webnovel

Xiao Xing Xing

" Pfffttt ... Kamu bilang ini jahat? Aku tak menyangka kamu senaif ini! Neraka ini kamu yang menciptakan! Kata Feng Jiang Ming Malam itu, Xing Xing berjalan dengan gemetar lalu jatuh di lantai. Sangat sulit mengingat apa yang baru saja terjadi. Pantulan cermin memperlihatkan wanita berpakaian compang camping dengan noda darah. Wajahnya sungguh amat berantakan. Beberapa tanda merah dan lebam ada di tubuhnya. Ya, dia telah pergi dari sejam yang lalu. Pada awalnya Xing - Xing berusaha tegar menghadapi yang barusan di alami. Matanya melekat begitu pintu itu terbuka dengan paksa. Tiga laki - laki bertubuh tegap menggendongku paksa. Belum sempat membuka mulut, milik lelaki itu masuk kedalam semua yang lubang yang ia miliki. . . . Pantulan cermin memperlihatkan kecantikanku yang begitu menawan. Aku sudah siap dengan baju perangku. Xiao Xing Xing ... Itulah namaku! Akulah ratu pertama di kerajaanku. Tiada siapa yang berani menolakku. Bahkan banyak raja yang mendengar tentangku datang untuk berusaha meminangku atau menginginkanku melayani mereka di ranjang. Taktik mereka sungguh kotor dan menjijikan! Mereka akan berakhir bersujud di kakiku meminta pengampunan atau pergi ke liang kubur! . . . Aku berlindung dibalik topeng ini selama hidupku. Aku terperangkap dalam istanaku yang megah yang dibuat ayah dan ibunda. Ibunda telah memutuskan meminum racun begitu Baginda raja gugur di perjalanan menuju medan perang. Kakiku lemas mendengar semua ini. Aku tak punya keberanian mengatakan ini. Akulah sang putra mahkota bertopeng, Feng Jiang Ming yang akan membalas dendam pembunuh Baginda Raja.

lodaniella · Fantasy
Not enough ratings
51 Chs

Berjuang untuk mati (1)

Xing Xing sepenuhnya menjauhi Jiang Ming. Hal itu membuat Jiang Ming tak berdaya.

Satu satunya jalan adalah menemui Wei Su. Walaupun dia saingan romatis baginya tapi dia percaya Wei Su selalu berlaku sebagai seorang kakak sesungguhnya bagi Xing Xing.

"Apa yang ingin berbicara padaku?"

"Aku datang sebagai pria. Aku ingin memohon bantuanmu. Permohonanku akan menjadi lelucon bagimu tapi aku serius."

"Permohonan apa yang maksudkan?"

"Bantulah aku untuk menikahi Xing Xing."

"Mengapa aku harus membantu orang sepertimu mendekati Xing Xing! jawab Wei Su dengan marah sambil mencengkram leher Jiang Ming.

"Kau tak patut marah. Sebelum aku menjelaskannya, aku ingin bertanya terlebih dahulu. Di posisi manakah kamu berdiri? seorang kakak baginya atau sebagai seorang pria?"

Dalam bimbang Wei Su melepaskan cengkramannya dan memutuskan menjawab dengan dusta. Dia tau posisinya.

"Aku berdiri sebagai kakaknya."

"Aku datang sebagai pria yang memiliki harapan kosong. Aku tak tau hatinya bagiku tapi dia berpaling bagiku. Aku meminta bantuan bahkan dengan seseorang yang aku tak tau dia musuhku atau temanku atau bahkan bukan keduanya."

"Aku tak mau dengar lagi kisah romanpicisan yang kau buat. Kau harus sadar tempatmu!" Wei Su segera pergi meninggalkan Jiang Ming

"Saya belum pernah mencintai seseorang tapi kalau cinta itu ada mungkin itu adalah Xing Xing." teriak Jiang Ming. Harapan Jiang Ming benar benar pupus.

Hatinya hancur dia menangis dalam diam. Dari balik pilar, Wei Su mendengar dan melihat hal itu.

Wei Su tau semuanya. Namun, dia juga harus melindungi dirinya. Hatinya tidak mengijinkan dia membantunya. Dia harus menguatkan diri untuk menjadi egois. Bila dia membantunya itu akan benar benar melukai dirinya. Mungkin dia tak akan dapat bangkit lagi.

Ini juga adalah harga diri terakhir Wei su sebagai pria.

Kejahatan besar besaran yang di lakukan oleh perompak. Kapal besar yang membawa persembahan serta pasokan bahan makanan ke daerah kerajaannya di serang. Akibatnya terjadi huru hara di dalam kerajaannya karena kurangnya pasokan makanan.

Terjadi keributan karena rakyatnya berebut makanan. Harga harga menjadi melambung tinggi serta banyak kejahatan terjadi demi makanan.

Untuk mengatasai hal ini, Xing xing langsung memanggil seluruh dewan istana. Semuanya segera hadir termasuk Wei Su dan Jiang Ming.

Jiang Ming sedikit bahagia dapat melihat Xing Xing. Walaupun di tengah huru hara ini, akhirnya setelah dua bulan dia dapat melihat Xing Xing dengan seksama.

"Aku akan memberikan tanganku masuk kedalam mulut harimau untuk menusuknya dengan pisau hingga harimau itu mati."

"Apa maksud Paduka Ratu!? Itu berbahaya." kata Feng Jiang Ming setengah berteriak.