webnovel

Valvah

Trx terjebak kedalam peperangan yang berkepanjangan dan Berusaha mempertahankan kerajaannya dari setiap gempuran pasukan lawan setelah dia menyerang suatu kerajaan

Khoersa_Ersa · Fantasy
Not enough ratings
8 Chs

Penaklukkan Vidar

~Valvah~

Terbangun Trx dari ranjangnya, menatap ke arah jendela yang ditutup gorden merah. ia beranjak dari kasur nya, kemudian membuka gorden itu. Cahaya mentari masuk merambat dari kaca jendela, menyinari kamar sang raja.

"Tok! tok tok!", bunyi ketukan pintu dari luar.

"Siapa?!", sahut Trx.

"Antonio tuan", jawab seseorang dari balik pintu.

"Ada apa?", tanya Trx kembali.

"Makanan sudah siap tuan", jawabnya.

"Aku akan segera ke sana"

Maka pergilah Trx ke ruang makan. Semua makanan lezat terhidang di atas meja panjang. Trx memakan dengan lahap dicampur rasa bahagia atas rencana liciknya yang berhasil dilakukan. Setelah ia merasa kenyang, ia kumpulkan beberapa penjaga istana untuk menemaninya pergi ke kerajaan Vidar.

***

~Vidar~

"Jadi kau ingin membantu persediaan makanan untuk prajurit kami?", Ucap ratu Vidar ketika mendapati Trx datang ke sana guna bermaksud memberikan bantuan.

"Tentu saja, 14 hari lagi perang akan dimulai, dan aku akan membantu mu mempersiapkan segalanya untuk membalas dendam kematian suami mu. sungguh aku turut berdukacita.

Demikianlah ikatan mereka semakin erat antara Valvah dan Vidar. Di samping itu, prajurit-prajurit Vidar masih terlena dengan rumah makan dan perempuan. Bukannya berlatih serius menanti perang alih-alih mereka sibuk memasukkan makanan kedalam perut dan sibuk memasukkan batang. Walaupun sudah diperingati oleh sang panglima perang untuk memulai latihan yang serius, tapi sayang kebanyakan dari mereka bermalas-malasan, dan mengeluh ingin dipercepat waktu latihan untuk lebih banyak bersenang-senang. Mentalitas mereka perlahan-lahan terkikis, jiwa kesatria mereka mulai menipis. Sang Ratu tahu dengan keadaan itu, ia memberikan larangan bagi semua tentara untuk mendekati rumah bordil dan tempat makan milik Trx itu, siapa saja yang berani mendekat akan diberikan hukuman yang berat. Tentu Trx tidak ingin kehilangan pendatang, ia mengirim pemasak-pemasak yang lebih handal, dan merekrut pelacur-pelacur yang lebih cantik. Dengan begitu walaupun sudah diancam dengan hukuman berat, para prajurit mana bisa tahan. Sungguh pun begitu, banyak sekali dari mereka yang tergoda, mereka tidak peduli dengan hukuman yang akan mereka terima nanti, sehingga lebih dari 3.000 prajurit dihukum cambuk pada hari yang sama sekaligus dari total keseluruhan tentara 23.000 prajurit. Ratu mulai sadar, akar permasalahannya bukan dari pada prajuritnya, melainkan dari ke dua tempat itu yang masih terbuka. Ratu pun memohon kepada Trx untuk menutup sementara ke dua tempat itu sampai selesainya perang.

Satu, dua, sampai tiga hari prajurit masih bisa menahan hasrat mereka, tetapi empat hari dan seterusnya hasrat mereka bergejolak. Agar keinginan hasrat bercumbunya terpenuhi, mereka memesan pelacur-pelacur dan bercumbu ditempat lain agar tidak ketahuan oleh mata-matanya sang ratu. Sang ratu memang tidak tahu tetapi panglima mereka tahu, mereka semua yang melakukan perbuatan itu dilaporkan kepada ratu. Maka, ke esokan harinya 40 prajurit dihukum cambuk. Di hari yang sama saat pelaksanaan penghukuman, Trx berkunjung ke barak militer, lalu memberikan mereka tawaran, jikalau mereka ingin memenuhi hasrat bercumbu mereka, mereka tinggal pergi ke luar dari kerajaan lalu pergi ke arah barat, masuk kedalam hutan, dan di sana sudah dipasang tenda-tenda yang didalamnya sudah ada wanita-wanita penghibur. Itu menjadi tempat alternatif mereka dikarenakan pelarangan dari sang ratu. Maka banyak sekali hampir setiap malam sehabis pulang latihan, mereka pergi ke luar kerajaan, kemudian beranjak ke hutan di sebelah barat. Bersenang-senanglah mereka di sana, mabuk-mabukkan, menari, dan bercinta layaknya binatang. Semakin terlena mereka dengan manisnya duniawi yang membuat mereka lupa bahwa nantinya akan ada peperangan yang akan tiba. Sisa waktu tinggal 10 hari lagi, tetapi mereka masih asyik sendiri. Latihan tidak serius, dan seribu peringatan diabaikan.

