webnovel

Re Life In Anime World

Saya seorang otaku yang hanya suka berdiam diri di kamar sembari menonton anime terkadang melihat manga erotis. Aku mungkin seorang manusia yang gagal namun aku tetep berpendirian teguh pada budaya otaku ku ini, aku tak ingin keluar untuk sekolah ataupun berinterkasi, aku tidak ingin sama sekali. Orang tua ku bahkan sampai tak peduli lagi padaku, namun dibalik ketidak pedulian mereka, mereka masih lah orang tua yang sayang padaku, tak lupa setiap hari mereka menyisakan makanan untuk ku makan. Suatu hari aku menonton anime yang bercerita tentang kehidupan sosial, disitulah aku menonton dan menonton hingga aku merasakan hatiku bergejolak. "Mengapa diriku menjadi seorang pecundang seperti ini? Aku harus mengubah hidupku ini!" Aku berlari keluar kamar untuk mengatakan kepada orang tua ku bahwa diriku akan berubah, namun naas aku tersandung plastik makanan ringan dan menghantam lantai kamar dengan kepala terlebih dahulu. Pandangan ku kabur, saat ku sentuh dahi ku darah terlihat di tangan ku, saat itu pula Tuhan mengambil nyawa ku. #jika ada kata yang kurang tepat, segara komen agar cepat di perbaiki dan kalian bisa lebih enjoy dalam membaca cerita ku

U_ardi · Anime & Comics
Not enough ratings
273 Chs

178.) Perpisahan Memang SAKIT

Jam 7.30 malam, kumpul bersama di ruang keluarga.

Belajar dan sekalian mengobrol.

"Saki chan" bisik ku pada Saki di samping ku

"Apa apa?" balasnya yang sedang mengerjakan tugas matematika

"Kerjakan punya ku juga" suruh ku

"Tidak mau, ini tugas mu sebagai siswa"

"Iya aku tau, tapi aku sedang tidak mood menulis, nanti ku bayar 1 juta yen per lembar" ucap ku

Saki menatap ku dengan muka kesal.

"Baik akan ku tulis sendiri" balas ku cepat karena takut Saki akan jadi marah

.

Jam 8 malam pr selesai.

Duduk bersama di sofa.

"Haruka kun, lihat ini apa bagus jika ku pakai?" tanya Saki sambil menunjukan gambar jam tangan rolex

"Beli saja jika mau, aku sekalian" ucap ku

"Mau yang perak atau emas warnanya?" tanya Saki

"Yang silver saja"

"Oke, ku pesan sekarang"

Uang 8 juta yen melayang seketika untuk jam 2 buah.

"Kapan datangnya?" tanya ku

"Nanti jam 9 malam" balas Saki

"Kamu pakai pengiriman super?" tanya ku

"Mereka sendiri yang menawarkan, aku kirim alamat lalu mereka mengatakan bisa hari ini juga jika pembayaran secara cash"

"Oh"

.

Jam 9 malam pegawai datang ke rumah kami menyerahkan dokumen kepemilikan jam atas nama kami dan tentunya jam mewahnya juga.

.

"Keren" ucap Saki saat memakainya

"Namanya juga barang mahal" balas ku

"Hehehe, sayang deh dengan suami ku yang baik, ini tadi pakai uang mu loh"

"Aku tidak masalah, yang penting kamu bahagia saja"

Lips muah

.

Di kamar kami.

Kupeluk Saki erat erat agar aku tidak bisa pergi lagi.

