webnovel

Re Life In Anime World

Saya seorang otaku yang hanya suka berdiam diri di kamar sembari menonton anime terkadang melihat manga erotis. Aku mungkin seorang manusia yang gagal namun aku tetep berpendirian teguh pada budaya otaku ku ini, aku tak ingin keluar untuk sekolah ataupun berinterkasi, aku tidak ingin sama sekali. Orang tua ku bahkan sampai tak peduli lagi padaku, namun dibalik ketidak pedulian mereka, mereka masih lah orang tua yang sayang padaku, tak lupa setiap hari mereka menyisakan makanan untuk ku makan. Suatu hari aku menonton anime yang bercerita tentang kehidupan sosial, disitulah aku menonton dan menonton hingga aku merasakan hatiku bergejolak. "Mengapa diriku menjadi seorang pecundang seperti ini? Aku harus mengubah hidupku ini!" Aku berlari keluar kamar untuk mengatakan kepada orang tua ku bahwa diriku akan berubah, namun naas aku tersandung plastik makanan ringan dan menghantam lantai kamar dengan kepala terlebih dahulu. Pandangan ku kabur, saat ku sentuh dahi ku darah terlihat di tangan ku, saat itu pula Tuhan mengambil nyawa ku. #jika ada kata yang kurang tepat, segara komen agar cepat di perbaiki dan kalian bisa lebih enjoy dalam membaca cerita ku

U_ardi · Anime & Comics
Not enough ratings
273 Chs

179.) Nice

Kamu sering bertanya: Apakah kegembiraan hidup? Sebuah pesta? Sebotol bir? Sepotong musik jazz? Semangkok bakso? Sebait puisi? Sebatang rokok? Seorang istri? Ah ya, apakah kebahagiaan hidup? Selembar ijazah? Sebuah rumah? Sebuah mobil? Walkman? Ganja? Orgasme? Pacar? Kamu selalu bertanya bagaimana caranya menikmati hidup.

Only Motivation ~

.

.

Masih di luar ruangan.

"Sayang, apa dadamu tambah besar?" tanyaku

"Husst jangan bicarakan itu di sini" balas Saki

"Ya mau tau saja"

.

"Tidak" balas Saki dengan tulisan di ponsel yang di perlihatkan padaku

"Apa iya" tanya ku lagi

"Shuttt sudah di kata jangan katakan disini!"

"Maaf kelepasan"

.

Lanjut mengobrol namun bukan topik tadi lagi, sekarang ganti soal karyawan.

"Apa menurut mu kuta perlu tambahan asisten rumah tangga?" tanya ku

"Tidak, Akira cukup, rumah kita besar namun hanya beberapa kamar yang di gunakan jadi tidak harus membersihkan semua bagian rumah"

"Tapi urusan di luar rumah?"

"Ya kamu yang urus, tapi kan terkadang aku bantu bantu juga, jangan terlalu banyak karyawan di rumah sih menurut ku, apalagi perempuan!"

"Kenapa, kamu kira aku tertarik?"

"Ya laki laki kan serigala"

Note : authot jadi keinget Mushoku tensei..

"Hmmm, ada ada saja kamu, aku ini orangnya setia pada satu orang jika sudah mengikat janji, btw aku punya sesuatu loh untuk mu" ucap ku

"Sesuatu apa?" Saki tertarik

Aku mengambil sesuatu barang dari kantung jaket ku.

"Ini" serah ku

Saki menerimanya.

"Ini apaan?" tanya Saki bingung

"Ini cincin"

"Iya untuk apa maksud ku"

Note : hadiah dari perjalanan lalu hadiahnya adalah cincin perak, yang punya kekuatan yaitu membuat badan sehat, totalnya ada 2 cincin.

"Cincin kesehatan" balas ku

"Ini seperti cincin biasa, apa kamu yakin tidak tertipu Haruka kun?" tanya Saki

"Tidak, lihat ini aku pakai juga, di badan rasanya memang enak" balas ku sambil menunjukan cincin ku di tangan kanan di jari tengah

Note : jari manis sudah terpakai.