***

"Maaf tuan ratu, para prajurit menjadi bermalas-malasan dalam pelatihan", lapor sang panglima perang.

"Kurang ajar mereka semua, tidak ada gunanya semua perlengkapan perang dan perbekalan jika mereka bermalas-malasan".

"kita juga mendapati laporan dari beberapa keluarga prajurit kita yang katanya mereka tak kunjung pulang sampai larut malam bahkan sampai hari ke esokannya", lanjut panglima.

"Nanti akan aku pasang mata-mata untuk mengintai kegiatan mereka sepulang dari barak militer"

Memang benar, ratu mengutus lima orang mata-matanya untuk mengintai semua prajurit. Mata-mata itu mendapati kebanyakan prajurit keluar dari kerajaan menuju hutan di sebelah barat setelah pelatihan. Di ikuti oleh mereka sampai menemukan sebuah tempat layaknya perkemahan, banyak sekali tenda-tenda. Mata-mata itu mengintai dari atas pepohonan, menyaksikan apa yang sedang berlangsung terjadi. Tampak, dari tenda-tenda itu keluar wanita-wanita dengan jalan gemulai ke arah prajurit, menggoda mereka dan mengajak mereka memasuki tenda-tenda. Mata-mata itu sekejap menangkap apa yang sebenarnya terjadi, tempat itu adalah perkemahan pelacur.

"ayo kita lihat lebih dekat", saran dari salah satu mata-mata.

"Baiklah, kita menyamar sebagai pengelana", di balas oleh temannya.

Turunlah mereka berlima, lalu berjalan santai ke arah perkemahan itu. Tiba-tiba salah satu dari mereka digoda oleh seorang wanita.

"Hei tampan, kemari", rayu wanita itu .

"Mungkin tak ada salahnya kita bersenang-senang sedikit", ucap salah satu dari mereka berlima.

"aku setuju"

Bersenang-senanglah mereka semua, menikmati indahnya malam itu di dekapan seorang perempuan. Semakin meriah saja di perkemahan itu, semua prajurit mabuk-mabukan sembari menari di luar. Saking mabuknya ada diantara mereka yang tiba-tiba berkelahi, dan salah satu dari keduanya menghunuskan pedang, prajurit yang lain mengira itu adalah musuh yang datang, mereka semua menghunuskan pedang, dalam kemabukan mereka, mereka melihat teman-teman mereka sendiri yang menghunuskan pedang di anggap musuh. Maka berbunuh-bunuhanlah mereka semua. Malam seketika menjadi kacau, pelacur-pelacur berlarian, mata-mata sang ratu pun juga terlibat dalam pertempuran konyol itu. Hingga pada ke esokan harinya, semua tenda-tenda itu menjadi hacur dan mayat-mayat bergelimpangan, sisa dari mereka yang masih hidup terbaring lemas di atas tanah atau tumpukan tubuh temannya. Namun di saat mereka yang masih hidup hendak kembali pulang ke kerajaan, mereka dijegat oleh sekelompok perampok. Terjadi lagi pertempuran, walaupun mereka menang tapi banyak juga dari mereka yang tewas.

***

Sekembalinya mereka dari hutan itu, mereka melaporkan tragedi semalam kepada ratu. Sungguh pun begitu, ratu menjadi marah besar.

"Sudah ku katakan, kalian jangan ke tempat hiburan untuk sementara waktu, dan berlatihlah dengan serius!", ujar sang ratu.

Kemudian sang ratu memerintahkan untuk membawa jasad-jasad tentara yang ada di sana, maka di hari itu adalah hari pemakaman besar-besaran. Ada sekitar 700 lebih korban di sana, sisanya mengalami luka berat. Sang ratu juga menjadi marah kepada Trx, ia mengirim surat peringatan keras kepadanya, jikalau Trx melanggar lagi, maka tak segan Vidar akan menyerang mereka. Setelah Trx mendapati surat itu, ia langsung saja meminta maaf dan akan mengirim tabib-tabib untuk membantu mengobati para prajurit yang terluka.