"Kamu seperti anak kecil saja, katakan padaku apa yang terjadi" kata Saki

"Tidak ada, aku hanya rindu tubuh mu saja" balas ku

"Hmm terserah kamu saja, eh Bee aku ada pertanyaan padamu"

"Lebah?" ucap ku

"Hubby, yang artinya suami"

"Oh, pertanyaan apa yang ingin kamu tanyakan ?" tanya ku

"Masa depan ku bagusnya jadi apa?" tanyanya

"Lah kok tanya aku?" aku bingung

"Ya siapa tau keinginan ku dan mimpiku sama"

"Ya jika ingin ku sih kamu di rumah saja, jadi ibu rumah tangga" balas ku

"Itu bukan mimpi itu akan jadi kewajiban ku nantinya, maksudku mimpi menjadi orang besar"

"Ya kamu jadi istri ku saja sudah termasuk jadi orang besar"

"Hmm dah lah gak asik" kata Saki ngambek

Ku balas dengan tertawa.

"Kamu tidak usah khawatir soal masa depan, kamu jika mau bisa ku berikan salah satu perusahaan ku agar kamu pimpin, namun syarat dan ketentuan berlaku" kata ku

"Ku minta Projek Shinomiya group boleh?" tanya Saki

"Silahkan saja jika mau, namun kamu apa siap mental jika ada masalah ini itu di perusahaan?" tanya ku

"Masalah seperti apa?" tanya Saki kepo

"Taget tidak terpenuhi, gagal di pasar, promosi tidak bagus dan lain lain"

"Itu aku yang ngurus jikalau jadi pemimpinnya?" tanya Saki

"Ya iya lah, tidak mungkin kan kamu bikin perusahaan besar tapi kamu langsung lepas tangan padanya"

"Tapi kamu begitu bukannya?" tanya Saki

"Siapa yang bilang?"

"Aku tau loh"

"Kamu hanya sekedar tau, aku ini memantau juga, jika lancar aku tidak bertindak, jika ada yang tidak beres baru aku bergerak aku pun selalu memberikan masukan pada Kyouko san atau Ryu san jika mereka bingung akan sesuatu"

"Tapi begini Haruka kun, apa kamu tidak takut ada pegawai yang korupsi di perusahaan?" Saki bertanya

"Di perusahaan aku punya peraturan sih, barang siapa yang korupsi di kenakan hukuman penjara seumur hidup dan denda 500 kali lipat, hukum yang mengikat jadi aku tidak khawatir"

"Tapi jika korupsinya hanya 100 yen saumpama, apa hukumnya berlaku?"

"Ya jika sedikit beda hukum lagi, intinya Suki san sudah membuat pengaturannya, setiap karyawan yang masuk pasti tau hukumnya, sebab mereka perlu tanda tangan surat pernyataan akan mematuhi peraturan perusahaan di atas materai" balas ku

"Owh berat juga ya"

"Kata siapa berat, di gaji tinggi dapat bonus, jam kerja normal, bawa ponsel boleh asal tidak mengganggu pekerjaan, masa training di gaji 75%, dan jika mereka mengatakan mematuhi peraturan bilang berat? Dah langsung tidak ku terima saja jika sikapnya seperti itu" kata ku

"Wah aku gagal dong jadi ketuanya" balas Saki dengan senyuman

"Iya gagal"

"Hehehe"

.

Percakapan berikutnya

"Besok naik motor yuk Haruka kun" kata Saki

"Pakai Honda Wings?" tanya ku

"Iya yang moge itu, sepertinya keren jika aku yang di depan" balas Saki

"Kamu bisa motor kopling?"

"Paling sama dengan mobil kan koplingnya"

"Ya prinsipnya sama tapi jika gagal mesin langsung berhenti tiba tiba loh, lalu jatuh paling karena tidak imbang" balas ku

"Apa susah sih?"

"Ya tidak susah juga menurutku"

"Baiklah sabtu ajari aku" kata Saki

"Besok tidak jadi kamu yang di depan?"

"Tidak, aku jadi ngeri jika kamu bercerita begitu"

"Hmm"

.

Besoknya jam 5 pagi bangun.

"Aku mau olahraga, kamu ikut?" tanya ku ke Saki

"Gak, aku mau lanjut tidur" balasnya

"Ya sudah" ucap ku

Muah

Ku cium pipinya.