.

Saki memakainya.

Whusss

"Wow, ini mengenakan Haruka kun, beli di mana, biar aku belikan untuk ibu dan Rin chan sekalian" kata Saki

"Ini limited edition, hanya di cetak 2 biji" balas ku

"Masa, jika limited pasti mahal ya harganya?" tanya Saki

"Aku di beri tepatnya, mungkin harga jualnya bisa 1 triliun yen, tapi jika ada yang beli juga" balas ku

"Apa tidak kemahalan segitu, ya ini hanya sekedar cincin kesehatan kan?" tanya Saki

"Iya, tapi cincin ini cincin kesehatan terbaik" balas ku

"Oh, ya sudah terima kasih pokoknya, aku juga ada hadiah untuk mu sebenarnya Haruka kun, tapi belum jadi"

"Jas kah yang kamu maksud?"

"Iya, eh bagaimana kamu tau?" tanya Saki

"Aku itu mengecek ponsel mu ketika tidur, jadi aku tau, tapi kenapa jas?"

Saki agak kesal.

"Kamu belum punya jas berwarna biru laut, jadi aku membelikan mu langsung dari disigner terbaik se Jepang yang tinggalnya di Tokyo, aku mau memberikannya ketika ulang tahun ku" kata Saki

Aku berpikir sejenak karena aku sungguh lupa ulang tahun istriku ini.

"Kamu tidak lupa ulang tahun ku kan?" tanya Saki

"Emm tanggal 20 an kan?" tanya ku

"Ya iya, tapi tepatnya kapan masa kamu lupa?" kata Saki

"Tidak lupa kok" balas ku

"Katakan tepatnya tanggal berapa"

"September kan" tanya ku

"Iya september, tanggalnya Haruka kun, tanggalnya!"

"Tanggal 24 kan" ucap ku

Muka Saki langsung jadi judes.

"25?" kata ku

Tambah judes.

"Ah pasti 27 kan"

Saki bersiap marah

"29" kata ku

"Tanggal 28, masa kamu lupa sih!"

"Maafkan hamba nona Shinomiya, hamba beneran lupa" ucap ku

"Huh, dasar" kata Saki marah lalu masuk ke dalam

"Ya maap, aku ingatnya ultahnya Amagi, si Handa, Hiyori, dan Mei" ucap ku dalam hati

Note : semua tanggal yang di sebutkan Haruka adalah tanggal ulang tahun mereka.

.

Aku ikutan masuk ke dalam dulu.

Saki sedang duduk sendirian di sofa.

"Saki kamu apakan Haruka kun?" tanya ibu

"Tidak ku apa apakan bu, sebentar aku hampiri dia dulu" balas ku lalu ikutan duduk di sampingnya

Saki menjauh, lalu duduk di dekat ranjang Rin chan.

Ya sudah tiduran saja di sofa dulu.

.

Jam 10 malam di bangunkan oleh Saki.

"Ada apa?" tanya ku masih mengantuk

"Antarkan aku ke mini market untuk beli jus jambu Haruka kun" kata Saki

"Kamu mau minum jus malam malam begini?" tanya ku

"Iya, sekalian beli barang barang lain"

"Oke tunggu sebentar"

.

Ku antar dengan jalan kaki, sebab parkiran sudah tutup 10 menit yang lalu.

"Sudah tidak marah?" tanya ku

"Tidak, kamu lupa karena sibuk bekerja, maaf sudah marah tadi" kata Saki

"Nah kamu tau akhirnya, tapi wajar sih marah" ucap ku

"Sudah jangan di bahas aku tidak ingin, yang penting kamu jangan sampai lupa setelah ku katakan ini"

"Iya, tanggal 28 september kan" balas ku

.

Di mini market.

Beli jus jambu, hanya itu.

