webnovel

Angin Segar

Wajah merah padam Eleanor adalah hal pertama yang Arthur lihat pagi ini. Elf mungil itu baru saja bangun dalam keadaan berpelukan dengan Arthur, dan tentunya tanpa busana. Mengingat semalam jika Ele adalah yang memulai dan mengendalikan permainan, pantas saja jika kini ia merasa malu sampai ubun-ubun.

Menarik diri dengan cepat, Ele bangun dan memakai pakaiannya. Tidak berniat menoleh ke belakang, ia menghampiri mantelnya yang ia letakkan di dekat pintu. Ia bahkan tidak peduli dengan rambutnya yang kusut.

"Lea! Terima kasih ya!" suara Arthur memasuki indra pendengarannya. Wajah Ele semakin merah, ia sadar panggilan Arthur berbeda terhadapnya. Jadi, tanpa menjawab, ia membuka pintu dan keluar. Sedikit membantingnya, hingga pintu berdebum.

Arthur terkekeh pelan, kemudian menggeleng. Raut malu milik matenya sangat menggoda. Jika saja mereka lebih dekat dari ini, akan sangat menyenangkan menggoda elf yang mudah sekali terbakar amarah ini.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com