Saki tersenyum.

.

"Mau kemana Haruka sama?" tanya Akira yang sedang menyirami tanaman di depan

"Lari pagi, kamu rajin sekali pagi pagi sudah menyirami tanaman"

"Kan sudah tugas saya, jika di tunda tunda nanti malah bersamaan dengan memasak, jadi lebih baik sekarang"

"Ya sudah, aku lanjut dulu"

"Silahkan Haruka sama"

.

Lari lari jogging.

Baru keluar rumah sudah bertemu Nanao san yang ingin lari lari juga.

Kami lari bersama setelah ia ku ajak.

.

Bertemu dengan Tanaka Daichi dan Sora, jadilah lari bersama dengan mereka juga.

.

Jam 6 kembali ke rumah.

.

Ku lihat gerbang terbuka dan mobilnya ibu akan pergi di situ juga ada Akira dan Saki.

"Mau kemana?" tanya ku pada Saki

"Rin chan panas, mau periksa ke dokter, jaga rumah dulu, kami akan kembali secepatnya" balas Saki

"Baiklah, hati hati di jalan" ucap ku

.

Pergi ke dapur.

Ada makanan, jadi makan dulu saja.

.

Jam 6.15

Ringg!!

Saki menelepon.

"Bagaimana keadaan Rin chan?" tanya ku ke Saki

"Rin chan akan di rawat di rumah sakit" balas Saki

"Aku perlu ke sana?" tanya ku sambil memegang sendok

"Tidak usah, kita menyusul ke rumah sakit setelah sekolah saja, ini aku akan kembali bersama Akira"

"Ya sudah, hati hati di jalan"

.

Sebelum ke sekolah pergi ke tk untuk menyerahkan izinnya Rin chan.

Jam 7 pagi sekolah.

Kumpul ke grup pkk kelas dulu sebelum bel pelajaran di mulai.

"Yang punya pacar apa sudah merasakan apa itu sex?" tanya Tadakuni

"Yang sudah menikah aku tidak tanya" kata Tadakuni padaku

"Hmm"

.

"Aku belum" kata Hinata

"Belum juga" kata Ayumu

Momata sembunyi sembunyi.

"Noh Momata yang biasa menginap di apartemen pacaranya, tanya dia" ucap ku

"Momata!!" teriak 4 gemblung

"Itu privasi, jangan tanya hal pribadi" balas Momata

"Kita cuma ingin tau sudah atau belum"

"Oh, jawabannya mungkin sudah" kata Momata sambil garuk garuk rambut

"Bagaimana rasanya?" tanya Yoshi

"Rasanya.. Eh jangan tanya hal itu!!" teriak Momata

"Benar teman teman jangan tanya, lebih baik rasakan sendiri tar bakal ketagihan kok" balas ku

"Hmm" semuanya menatap ku

"Kan Momata" kata ku

"Iya rasakan saja sendiri teman teman" jata Momata

"Tch cuih, mereka bukan golongan kita" kata Yoshitake

"Aku sih tidak masalah" balas ku

Yoshitake di tinggal grupnya.

"Woy kalian tidak setia kawan!"

"Kami setia kawan pada Haruka saja, yang banyak ion positifnya" kata Hidenori

"Dasar, aku ikut juga bangke!!"

.

Jam 3 sore.

Aku dan Saki langsung ke rumah sakit, tapi izin dulu ke klub voli.

Akira ku suruh pulang juga saja.

.

Di rumah sakit.

