webnovel

Valvah

Trx terjebak kedalam peperangan yang berkepanjangan dan Berusaha mempertahankan kerajaannya dari setiap gempuran pasukan lawan setelah dia menyerang suatu kerajaan

Khoersa_Ersa · Fantasy
Not enough ratings
8 Chs

Apa yang ditanam, itu yang dituai

Setelah keberhasilan mereka menaklukan Vidar, Raja Ethapia mengambil kuasa atas kerajaan itu sedangkan Trx hanya mengambil ladang-ladang dan perkebunan kerajaan serta mengambil pulau Nassue. Menteri-menteri dan para penasihat awalnya tidak setuju dengan keputusan Trx yang bisa saja mengambil separuh kerajaan Vidar Alih-alih tidak mengambilnya. Trx pun menyangkal, dia memiliki alasan mengapa tidak ingin mengambilnya dikarenakan raja Vidar yang sudah mati memiliki kerajaan sekutu yang dipimpin oleh sepupunya bernama Palcia. Seluruh orang hanya mengetahui yang menaklukan Vidar adalah Raja Ethapia tanpa mengetahui sosok dibelakang yang membantunya, yaitu Trx. Oleh karena itu Palcia hanya akan menargetkan Ethapia sebagai musuh, dan Trx tidak diketahui olehnya.

***

~Nassue~

Trx pergi berlayar bersama 500 prajurit ke pulau Nassue. Dulunya Nassue hanyalah sebuah pulau tidak berpenghuni. Pulau itu sempat menjadi perebutan antara kerajaan Vidar dan Kerajaan Ragna 10 tahun yang lalu, yang dari situlah awal permusuhan diantara dua kerajaan itu. Setelah Vidar berhasil mengambil pulau itu, tempat itu dijadikan sebagai tempat pertanian, perkebunan, dan tempat perdagangan sekaligus peristirahatan bagi nelayan-nelayan yang berlayar di laut timur. Bisa dikatakan pulau itu sebagai tempat produksi gandum terbesar yang dimiliki Vidar dikarenakan seperempat tanah di sana dijadikan ladang gandum.

Itu lah mengapa Trx ingin menguasai pulau itu, dia tidak menginginkan emas-emas yang disimpan Vidar didalam perbendaharaan mereka, karena Trx tahu yang membuat masyarakatnya sejahtera bukanlah emas melainkan keperluan bahan pangan dan sandang yang merupakan kebutuhan dalam hidup. Bagi Trx emas hanyalah sebagai alat tukar, jika bisa membuat bahan pangan dan sandang sendiri, untuk apa emas digunakan. Trx memiliki pemikirannya sendiri bahwa manusia mengonsumsi daging, susu, roti, dan berbagai jenis makanan lainnya, bukan emas yang manusia konsumsi. Juga manusia menggunakan kain sebagai pakaian, bukannya emas yang mereka pakai. Itu yang membuat Trx tidak gila dengan harta.

Sesampainya mereka di pulau itu, Trx melarang prajurit-prajuritnya membunuh orang yang ada di sana.

"Jangan kalian bunuh mereka, mereka sudah menjadi bagian dari kita, bersikap baiklah kecuali kepada mereka yang membangkang!", ujar Trx.