***

Trx kemudian mengumpulkan semua tabib yang ada di kota, dikumpulkan mereka di lapangan luas.

"Dengar kalian semua, kalian akan aku kirimkan ke kerajaan Vidar untuk membantu mengobati prajurit yang terluka di sana, akan tetapi bukan mengobati dalam arti yang sebenarnya. Kalian berpura-puralah mengobati mereka, tapi kalian campurkan racun kedalam ramuan obat untuk mereka, kalian cemari sumur-sumur dengan sampah-sampah, dan bangkai-bangkai, atau apapun yang kotor. Kalian jangan menjahit luka mereka, melainkan masukkan racun ke dalam lukanya. Kalian racuni makanan mereka, kalian oleskan racun ke garpu dan sendok makan mereka. Itulah tugas kalian sebenarnya di sana, yaitu membunuh mereka diam-diam. Aku sengaja sejak awal membangun rumah makan yang mewah dan rumah bordil di dekat barak militer, itu supaya melalaikan para prajurit dari latihannya, membuat mereka larut bersenang-senang meninggalkan kewajiban sebagai seorang tentara. Aku ingin melemahkan mental kesatria mereka, aku ingin menjadikan mereka seperti hewan yang hanya dipenuhi hawa nafsu, dan sekarang sudah terjadi, semalam mereka membunuh satu sama lain karena di sulut mabuk. Pertempuran yang sangat konyol, tidak ada yang menang, hanya kebodohan mereka saja yang berhasil memenangkan pertempuran itu. untuk sekian kalinya, kalian aku perintahkan untuk membunuh prajurit-prajurit itu secara diam-diam!", ujar Trx dengan lantang di hadapan tabib-tabib.

Sesuai apa yang dimandatkan oleh Trx, tabib-tabib itu segera mencemari sumur-sumur yang ada di barak militer, mereka mengoleskan garpu dan sendok dengan racun, prajurit-prajurit yang terluka di masukkan racun kedalam lukanya. Akhirnya banyak sekali prajurit yang meninggal pada hari itu juga, dan banyak dari mereka yang terjangkit penyakit disebabkan meminum air sumur yang telah dicemari. Sang ratu tidak merasa curiga, karena tabib-tabib itu berdalih bahwa prajurit yang meninggal memang sudah tidak bisa ditolong lagi. ketika makan siang berlangsung, bertambah lagi korban berjatuhan, ketika malam telah tiba, semakin banyak prajurit yang terjangkit penyakit, ada yang tubuh mereka menjadi panas tinggi, ada yang kulit mereka menjadi gatal-gatal dan, ada juga yang dari mereka terkena penyakit kudisan. Ratu pun menjadi sangat stres, dia putus asa bingung untuk mengatasi masalah ini semua. Peperangan tinggal 7 hari lagi tetapi banyak prajurit yang gugur pada hari itu.

"Tok! tok! tok!", bunyi ketukan pintu.

"ada apa?", tanya sang ratu dari dalam kamar yang sedari tadi menangis sambil terduduk di kursi.

"Gudang perbekalan kebakaran, nyonya", jawab orang itu dari balik pintu.

"Apa!?", terkejut sang ratu. ia menyikap air matanya dan pergi keluar balkon. Terlihat dari atas balkon, gudang perbekalan untuk mereka perang kebakaran. Semua bahan pangan di sana hangus terbakar.

"Ada apa ini, bencana apalagi iniiiii!!", teriak sang ratu dari atas balkon.

Esok paginya, penjaga kota yang berpatroli malam itu telah berhasil menangkap pelaku pembakaran tersebut. Mereka mengaku merupakan utusan dari Raja Ragna. Lalu pelaku-pelaku itu dimintai oleh Trx untuk ia eksekusi. Ratu pun mengizinkannya, maka dibawalah pelaku-pelaku itu ke kerajaan Valvah.

***

~Valvah~

"Anak-anak yang hebat, kalian berhasil menjalankan perintah ku. kalian membakar habis persediaan bahan pangan mereka", kata Trx kepada pelaku-pelaku itu. Ternyata Trx lah dalang dari semuanya.