"Halo Rin chan, sudah baikan?" tanya ku

"Aku mau pulang, aku tidak ingin di suntik kak" kata Rin chan

"Memangnya di suntik bu?" tanya ku ke ibu

"Kata dokter Rin chan kena gejala tipes, jadi lebih baik di berikan vitamin" balas ibu

"Oh, Rin chan tahan saja ok, jika sembuh nanti kakak berikan hadiah mainan untuk mu" ucap ku sambil mengelus kepalanya

"Aku tidak ingin mainan, aku hanya ingin pulang sekarang"

"Jangan aneh aneh sayang, sembuh dulu baru boleh pulang" kata ibu

"Tuh dengar, ibu rela tidak bekerja hanya untuk menunggu kamu sembuh Rin chan, jadi jangan menyia nyiakan pengorbanannya" Kata Saki sambil mainan Ponsel di sofa

"Humm" Rin menggembungkan pipinya

.

"Ibu akan menginap di sini?" tanya ku

"Iya, kemungkinan" kata Ibu

"Oh, biar aku dan Saki temani bu" ucap ku

"Tidak usah kalian kan sekolah juga besoknya, ibu tidak masalah menjaga sendirian"

"Tidak masalah bu, lagian biar ada temannya juga" kata Saki

.

.

.

Jam 7 malam Akira datang ke rumah sakit untuk memberi makan malam.

Makan malam bersama, lalu datanglah keluarga ku(Ibuku, ayah, Hiyori dan Maika)

"Bagaimana keadaannya?" tanya ibuku

"Dia sudah membaik, sebenarnya anda sekeluarga tidak perlu datang Kiyoko san, apalagi membawakan makanan, jadi merepotkan" kata Ibunya Saki

"Tidak repot, kalian juga keluarga kami"

.

Di luar ruangan duduk sendirian sambil main ponsel.

"Kakak sedang main apa?" tanya seorang anak kecil di depan ku yang entah dari mana datangnya

"Kamu siapa?" tanya ku

"Aku Nonaka Rena" balasnya lalu duduk di samping ku

Note : anak perempuan itu berpakaian seperti seorang pasien yang akan operasi.

"Ahmmm kamu sedang apa di sini, di mana orang tua mu?" tanya ku

Note : Haruka belum curiga.

"Mereka ada di kamar rawat ku, ne ne apa kakak tau apa artinya kebahagiaan itu?" tanyanya padaku

"Jika menurut ku kebahagiaan itu ketika kamu bisa menerima keadaan dan merasa senang akan hal itu, maksudku kamu tidak sedih itulah saat kamu bahagia"

"Tapi apa kakak tau bahawa tuhan itu terkadang tidak adil?" tanyanya

"Aku sudah tau akan hal itu, kamu masih kecil, pasti berat ya menerimanya, bersabarlah" ucap ku sambil mengelus kepalanya

"Terima kasih banyak telah mau berbicara padaku, kurasa penjemput ku sudah datang, aku bahagia" katanya lalu turun dari tempat duduk dan pergi ke arah seseorang dengan cahaya yang meneranginya

"Semoga bahagia" ucap ku

"Hummm"

.

Ia di bawa pergi oleh penjemputnya.

Di dekatnya ku lihat seorang ibu ayah dan satu laki laki kemungkinan kakaknya, mereka menangis.

"Huhh perpisahan memang berat" ucap ku

Ku datangi mereka.

"Tuan, anak anda telah di jemput oleh malaikat yang baik, ia bahagia" ucap ku pada ayahnya lalu pergi sebelum mendapatkan respon

.

Masuk ke dalam ruangan rawat Rin chan.

"Habis darimana Haruka kun?" tanya Saki

"Dari luar cari angin, tolong ambilkan minum untuk ku" suruh ku

"Yang teh atau air meneral?"

"Teh saja"

.

Ku terima teh kotak dari Saki

.

Hiyori mendekati ku.

"Kakak" bisik Hiyori

"Apa?" tanya ku

"Minta uang dong, aku mau mulai bisnis tidak ada uang ini"

"Bisnis apa?" tanya ku

"Perlengkapan olahraga" ucap Hiyori

"Tunggu, bukannya uang mu banyak ya?" tanya ku

"Uangnya sudah ku invest ke saham, aku tidak pegang uang banyak ini"

"Hmmm, kamu minta atau hutang?"