Para petani yang bekerja di sana adalah budak-budak milik raja Vidar dulu, dan sekarang Trx yang memegang kekuasaan atas mereka. Trx bersikap baik dan ramah kepada budak-budak di sana, menumbuhkan stigma baik dimata mereka. Trx memberikan mereka pakaian yang bagus kepada mereka yang membuatnya diterima dengan senang hati sebagai majikan baru mereka. Kemudian Trx menetapkan pulau Nassue menjadi tempat penyedia bahan pangan dan sandang untuk kerajaannya sendiri. Selagi waktu itu sedang musim panen, gandum-gandum di Nassue dikirimkan ke kerajaan Valvah. Masyarakat Valvah sangat bergembira, mereka mendapatkan gandum-gandum dengan gratis. Kemudian Trx mengadakan perundingan dengan semua anggota birokrat kerajaan, membahas mengenai sistem perekonomian negaranya. Ia akan memberikan hak kepada para pedagang yang memiliki tanah, tidak ada yang boleh mengganggu properti yang dimiliki mereka baik oleh kerajaan, atau siapapun yang ingin mengganggunya, dan pedagang diberikan hak penuh untuk usahanya yang dimana kerajaan tidak boleh ikut campur dalam pengelolaan usahanya itu. Juga para nelayan diarahkan ke pulau Nassue sebagai pelabuhan pusat mereka. Sedangkan para petani dipekerjakan di ladang-ladang dan perkebunan yang ada di Vidar itu bagi mereka yang mau. Atas kebijakannya itulah yang membuat Trx semakin dicintai oleh masyarakatnya, dipuji-puji dan disanjung-sanjung oleh mereka. Dia mengahapuskan penerapan perpajakan dan memberikan hak hak penuh bagi para pedagang, berbeda dengan kondisi sebelumnya yang dimana masyarakat terbelenggu oleh perpajakan dan para pedagang tidak bebas dalam mengembangkan usahanya karena selalu di ikut campuri oleh kerajaan, seperti diambil properti mereka secara paksa dan menarik uang pajak kepada mereka dengan nilai yang tinggi. Trx ingin menjadikan kerajaannya lebih baik bagaimanapun caranya walaupun harus menghancurkan kerajaan lain.

Dibalik penaklukan Vidar, ada niat terselubung selain ingin memajukan kerajaannya, Trx mempunyai dendam yang harus dibalas. Dendam yang belum terlaksana oleh kakek dan ayahnya, yaitu menghancurkan kerajaan Nordia. Kerajaan Nordia adalah kerajaan adidaya di arah Utara dekat dengan laut Laspia. Seluruh pasak-pasak kerajaan berkiblat kepadanya. Tidak ada kerajaan-kerajaan besar seperti Vidar bahkan yang lebih besar darinya sekalipun yang berani menunjukkan taring mereka kepadanya. Kerajaan yang paling makmur, dan paling kuat. Saking makmurnya orang termiskin di sana setera kekayaannya dengan raja-raja di kerajaan yang lain, saking kuatnya militer mereka, pernah mereka berperang dengan 2 kerajaan sekaligus di hari yang sama, tetapi di tempat yang berbeda, dan mereka memenangkannya. Banyak komandan-komandan perang mereka yang pintar bermain taktik, dan banyak pula komandan-komandan perang mereka yang ahli dalam berpedang. Dan Trx, raja Valvah yang memiliki tekad untuk menghancurkannya, bukan hanya menaklukannya.

Apa yang ditanam, maka itulah yang dituai. Ethapia mendapatkan surat dari kerajaan Ceisya.

~Dari raja Ceisya, Palcia. Surat ini ditujukan kepada Raja Ragna, Ethapia~

Kalian sudah berani menyulut api perang. Kerajaan Vidar adalah sekutu kami, kami tidak akan tinggal diam atas perbuatan kalian. Silahkan tentukan kapan hari kita akan berperang. Dengan ini kami menyatakan permusuhan kepada kalian.

Walaupun sekarang raja Ethapia sedang terpandang oleh raja-raja yang lain atas keberhasilan dia sebagai orang pertama yang mengalahkan Vidar, Ethapia seketika menjadi gentar kembali setelah mendapatkan surat itu. Ia baru tersadar kerajaan Vidar memiliki sekutu. Maka ia pun meminta bantuan kepada Trx untuk peperangan selanjutnya.

***

"Apa yang kita tanam, itulah yang kita tuai", ucap Trx ketika berbincang dengan Ethapia di Istananya, tepatnya diruang kerjanya.

"Ada berapa saja sekutu yang dimiliki Vidar?", tanya Ethapia sambil mengusap-usap dagunya.

"Vidar hanya bersekutu dengan Ceisya, tetapi Ceisya mempunyai banyak sekutunya", Jawab Trx.

"Dari mana kau tahu?", tanya Ethapia penasaran.

"Sedari aku kecil aku suka melihat ayahku di ruang kerjanya yang saat ini kita berada didalamnya. Dahulu ayah menjadikan tempat ini sebagai tempat untuk membaca surat-surat yang diberikan oleh mata-matanya mengenai informasi-informasi yang mereka dapatkan. Informasi tentang apa saja, dan aku suka membacanya juga bersama ayah. Awalnya kukira itu rahasia yang tidak boleh aku lihat, tetapi ayah malah senang jika aku membacanya, kata dia aku akan berwawasan luas apabila senang membaca. Dari situlah aku mengetahui beberapa informasi kerajaan, termasuk informasi tentang kerajaan mu yang kalah memperebutkan pulau Nassue dari Vidar 10 tahun yang lalu. Aku meminta bantuan kepadamu saat itu bukan karena tanpa persiapan, melainkan aku sudah dari lama merencanakan segalanya", Jawab Trx panjang lebar.

