webnovel

Re Life In Anime World

Saya seorang otaku yang hanya suka berdiam diri di kamar sembari menonton anime terkadang melihat manga erotis. Aku mungkin seorang manusia yang gagal namun aku tetep berpendirian teguh pada budaya otaku ku ini, aku tak ingin keluar untuk sekolah ataupun berinterkasi, aku tidak ingin sama sekali. Orang tua ku bahkan sampai tak peduli lagi padaku, namun dibalik ketidak pedulian mereka, mereka masih lah orang tua yang sayang padaku, tak lupa setiap hari mereka menyisakan makanan untuk ku makan. Suatu hari aku menonton anime yang bercerita tentang kehidupan sosial, disitulah aku menonton dan menonton hingga aku merasakan hatiku bergejolak. "Mengapa diriku menjadi seorang pecundang seperti ini? Aku harus mengubah hidupku ini!" Aku berlari keluar kamar untuk mengatakan kepada orang tua ku bahwa diriku akan berubah, namun naas aku tersandung plastik makanan ringan dan menghantam lantai kamar dengan kepala terlebih dahulu. Pandangan ku kabur, saat ku sentuh dahi ku darah terlihat di tangan ku, saat itu pula Tuhan mengambil nyawa ku. #jika ada kata yang kurang tepat, segara komen agar cepat di perbaiki dan kalian bisa lebih enjoy dalam membaca cerita ku

U_ardi · Anime & Comics
Not enough ratings
273 Chs

183.) Curang Cara Yang Menguntungkan

Aku pulang bersama dengan 5 putri ku.

"Ayah dengan ibu apa sedang marahan?" tanya Ino

"Tidak, ayah marahnya dengan kakek nenek kalian yang tidak memberikan ibu dan ayah bersama" balas ku

"Kakak nenek tadi baik kok pada kami" ucap Rika

"Benarkah apa yang membuat mu bahagia Rika chan" tanya ku

"Mereka memberikan ku makanan ringan, jepit rambut, gelang ini, dan saat pulang tadi mereka memberikan kami uang yang banyak" ucapnya

"Shutt Rika, ibu menyuruh kita merhasiakannya" bisik Sanae

"Eh tapi ayah tanya dan kita tidak boleh berbohong" ucap Rika padanya

"Di berikan berapa Rika" tanya ku

"Aku dapat 5 lembar uang 10 rb an, besok saat libur mari pergi ke tempat bermain lagi yah"

"Lalu yang lain" tanya ku

"Sama juga yah" kata Nana takut jika kena marah

"Sama juga" ucap Ino Mai lalu Sanae

.

"Kalian nyaman di sana?" tanya ku

"Nyaman, di sana ada kolam renangnya yah" ucap Rika tanpa pikir panjang

Mulutnya langsung dibungkam oleh Sanae dan Nana

"Kami nyaman tapi lebih nyaman bersama ayah kok" ucap Mai

"Kalian tidak perlu takut untuk jujur, ayah jika jadi kalian tentunya akan merasa nyaman di sana" ucap ku dengan menahan rasa sesak di dada

"Ayah tidak marah?" tanya Ino

"Tidak, tidak marah kok" balas ku

.

Sampai di apartemen kami berkumpul di ruang keluarga untuk mengajari anak ku belajar sebelum masuk sekolah.

Ku jelaskan materi sesuai yang di buku.

"Ayah besok kami boleh pergi ke rumah ibu lagi?" tanya Rika

"Tidak, ibu kalian saja yang ku suruh kemari agar nantinya ayah tidak usah repot repot menjemput kalian"

"Oh, jika begitu tidak masalah juga sih"

.

Jam 8 belajarnya ku hentikan.

Selanjutnya family time, yaitu menonton tv bersama.

.

Jam 9.30 malam tidur di kamar yang sama yaitu kamar ku.

Ya maklum saja, mumpung bisa tidur bersama sebelum putri putri ku malu tidur bersama ayahnya.

.

1 Maret kejadian yang sama seperti bulan kemarin terulang kembali, pekerjaan ku soal pengizinan kembali lolos padahal belum ku tanda tangani kali ini malahan.