Lalu kembali ke rumah sakit lagi.

"Kamu mau?" tawar Saki bekas jusnya

"Kamu tega ya menberikan suaminya minuman bekas" ucap ku

"Loh memangnya kenapa, kamu jijik dengan bekas mulut ku?" tanya Saki

"Tidak, sinikan jusnya" ucap ku laly merebut jusnya

Saki membuka jus satunya.

"Hmm" ucap ku

.

Sampai lokasi jam 10.20 malam, langsung ku suruh Saki untuk tidur, sementara diriku mainan ponsel dulu.

Awasi pergerakan candel World trade.

Saldo masih 3,4 juta yen.

Buka aplikasi rekam layar dulu, lalu jalankan trading barbarnya.

15 wins lalu ke 16 lost semuanya.

4,3 Miliar yen langsung melayang.

"Mantap jadi konten sakit jiwa ini" ucap ku dalam hati

Ku edit sedikit lalu ku uplod di youtube samaran ku.

"Orang gila, loss di all in" judulnya

.

Ku lihat di akun samaran ku itu sudah mendapatkan 1,6 juta subs, ada 74 video trading barbar, lalu total penghasilan ku dari ad sense adalah 9,6 juta yen.

Note : untuk apa Haruka menguplodnya? Jawabannya hanya untuk hiburan saja.

.

Setelah di uplod langsung ku deposit lagi sebesar 1 miliar yen di akun ku untuk kompensasi.

Bermain aman 50 : 50 saja tidak all in lagi.

Bermain sebanyak 15 kali, profit semua.

Total uang adalah 34 Miliar yen.

Langsung ku wd dan ku sisakan 1 juta yen.

Note : World trade say "Bangsat nih anak"

.

Jam 12 malam.

"Ada apa Saki chan?" tanya ku ke dirinya yang ada di depan ku sekarang

"Kamu mainan apa sih, segera tidurlah, besok kita sekolah" kata Saki

"Lha terus kenapa?" tanya ku

"Tidur atau ku tiduran dengan bogem ku?" tanya Saki

"Hmm oke oke aku tidur" balas ku

Aku tidur di sofa lagi.

.

Rabu 9 November.

Sekolah jam 7 pagi seperti biasa.

Hari ini izin ke klub basket karena Rin chan akan pulang jam 4 nanti.

.

Jam 3 sekolah usai, namun aku pergi dulu ke restoran untuk mengecek dulu.

"Haruka san, sendirian?" tanya Izumi

"Iya sendirian, jangan pedulikan aku lanjut saja bekerja" suruh ku

"Baik"

.

Jalan jalan ke tiap sudut restoran untuk memastikan kondisi masih baik.

"Yuiga, yang staf kebersihan hari ini tolong suruh kemari" suruh ku

"Baik Haruka san"

.

Chika datang.

"Kamu" ucap ku

"Jangan lebay bos, mana yang harus ku bersihkan?" tanya Chika

"Di bawah meja ini ada permen karet, bersihkan sampai resik, lalu kursinya berminyak tolong bersihkan juga, ajak yang lain juga tidak apa"

"Baik, akan ku lakukan"

.

Di kitchen.

"Bersih, baguslah Sayu san" ucap ku

"Ano Haruka sama, memangnya kenapa di cek?" tanya Yaeko

"Restoran ini akan di jadikan tempat makan pariwisata Sendai, selain makanan restoran juga di tinjau kebersihannya, lalu pihak pariwisata akan menilai restoran ini masuk grade mana"

"Bintang 5?" Tanya Toki

"Tidak, aku hanya ingin bintang 3 - 4 saja, sebab restoran ini bukan untuk kalangan beruang banyak saja"

.

"Wasap bos Haruka kabar baik?" tanya Miyakoshi dengan pose aneh

"Wasap sis aku baik, kamu?" tanya ku balik

"Sehat dan sangat baik"

"Hahaha, semoga harimu menyenangkan aku duluan ya"

"Tentu bos"

.