Tak hanya itu, Trx juga mengirim banyak orang untuk mencuri persenjataan para prajurit yang tersimpan di sebuah gudang yang jaraknya tak jauh dari barak militer, dan ia memberikan titik-titik tempat untuk bisa masuk ke dalam sana dan bisa kabur dengan aman dari penjaga. itu ia ketahui karena pernah sesekali berkeliling di area barak militer ketika melakukan kunjungan ke istana kerajaan. Dengan itu semua cukup membuat tekanan pikiran sang ratu, saking stresnya ia pun jatuh sakit, kepala menjadi pusing, perutnya terasa mual, dan sering muntah-muntah. Yang sebelumnya ia sangat percaya diri menghadapi peperangan nanti, sekarang ia menjadi ciut oleh keadaan yang ia alami. Sementara itu di kerajaan Ragna, prajurit-prajurit mereka berlatih dengan intens, persediaan mereka tercukupi, dan tidak mengalami gangguan dari siapapun.

Senjata-senjata curian dari suruhan Trx, olehnya diberikan kepada kerajaan Ragna, dan Trx memberikan banyak kabar tentang keadaan Vidar saat ini. Demikianlah itu menumbuhkan kepercayaan Raja Ethapia kepada Trx. Hari berganti hari, dan hari penentuan semakin mendekat. Satu hari sebelum peperangan Trx memberikan roti-rotian kepada prajurit Vidar dengan dikemas didalam sebuah kotak kayu. Didalam kotak itu tidak hanya berisikan roti-roti tetapi ada sepucuk surat yang berbunyi.

~Dari Trx kepada semua prajurit Vidar~

Ini adalah sebuah peringatan bagi kalian yang masih tetap ingin hidup. Janganlah kalian pergi berperang, jika kalian masih ingin menikmati dunia ini, jika kalian masih menginginkan makanan dan wanita, jika kalian masih menginginkan harta benda, untuk apa kalian berkorban demi seorang ratu yang hanya bernafsu untuk membalaskan dendam nya dengan memperalat kalian semua. kalian masih memiliki keluarga, kalian masih mempunyai anak istri, hidupilah keluargamu. Banyak dari kalian yang gugur karena penyakit, semakin sedikit jumlah kalian, pasokan makanan kalian juga sedikit, jadi untuk apa kalian berperang. Dengarkanlah jika kalian masih ingin tetap hidup.

Oleh karena itu, banyak mental prajurit turun dengan sangat cepat, jiwa mereka menciut, padahal tentara Vidar terkenal dengan keberanian mereka menghadapi kematian, tetapi karena jiwa mereka sekarang sudah ternodai oleh kenikmatan duniawi, mereka pun takut mati. Berawal dari senang menyantap makanan, berawal dari senang bercumbu dengan wanita, menjadikan mereka bagaikan binatang yang diselimuti hasrat dan kebodohan. Semakin mereka bersenang-senang, semakin malas mereka dengan yang namanya latihan, semakin mendekat mereka dengan dunia, semakin takut mereka dengan kematian. Itulah yang ditanamkan Trx kepada mereka secara tidak langsung, membuat mereka lalai, lalu memberikan rasa takut agar dapat dimanipulasi. Trx ingin menghancurkan mental dan harapan mereka karena dia tahu, bahwa yang membuat pasukan lemah bukan karena kekurangan persenjataan, bukan karena kekurangan perbekalan, melainkan melemahnya mental mereka, terhapus jiwa kesatria mereka. Akhirnya banyak prajurit yang menolak ikut dalam perang, sang ratu pun naik pitam, ia memberikan hukuman bagi siapa saja yang menolak ikut peperangan. Trx kemudian mengirim lagi surat dengan mengutus orang-orang suruhannya kepada beberapa prajurit dirumah mereka.

~Trx kepada yang menerima surat~

Ratu kalian sudah gila, dia menghukum banyak prajuritnya sendiri, apakah kalian masih tetap ingin membela ratu yang tidak waras seperti itu. Kalian mempunyai kekuatan, kalian memiliki jumlah yang banyak, jangan takut hanya karena satu orang saja apalagi dia hanya orang gila yang berkuasa, yang berkuasa bukanlah mereka yang duduk di singgasana, tetapi mereka yang memiliki kekuatan. Kalian adalah prajurit, gunakan kekuatan kalian, jangan pasrah menerima hukuman darinya, kumpulkan semua teman-teman kalian, ajak mereka bergabung ke pasukan lawan, agar sekalipun kerajaan Vidar kalah, kalian tetap dianggap sebagai kesatria oleh kerajaan yang satunya, kalian tidak akan dibunuh oleh mereka jika kalian membantu mereka, ajak juga keluarga-keluarga kalian untuk mendukung pasukan musuh, agar mereka juga tidak ikut dibunuh. Tidak ada salahnya kalian mengkhianati negeri sendiri, terkadang kita memang perlu memikirkan diri kita sendiri, jangan naif, jangan memaksakan jika kalian tidak ingin mati karena kemunafikan. aku tahu persis, kalian masih menginginkan hidup, maka jangan menerjunkan diri kalian kedalam jurang kematian.