Kecurigaan ku kembali terulang lagi setelah tanggal 15 Maret hal serupa terjadi, akhirnya aku memantau Bu Anzu karena kecurigaan ku paling besat jatuh padanya.

Tanggal 1 April kecurigaan ku menjadi kenyataan, lewat kamera tersembunyi ternyata diam diam Bu Anzu sendirilah yang mengubah berkas dan melimpahkan tanggung jawab besar padaku.

Aku masih tetap diam saat ini, mencoba diam dulu berharap kejadian tidak terulang kembali, namun pada akhirnya Bu Anzu tetap nekat melakukannya.

Akhirnya pada tanggal 20 April aku mengundurkan diri dari sana, aku tidak bisa menuntut Bu Anzu sebab memata matai adalah perbuat yang melanggar hukum juga sebenarnya, bukannya aku takut kalah di hukum, namun aku takut juga dituntut balik sedangkan ada keluarga di rumah yang menunggu ku, jadi aku relakan pekerjaan ku.

Di ruangan Bu Anzu

"Kenapa keluar Haruka?" tanya Bu Anzu

"Aku akan menikah dengan Yuki Suzuki, keluarga mereka menyuruh ku untuk menjadi pemimpin di perusahaannya, saya mohon maaf tidak bisa melanjutkan pekerjaan saya bu" balas ku (cuma alasan saja ini)

"Sayang sekali, padahal kamu ini pemimpin yang baik, tapi maaf saja perusahaan tidak bisa memberikan pesangon untuk kamu jika keluar sekarang, sebab kontrak mu belum sampai 6 bulan"

"Tidak masalah bu, saya menerima dengan ikhlas" balas ku

"Ya sudah, buat surat pengunduran diri nanti aku tanda tangani" ucap Bu Anzu yang punya sifat baik tidak memaksa kehendak orang

Ku serahkan kembali kunci apartemen dan mobil yang telah di pinjamkan.

.

Setelah keluar aku fokus pada rencana pernikahan ku tanggal 1 Mei nanti.

Di Rumah Yuki sekarang.

"Bagaimana sudah keluar?" tanya Yuki

"Sudah, aku mendapatkan panggilan kerja di Shinomiya group tanggal 4 Mei nanti, kemungkinan besar aku akan pindah ke sana, bagaimana pendapat mu" tanya ku

"Di Miyagi?" tanya Yuki

"Iya, aku melamar di perusahaan Tokyo tidak ada yang mau menerima ku karena lulusan ku hanya SD" balas ku

"Ya sudah kamu tinggal di sana saja, biarkan aku dan anak anak tinggal di sini dulu sampai mereka lulus sd paling tidak"

"Kamu tidak langsung ikut saja?" tanya ku

"Aku bisa tapi anak anak tidak, kasihan mereka jika harus pindah pindah, cari relasi teman itu susah"

"Tapi kalian jika liburan datang mengunjungi ku ya" ucap ku

"Tenang saja akan ku lakukan nanti"

.

Tanggal 1 Mei, aku dan Yuki menikah lagi, namun hanya di hadiri oleh keluarga terdekat saja.

Tanggal 2 malam pertama kami, ku gasken kembali naena setelah 9 tahun tidak merasakannya lagi.

Tanggal 3 pamitan di sertai tangisan putri ku yang tidak ingin ku tinggal.

.

Naik pesawat ke Sandi lalu naik taksi menuju ke Oosaki.

.

Jam 7 malam.

Saat ini posisi ku ada di penginapan.

"Sudah sampai sayang?" tanya Yuki

"Sudah, ini sedang makan malam juga" balas ku

"Boleh ku vc, anak anak ingin melihat mu"

Ku alihkan telepon ke vc.

"Halo ayah" teriak Rika

"Halo sayang, kalian sudah makan?" tanya ku

"Sudah yah, ayah sedang makan apa sekarang" tanya Rika

"Makan bento dari Minimarket"

"Aku mau bu" ucap Rika pada Yuki

"Kamu sudah makan sayang, jangan makan lagi" ucap Yuki padanya

"Hmm" pikir ku melihat kelakuan Rika yang badoger

.

Kami mengobrol sampai jam 8.30 malam.

Setelah vc tidur untuk perisapan besok pagi.

Tanggal 9 Mei 2021.

