda Umiya san, kenapa bisa begitu, ya jelas lah, yang pertama Shinomiya group tidak memandang lulusan apa kamu yang di pandang itu skill mu dan kemampuan mu, kamu boleh pintar dalam pelajaran tapi kalah dalam persaingan kerja sangat mungkin terjadi.

Jadi lalu apa tujuannya kuliah pak? Tujuannya mengerjakan tugas ini itu apa pak? Kenapa sekolah Tinggi tinggi jika akhirnya lulusan tidak di pandang pak.

Hello jika kalian banyak bertanya seperti itu aku pastikan kalian ini orang orang yang pikirannya cetek atau dangkal, kenapa bisa begitu, alasannya mudah, orang berproses karena punya pengalaman, orang yang punya pengalaman pasti sudah berproses.

Sekarang ku tanya kamu(tunjuk ku ke salah seorang mahasiswi)

"Sebutkan nama dan maaf umur jika boleh"

"Sachi Yumeko umur 18 tahun)

Baiklah Yumeko ya jadi, biar ku tanya selama 18 tahun, pencapaian apa yang telah kamu buat dan berhubungan dengan cita citamu, dan kamu harus sebutkan yang orang lain belum tentu bisa lakukan.

Ia berpikir sejenak.

"Tidak ada pak"

Yakin tidak ada?

"Impian saya menjadi penulis yang handal, namun saya hanya berlatih sedikit"

Jujur sekali ya anda, btw anda boleh kok menaikan derajat di sini, banggalah karena anda termasuk 1/3576 mahasiswa yang ku ajak bicara, begini prinsipnya Yumeko san, yang lain dengarkan ya.

Masa muda itu masanya uji coba, jika gagal kamu masih punya waktu, jika berhasil hasilnya bisa di tabung atau di investasikan.

Jadi tujuan mu sekolah tinggi itu selain mencari passion mu carilah juga uji coba uji coba itu, jangan hanya jadi mahasiswa kupu kupu, masuk organisasi sosial, coba projek, kerja part time dan lainnya, jika kalian ingin tau ya dulu waktu aku berumur 12 tahun aku sudah mandiri dalam hidup, aku tidak sekolah karena keadaan ekonomi juga, akhirnya diriku bekerja selama 18 jam per hari.

Kalian pasti berpikir itu kerja rodi apa bukan.

Sebenarnya itu bukan kerja rodi tapi kerja karena tuntutan ekonomi, kalian mungkin punya plan money dari orang tua yang menyebabkan kalian bisa santai sekarang, namun ingatlah bro, dewasa nanti kalian mau jadi apa.

Aku akan membuktikan bahwa nanti aku akan sukses (kata kata pancingan ku)

Aku akan jadi orang hebat.

Halah basi itu, mumpung muda berusaha lebih keras, jangan ke dor semangat sebab apa, jika kamu bilang akan sukses nanti berarti kamu baru akan persiapan hari ini mungkin atau besok, tapi jika kamu mengatakan akan sukses hari ini makan usaha mu akan kamu mulai dari sekarang.

.

.

.

1 jam 30 menit berlalu akhirnya sesi bicara ku selesai.

Aku mendapatkan tepuk tangan yang sangat meriah karena kata kata motivasiku tadi.

.

Selanjutnya langsung di isi oleh Haruka Shinomiya.

.

"Hahaha good job Umiya San, anda berhasil mengompori jiwa muda yang sedang bingung arah dan tujuan ini" ucap Shinomiya

"Terima kasih pak" balas ku

.

.

Shinomiya memulai pembicaraan yang sangat beda dari ku namun dapat sorakan yang lebih keras, maklum saja sih ia kan public figure yang punya jam terbang tinggi dalam memimpin suatu acara, sebut saja rapat kemarin.

.

Jam 4 sore acara selesai dengan penyerahan kenang kenangan bagi ku dan bos ku ini.

Lalu di belakang panggung panitia memberikan ku sebuah amplop berisi uang.

"Ambil saja Umiya san" suru Pak Shinomiya

"Ini tidak di bagi dua pak" tanya ku

"Aku sudah dapat kok" balasnya

.

Jadinya ya ku terima saja uang itu.

.

Setelah dari sana aku langsung pulang ke rumah baru ku karena jam kerja ku sudah habis juga.

.

Di rumah.

Masih kosong mlompong.

Aku duduk di lantai, ku buka amplop tadi.

