webnovel

Vicious Circle

Terkadang beberapa rasa penasaran yang berlebihan akan membawamu pada sesuatu yang mengerikan. Ada hal dimuka bumi ini yang jika kalian tidak mengetahuinya, maka itu akan lebih baik untuk diri kalian. Kamu hanya perlu tidak memperdulikannya, bahkan ketika semua orang disekitarmu tidak bisa kamu percayai. Hal yang paling Gloria sesali adalah saat dimana rasa penasarannya mengungkap sesuatu yang bahkan ia sendiri sulit menghadapinya. Kejadian-kejadian layaknya potongan puzzle yang selalu berdatangan bagai misteri yang harus dipecahkan bersama saudara kembarnya Giovani. Teror dimana orang-orang terus menerus dibunuh tanpa alasan yang jelas dan pembunuh itu masih berkeliaran dengan ganas. Setiap malam, mungkin saja kalian adalah korban selanjutnya. Ingat, jangan pernah percaya pada siapapun! "Harusnya, aku tak pernah melakukan ini." "Terlambat untuk menyesali, ayo bermain." "Jangan takut Glo! Ada aku!" "Jangan lari, kemanapun kalian pergi aku akan menemukan kalian!" "Gio ada sesuatu dibawah ranjangku." Jika berkesan tolong masukkan ke collection kalian yaa.

swcctlullabiech · Horror
Not enough ratings
23 Chs

Hobi

Gloria menyukai hal-hal berbau horor seperti hantu, dan semua orang tahu itu. Padahal, Gloria bukan hanya penyuka karangan-karangan tentang makhluk yang masih diragukan keberadaannya itu. Gloria juga suka tentang hal-hal yang berbau pembunuhan. Tentu saja itu berbeda, jika hantu sampai sekarang belum bisa dijelaskan dengan sains keberadaannya maka pembunuhan adalah fakta dimana terjadi kematian yang disebabkan oleh manusia itu sendiri. Terkadang akan ada titik dimana manusia merasa kurang puas akan hasil pencapaian yang mereka dapat selama ini. Dan itu menyebabkan kerakusan dan ketamakan dalam diri mereka menjelma menjadi sosok yang menakutkan. Sosok yang akan menjerat mereka dengan iming-iming kepuasan, walaupun sebenarnya itu hanya akan membawa kearah kesesatan. Banyak dari kasus 'Serial Killer' yang Gloria sukai, bukan suka seperti itu tapi lebih mengarah ke 'Wah, bagaimana manusia bisa melakukan ini'. Sebenarnya itu pertanyaan mudah, manusia adalah mahkluk yang berambisi. Mereka bisa jadi orang paling suci yang derajatnya lebih tinggi dari malaikat, dan mereka juga bisa menjadi orang berlumuran dosa yang bahkan lebih rendah dari setan.

Diantara banyak kisah 'Serial Killer' yang dibaca oleh Gloria, salah satunya adalah kisah Jeffrey Lionel Dahmer, atau dikenal dengan 'Milwaukee Cannibal'. Ia merupakan pembunuh berantai sekaligus pelaku kejahatan seksual. Pembunuhan yang dilakukan meliputi pemerkosaan, mutilasi, nekrofilia, dan kanibalisme. Bukan cuman itu, ia juga memotong-motong tubuh korbannya. Ia akan menusuk kepala korbannya dan mengeluarkan isinya. Bayangkan saja, saat kau sedang berjalan sendiri di jalan yang sepi. Tiba-tiba kau disergap seseorang dan dia menusuk kepalamu, mengeluarkan isinya seperti menarik sebuah kejutan dari dalam kotak. Dan yang paling menyeramkan adalah banyak dari tokoh 'Serial Killer' ini yang kecanduan pornografi. Itu adalah salah satu faktor yang menyebabkan tindak kejahatan ada dimana-mana. Jadi, jika kalian mulai merasa kecanduan hal yang berbau seperti itu, hentikanlah! Karena kalian tidak akan sadar ketika kalian mulai kehilangan diri sendiri nantinya.