Jam 6 pagi bangun, mandi lalu cari sarapan di luar.

Jam 7 check out, lalu pergi menuju ke lokasi.

Jam 7.30 sampai sana.

.

"Pak saya ada panggilan intervew di sini" ucap ku pada salah seorang satpam

"Bisa perlihatkan email atau sejenis yang dapat menunjukan bahwa memang benar ada panggilan?" tanya pak satpam

Ku tunjukkan emailnya.

"Baiklah tunggu sebentar di ruang tunggu tamu, nanti akan saya panggil lagi"

"Baik pak" balas ku

.

Ku duduk di ruang tunggu, hanya ada diriku sendiri, jadi bisa di pastikan bahwa aku tidak memiliki saingan, tinggal diriku sendiri bagaimana caranya agar hrd nanti tertarik pada diriku.

Jam 8 aku di panggil oleh pak satpam, mengisi daftar hadir dulu, lalu pergi ke tempat test.

"Dengan Haruka Umiya benar?" tanya ibu hrdnya

"Benar"

"Bisa berikan surat lamaran anda dalam bentuk fisiknya"

Ku serahkan surat lamaran ku beserta lampirannya.

"Saya tampung dulu ini, ini ada berapa pertanyaan tolong di isi"

Ku terima kertas yang ia berikan.

"Perlu saya pandu dalam mengerjakannya?" tanyanya padaku

"Tidak perlu, saya bisa" balas ku

"Ya sudah, silahkan kerjakan untuk kolom 1 - 15 dulu, kolom 16 di tes krepelin akan saya tentukan waktunya, tes di mulai jam 9 nanti, jadi perisapankan dulu namun tidak boleh mengintip soalnya"

"Baik bu"

.

Jam 9 pagi.

Soal tes mulai ku jawab, isi soal sangat bervariasi mulai dari matematika dasar, bahasa inggris, test kewarganegaraan, logika dan ekonomi yang terbagi jadi beberapa bagian.

Jam 10 pagi kolom 1-15 sudah terisi semua yang harusnya selesainya jam 11 nanti.

Aku langsung meminta ibu hrd untuk melanjutkan tesnya ke kraepelin.

"Anda yakin dengan jawabannya, jika lanjut nanti tidak ada kesempatan untuk mengulanginya lagi loh"

"Saya yakin bu, silahkan lanjutkan saja" balas ku

.

Mulailah tes kraepelin yang berisi 30 baris dan 240 kolom yang sangat membagongkan ku mulai.

"Mulai" ucap bu hrd tadi

Ku kerjakan dari atas ke bawah sesuai instruksi perintah tes.

29 baris ku jawab di kolom pertama

15 detik bu hrd mengatakan pindah.

29 baris lagi

.

28

.

26

.

23

.

25

.

27

.

Dst sampai ke kolom ke 180 aku masih si angka 20 baris lebih yang ku jawab.

Menginjak kolom 181 ku mulai meningkatkan kinerja otak ku.

Hasilnya 30 baris ku jawab semua sampai ke kolom 240.

Tes selesai.

.

Bu hrd melihat hasil ku langsung.

.

30 menit kemudian.

"Selama Umiya san, anda kami terima di perusahaan kami sebagai kepala bagian AGC dan LN sesuai dengan surat lamaran anda, silahkan isi berkas ini untuk input data karyawan nantinya"

Ku terima formulirnya.

Lalu ku isikan dengan data ku yang sesungguh sungguhnya.

Jam 12 istirahat makan siang di kantin, karena aku belum punya kartu karyawan aku tidak mendapatkan diskon di sini.

.