"Wah lumayan dapat 300 rb yen" ucap ku saat menghitung isinya

.

Langsunglah ku gaskan menuju super market all in one.

Ku beli makanan dulu di sana untuk ku makan nanti malam.

Lalu beli perabot dasar seperti peralatan dapur, perlengkapan kamar, dan perlengkapan kamar mandi.

Sale ps 6 dan tv 40" dengan harga hanya 70 rb yen.

Aku langsung datang dan membeli itu.

.

Lalu beli wifi portable, lalu game ps 6 nya sebanyak 3 buah, (FIFA World Cup, Call of Duty, Last Day).

"Bolehlah buang untuk hiburan" ucap ku dalam hati

.

Kembali ke rumah lalu ku pasang semua peralatan ps nya.

Lanjut main Fifa dah.

.

Jam 9.40 malam.

Ring!!

Ring!!

"Halo ada apa" tanya ku masih fokus ke layar tv

"Kamu kemana saja sih, dari jam 7 ku coba hubungi tidak di angkat, ku berikan pesan juga tidak di balas" ucap Yuki marah

"Apa iya" tanya ku kaget

"Cek saja sendiri"

Ku cek dengan telepon yang masih menyambung.

52 panggilan tak terjawab dan 241 pesan yang belum terbaca.

"Maaf maaf aku dari tadi main game ps yang baru ku beli"

"Makanya tidak di respon huu, jika main game tolong berikan jadwal dong, kasihan anak anak yang menunggu untuk vc dengan mu"

"Ya maaf"

"Lalu kamu kenapa beli ps, katanya mau hemat dulu"

"Ya aku di sini butuh hiburan, tidak mungkin kan aku menghibur diri di klub, ataupun ke panti pijet"

"Jangan coba coba ya, sekali aku tau kamu begitu dah hubungan kita selesai"

"Lah cepat amat selesainya, tapi ya benar juga sih kan jika ku lakukan aku tercap suami yang buruk, baiklah besok aku akan main jam 5-6 sore saja, jadi jika kamu mau menghubungi ku jam 6 ke atas ataupun nanti aku yang menghubungi duluan saja"

"Kamu sekarang sudah pindah ke rumah baru?" tanya Yuki

"Sudah, rumahnya nyaman kok, ada 7 kamar tidur" ucap ku

"Iya aku tau jika hal itu, boleh ku ubah ke vc?"

"Untuk apa, bukannya anak anak sudah tidur" ucap ku

"Ya aku yang ingin melihat wajah mu sayang" kata Yuki dengan malu malu

"Heileh nanti paling aku kena marah jika ngobrol nanti"

"Sudah pindahan ke vc saja dulu"

Ku pindahkan ke vc.

.

"Sudah kan sekarang mau apa" tanya ku

"Matikan ps mu itu dan lekas ke tempat tidur"

"Nanggung sayang, udah final 32 cup loh" ucap ku

"Matikan"

"Up"

"Besok kamu masih kerja"

"Makanya aku perlu hiburan dulu sebelum tidur"

"Kamu tau sayang, dengan kamu mengatakan seperti itu, aku merasa terhina karena tidak bisa menghibur mu" ucap Yuki

"Oh, begitu ya, maaf maaf akan ku matikan sekarang" ucap ku

Setelah telepon ku matikan kembali ke vc.

"Sudah" ucap ku

"Nah sekarang tidurlah, begadangnya saat minggu dan senin saja"

"Kamu duluan saja"

"Baiklah, selamat malam my hubby"

"Selamat malam my love" balas ku

Author saat nulis = senyum senyum jijik.

.

Jumat 7 Mei.

Di perusahaan.

Aku sudah mulai bertugas mengurus beberapa berkas namun berkasnya belum yang inti inti melainkan hanya berkas pendukung saja.

Jam 10 kerja ku selesai untuk hari ini, sebenarnya bisa pulang namun aku ini bos, jadi sebisa mungkin harus stay di perusahaan.

Ku telepon Tina.

"Halo pak ada apa?" tanyanya

"Aku ingin kunjungan ke bagian editor Manga dan LN tolong persiapkan" suruh ku

"Baik pak, jam berapa anda ingin kunjungannya"

"Hari ini bisa dulu tidak" tanya ku

"Bisa pak"

"Jam 2 nanti bisa"

"Akan saya atur"

.

Jam 2 siang.

Aku dan Tina melakukan kunjungan ke bagian editor manga dulu.

