webnovel

Malapetaka

Zayn ingin sekali meninju wajah adiknya yang sok polos. Tapi ini bukan salah anak itu. Ia sendiri yang datang ke atas, dengan niat melihat keadaan sekitar. Mana tahu jika akan disuguhkan adegan saling melumat bibir sepasang mate. Meski sudah sering melakukannya, melihat sendiri itu beda level. Hanya Hime yang bisa. Sampai Zayn pikir, otak anak itu agak bergeser.

"Kenapa sudah turun?" suara Aurora terdengar dekat. Zayn menoleh, menemukan lelaki itu melangkah mendekat. Ia yang sedang berdiri sambil menopang dagu di atas kemudi, hanya menoleh sekilas. Malas menanggapi.

Tapi kemudian, sebuah jubah tebal tersampir di pundaknya. Tanpa menoleh, ia tahu itu milik siapa. Hanya Aurora yang punya pakaian putih seperti ini. Seperti tidak takut kotor. Padahal kegiatannya setiap hari, adalah membantu Ele berlatih.

"Aku kira kau sedang menyendiri di atas menara. Kau suka sekali melihat langit kan," ia bicara di dekat telinga. Dengan napas dinginnya yang selalu berhasil membuat Zayn bergidik.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com