Keluar dari restoran lalu langsung pergi ke rumah sakit bersama istriku tercinta.

"Haruka kun, lirik lagu dan instrumennya sudah jadi?" tanya Saki

"?" aku menatapnya dengan bingung

"Yang Give me a reason"

"Oh, hanya liriknya saja, instrumennya belum, kan kehalangan Rin chan ini, mau buat juga tidak bisa sebab komputer ku di rumah"

"Segera buat jika bisa sih, target tanggal 30 Agustus rilisnya"

"Siapa yang mentarget"

"Ya lebih baik rutin buat lagu jika ada ide, aku buat batas minimal yaitu dua bulan sekali, Agustus kita tidak uplod kan" kata Saki

"Oh, ya boleh saja sih, nanti setelah pulang langsung ku buat"

.

Jam 4 sore Rin chan pulang dari rumah sakit.

"Kakak aku menagih janjimu" kata Rin chan padaku yang sedang menyetir

"Janji yang aku bilang akan menuruti keinginan mu jika kamu sembuh?" tanya ku balik

"Iya, aku punya keinginan punya kucing 3 lagi" kata Rin chan

"Hachan apa tidak cukup?" tanya ku

"Hachan kabur terus jika ku ajak main"

"Hmm ya ajak main anak komplek saja, kamu pasti belum akrab kan dengan anak anak sekitar rumah" ucap ku

"Belum"

"Cobalah akrabkan diri" suruh ku

"Iya tapi tambah kucingnya 3 ya"

"Hmm ya nanti"

"Sekarang, kita lewat kok pet shop"

"Rin chan jangan memaksa" kata ibu

Rin kaget karena ibu telah bergerak.

"Tapi janji adalah hutang bukannya bu?"

"Tidak masalah bu, kita mampir saja dulu" ucap ku

.

Di pet shop.

Ku suruh Rin chan memilih sendiri kucing ya ia inginkan.

"Mau yang besar ini kak" kata Rin chan

Ku lihat apa yang ia plilih.

Kucing persia dewasa dengan harga 650 rb yen.

"Bagaimana ibu?" tanya ku

"Jangan, ambil saja kucing yang masih kecil, takutnya Hachan malah tertekan nanti" ucap ibu

"Pilih yang agak kecil saja ya Rin chan, kasian Hachan jika tersaingi" ucap ku

"Ya sudah kucing ini saja" kata Rin chan

Kucing Munchkin yang masih kecil.

"Benar Haruka kun beli ini, dia imut" kata Saki

"Ya sudah ambil dua saja ya" ucap ku

"5 atau 10" kata Rin chan

Kami bingung.

"Kamu mau banyak banyak untuk apa?" tanya ku

"Ku ternak, lalu anaknya ku jual ke teman teman ku" kata Rin chan

"Sayang jangan seperti itu, lebih baik punya satu atau dua, tapi di sayang, kucing memang hewan yang bisa di perjual belikan, namun kucing bisa jadi teman terbaik ketika sendiri loh" kata ibu

"Tapi kan lumayan jika di jual" kata Rin chan

"Hey jangan jangan kamu berpikiran juga menjual Hachan?" tanya Saki

"Tidak, Hachan kan milik kakak, mana mungkin aku berani menjualnya"

"Baguslah" kata Saki

"Hmm, ku belikan 2 saja, rawat yang baik, kucing sekali melahirkan bisa 1-12 anak kok" ucap ku

"Kakak tau dari mana?" tanya Rin

"Tau dari google, dua saja ya"

"Baiklah, tapi aku pilih yang coklat dan putih ini ya"

"Pilih yang betina dan jantan saja" kata Saki

"Baiklah" kata Rin chan nurut

.

Ku beli dua kucing coklat dan putih yang ternyata kelaminya jantan dan betina seharga 45 rb yen.

Free kandang sekali pakai lagi.