"Minta dong, masa ke adik tercinta sendiri di suruh hutang" kata Hiyori

"Kenapa tidak minta ibu?" tanya ku dulu

"Ibu menyuruh ku hutang di bank, tapi aku tidak berani sebab aku tidak punya acuan akan membayarnya" kata Hiyori

"Butuh berapa?" tanya ku

"Widih, begini nih kakak tercinta ku, aku butuh 5 miliar yen minimal" kata Hiyori

Aku kaget dong.

"Kamu gak salah hitung biaya?" tanya ku

"Tidak, aku ingin buat perusahaan yang besar sekalian sebabnya"

"Hmm, awas saja kalau rugi dan bangkrut, akan ku suruh ibu mencoret mu dari kknya" ucap ku

"Semua akan baik, sebab aku sudah belajar, btw aku menjalankan bisnis ini dengan Ushijima juga, kakak setuju kan?"

"Tidak masalah, tapi kamu sudah mempersiapkan hukum dan bahan lainnya kan?"

"Sudah ku rekap, tinggal minggu depan eksekusi"

"Baiklah, ingat loh ya ini bantuan ku terakhir kali untuk mu"

"Iya aku akan ingat"

.

Ku transfer uang padanya sebanyak 5 miliar yen.

Note : ayah dan ibu ku termasuk Saki tidak tau.

.

Aku duduk dekat Saki saja sebab dekat Hiyori, aku rasa atm ku panas terus.

Jam 10 keluarga ku pulang, Akira juga pulang untuk jaga rumah.

.

Aku tiduran di kursi samping Rin chan, sementara ibu dan Saki tiduran di kasur yang di sediakan oleh pihak rumah sakit (Layanan vvip sebabnya).

.

"Kakak" kata Rin chan

Aku terbangun.

"Ada apa?" tanya ku sambil merem melek

"Aku mau pipis, tolong antarkan" ucapnya

"Ok"

Ku bantu dirinya sampai ke kamar mandi.

"Kakak tunggu saja di luar"

"Ya, nikmati waktumu" suruh ku

.

Setelah selesai ku antar kembali ke ranjangnya.

"Tidur lagi" suruh ku

"Umm"

.

Ku lihat ponsel ku.

"01:09"

"Huh dini hari ya, mau kembali tidur tapi malah tidak jadi ngantuk" ucap ku

Main game saja lebih yahud.

Ku buka game clash Royale.

Trophy : 6300

Agustus season : 7400 (4350 global) (sebab tersesat di pulau INGO)

.

"Wih kartu barunya sudah rilis" ucap ku

Langsung dah aku top up gems sebanyak 100 rb yen, (130 juta)

Tapi mengingat gems ku sudah ada 345 rb, tak jadi saja aku top up.

Pertama aturan dapat kartu baru harus ikut turnamen agar kartu terbuka.

Ku mainkan turnamen 12 wins dan akhirnya dapat kartunya.

Setelah dapat, langsung beli super magic chest seharga 3500 gems sebanyak 20 biji. (aturan game, kartu yang keluar kemungkinan besar adalah kartu yang belum max lv)

Setelah mendapatkan kartu legendary sebanyak 14 biji, lalu di up up dan up, terakhir pakai buku mantra pelengkap kartu.

Jadilah sehari kartu legendary keluar langsung max lv di akun ku.

.

"Jangan mainan ponsel terus segera tidur" ucap Saki yang tiba tiba di samping ku

"Heh" aku kaget mak deg

"Segera tidur Haruka kun"

"Hehe ya ya ya, sebentar lagi"

"Sekarang!" Saki melotot marah

"Oke madame"

.

Jam 6 mandi di rs, jam 6.30 Akira datang dengan seragam kami dan makanan untuk sarapan.