"Anda karyawan baru atau baru tes?" tanya seseorang karyawan padaku

"Saya baru tes, namun hari ini langsung bekerja kemungkinan" balas ku

"Jika begitu selamat anda adalah 1 dari 400 orang yang beruntun bisa bekerja di sini, saya bilang begitu karena banyak yang melamar di sini namun gagal di tes, ya kamu tau lah Shinomiya group selain mendapat predikat perusahaan terbaik di Jepang dan terbaik nomor 1 di dunia jika masalah soal AGC dan LN, di sini karyawan di perlakuan secara manusiawi gaji besar dan tunjangan banyak"

"Hahaha, maka dari itu aku melamar di sini, selain itu di sini juga tidak memandang lulusannya" ucap ku

"Anda memangnya lulusan apa dan melamar sebagai apa?" tanyanya

"Emm"

"Oh benar juga, perkenalkan aku Yuji Inoe karyawan di bagian editor manga berjudul Remember Me" ucapnya

"Saya sebenarnya hanya lulusan Sd, nama saya Haruka Umiya" balas ku

"Lalu Umiya san anda melamar di bagian apa?" tanyanya

"Bagian leader of AGC and LN" balas ku yang langsung membuatnya kaget

"Anda serius Umiya eh pak" ucapnya

"Serius, tidak perlu kaget begitu jika apa kamu tidak mengenal ku?" tanya ku

"Tunggu tunggu, anda leader dari Loop Pic Tokyo yang sudah memimpin proyek besar kan pak" ucapnya memastikan

"Yap, aku yang memimpin di sana, namun aku keluar karena tidak betah di sana" balas ku

"Anda adalah panutan ku pak, ada editor dari sana juga yang bekerja di sini, katanya anda memberikan training editor juga"

"Siapa nama editor yang kamu maksud?" tanya ku

"Nicy Tanami, ia editor sukses yang memimpin 2 produk besar LN pak"

"Oh aku kenal dia, tak kusangka ia bisa berhasil di sini" ucap ku

"Sungguh kebetulan sekali pak saya bisa bertemu dengan anda, saya secara langsung ingin berterima kasih, karena ilmu anda yang anda ajarkan pada Nicy san ilmu anda dapat di limpahkan padaku juga" ucapnya

"Haha, ku terima ucapan terima kasihnya, aku mau kembali dulu ya, aku di suruh kembali ke ruang hrd jam 12.30 sebabnya"

"Baik pak silahkan"

.

Jam 1 siang aku mulai di ajak berkeliling oleh ibu hrdnya agar tau perusahaan ini.

Mulai dari bagian mendasar yaitu gudang bahan, tempat produksi, gudang produk, lalu staf kantornya.

"Ini ruangan bapak, untuk sekretarisnya anda bisa memilih atau mencari sendiri namun kami melarang hubungan keluarga jika ada memilih sendiri"

"Baik saya terserah sih, tapi yang penting dia bisa kerja cepat dan tidak bingung dalam bekerja" ucap ku

"Rupa atau fisik tidak jadi masalah?" tanyanya

"Tidak jadi masalah, laki laki pun boleh asal pekerjaannya bagus" jawab ku

"Baiklah nanti akan saya atur, untuk hari ini sampai jam 5 nanti silahkan di adaptasikan tubuh anda dengan pekerjaan anda, untuk tugas nanti akan di jelaskan secara langsung oleh Bapak Ardian"

.

Jam 3 sore aku di tinggal sendirian di ruangan yang luas ini.

.

Jam 3.30 pak Ardian menyuruh ku datang ke ruangannya.

Di ruangannya.

"Ini tugas mu pelajari dulu, besok ku test ingatan, aku tidak membutuhkan bos yang pemalas" ucapnya

"Baik pak akan saya pelajari, tapi sebelumnya apa saya boleh tanya" ucap ku

"Tanyanya besok saja, aku masih sibuk di sini, nanti jam 5 aku harus laporan akhir bulan ke Shinomiya sama, kamu intinya pelajari dulu, kamu mulainya kerja tanggal 6 nanti, urusan libur adalah senin dan selasa ingat"

"Baik pak"

"Ah benar juga, nanti minta ke sekretaris ku untuk mengambilkan mu kunci tunjangan apartemen dan kendaraan

"Baik pak"

.

Aku keluar ruangan lalu ke tempat sekretarisnya.

"Umiya san benar"

"Iya" balas ku

"Ini kunci mobil dan kunci apartemen di blok 7 kamar nomor 23"

Ku terima dua kunci itu lalu pergi kembali ke ruangan kerja ku.

Note : aturan pulang jam 5 sore.

.

Di ruangan ku telepon Yuki untuk mengabarkan bahwa aku telah di terima.

.

