webnovel

Trying to rewrite in the world of novels

[Upload satu bab setiap hari] Bercerita tentang seorang penulis novel yang di kirim ke dunia novel buatannya sendiri, setelah membaca email yang berisikan tantangan (yang sebenarnya di awali sebagai sebuah permintaan) dari seorang pembaca novelnya, untuk melanjutkan novel buatannya [only one]......yah, dari sini kita sudah melihat betapa buruk penamaannya. tapi mari kita lupakan itu, dan kembali ke topik pembicaraan. — permisi tuan penulis apakah kamu bisa melanjutkan novelmu yang berjudul [only one]? —tidak... Satu bulan kemudian.. —bolehkah aku memintamu untuk menuliskan ulang novel [only one]? —tidak... satu bulan kemudian.. —apakah kau sudah berniat melanjutkan novel [only one]? —tidak... hal itu terus berlanjut hingga beberapa bulan, sampai suatu saat karena sudah cukup muak, sang penulis pun menjawab pertanyaan itu tidak dengan sebuah penolakan melainkan sebuah saran —mengapa kau tidak me-remake ataupun menulis ulang cerita nya sendiri saja? —....itu ide yang bagus... tetapi aku hanyalah seorang pembaca yang tak mengerti cara menulis...tapi.... seperti nya aku memiliki ide bagus.. —baik... selama itu membuat mu puas..? sang penulis merasa lega bahwa dia Tidak lagi harus berurusan dengan fans yang merepotkan itu lagi. tapi dengan cepat rasa lega itu musnah. —tapi mungkin aku membutuhkan sedikit bantuan mu tuan.. —... terimakasih tapi aku tidak tertarik sama sekali.. tanpa pengetahuan si penulis dia sudah terseret ombak...

MRVallet · Fantasy
Not enough ratings
7 Chs

02.IDENTIFIKASI(2)

— Halo? kenapa kau tidak menjawab ku?, tuan penulis?

— Halo? tuan?

" .... "

Entah kenapa dia terus memanggil ku dengan sebutan 'penulis'.

Aku memang pernah menulis beberapa novel, tapi itu sudah sangat lama, itu sekitar 5-6 tahun yang lalu. aku bahkan sudah lupa seperti apa novel yang aku buat dulu.

Yahh.. memang kebanyakan dari mereka masih dalam status Hiatus sampai sekarang, meski begitu itu tidak berarti bahwa aku peduli akan novel-novel itu.

Maksudku.. bahkan menjadi penulis bukan lah pekerjaan utama ku, aku adalah seorang pemilik restoran kelas atas, dan aku bahkan telah mencurahkan banyak usaha dalam proses nya.

Dan juga cukup banyak pengorbanan...

Yahh.. aku juga tidak tau kenapa dia memanggil ku seperti itu. dan dia telah berbicara sendiri selama 5 menit bahkan saat aku tidak berkata apa-apa.

Aku bahkan bertanya-tanya, apakah mungkin dia adalah pembaca web novel ku yang berakhir menjadi fanatik?.

Jika iya, maka aku harus sungguh-sungguh meminta maaf kepada nya.

Aku menulis novel-novel itu kerena aku memiliki banyak waktu luang pada saat itu. dan aku bahkan tidak bisa mengatakan bahwa novel-novel itu bagus.

Yahh.. jika di ingat-ingat memang ada orang gila yang telah mengirimkan ku E- mail berturut-turut selama beberapa bulan terakhir ini.

Itu benar-benar gila, tidak hanya terus menerus mengirimkan ku E- mail selama beberapa bulan, tapi dia juga bahkan terus menerus memintaku untuk melanjutkan sebuah novel yang alur nya telah aku lupakan.

Bahkan membaca judul nya saja sudah membuatku merasa malu, itu merupakan kata-kata yang aku ambil dari internet, namanya adalah [ only one ].

Dan yahh.. aku juga bodoh karena terus meladeni orang seperti nya.

— Halo!! tuan penulis!, apakah kau masih baik-baik saja?. halo?

Saat aku sedang merenung, aku di kejutkan oleh suara yang cukup keras, itu datang dari handphone di samping ku, yang aku letakkan di atas kasur tempat aku duduk sekarang.

Ya.. aku memang menyalahkan spiker handphone tersebut karena tubuh ku bahkan masih merasa lemas hanya dengan terus memegang handphone tersebut ke telinga ku.