Jam 7 kurang 10 barulah pergi ke sekolah.

.

"Hey wasap lur, aku ada info penting untuk kalian" ucap ku ke anak anak pkk

"Info apa Haruka?" tanya Satoshi

"Segelas susu sapi setara dengan satu permen milkita" ucap ku

Krik krik

"Ahh mungkin kita harus tertawa" kata Yoshi

"Iya mungkin" kata Tadakuni

"Baiklah 1,2,3" kata Ayumu

"Hahahahah"

"Kalian gaje lah, tapi sekarang info penting beneran" ucap ku

Semua perhatian tertuju padaku lagi.

"Katakan dengan benar" kata Chika

"Oh berani kamu dengan bos" kata ku

"Hamba minta ampun tuan bos" kata Chika

"Begini, aku ada sesuatu yang ingin di tanyakan"

"Tanya apa?"

"Diantara kalian ada yang bisa buat ilustrasi, gambar manga, cerita novel atau yang berhubungan dengan AGC, jika ada aku ingin menawarkan kalian pekerjaan menjadi editor" balas ku

"Editor perusahaan mana?" tanya Hidenori

"Perusahaan ku, namanya Shinomiya group" balas ku

"Tanpa tes?" tanya Yoshitake

"Ya tidak, tetap ada tes, tapi kan aku menawarkan pekerjaan yang baik, kalian setelah lulus SMA, lalu ingin kuliah, lalu setelah kuliah belum tentu dapat kerja, nah aku menawarkan kesempatan ini agar kalian mungkin yang sudah punya pandangan hidup langsung saja daftar, tapi tidak menerima part time, nanti akan ada jadwal khusus pelajar" balas ku

"Seperti Momota ya" kata Tadano

"Yap, kalian apa tau berapa gaji Momota?" tanya ku

"Momita jawab!" teriak Tadakuni

"Emm 450 rb yen mungkin" katanya

"Kamu part time?" tanya Ayumu

"Tidak, jam kerja khusus bagian promosi berubah ubah, namun yang pasti antara jam 3.30 - 9 malam, sabtu minggu kadang masuk namun terhitung lembur" kata Momota

"Nah asyik tidak jika begitu?" tanya ku

"Aku boleh pindah?" tanta Takaoka

"Oh kamu mau melamar mbak Izumi ya sepertinya" aku menggodanya

Mukanya memerah.

"Tidak!"

"Aku hanya ingin cari uang untuk aku kuliah nanti"

"Mental mu kuat jika ada jam kerja bersamaan dengan sekolah?" tanya ku dulu

"Katanya jam kerjanya menyesuaikan"

"Memang menyesuaikan namun ada kalanya jamnya berubah ubah, kan Momota"

"Iya Haruka san"

"Begini saja, jika berminat wa saja diriku, katakan mau jika ingin, nanti aku akan atur" ucap ku pada mereka

.

"Oke"

.

Jam 9.30.

Istirahat pertama.

Makan makanan ringan dulu untuk mengganjal perut.

"Haruka sama ini roti yang, ana minta belikan" ucap Akira menyerahkan sekantung plastik

"Kamu seperti pembuli Haruka" kata Ayumu yang tak tega senpainya di suruh suruh

"Ia bekerja di jam kerja, dia dapat gaji, jadi ini bukan pembulian"

.

"Akira san ini uang pengganti rotinya, terima kasih"

"Sama sama Haruka sama, jika begitu saya pamit kembali ke kelas dulu"

"Silahkan"

.

Ku berikan satu roti untuk Saki, satunya ku makan sendiri.

"Nanti kamu izin lagi Haruka?" tanya Hinata

"Iya, adik ku belum sembuh" balas ku

"Baiklah tidak masalah, ku doakan semoga Rin chan cepat sembuh"

.

Jam 3 sore

Aku dan Saki langsung pulang dulu ke rumah untuk ganti mobil dulu.

Di rumah.