"Boleh juga, lantas kenapa kau ingin menaklukan Vidar yang bisa menjadi bumerang bagi kita?", Balas Ethapia.

"Sudah ku bilang, aku sudah menyiapkan segalanya. Aku memang berniat untuk menaklukkan Ceisya juga", Kata Trx.

"Ceisya termasuk kerajaan besar juga tetapi jika kau memiliki rencana, yasudahlah aku ikut saja"

"Sekarang kau lagi terpandang oleh kerajaan-kerajaan lain, maka ajaklah mereka berperang melawan Ceisya", usul Trx

"Bagaimana jika tidak ada yang mau?", tanya Ethapia.

"Kalau begitu, bayar tentara mereka untuk berperang"

Setelah mendengar usulan Trx, Ethapia mengirim surat ke kerajaan yang terdekat. Surat itu sampai ke kerajaan Iykos, kerajaan Phantir, kerajaan Asta, dan Kerajaan Anirka. Dari ke empat kerajaan itu tidak ada satupun yang bersedia membantu dalam peperangan. Maka Ethapia pun membayar beberapa prajurit dari masing-masing ke empat kerajaan itu untuk berperang. Kemudian Ethapia mendatangi Trx untuk merundingkan penetapan hari peperangan.

"Ada beberapa prajurit yang terluka parah pada peperangan melawan Vidar kemarin?", tanya Trx kepada Ethapia diruang kerjanya.

"Hanya 102 prajurit saja", jawab Ethapia.

"Kalau begitu, kita tetapkan 10 hari kedepan sebagai dimulainya pertempuran", kata Trx.

"Apa strategimu di peperangan selanjutnya?", tanya Ethapia lagi.

"Aku rahasiakan strateginya, tetapi tetapkan Medan perangnya di lembah Urdu dan serahkan komando kepadaku atas prajurit-prajurit bayaran itu", jawab Trx.

Maka, surat pun dikirim kepada raja Palcia, dan segala persiapan di siapkan. Trx mengomando kepada prajurit-prajurit bayaran.

"Dengar kalian semua, 10 hari lagi akan terjadi pertempuran dengan Kerajaan Ceisya. Kalian tidak akan aku pasang di medan perang, tetapi kalian serang kerajaan mereka ketika pasukan mereka berperang di lembah Urdu".

***

10 hari berlalu, dan peperangan dimulai. Bunyi dentangan pedang berbunyi nyaring di lembah itu. pasukan Ragna dan Ceisya bertempur dengan sengit. Sementara itu Trx membawa pasukan bayarannya menyerbu kerajaan Palcia yang tak terjaga. Di saat itu Trx mengenakan baju zirah dan topeng yang menutupi wajahnya.

"rampas apa saja yang kalian inginkan, Ambil saja apa yang kalian mau!", ujar Trx diatas kudanya kepada pasukannya. "Anggap saja itu bayaran bonus untuk kalian", lanjut Trx.

Mereka pun menerobos masuk benteng pertahanan Ceisya, masuk kedalam kota, menjarah semua yang mereka lihat, merusak semua yang mereka temukan, membunuh semua yang bernafas. Mendadak keadaan menjadi rusuh, orang-orang berlarian menyelamatkan diri mereka. Palcia yang mengetahui penyerangan itu, berusaha kabur dari kerajaan, namun sayang pasukan Trx sudah mengepung istananya. Trx memerintahkan pasukannya untuk menangkap raja Palcia. Setelah berhasil menangkapnya, Trx menyuruh dia menulis surat untuk dikirim kepada komandannya yang sedang bertempur di lembah Urdu.

"Sampaikan kepada pasukanmu, keluarga mereka dalam bahaya, jika mereka tidak mau anak istri mereka terluka maka menyerahlah", kata Trx.

"Siapa kau?", tanya Palcia yang tidak mengenali Trx karena topengnya.

"Aku seorang komandan", balas Trx. "cepat kirim suratnya!" ujar Trx sembari memukul wajah Palcia.