Jadi dengan begitu aku berfikir untuk menyalakan spiker handphone dan mulai mendengarkan semua yang dikatakan oleh anak ini.

Sebenarnya dia terus membicarakan hal-hal yang tidak aku ketahui sama sekali, aku bahkan tidak tau sebenarnya dia sedang membicarakan siapa dengan siapa.

Aku merasa bahwa aku hanya membuang-buang waktu saja, jadi aku mulai menyetel volume nya menjadi yang paling kecil tapi sepertinya itu masih terdengar cukup keras.

— Apakah dia mati? sepertinya memasukkan jiwa kedalam tubuh yang terkena racun adalah pilihan yang buruk?... tapi ini aneh, aku cukup yakin bahwa aku telah mengeluarkan racun nya.

" Tunggu apa?, racun? apa yang kau maksud? "

Aku tidak tau apa yang dikatakan oleh anak ini, dia telah mengatakan hal-hal seperti jiwa, tubuh dan semacamnya.

Tapi saat dia berkata tentang racun, aku mulai memikirkan berbagai macam kemungkinan yang mungkin bisa menjelaskan situasi ku.

' Apa anak ini telah memberiku racun?, pantas saja rasanya tubuh ku terasa kaku. tapi sepertinya dia juga mengatakan bahwa dia telah mengeluarkan racun nya... aku bahkan tidak tau apakah itu kabar baik atau buruk '

Seketika semua kemungkinan yang telah aku pikirkan di otak ku hancur seketika, dan hanya menyisakan satu kemungkinan yang ada.

' Itu merupakan kemungkinan yang paling aku benci '

Jika dia telah memberikan racun kepada ku dan juga telah mengeluarkan nya.

Itu hanya berarti bahwa dia mungkin menginginkan sesuatu dariku atau mungkin dia hanya seorang psikopat, dan jika boleh jujur, sepertinya dia juga telah memberikan ku obat penenang.

Maksudku.. jika itu adalah diriku yang biasa, maka aku cukup yakin bahwa aku akan mulai berteriak minta tolong, atau mungkin aku akan langsung berteriak kepada gadis di telpon ini.

' Ah!! aku tidak tau lagi harus apa!! '

Jangan salahkan aku karena bertindak seperti ini, aku memang benar-benar tidak tau lagi harus apa.

Suaranya terdengar sedikit terkejut saat mendengar pertanyaan ku tentang racun yang tadi, tapi dia dengan cepat mulai berbicara lagi tentang sesuatu yang tidak aku mengerti dan bahkan itu tidak ada hubungannya dengan racun yang aku tanyakan.

Dia sepertinya memang sedang berbicara kepada ku, tapi aku bahkan tidak tau apa yang sebenarnya dia bahas.

Rasanya seperti aku hanya anak sekolah dasar yang sedang mendengarkan video materi pelajaran anak SMA di YouTube.

Aku sebenarnya takut kepada gadis ini sekarang, tapi entah bagaimana aku bisa mengatasinya.

Meskipun aku memiliki beberapa bukti bahwa gadis ini bukan gadis biasa, tapi aku ingin mendapatkan lebih banyak lagi informasi tentang siapa sebenarnya gadis ini.

Itu karena dia telah menculik ku tidak dengan cara normal, tapi dia langsung memberiku racun!!

Meskipun aku tidak terlalu peduli akan hal-hal seperti menyewa bodyguard atau semacamnya.

Tapi aku cukup yakin bahwa di rumah ku ada cukup banyak penjaga dan pengawas di mana-mana.

Tapi sekarang aku sudah di culik, aku tidak tau bagaimana caranya dia melakukan nya, tapi itu memang tidak berarti bahwa itu tidak mungkin untuk di lakukan.

Jadi dengan begitu aku mulai memberanikan diri untuk berbicara kepada gadis ini, mungkin dengan begitu aku dapat menemukan jawaban tentang situasi ku ini.

" Permisi, apa kau bisa menjelaskan situasi ku saat ini? "

— ....

Habislah sudah.. kenapa aku menanyakan pertanyaan itu?, tidak mungkin seorang penculik mau menjelaskan situasinya kepada korbannya.

— Kau tidak mendengarkan ku dari tadi?