"Jika sudah di terima jangan lupa kirim uang ketika gajian nanti" ucap Yuki

"Iya tenang saja, semuanya akan ku atur"

"Nah begitu baru suami yang bertanggung jawab, tapi berapa gajimu nanti sayang?" tanya Yuki

"Gaji pokok ku 850 rb yen nantinya, tunjangan istri dan 2 anak sebesar 100 rb yen, lalu karena aku bos tunjangan kerja 200 rb yen, sisanya ada bonus dan pencapaian" balas ku

"Jam kerja di sana lebih normal kan?"

"Iya normal, jam 8 sampai jam 5 sore, 5 hari kerja dan 2 kali libur" balas ku

"Gajinya tidak terbilang lebih tinggi daripada gajiku dulu, tapi tidak masalah aku tetap menerimanya" ucap Yuki

"Pakai saja uang mu dulu jika aku kesusahan uang, aku ingin mencari sampingan juga seperti dulu, membuat novel lalu ku terbitkan di sini juga, lumayan jika terbit 15% penjualan milik penulis loh"

"Ya terserah kamunya, pokoknya aku ingin nanti jika aku pindah ke sana, kamu sudah harus ada rumah titik no complain"

"Heh, kamu bercanda apa, tanah di sini mahal loh"

Note : semenjak Shinomiya group berdiri tanah di sekitarnya naik drastis, untungnya hal ini sudah di waspadai Haruka dulu, jadi sekali beli tanah ya langsung semuanya, urusan di pelebaran atau tidak nanti saja.

.

"Berapa?" tanya Yuki

"Satu rumah bagus bisa 6 juta yen" balas ku

"Ya setahun cukuplah itu, kamu selama setahun nabung saja dulu, tidak usah kirim uang kemari, lalu uangnya di belikan rumah di sana, daripada sewa apartemen lebih baik langsung bangun rumah, punya tanah bisa di wariskan ke anak nantinya"

"Tapi aku sudah mendapatkan tunjangan apartemen lumayan bagus loh ini"

"Tidak tidak, beli rumah sendiri baru oke, jadi jangan ragu beli rumah jika gajimu cukup"

"Hmmm, baik baik nanti akan aku beli"

.

Jam 5 sore.

Aku pulang menuju apartemen baru ku, maksudnya apartment tunjangan baru.

Note : apartemen Haruka ada blok 7 yang dimana apartment yang di bangun ada 20 blok totalnya, ada 4 lantai, dengan tiap lantai ada 250 kamar untuk yang kelas ekonomi alias untuk mahasiswa yang kuliah di universitas Shinomiya (blok 10-19)(jika khusus mahasiswa beasiswa gratis dan di kumpulan di blok 20, sementara yang tidak dapat diskon sebesar 50%), lalu kelas 2 untuk karyawan biasa sebanyak 200 perlantai ada satu kamar tidur, dapur dan kamar mandi (blok 8-9) (diskon sebanyak 50% bayarnya), lalu yang di tempati Haruka saat ini adalah kelas 1 yang dimana gratis karena ia bos, namun ia bisa naik ke kelas premium blok 1-5 dengan diskon 50% pembayaran.

Aturannya simpel sih, jika yang bawah ingin pindah kelas apartemen diskon mulai dari 50%,40%,30% dan 20%, tentunya untuk harga awal juga beda, kenapa hal ini di lakukan, alasannya simpel yaitu agar yang sudah tinggal tidak merasa ingin pindah karena pasti berpikir jika naik kelas lebih mahal biayanya.

.

Di depan pintu masuk gedung.

"Tunjukkan kartu identitas mu" ucap Sunohara si bapak penjaga blok apartemen

Ku tunjukan kartu identitas ku.

"Oh ketua baru ya, silahkan pak maaf mencegah anda masuk tadi, jika mau minum telepon saja ke nomor 17500" ucap Sunohara

"Baik, ini kamarnya di lantai mana?" tanya ku

"Lantai pertama lurus saja ke kanan ini"

"Terima kasih"

"Sama sama pak"

.

Di kamar.

Sekarang sedang mempelajari kertas tebal yang di berikan Ardian padaku.

Ringg!