.

Tak lupa di sana beli juga makanan kucing yang khusus kucing muda.

Beli sebanyak 12 kaleng makanan lembek dan 1 karung makanan kering yang bisa di lunakkan dengan air sebanyak 10 kg.

Harga : 10,8 rb yen.

Di kasir ku gesek kartu atm ku.

"Terima kasih telah belanja di toko kami tuan"

"Apa tidak ada voucher atau gratis pakan gitu?" tanya ku saat melihat struk

"Oh benar juga, belanjaan anda lebih dari 50 rb yen, anda bisa mendapatkan aksesori kami yang di sampai ini (Ganci berbentuk hewan peliharaan, ada anjing kucing burung ataupun hewan pengerat), silahkan pilih 2 tuan"

"Yang emm" ucap ku masih berpikir

"Yang kucing dan burung saja" kata Saki

"Baiklah" balasnya

"Hey aku yang pilih harusnya" ucap ku

"Kamu tidak malu bawa ganci?" tanya Saki

"Ya paling ku belikan padamu atau Rin chan sih" jawab ku

"Maka dari itu aku saja yang pilih"

"Ya ya ya, silahkan pilih" balas ku

.

Berkendara pulang selama 10 menit.

Sampai rumah hanya ada Hachan dan Akira yang tengah duduk di ayunan depan rumah.

Rin chan turun membawa tas berisi kucingnya.

"Hachan aku ada teman baru untuk mu, bergabunglah dengan kami, dan jangan sampai kamu membawa mereka ok" kata Rin chan di depan Hachan

"Meow" (Makanan?)

Lupakan sejenak soal mereka.

.

Aku ke studio atas ku untuk fokus membuat instrumen musik.

Pertama buat nada dengan piano dulu, lalu buka Native instrumet untuk jedag jedugnya, lalu maikan bass dan sedikit gitar.

Jam 8 malam.

"Sudah Haruka kun?" tanya Saki setelah mengetuk pintu

"Masuk saja dulu" suruh ku

.

Saki masuk.

"Sudah?" tanya Saki

"Belum, kamu hafalkan dulu saja liriknya dan dalami liriknya"

"Sudah, tinggal eksekusi" kata Saki

"Rekamannya besok saja, biarkan aku fokus dulu ini"

"Baiklah, tapi jam 10 tolong sudahi ya, jika lapar atau mau minum telepon saja ponsel ku"

"Ya"

Muah

Saki mencium bibirku dulu baru keluar ruangan.

"Oh apel" ucap ku setelah merasakan bibirku bekas ciumannya

.

Jam 9 malam instrument sudah 99 jadi, tinggal di ekstrak.

Sambil menunggu ekstrakan, aku belanja dulu di saham forex, coba coba juga sebenarnya ini.

Main sebesar 100 dolar dulu.

Pertama main langsung kalah, jadi tidak lanjut dan sisa uang sebesar 78 dolar ku tarik kembali.

.

Ekstrak sudah sukses, langsung ku simpan dulu di memori hardisk dan di komputer.

Note : takutnya hilang.

.

Setelah komputer mati barulah aku ke bawah untuk kumpul bersama Saki yang masih menonton televisi bersama Hachan Akira Shinchan dan Chachan (dua nama baru itu adalah peliharaan baru)

.

"Sudah Haruka kun?" tanya Saki

"Sudah, tolong ambilkan aku teh hangat" suruh ku

"Sebentar, lagi seru ini" kata Saki

"Akira tolong ambilkan" suruh ku

"Bai..."

"Tunggu sebentar, akan ku ambilkan tapi sebentar dulu" kata Saki

"Akira ambilkan saja sekarang" suruh ku lagi

Saki langsung berangkat ke dapur.

"Hmm majikan ku memang unik" pikir Akira

.

Saki datang dengan membawakan teh hangat segelas besar.