" Tidak-tidak.. aku mendengar semua perkataan mu, hanya saja aku tidak mengerti kau sedang berbicara apa "

— Haa.. begitu, sayang sekali, padahal aku sudah berharap...

' Berharap apa?, apa kau berharap aku mati? ' aku bergumam dalam hati.

Tapi tunggu, jika dia berkata seperti itu, apa itu berarti bahwa dia selama ini menjelaskan tentang situasi ku?

Tapi kenapa aku tidak dapat mengerti apa yang dia bicarakan?, aku cukup yakin bahwa itu bukan lah bahasa asing.

" Jadi selama ini kau sedang menjelaskan situasi ku? "

— Ya..

" Tapi kenapa aku tidak dapat mengerti?, aku cukup yakin bahwa aku dapat mengerti bahasa mu... itu merupakan perasaan yang cukup aneh.. "

— Yahh.. sekarang aku tidak dapat menjelaskan hal itu kepada mu.. pulsaku hampir habis...

" .... "

Aku tidak tau harus berkata apa, kurasa dugaan yang aku buat tentangnya selama ini salah.

Tapi aku masih ada sedikit rasa curiga kepadanya, setelah merasakan rasa sakit yang pedih sebelum aku datang ke tempat ini dan kata-katanya tentang racun atau semacamnya.

Aku memiliki rasa curiga yang cukup kuat kepada gadis di telpon ini, dan itu tidak mungkin untuk dapat menghapuskan rasa curiga ini begitu saja.

" Hei, apakah kau menculik ku?, dan kau juga berkata bahwa ada racun di dalam tubuh ku?. apa kau yang memberikan ku racun itu? "

— Iya-iya, aku akan menjelaskan situasi nya kepada mu dengan lebih sederhana, jadi tolong di dengarkan baik-baik ya~

Ya.. dia berbicara lagi dengan nada centil yang telah lama hilang tersebut.

" Baiklah " aku menjawab nya, dan dia mulai menjelaskan situasi saat ini kepada ku.

Ada banyak sekali hal-hal yang dia jelaskan kepada ku, tapi semakin aku mendengarkan penjelasan nya semakin aku merasa seperti dipermainkan.

Dan tidak hanya itu, tetapi cara bicaranya juga semakin lama semakin berubah menjadi monoton.

Tapi entah bagaimana aku berhasil menahan perasaan ini.

Aku tidak ingin kejadian seperti di masa lalu terulang kembali, jadi dengan begitu aku mulai mencatat beberapa hal yang menurutku penting, meskipun kebanyakan dari mereka tidaklah masuk akal, tapi aku tetap menahan nya.

Aku tidak peduli bahkan jika orang-orang menertawakan ku, dan jika sebenarnya ini semua hanyalah sebuah prank dari suatu acara TV.

Tidak.. aku justru berharap bahwa ini semua hanyalah sebuah acara TV.

Tapi yang terpenting dari semuanya sekarang adalah untuk mendengarkan semua penjelasan yang di sampaikan oleh gadis ini.

Hingga saat gadis ini menjelaskan sesuatu yang benar-benar sangat tidak masuk akal kepada ku.

Aku secara tanpa sadar membentak gadis itu, dan berkata.

" Apa maksudmu!?, nak.. jika kau ingin bercanda dengan ku bisakah kau melakukan nya di saat yang berbeda!?. aku sedang tidak ingin bermain-main, apakah kau pikir ini adalah dunia novel?, aku memang sudah menebak bahwa kau memiliki imajinasi yang kuat. tapi tidak bisa kah kau melihat situasi nya terlebih dahulu? "

— ....

" Bagaimana mana mungkin jiwa ku bisa pindah ke dalam tubuh orang lain?!, terlebih lagi orang itu baru saja mati!? "

Dengan sedikit amarah aku mengambil handphone yang tergeletak di atas kasur dan berjalan ke arah cermin yang berada di pojok ruangan.

Aku tidak tau sejak kapan cermin itu ada di sana, tapi yang jelas itu adalah sebuah cermin berukuran 150 X 50 CM.

Dan saat aku sampai di depan cermin, yang terpantul di sana adalah... orang lain.

" Jangan bercanda.. "

hallo semuanya, terimakasih kalian sudah membaca sampai bab 2. dari sini aku akan rutin menerbitkan satu bab setiap harinya dengan setidaknya 500 kata atau lebih

~by MRVallet

MRValletcreators' thoughts