Telepon masuk dari Pak Ardian

"Iya pak ada apa" tanya ku

"Besok Pak Umiya ikut dengan ku ke rapat 6 bulanan Shinomiya group ya, anda urus di bagian laporan kondisi karyawan" ucap Ardian

"Saya belum tau pak kondisinya, jika saya ikut saya melaporkan apa"

"Laporkan saja sesuai yang dikertas, isinya sudah di buat kamu tinggal membacanya atau menghafalkannya nanti, ini masuk tugas mu juga sebabnya"

"Lalu dimana laporan itu biar saya pahami materinya dulu"

"Kamu setuju dulu tidak ini" kata Ardian

"Setuju pak"

"Baiklah jam 8 pagi langsung ke gedung utama group Shinomiya ya, lokasi rapat ada di lantai 4 nanti kita kumpulnya langsung di dalam saja jangan sampai bergerombol saat masuk sebab Shinomiya sama tidak suka pengelompokan yang sama grupnya"

"Baiklah pak, tapi dimana laporannya" tanya ku

"Iya sebentar akan ku kirimkan"

.

Telepon di matikan lalu laporan di kirimkan padaku.

Isinya tidak terlalu banyak jika di ucap, namun pastinya ini perlu penjabaran jika perlu.

.

Ku pelajari isinya.

.

Ditemani dengan anak istri ku yang ku vc lewat laptop.

"Apa susah kerja di sana?" tanya Yuki

"Tidak juga, ini sama seperti tugas ku sewaktu di loop pic, cuma ya di sini dituntut lebih kerja cepat dan profesional"

"Jika itu sih maklum saja, Shinomiya group bukan perusahaan kaleng kaleng, pemiliknya aja Haruka Shinomiya punya kekayaan lebih dari 500 triliun yen, aku terkadang bingung dengan orang itu, sudah kaya tapi kenapa jarang muncul di layar tv"

"Jawabannya mudah, ibunya kan pemegang kendali kerahasiaan anaknya, apa kamu lupa stasiun tv terbesar setelah tv Tokyo adalah milik ibunya, Kiyoko Shinomiya, kamu tau juga harusnya bahwa kamu pemilik stasiun tv jika mau mengundang Haruka pasti mikir ulang"

"Ah benar juga aku hampir lupa, sebenarnya aku juga di ajak kerja di stasiun tv itu di salah satu sinetronnya, namun sayangnya kontrak ku belum habis dan aku tidak bisa memutuskan kontrak sepihak walaupun dengan uang"

.

.

.

Jam 9 malam.

"Matikan saja vcnya, temani anak anak tidur" suruh ku ke Yuki

"Baiklah, kamu sehat sehat ya di sana" ucap Yuki

"Iya, kamu juga"

.

.

Lanjut belajarnya hingga jam 10 malam.

Setelah ku yakin hafal barulah tidur.

.

Namun sebelum tidur aku iseng iseng telepon Saki.

Ringg ringg

Keberanian ku kumpulkan.

"Iya halo dengan siapa ini" ucap Saki

"Anu ini dengan Haruka Umiya ketua baru bagian pengawas AGC dan LN Shinomiya Group, saya mendapat nomor anda secara tidak sengaja"

"Lalu ada apa Umiya san?" tanya Saki langsung to the point

"Saya punya 5 orang anak, mereka fans anda dan Haruka sama, bolehkah jika besok setelah rapat saya minta tanda tangan anda dan foto bersama" tanya ku

"Aduh maaf sepertinya tidak bisa, suami ku mencegah pertemuan pribadi, jika ingin bertemu kami datang saja di Restoran Wagnaria Jumat jam 3-5 sore, biasanya kami ada di sana"

"Baiklah terima kasih atas waktunya" ucap ku

"Sama sama Umiya san"

Telepon mati.

.

.

Rabu, 5 Mei, pukul 7 pagi.

Setelah sarapan aku pergi menuju ke tempat rapat.

Jam 7.30 aku sampai di dalam, sungguh malunya diriku, sebab di dalam ruangan semua kursi sudah terisi dan tinggal kursi ku yang belum.

Aku jalan sambil malu malu.

.

Duduk di kursi.