Semuanya fokus pada pekerjaannya.

.

Setelah selesai pergi ke tempat editor LN.

.

Semuanya oke dan bekerja dengan baik dan karyawan walaupun di tuntut target mereka masih bisa have fun.

.

Jam 4 kunjungan selesai.

Di ruangan ku.

Berman game penghasil uang yaitu slot 777.

Bodo amat dengan peraturan tuhan, yang penting aku bisa membayar hutang ku dulu, lagian bermain ini belum tentu menang juga sih.

Tapi coba saja sebab permainan ini terbilang mudah, cuma terkadang sistemnya yang bikin jengkel.

Bermain di angka 50 rb yen dulu, saldo ku ada 1 juta yen, bermain langsung 10 kali spin.

Whus Whus whus

Ting ting ting ting.

Kali 350.

"Mega Win 85.500.000 yen"

"Heh, lah banyak sekali" ucap ku sambil melongo

Lanjut ke spin kedua.

450 rb yen

.

Ketiga

10 rb yen

.

Ke empat lewat

.

Sampai ke 10 total menang ku adalah 2,5 miliar yen.

"Game gak ngotak ini" ucap ku dalam hati

Ku coba tarik dulu uangnya sebesar 500 juta yen.

.

"Transfer berhasil" wow kaya dengan judi

Langsung dah ku main lain.

Win win win mega win.

"Yes 18 Miliar yen slado ku sekarang babi!" teriak ku bahagia

Langsung ku transfer semuanya ke rekening ku.

.

Jam 5 sore pulang dengan gembira.

Ku transfer langsung uang untuk membayar hutang ku ke Yuki.

Ring!!!!

Telepon langsung masuk.

"Uang siapa ini" tanya Yuki langsung

"Uang ku dan sekarang telah jadi uang mu" balas ku

"Maksud ku kamu dapatkan dari mana"

"Dari bekerja" balas ku

"Kerja apaan"

"Freelance jadi LC di karoke"

"Jangan mengada ada, katakan yang sesungguhnya"

"Hehehe aku dapat uang dari emm bisa di bilang jackpot dari seseorang" balas ku

"Kamu menjual diri" tanya Yuki

"Mana ada bangke, laki laki jual diri siapa yang mau beli coba"

"Ya ada, lihat saja di ladies club, tapi aku tidak mengizinkan mu kesana, lalu kembali ke pertanyaan uangnya dari mana"

"Dari hasil kerja" balas ku

"Kerja apa"

"Menang undian" balas ku

"Judi?" tanya Yuki

"Ya bisa di bilang seperti itu"

"Kamu mau menghidupi keluarga dengan uang judi!" Yuki marah

"Hey, hanya sekali ini, toh ini untuk membayar hutang mu saja kan"

"Aku tidak peduli, jangan pernah sekali kali kirimkan uang kotor mu itu padaku"

"Ya sudah sini kembalikan 18 juta yennya" balas ku

18 juta yen di transfer kembali ke rekening ku.

.

"Lah beneran di kembalikan dong" ucap ku

.

"Jangan sekali kali kamu gunakan uang itu untuk kami ingat, jika kamu mau gunakan ya terserah tapi aku akan menyarankan mu jangan" pesan dari Yuki

"Sayang loh, dapatnya sampai 18 miliar yen, masa harus ku buang" balas ku

"Ya terserah aku tidak peduli"

.

Otak ku sedang bekerja keras sekarang, memikirkan bagaimana uang ini bisa di terima.

Setelah buntu ide ya sudah beli rokok dulu di minimarket.

"Rokok jenis apapun 50 slop tolong" ucap ku pada kasir

Ia melongo padaku.

"Jika boleh tau rokoknya mau di buat apa ya tuan" tanya kasirnya karena kewajiban penjual juga harus memastikan tidak ada penyalahgunaan

"Untuk konten video merokok itu membunuh mu" balas ku

"Oh saya paham, sebenarnya saya ambilkan rokoknya dulu"

.

Ku bayarkan senilai 380 rb yen.

"Lumayan cadangan 6 bulan kedepan" ucap ku

.

Lalu pergi ke game canter untuk beli kaset ps.

Ku beli game game yang bagus saja, tapi ya semua game di ps 6 bagus semua jadi ya beli banyak akhirnya.

140 kaset game ku beli.

1,2 juta yen melayang.

.

Lalu beli stik ps sebagai cadangan.

