webnovel

Why? Please!

Kepalanya berdarah, tapi Zayn masih bisa menyeringai. Hal itu tentu saja membuat Aron bingung. Matanya memicing, menatap Zayn dengan amat tajam. Tapi dari gerak bibir lelaki itu, ia bisa membaca, 'mati kau!'

Dan sraak!

Sebuah anak panah menancap dari balik kepalanya. Membuatnya terbelalak, bahkan tak sanggup untuk sekedar berbalik. Meski tidak menembus, ia yakin kepalanya sudah tak bisa lagi digunakan. Maka, dalam sekian detik yang terlewat, tubuh besarnya roboh ke depan. Menghantam tanah dengan debuman keras. Matanya masih terbuka, ketika semua orang tahu, jika raksasa itu telah meregang nyawa.

Dan dari kejauhan, Hime tersenyum puas. Membuka telapak tangannya, menarik kembali anak panahnya. Melesat dengan cantik, dan berada dalam genggaman. Hari itu, Hime dan Zayn, telah merobohkan salah satu musuh besar yang menggerogoti Airy.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com