"Apa saya telat pak" tanya ku ke Ardian

"Hahaha, tidak telat kok cuma kebiasaan karyawan Shinomiya sama itu memang seperti ini, mereka ingin memberikan yang terbaik untuk bosnya, sebab bosnya selalu memberikan yang terbaik baik karyawannya" ucap Ardian

"Apa wajib seperti ini?" tanya ku

"Tidak, malah Shinomiya sama melarang kami untuk datang cepat, namun ya bagaimana lagi, saat rapat suasana bisa jadi tegang jika pembicaranya kagok alias bingung sendiri apa yang ia katakan, jadi ya lebih baik persiapan mental dulu, namun jika terbiasa tidak masalah, jujur aku sendiri walaupun sudah ikut rapat ini 2 kali, aku masih kesulitan lancar bicara, ya kamu tau kan semua orang di sini itu penting semua"

"Contohnya" tanya ku

"Tengok yang di depan sana, yang wanita itu"

"Kyouko san" ucap ku

"Nah benar untung kamu tau namanya, ia itu pemimpin restoran Wagnaria, kamu tau tidak berapa total restoran yang ia pegang" tanya Ardian

"3?" tanya ku

"24 tepatnya, 5 resto besar sisanya kantin di perusahaan dan di universitas" ucap Ardian

"Huh banyaknya, apa ia bisa melakukannya" tanya ku

"Hahaha mantan bos ku itu jangan di tanya, walaupun gayanya tidak peduli seperti itu, aslinya jika ia di beri tugas pasti selesai dengan sangat baik"

.

Jam 8 pagi, Haruka datang dengan setelan Jas yang terlihat sangat tampan.

"Tak kusangka diriku setampan itu" ucap dalam hati saat melihatnya

"Berdiri Umiya san" suruh Ardian

Aku langsung berdiri, ketika Haruka lewat kami langsung membungkuk untuk memberikan salam.

.

Haruka Shinomiya ~

Tes, baiklah rapat ku mulai langsung saja, ingat jangan terlalu sepaneng, agar aku tau apa yang kalian katakan, sebelumnya ku ingatkan sekali lagi, Shinomiya group berdiri atas usaha bersama jadi aku mohon jika ada yang bicara, yang lain memperhatikan, jika pembicara bingung apa yang ia katakan teman se perusahaan tolong di bantu, lalu jika sudah selesai berikan masukan dan saran jika ada, lalu 1 minggu setelah rapat persiapkan laporan atas masukan atau saran yang sudah di lakukan itu jika ada.

Sekarang aku mulai, silahkan laporkan hasil diskusi kalian Restoran Wagnaria

Kyouko menyalahkan micnya.

"Karyawan total 727 orang, karyawan baru 34 sisanya karyawan lama, pendapatan untuk tiap cabang silahkan lihat sendiri di layar monitor"

Sekilas di layar monitor.

Cabang satu di depan Karasuno.

230 juta yen bersihnya.

Lalu total keseluruhannya dari 24 cabang adalah 2,53 miliar yen.

.

.

Lalu lanjut ke perusahaan HSC (toko pakaiannya)

Total pendapatan bersihnya adalah 14,6 miliar yen.

.

Perusahaan ponsel Yellphone.

Keuntungan bersih 750 miliar yen.

"Astaga nilai yang sangat fantastis" ucap ku dalam hati

.

Lalu grup AGC dengan total pendapatan bersih 87 miliar yen.

Lalu giliran ku untuk laporan keadaan.

"Laporan saya untuk keadaan karyawan adalah 94% baik, perusahaan masih berusaha mengembangkan.... Dst" ucap ku

.

Jam 9 rapat di istirahatkan 15 menit dulu oleh Shinomiya.

.

Jam 11.45 rapat akhirnya selesai dengan banyak informasi baru tentang perusahaan lain yang kami dengar.

"Rapat saya tutup, terimakasih telah hadir dan sampai jumpa lagi" ucap Haruka Shinomiya

.

.

Jam 12 makan siang bersama dulu secara prasmanan lalu jam 1 kembali ke kantor.

.

Di ruangan kerja aku mulai di berikan berkas berkas yang akan ku kerjakan sebagai tugas ku nantinya, namun tenang saja yang bertanggung jawab akan hasilnya adalah boss ku bukan diriku secara langsung khusus hari ini sampai minggu depan.

.

Next...