"Haruka kun, mandi duluan saja, aku mau masak dulu" kata Saki

"Ya, kita berangkat ke sana jam berapa?"

"Jam 4.30 saja"

"Oke"

.

Mandi lalu dandan yang rapi dan sopan.

Duduk dulu di ruang tamu sambil mainan ponsel.

Bermain bursa sahan dulu, agar uang ku terpakai.

Beli saham Alphabet.inc sebanyak 500 lots seharga 400 juta dolar (800 dolar per saham) (43 miliar yen atau 5,6 miliar rupiah totalnya).

.

Untuk saham lainnya masih aku tahan sebab aku tidak butuh uang sekarang.

Lalu beli saham Aramco sebanyak 2500 lot, seharga 150 miliar yen(satu lembar 61 juta yen)

Beli lagi sahamnya tesla sebanyak 2500 lot, seharga 1,5 miliar dolar.

Lalu ku jual uang kripto Shiba inu ku sebanyak 1 triliun koin (kursnya 1 koin serharga 5,4 yen)

Uang bertambah 5,4 triliun yen.

Ku telepon Ryu san.

"Berapa penghasilan bersih perusahaan?" tanya ku langsung

"Bulan kemarin mendapat 24 miliar yen Haruka sama"

"Saldo perusahaan berapa?"

"Semuanya atau di pisah dengan dana cadangan?"

"Pisahkan"

"Totalnya ada 39 miliar yen Haruka sama" balas Ryu

"Pembangunan sudah sampai mana?" tanya ku

"Sudah 60% dari taget 40 depot"

"Apa mungkin menyebar ke luar negeri?" tanya ku

"Mungkin saja Haruka sama, tapi tidak masalah cuma satu yaitu perizinannya saja"

"Perluas ke luar negeri aku ada suntikan dana 500 miliar yen, tolong jangan buat aku kecewa"

"Baik Haruka sama, anda bisa mempercayakan uang anda"

.

Ku transfer uang sebanyak 500 miliar yen ke rekening perusahaan.

Lalu Kyouko ku telepon.

"Ada apa Haruka san?" tanyanya

"Total pendapatan bulan kemarin berapa" tanya ku

"165 juta yen, totalnya ada 256 juta yen untuk saldonya"

"Transfer semua uang itu ke rekening ku" suruh ku

"Baik, tapi apa kamu mau investasi lagi?" tanya Kyouko

"Iya, aku perlu uang" balas ku

.

Ku tunggu 2 menit akhirnya transferan masuk.

5 juta yen ku salurkan untuk donasi, sisanya ku pakai untuk bayar pajak dulu, masih sisa 250 juta yen ku gunakan untuk membeli spare part mobil, aku kepikiran memodif mobil Nsx dan Lamborghini milik ku dan Saki.

.

Setelah beberapa saat belanja, uang masih sisa 230 juta yen.

"Haruka kun ayo berangkat ke rumah sakit" ajak Saki

"Baiklah" balas ku lalu menutup ponsel ku

.

.

Akira ku ajak namun dirinya ku suruh pakai mobil Civic saja, sementara aku dan Saki naik mobil pajero.

"Saya takut jika lecet Haruka sama" kata Akira saat ku berikan kunci mobilnya

"Ya sudah, pakai motor ku saja" ucap ku

"Saya pakai motor saya sendiri saja, lagian rs nya tidak terlalu jauh"

"Hmm baiklah"

Note : emg ada orang yang menolak seperti itu?

.

Perjalanan selama 15 menit.

Di rumah Sakit.

Saki langsung menata makanan untuk malam nanti, sementara aku pergi ke supermarket dulu untuk beli minuman gelas dan snack, jaga jaga jika ada yang menjenguk.

.

Uang 12.560 yen habis dalam sekali jalan.

"Rokoknya sekalian tuan?" tawar kasirnya

"Di ecer?" tanya ku

"Tidak" balasnya

"Ya sudah aku tidak beli" balas ku

.

