webnovel

Si Pencekik

"Ah, akhirnya aku bisa istirahat di atas tempat tidur yang sesuai dengan ukuran badanku!" Gumam Arthur lega. Ia merenggangkan tubuhnya, meluruskan kaki-kakinya yang terasa kaku. Karena bagaimanapun juga, ruang baca para dwarf bukanlah tempat yang cocok untuk istirahat manusia dengan ukuran seperti dirinya.

Tak berapa lama, William masuk dengan wajah murung. Arthur sebenarnya tahu, tapi ia akan pura-pura tidak menyadari wajah itu. Karena ya, dia tahu apa penyebabnya.

"Gara-gara Kau, aku jadi harus berpisah dengan Juliet!" gumam William kesal. Ia membanting dirinya di sebelah Arthur, menumpahkan kekesalannya yang berada di ubun-ubun.

Arthur tertawa terbahak-bahak, merasa senang dengan apa yang menimpa William. Jadi ia bicara, "coba katakan itu pada Lea!"

Dan sudut pelipis William berkedut, dengan tanpa permisi ia duduk dan membanting Arthur. Ke lantai, dan itu tidak pelan. Bahkan lantai kayu itu sampai retak dibuatnya. Dan sesuatu terjadi di luar kendali.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com