"Tidak akan, aku tahu maksudmu. kau ingin mengguncangkan mental pasukanku dengan mengancam keluarganya", ucap Palcia sambil tersenyum menyeringai.

"Biar aku tulis sendiri suratnya", balas Trx.

maka, Trx menulis di secarik kertas. kemudian dia menusuk salah satu pelayan laki-laki yang ada di sana dengan pisau.

"kirim kertas ini kepada pasukanmu di lembah Urdu sebelum darahmu habis", ucap Trx sambil menancapkan pisau nya ke perut orang itu.

pelayan itu dipaksa menaiki kuda, dengan tergopoh-gopoh dan nafas tersengal-sengal ia menaiki se-ekor kuda dan mengendarainya menuju lembah Urdu.

"hahahah, percuma saja. Kau tidak akan dapat mengancam mereka. keluarga mereka dari jauh-jauh hari telah mengungsi di sebuah tempat yang aman. Aku sudah mengira jika hal ini akan terjadi", kata Palcia sambil tertawa.

Tiba-tiba Trx menendang Palcia sampai ia tersungkur. "Kalau kau tahu hal ini akan terjadi, lantas mengapa kau tidak jauh-jauh hari meninggalkan kerajaan agar dirimu selamat!", ujar Trx.

"Kalian pikir di saat pasukanku pergi berperang, kerajaanku terbuka tanpa penjaga?", balas Palcia tersenyum menghina. "Dasar dungu, kalianlah yang berada dalam ancaman"

Mendadak sekelompok pasukan muncul dari arah belakang mereka.

"Pasukan bersiap!", ujar Trx.

"Apa yang kau tanam, maka itulah yang kau tuai...hahahaha", kata Palcia dengan diikuti gelak tawa.

Awalnya rencana Trx adalah menjepit musuh dari dua arah, depan dan belakang. Dia sengaja menempatkan wilayah Medan perang di lembah Urdu yang jauh jaraknya dari Ceisya agar dia dan prajuritnya dapat menyerbu Ceisya tanpa hambatan, tetapi bukannya Ceisya yang terjepit melainkan mereka yang terjepit.

Trx berpikir keras, dan akhirnya mendapatkan petunjuk. petunjuk itu sudah berada di depan matanya, yaitu si Palcia. Dia menginjak badan Palcia yang tersungkur di tanah.

"Hentikan!", ujar Trx membuat kedua pasukan itu memerhatikannya. "Mundur kalian semua, atau aku bunuh rajamu"

"Hei kau, aku ini masih memiliki seorang putra. Masih ada yang meneruskan tahta ku", kata Palcia dengan tenang.

"Kau yakin ingin mati", balas Trx.

"dalam keadaan seperti ini, lebih baik mati daripada menyerah"

Trx kembali berpikir, sekarang ini keadaan semakin mendesak. Bisa saja dia dan pasukannya melawan, tapi ia tidak ingin mengambil resiko. "Apakah aku harus mengorbankan pasukan ku, dan kabur dari sini", pikir Trx dalam hati.

"Ada apa denganmu, apa kau menjadi gentar, pria bertopeng?", kata Palcia.

"Kemungkinan pasukannya ini bukan pasukan dia yang asli, ini pasti prajurit-prajurit dari kerajaan sekutunya", kata Trx dalam hati.

"Hei kalian prajurit-prajurit, pergilah kalian pulang ke rumah kalian, untuk apa kalian membantu Ceisya. Jika kalian dibayar oleh si bedebah Palcia ini, ambil saja uangnya tapi jangan bahayakan nyawa kalian sendiri dan kembalilah pulang dengan selamat tanpa ada yang terluka. Pertempuran ini hanya antara Ragna dan Ceisya, kalian tidak perlu ikut campur!", ujar Trx dengan lantang.

"Tidak Tidak jangan dengarkan perkataannya, kalian adalah prajurit yang setia, pasti kalian akan membantuku, benar?", Palcia menimpali.

"Dengar!, pasukanku tidak akan menyerang kalian jika kalian tidak menyerang kami juga. Apakah kita sepakat!", ujar Trx kembali.

"Akan aku adukan kalian ke raja-raja kalian karena telah mengkhianati perjanjian kita!", ujar Palcia dengan suara keras.