"Terima kasih" ucap ku

"Ya" kata Saki lalu fokus ke film yang ia tonton lagi

.

Jam 10 malam masih menonton filmnya.

Memang seru sih train to Tokyo ini, bercerita tentang seorang anak dan bapak yang ingin pergi ke Tokyo dari wilayah pelosok atas Jepang.

Kiri kanan yang terlihat adalah zombi zombi yang siap memakan mereka, lucu tapi kadang bikin kaget juga.

Rating dari Haruka 8/10

.

"Aku duluan, mau tidur" ucap ku

"Oke, jangan lupa gosok gigi" suruh Saki

"Aku bukan anak kecil sayang, tidak perlu di ingatkan juga"

"Ya tapi kan kamu manusia yang kadang lupa"

.

Sebelum tidur ku buka ponsel lalu ku bukalah lowongan online yang ingin jadi staf perusahaan novel dan manga yang sebentar lagi buka.

Dibutuhkan staf kantor untuk posisi admin, promosi, editor Light novel dan manga,... Sampai ke cleaning service.

Persyaratan berpengalaman dan punya kreatifitas, lulusan apapun akan kami terima.

Tulis nama dan posisi yang di inginkan, kami mengirimkan panggilan kerja via email juga, jadi jangan matikan Notifikasi perangkat an

.

Baru 5 menit posting, email ku sudah masuk 67 pesan lamaran.

Langsung ku buka dari bawah.

"Yumeka Amano melamar sebagai editor Light novel"

Di bawahnya scan surat lamaran yang banyak.

Ku balas emailnya.

Silahkan kontak ke wa ini(wa bussines Haruka) di jam 3 sore sampai 8 malam, jangan mengirim pesan di bawah jam 3, tulis pesan kapan anda siap kami wawancara antara tanggal 17 - 25 September, semakin cepat wawancara semakin cepat anda diterima kerja.

Saat wawancara bawa juga lamaran dalam bentuk fisik yang lengkap.

Ku sebutkan kelengkapan berkas yang perlu di bawa.

Note : jam wawancara akan kami sebutkan ketika anda memilih tanggalnya.

.

Ku balas semua emalinya seperti itu.

Totalnya hingga jam 10.30 malam, ada 159 email.

Saki datang ke kamar langsung ku suruh membantu ku.

Ia mau.

Jam 11 malam ada total 256 pelamar.

.

Ku buat pengumuman di Instagram.

"Penutupan lowongan pekerjaan tanggal 19 Agustus, jadi manfaatkan kesempatan kalian untuk bisa bergabung di Shinomiya Group" ketik ku

Melihat ada kata Shinomiya dan Grup pelamar jadi membludak.

Jam 12 malam ada 543 namun sayangnya aku dan Saki sudah tidur jadi di lanjutkan besok.

.

.

Kamis 10 September, jam 5 pagi.

Ku balas email pelamar lagi sampai jam 6 pagi.

.

Acara selanjutnya adalah mandi bersama istriku.

Grepe grepe dulu oppinya agar terasa sensasi squashnya.

"Kapan kamu menginterview mereka Haruka kun?" tanya Saki

"Mulai tanggal 17 nanti"

"Ketuanya kamu?" tanya Saki lagi

"Tidak, kali ini ku serahkan pada Ardian, ia mahasiswa dari Indonesia semester awal di univ Miyagi, ia karyawan di Wagnaria"

"Kenapa pilih dia?" tanya Saki

"Ia jujur, menarik, dan punya bakat pengamatan pasar dan penilaian yang bagus, sebenarnya aku menawarkan jabatan ketua ke semua toko ku, semuanya sebenarnya mau, namun saat ku sebut tanggung jawab dan tugas tugasnya ada beberapa yang mau, ku tes lewat dengan tes sulit lalu muncullah Ardian sebagai kandidat terkahir yang masih bertahan "

"Oh, tapi kamu yakin dengannya?"