Melupakan tentang hal itu sejenak, Gloria menikmati saat-saat seperti ini. Saat dimana ia pergi berjalan-jalan menggunakan skateboard miliknya melintasi perumahan tempatnya tinggal. Ia akan melakukan itu saat sore hari, dimana matanya dapat melihat matahari terbenam di sebuah taman dekat dengan rumahnya. Jangan lupakan sekaleng minuman dingin dari mesin minuman dan itu akan membuat hari Gloria terasa lebih baik.

Ya, sangat baik sampai dimana segerombolan anjing menabrak dirinya yang sedang menaiki skateboard. Alhasil, Gloria terjatuh dan membuat lututnya berdarah. Sial! Ini jauh dari ekspektasi Gloria. Harinya sangat buruk, terlebih ketika mendapati skateboard miliknya patah. Adakah yang lebih buruk dari ini!

"Akh anjing-anjing sialan, siapa orang bodoh yang membiarkan anjing itu berkeliaran mengganggu orang," ucap Gloria berdiri.

Untung saja jarak tempat ia terjatuh tak jauh dari taman yang ia tuju. Sebelum ke taman, mari kita mampir ke sebuah kedai dan membeli beberapa makanan ringan. Kau harus mengembalikan moodmu Gloria, jika tidak akan timbul keriput seperti Whitney dipipimu. Usai membeli beberapa makanan dan minuman, Gloria menuju sebuah bangku dimana ia biasa menghabiskan waktu melihat matahari tenggelam.

"Huft, ku pikir ini lebih baik," ucap Gloria sambil meminum sekaleng soda.

'Meow'

'Meow'

Gloria melirik kearah kucing hitam yang menggeliat didekat kakinya. Kucing itu terus mengeong sambil memperhatikan makanan Gloria. Tunggu, apa dia lapar? Apa kucing suka dengan sandwich?

"Hey apa kau lapar? Kau mau sandwich? Apa kucing suka dengan sandwich?" tanya Gloria pada dirinya sendiri atau pada kucing hitam itu.

"Siapa tahu, ini cobalah," sambung Gloria memberikan roti dari sandwichnya. Ini sungguhan, Gloria memberikan roti tawar pada seekor kucing.

"Dia bisa muntah kalau kau beri itu."

Glori melihat kearah sumber suara, mendapati seorang laki-laki sepantaran dengan dirinya membawa sebuah kantung belanja. Laki-laki itu mendekat dan mengangkat kucing hitam itu. Gloria terpaku, laki-laki ini sangat tampan dan dia seperti tipe Gloria. Ugh, ada juga laki-laki yang menandingi ketampanan Giovani dan bisa merebut atensi Gloria.

"Boleh aku duduk," ucap laki-laki itu.

"Hah? Apa?" ucap Gloria tersadar dari lamunannya.

"Duduk," balas laki-laki itu tersenyum. Oh ya Tuhan, jangan pingsan Glo jangan!

"Tentu saja," balas Gloria cepat.

"Terima kasih," balas laki-laki itu.

Laki-laki itu mengeluarkan sebuah makanan kucing dari dalam kantong belanja miliknya. "Kau tidak mengingatku?"

"Apa maksudmu?" tanya Gloria heran.

"Huft, sepertinya kau lupa. Padahal baru beberapa hari yang lalu kau menolongku. Kau lupa, aku Nielle yang hampir tertabrak," ucap Nielle.

"Nielle?" Gloria nampak mengingat-ngingat.

"Oh aku ingat! Hai aku-"

"Gloria Wang, aku tidak lupa."

Mereka terdiam masing-masing, Nielle yang sibuk memberi makan kucing dan Gloria yang gugup saat berhadapan dengan Nielle. Baru kali ini Gloria segugup ini dan dia tidak bisa membiarkan mereka hanyut dalam kesunyian ini. Baiklah Gloria berpikir, gunakan otakmu sekarang.

"Itu kucingmu?" tanya Gloria.

"Bukan, dia kucing liar disini. Aku hanya sering berkunjung dan memberinya makan setelah aku pindah kemari," balas Nielle.

"Pindah? Oh kau orang baru? Eum maksudku hai," ucap Gloria.

"Ya, aku baru pindah. Aku tinggal di Italia sebelumnya," balas Nielle.