"Jika kita membunuhnya, maka tidak ada yang mengadukan kalian", balas Trx menimpali.

"Jangan dengarkan si topeng keparat ini, kalian adalah tentara yang sudah menyumpahi atas nama darah kalian yang akan selalu setia membela kerajaan", Palcia kembali berteriak.

"Membela kerajaan kalian sendiri, bukan kerajaan orang lain", balas Trx.

"Tetapi aku ini sekutu kalian", ujar Palcia.

"Pulanglah kalian dengan selamat", ucap Trx lagi.

"Seraaaaang!", ujar salah satu prajurit dari pasukan sekutunya Palcia.

"Sial!", ujar Trx sembari menghunuskan pedangnya, dan kemudian menyabetkannya ke batang leher Palcia, seketika Palcia pun mati.

Pertempuran sudah tidak bisa dielakkan. Sementara itu di lembah Urdu, pasukan Ragna sedikit terdesak. Ke dua pasukan itu sedang berada di ujung tanduk.

***

"Dia mengatakan, kalau dia memiliki seorang putra, tetapi dimana putra atau keluarga nya itu, apakah mereka ada di istana, tetapi kemungkinannya sangatlah kecil. Sekarang ini aku harus memikirkan strategi untuk menghadapi musuh yang berada di depan mata", Trx membatin. Kemudian ia melihat ke arah pasukannya.

Ia melihat prajurit yang memakai tombak sangat sedikit dibandingkan dengan mereka yang menggunakan pedang.

"Kalian yang menggunakan tombak, berlarilah pergi dari kerajaan kawasan istana ini, dan kalian yang lain mundur kebelakang!!", teriak Trx memberikan komando.

Pasukannya pun menurutinya, mereka yang menggunakan tombak pergi dari kawasan istana, dan mereka di kejar oleh prajurit lawan, sedangkan prajurit Trx yang lain mundur kebelakang ke arah Trx. Sekarang pasukannya dibagi dua, membuat pasukan musuh pun terbagi dua juga. Trx kemudian menyuruh mereka yang kebelakang untuk membentuk posisi bertahan. Kemudian Trx menyuruh lima orang prajurit untuk mengangkat badannya agar bisa melihat pasukan bertombak untuk memberikan arahan.

"Kalian, buatlah posisi melingkar sembari menghunuskan tombak kalian!", ujar Trx kepada pasukan bertombaknya.

Pasukan tombak pun mengikuti arahnya, mereka membuat lingkaran dan menghunuskan tombak mereka. Pasukan musuh tidak ada yang berani mendekat, karena bisa tertusuk oleh tombak-tombak itu. Jika diperhatikan posisi mereka seperti se-ekor landak yang membuat hewan buas tidak bisa menerkamnya. Tombak-tombak mereka bagaikan duri landak yang melindungi mereka dari musuh. Sementara itu di sisi lain prajurit Trx bertahan dari pasukan lawan. Mereka berusaha melawan ditempat tanpa merubah posisi mereka. Kemudian selanjutnya Trx menyuruh pasukan bertombaknya untuk mendesak musuh tanpa merubah posisi mereka. Pasukan musuh yang di luar kawasan istana kembali memasuki pekarangan istana karena di desak oleh pasukan bertombak. Lalu, Trx juga menyuruh pasukan berpedang untuk memutar kesamping kanan. Setelah mereka menyamping ke arah kanan, Trx menyuruh mereka mempertahankan merapatkan barisan dan mendorong lawan ke arah pekarangan istana. Akhirnya pasukan bertombaknya dan pasukan berpedangnya berhasil menghimpitkan lawan. Setelah pasukan musuh berhimpitan, Trx menyuruh pasukan bertombaknya membagi dua sisi, sisi kana dan kiri untuk mengepung lawan. Mereka pun berhasil mengepung, membatasi gerak musuh, kemudian pasukan berpedangnya terus menyerang mereka tanpa henti. Taktik yang brilian, Trx berhasil mengembalikan keadaan dengan cepat. Di saat pasukan musuhnya menipis, ia mengehentikan pertempuran.

"Berhenti semua!", ujar Trx. "Lebih baik kalian membantuku melawan Ceisya, dan kalian akan selamat. Dimulai dengan memberitahu kepadaku dimana keluarga prajurit-prajurit Ceisya itu berada?", ajak Trx kerjasama.

Mereka pun setuju.