Beli pc gaming juga perlu, karena aku suka merakit pc ya jadinya ku beli komponennya secara terpisah.

Tapi kebanyakan dari komponennya sih dari Yell (produk dari Shinomiya group)

.

Jam 8 malam di rumah.

Ku rakit pc dulu di temani oleh keluarga ku lewat vc.

"Kamu beli dari uang judi ya" tanya Yuki

"Tidak, ini tunjangan kantor" balas ku berbohong

"Oh, ya sudah jika tunjangan"

..

Jam 9 perakitan selesai.

Anak anak juga sudah tidur, tinggal kami berdua yang masih melek.

Langsung ku uji coba pc gaming itu.

"Jangan buka bokep loh ya" ucap Yuki

"Kamu ini wanita cantik, badan ideal, kulit putih mulus, tapi omongan mu kok kasar begitu sih" kata ku

"Aku ini mantan artis, jadi omong ku kasar ya biasa, jadi jangan tersinggung"

"Ubah gaya bicara mu itu, nanti jika di dengar anak anak kamu sama saja mengajarkan hal buruk"

"Ya ya nanti ku ubah, tapi ingat loh ya jangan buka video porno"

"Lah kenapa harus buka video jika bisa melakukan di sini" balas ku

Mukanya langsung menunjuk ekspresi marah.

"Bercanda sayang bercanda, mana mungkin aku selingkuh padahal punya istri cantik" ucap ku

"Silahkan selingkuh, silahkan!" vc di matikan

.

"Hmm dasar baperan" hina ku

.

.

Main game di ps 6

Aku di vc Yuki.

"Ya hy ada apa" tanya ku

"Ih, tidak di hubungi balik, sebenarnya apa sih mau mu Haruka kun" teriak Yuki

"Lah istri ku apa sudah sedeng sih sebenarnya" ucap ku dalam hati

"Kamu yang marah, kamu yang menutup telepon, lalu menyuruh ku untuk selingkuh ya sudah aku selingkuh dengan game ps ku ini" balas ku

"Dasar suami tidak peka"

"Hey kamu yang marah sendiri jangan manyalahkan diriku, kan aku sudah bilang beranda tadi"

"Bercanda mu tidak lucu, kamu memainkan perasaan ku!"

"Maaf jika begitu, hey sayang aku kangen dengan tubuh mu, bolehkah emmm ku lihat oppaimu" ucap ku sambil malu malu

Yuki kaget, namun ia punya ide licik, ia menarik lubanh leher kaosnya ke bawah hingga terlihat atasan oppainya yang mulus.

Tuing!!

.

"Mau di buka atau cuma di turunkan saja" Yuki menggoda

"Buka semuanya" ucap ku

"Tidak ah dingin" balasnya

"Ini bulan Mei sudah hangat"

.

Yuki membuka kaosnya.

"Branya juga sayang" suruh ku

Yuki menarik branya kebawah namun perlahan.

"Ah kelamaan" ucap ku

"Yehh kamunya pasti sangat terangsang ya"

"Datang saja ke Tokyo, nanti ku puaskan dirimu juga, bye tidur dulu, kamu juga tidurlah" ucap Yuki lalu mematikan vc

.

"Lah belum juga keluar" ucap ku

.

.

Tidur saja akhirnya.

.

.

Skip

Tanggal 1 Juni.

Waktunya gajian.

.

Selama 1 bulan kurang 1 minggu aku telah bekerja keras, mulai dari meningkatkan mental pegawai hingga harus berdebat dengan Ardian di dalam rapat karena beda pendapat.

Note : semua bawahan Ardian juga berani mendebat sebab aturan perusahaan boleh mengajukan pendapat asal sesuai etika, jadi debat uang terjadi juga secara baik atau ke arah yang lebih positif.

Total gajiku bulan Mei adalah 75 juta yen, ya ini sebab aku bekerja sebagai penulis juga, inilah hebatnya perusahaan Shinomiya, jika kamu memang layak ya sudah bonus di berikan.

Ku fotonya slip gajiku, lalu ku kirim ke Yuki.

"Sudah ku transfer juga hutang ku" caption di bawahnya

"Oke, kami akan ke Miyagi tanggal 3, kamu jemput di bandara sendai jam 2 siang ya"

"Oke, kalian akan di Miyagi sampai kapan" tanya ku

"Sampai h-3 liburan semester anak anak, mungkin tanggal 17 kembalinya"

"Oke akan ku nantikan kalian"

.

Next...