"Eum kenapa kau tak mengadopsi kucing itu saja?" baiklah ini topik baru, menggantikan topik lama yang baru saja mati.

"Ayahku tak suka ketika aku memelihara hewan. Bagaimana denganmu? Kau mau membawanya pulang?" tanya Nielle.

"Sebenarnya bisa saja jika kembaranku tak merasa kucing ini hewan aneh. Dia juga tak menyukai keluarga kami memelihara hewan," balas Gloria. Giovani akan marah ketika mendapati hewan ini dirumah.

"Kembaran? Laki-laki yang bilang kau bodoh kemarin?" tanya Nielle terkekeh.

"Hey, kau meledekku?!"

"Maafkan aku, itu reflek."

"Baiklah dimaafkan, lagipula aku tak begitu menyukai hewan. Aku takut," ucap Gloria.

"Takut? Kau lucu sekali," balas Nielle sambil terkekeh.

Pipi Gloria memanas, bukan Gloria yang lucu Nielle tapi sikapmu. Lihat, bagaimana gadis 'petakilan' seperti Gloria nampak bodoh dihadapanmu. Tarik nafas Glo dan keluarkan perlahan, kau memerlukannya ketika sepasang mata hazel itu menatapmu. Oh Tuhan, apa Nielle orang yang kau kirim untuk membuat Gloria berhenti melakukan kebodohannya? Sekarang ia menyesal tak memperhatikan Nielle sebelumnya.

"Glo kau melamun," ucap Nielle sambil menepuk bahu Gloria.

"Kau punya garis rahang yang bagus," ucap Gloria tanpa sadar.

"Apa?"

"Eum maksudku, namaku Gloria. Tak ada pemenggalan kata diantaranya," balas Gloria malu.

"Oh, tapi nama itu lucu," balas Nielle.

Lucu?! Kalau begitu Nielle bisa memanggil Gloria sesukanya, Gloria rela. Jika Giovani mendengar ini, anak itu pasti akan memuntahkan seluruh isi perutnya. "Begitukah? Kau bisa panggil aku sesukamu."

"Bolehkah? Bagaimana kalau 'il mio'?" balas Nielle.

"Ouh, apa itu? Ejekan?"

"Milikku."

"Apa?"

"Itu artinya," balas Nielle dengan senyuman.

Rasa panas menjalar dari pipi Gloria hingga ke telinga, cuaca mulai mendingin tapi wajahnya bahkan memerah sepenuhnya.

"Apa kau baru saja merayuku?" ucap Gloria.

"Tidak, aku serius."

"Baiklah perayu ulung, aku tak berniat berkencan sementara ini. Setidaknya sebelum aku mengenalmu," balas Gloria percaya diri.

"Berkencan? Oh tunggu tunggu, ku pikir itu terlalu mendadak juga, kau bisa memikirkannya lagi," sepasang mata hazel itu menatap Gloria lembut, dan sekarang Gloria benar-benar jatuh didalamnya. Detik ini, dimana matahari sudah tenggelam sepenuhnya Gloria jatuh cinta dengan orang yang baru ia temui.

Nielle berdiri, "Baiklah, aku harus pulang. Maaf tak bisa mengantarmu, aku ada keperluan mendadak. Tapi lain kali, mari kita coba untuk melakukannya bersama-sama. Addio tesoro, spero che tu abbia un bel sogno. Incontriamoci di nuovo."

Setelah mengatakan kalimat yang tak Gloria mengerti, Nielle mengambil tangan kanan Gloria dan menciumnya. Sangat romantis, bahkan Gloria sampai mematung. Oh Tuhan! Apa laki-laki Italia seromantis ini. Sudah Gloria tetapkan, bahwa hatinya telah dicuri sepenuhnya oleh seorang Nielle D'Luca. Laki-laki tampan bermata hazel dengan garis rahang tegas. Sangat sempurna!

•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Aku harap kalian suka<3

Mohon bersabar untuk konflik, semua sudah ditata, tinggal memberikan waktu yang tepat.

Janga lupa tinggalkan tanda setelah membaca.

Terima kasih!

swcctlullabiechcreators' thoughts