"Yakin saja, jika gagal ya sudah ku pecat dan ku kembalikan ke Wagnaria"

Note : Boss mah bebas

.

Di sekolah jam 8. 15 pagi.

Pelajaran olahraga di isi dengan permainan sepak bola.

Sementara si ciwi ciwi penilaian kebugaran jasmani.

.

.

.

Jam 3 sore wa bisnis ku di penuhi pesan dari pelamar.

Pergi ke restoran dulu untuk nyatai bersama Saki di temani oleh es coklat

.

Lalu pesannya ku balas begini.

Datang jam 7 pagi di Shinomiya group, bagian AGCN gedung Pusat penerimaan, bawa berkas dan pakaian sopan dan rapi, tanggal sesuai yang kalian sendiri inginkan.

Note : tidak menerima pertanyaan, datang dan wawancara.

.

Salah satu pesan.

"Saya seorang muslimah berhijab apa di perbolehkan ikut intervew?"

"Tidak ada perbedaan gender agama ras atau apapun itu, yang terpenting kamu punya skil dan kemampuan kami akan senantiasa terbuka dalam mewawancarai anda" balas ku

"Terima kasih" balasnya

.

"Anda apa membuka lowongan istri kedua Haruka sama?" (tebak siapa ini)

"Tidak" balas ku

.

.

.

Setelah beres dan minuman habis ku ajak Saki pulang.

"Kamu yang menyetir dong" suruh ku

"Sinikan kuncinya"

Ku serahkan kunci mobil Lamborghininya.

Broom!!

Broom!!

"Woy jangan pamer, mentang mentang punya mobil bagus di gas gas sembarangan!" teriak seorang pejalan kaki di trotoar saat kami lewat di sampingnya

.

"Dia kenapa?" tanya Saki

"Ia mengeluh karena kamu main gas sembarangan"

"Kan memang seperti ini suaranya, kan tidak mungkin juga ku pasang gigi satu terus"

"Iya aku paham, tapi lebih baik jangan kebanyakan gasnya, kita di lingkungan bukan kota ini, tapi sebentar lagi jadi kota"

.

.

.

Sampi rumah jam 6 petang.

Langsung mandi, rekaman musik dulu, selesai jam 7 barulah makan malam.

Aku makan malam sendirian di studio sebab aku perlu mengedit video dan audionya.

.

Jam 8 malam selesai ku edit langsung ku buat video promosi single terbarunya.

Setelah jadi barulah ku uplod di semua sosmed ku.

Waktu di yt ku lihat video yang sedang viral.

Pertama ada video ku yang lost sampai 4 miliar yen.

Contoh komentar yang masuk.

"Pemuda tersesat sekarang dia"

"Gelandang bang sekarang?"

"Di rawat di rumah sakit mana?"

"Yah akhirnya lost juga, banyak pula"

"Give away motor mobil bang!"

"Dah remuk tuh ekonomi lu"

"Stres sih kalo gw jadi lo"

.

Aku tertawa melihat komentar yang datang, dengan total 91 juta view dan 34 juta like serta 300 rb dislike dan 1,6 juta komentar itu.

Setelah puas lihat komentar gokil, langsung saja ku upload video profit 30 miliar yen ku.

Komentar pertama.

"Ini akun yang punya website trading bukan sih?"

"Meletus tuh uang"

"Bagi uangnya bang, anak saya perlu biaya untuk sekolah, sementara saya sedang nganggur mencari pekerjaan, jika ada lowongan staf saya ikut"

Ku balas komentar itu.

Tulis email anda tar tak kasih pekerjaan.

.

Akun tadi langsung menuliskan emailnya.

Ku email dirinya, ku suruh untuk mem foto kan bukti bahwa ia sedang tidak mampu.

Ia mengirim juga berkas lamaran kerja padaku.

Intinya

Nama : Ichiro

Pendidikan : SMP

Pengalaman : 7 tahun cleaning service di perusahaan A

Beginilah Jepang, dapat kerja mudah, tapi bos tidak ada kebijakan kenaikan pangkat, manusia layaknya robot.

