"Kau membohongiku supaya bisa menolak ku terang-terangan," dia mendesis tajam. Saat gadis itu membalik tubuhnya, Vian sudah menggenggam handphonenya dengan otot-otot menonjol pada jemari tangan kirinya yang sehat. Kihrani merasakan emosi yang menderu di jiwa pria tersebut. Matanya kian menyipit, sesaat sebelum dia berujar, "Orang ku menemukan fakta bahwa kau baru kemarin berpacaran dengan Sasono, kau menerima preman kampung berantakan itu demi menghinaku."
Ciuman Pertama Aruna
Urban · dewisetyaningrat
detail