Semakin menjadi-jadi para prajurit membangkang kepada ratu, mereka yang menolak berjuang membela ratu dan kerajaannya pergi bertolak ke kerajaan musuh dengan membawa semua anggota keluarga mereka. Di kerajaan Ragna mereka semua mendaftarkan diri untuk ikut berjuang melawan kerajaan Vidar, lantas raja Ragna pun kebingungan sampai ia mengatakan. "Ada apa ini?". Kemudian tak lama setelah itu, Trx datang berkunjung ke istana mereka, menemui si Ethapia. Terjadilah perbincangan diantara mereka di ruang pribadi milik raja Ethapia.

"Sudah ku bilang, aku akan membantumu", ucap Trx dengan senyum lebar.

"Dengan semua pasukan ini, pasukan dari Vidar itu sendiri?", kata Ethapia terheran-heran.

"Ya, sama seperti yang terlihat sekarang" balas Trx.

"Entah bagaimana caranya engkau dapat membuat mereka mengkhianati kerajaan sendiri, kau sangat menakjubkan, ini adalah sebuah keajaiban yang bisa langsung aku saksikan sendiri", Puji Ethapia.

"Aku merasa tersanjung atas pujian mu. Baiklah tinggal sisa 2 hari lagi kita akan memulai peperangan", kata Trx.

"Kita percepat saja menjadi esok hari peperangannya", ujar Ethapia.

"woah, hahaha, kau begitu percaya diri sekarang, hahaha", Trx tertawa sembari menepuk pundak Ethapia.

"Kau tahu, sebelumnya aku sangat cemas dengan peperangan ini. Seperti yang kita semua tahu, Vidar adalah kerajaan besar yang militernya ditakuti oleh banyak kerajaan di tanah ini. Tetapi sekarang aku melihat peluang besar untuk menang, dan bisa mengangkat derajat nama ku serta kerajaanku ke muka dunia. Kita akan menjadi penakluk Vidar, kita akan yang menjadi pertama kali yang berhasil menaklukan mereka", ucap Ethapia panjang lebar.

"Di saat nanti kita berhasil menaklukan Vidar, permintaan ku tidak banyak, aku hanya ingin mengambil ladang-ladang dan kebun-kebun milik kerajaan yang katanya sangat subur, dan aku hanya ingin mengambil pulau Nassue yang merupakan bagian wilayah mereka di lautan sebelah Timur. Lalu, sisanya kau ambil saja", kata Trx.

"Sungguh?, kau sangat baik hati Trx. Bisa saja kau mengambil setengah wilayah kerajaan, tetapi kau malah hanya ingin mengambil ladang-ladang dan kebun juga pulau Nassue yang tidak terlalu besar itu. Kau dermawan Trx padahal kaulah yang paling banyak berjasa"

"ah, biasa saja"

Dua hari berlalu, dan saat nya hari peperangan dimulai. Pasukan infanteri Ragna berlarian ke arah benteng Vidar. Sementara dari dalam benteng, keluar prajurit-prajurit Vidar menyerang. Maka terjadilah pertempuran yang tidak bisa dielakkan. sungguh pun begitu, Vidar kalah jumlah, dan kebanyakan prajuritnya sedang mendera penyakit. Pasukan Ragna dengan mudahnya menghancurkan pertahanan lawan hingga berhasil menerobos masuk ke dalam benteng. Tiba-tiba datang segerombolan orang memakai baju zirah dengan membawa senjata seperti sebuah pasukan tentara dan menyerang tentara Vidar.

Sementara itu di dalam istana sang ratu sedang gelisah. Tubuhnya berkeringat, dia juga hendak ingin kabur dari kerajaan. Namun di saat ia ingin kabur lewat pintu belakang istana, Dia di tusuk sebuah pisau ke arah leher nya oleh Trx yang sedari awal berjaga di balik pintu belakang istana. Hancurlah sudah kerajaan Vidar, tentara Ragna berhasil memasuki kota dan menurunkan bendera kerajaan Vidar yang terpasang di tiang di atas istana sebagai pertanda penaklukan mereka atas Vidar.