Ku berikan uang 50 rb yen padanya, lalu ku berikan info lowongan di perusahaan ku yang baru, ku suruh ia memilih sesuai keahlian atau keinginannya.

Note : Haruka masih merahasiakan identitasnya.

"Ini perusahaan anda bang?" tanyanya

"Bukan, aku ini calo, jika mau lamar saja, di situ tidak butuh ijazah yang penting niat bekerja dan usaha" balas ku

"Terima kasih bang, jika saya ingin balas budi harus kemana?"

"Bantu mereka yang membutuhkan, aku tidak perlu di bantu" balas ku

.

Next di promosi single terbaru.

Single kami mendapatkan komentar positif, penggemar kami langsung antusias mengingat aku dan Saki sudha fakum selama 1 bulan lebih.

.

Kedua ku uplod juga give away ponsel, laptop, dan konsol game dengan total hadiah 40 juta yen.

"Aku tidak mengemis subs ataupun follower, namun aturan give away ku kali ini adalah komentar yang baik dan membangun, sertakan email dan Instagram, satu akun satu komentar ok, yang ingin ikut silahkan yang tidak tidak masalah, tanggal pengundian adalah 1 Oktober, lalu penutupan penulisan komentar adalah 30 September, ingat komentar di video ini, bukan di video mv yang akan ku uplod besok" ketik ku di deskripsi

.

Video itu langsung banjir komentar, maklum lah hadiahnya lebih besar daripada yang terakhir kali.

.

Jam 9 malam.

Di kamar ku.

"Sayang, main yuk" ajak ku

"Aku masih haid Haruka kun" balas Saki sambil memeluk ku dalam tidur

"Kapan?" tanya ku

"Apanya?"

"Selesainya haid"

"Oh, tanggal 12 nanti mungkin, sabar dulu, lagian kamu sudah sering loh mengajak ku main ketika aku tidak haid"

"Ya namanya juga hasrat sexsual, gunanya istri buat apa jika hasratnya masih belum terpenuhi, kan kan" ucap ku

"Istri bukan mainan untuk sex sayang, kata kata mu itu seperti laki laki brengsek loh"

"Loh ya kata kata ku kan ada benarnya, lagian orang menikah pasti juga mikir hubungan badan"

"Ya tapi kata katamu seakan akan menggap istri itu bahan pelampiasan"

"Salah?" tanya ku

"Ya tidak juga"

"Ya sudah jangan tersinggung berarti" balas ku

"Hmmzzz" Saki cemberut

.

.

.

"Besok jalan jalan yuk" ajak Saki

"Besok sekolah" kata ku

"Setelah pulang sekolah, kita ke mall untuk shopping dan bermain di game canter"

"Tapi besok aku ada latihan voli"

"Ya jam 5 kan izin biasanya, kita berangkat setelah kamu latihan"

"Ya oke oke"

.

Sesi pertanyaan ngawur.

"Saki chan" ucap ku

"Apa?"

"Jika ku suruh memilih, kehilangan harta atau kehilangan ku kamu memilih yang mana" tanya ku

"Berapa kehilangan hartanya?" tanya Saki

Aku kaget.

"Semua uang yang kamu punya" ucap ku

"Ya aku memilih kehilangan uang itu, kamu kan harta hidup ku yang paling berharga Haruka kun, jadi tidak mungkin ku pilih kehilangan mu" kata Saki

Wow.

Next...

Kemungkinan fanfic ini akan susah lanjut, sebab saya sebagai author sudah kesusahan cari waktu untuk menulis, tapi nih tapi, paling tidak 3 hari sekali bisa lah, lalu selama seminggu kedepan masih satu hari sekali lalu minggu depannya bakal seret update (saya bisa up sehari sekali karena ada draf yang tinggal up sebabnya)

U_ardicreators' thoughts