"Eh beli pulsa apa ada di sini?" tanya ku

"Ada tuan, mau beli berapa?" tanyanya

"100 rb yen bisa?" tanya ku

"Bisa"

Ku serahkan uang sebanyak 200 rb yen, untuk nomor ku dan nomornya Saki.

Pengisian pulsa 100 rb yen berhasil, masa aktif kartu unlimited.

Lalu beli paket data sultan, yaitu 5000 yen per bulan, unlimited tanpa fup dan kecepatannya sampai 500 mbps.

Lancar jaya sih jika nonton film dengan resolusi 8k, paling nanti jika kelamaan yang koid hpnya karena kepanasan bukan kuotanya.

.

Kembali ke rumah sakit.

"Tuan minta uang untuk makan" ucap seorang ibu ibu dengan anak perempuan kecil di gendongannya

Ku keluarkan dompet.

"Pilih 1 - 100 bu" suruh ku

"Untuk apa tuan?" tanyanya

"Pilih saja" balas ku

"Nomor 12 tuan"

"Karena anda memilih nomor 12, selamat anda mendapatkan segini, maaf ya jika terlalu sedikit, sebab ini uang cash terakhir ku, ku sisakan untuk bayar pakir nanti" ucap ku sambil memasukkan semua uang di dompet ku ke wadah yang ibu tadi pegang

.

Note : Haruka memberikan uang sebanyak 70 rb yen.

"Tuan ini terlalu banyak, mungkin anda salah ambil" kata ibu tadi

"Jika ibu merasa kebanyakan, maka bagikan kebaikan ku ke yang lain, aku tidak menerima uang itu kembali, namun jika ibu mau meneruskan kebaikan ini, pastinya ibu akan mendapat berkah dari tuhan ibu" balas ku lalu pergi

"Terima kasih tuan"

.

.

Di rumah sakit.

Langsung aku ke ruangan Rin chan untuk memberikan snack dan minuman gelasan.

.

"Kenapa lama Haruka kun?" tanya Saki

"Antri di kasir"

"Oh, kamu tidak merokok kan?" tanya Saki

"Cium saja baunya jika ada"

Saki mengendus bau di mulut ku.

"Tidak kan"

"Iya tidak, tapi aku pinya firasat kamu ingin rokok tadi"

"Kamu miss firasat paling"

.

Jam 7 malam, makan dulu.

Setelahnya mengerjakan pr dulu.

Jam 8 malam khusus untuk ku berdua dengan Saki di luar ruangan.

"Haruka kun kamu kenapa beli pulsa lewat supermarket?" tanya Saki

"Ya ingin saja, lagian aku secara tidak langsung membantu supermarket itu untuk lebih berkembang"

"Aku dapat notifikasi tadi, kamu mengeluarkan uang sebanyak 700 miliar yen lebih, untuk apa itu?"

"Ku investasikan dan beberapa ku belikan spare part mobil, Aku ingin modif mobil ku dan milik mu"

"Uang mu masih berapa?" tanya Saki

"Masih banyak 34 triliun mungkin ada"

"Oh masih banyak, apa sebaiknya kamu pensiun dini saja ya Haruka kun, sebab ya kamu tau kan semua uang itu tidak mungkin bisa habis cepat kan?"

"Iya tidak mungkin lah, namun aku tidak mau pensiun, aku ingin tetap bekerja, aku punya kewajiban sebagai keluarga Shinomiya untuk menjadi pemimpin rakyat jepang secara ekonomi"

"Siapa yang mewajibkan?" tanya Saki

"Nenek ku"

"Tapi apa ya tidak sayang gitu, uang sebanyak itu tidak di nikmati dulu"

"Ini ku nikmati sambil bekerja lagian menikmati harta itu berbeda beda dari pandangan tiap orang"

.

.

.

Next..