webnovel

The Last King of Calradia

Berkisah seorang pemuda bernama Airel yang merupakan keturunan dari raja Calradia namun sekarang Calradia terpecah menjadi beberapa kerajaan, dan mulailah era perang antar kerajaan tersebut. Perang tanpa henti yang mengorbankan banyak jiwa dari prajurit masing-masing kerajaan dan warga sipil. Dengan kekacauan itu Airel bertekad menyatukan lagi kerajaan yang terpecah menjadi 1 kerajaan lagi yaitu Calradia. Di tengah tekadnya untuk menyatukan Carladia, Airel bertemu dan jatuh cinta kepada seorang ksatria wanita. Kisah cinta merekapun terjalin tetapi takdir berkata lain, ketulusan cinta Airel di balas penghianatan hanya demi tahta. Hidup Airel semakin hancur saat orang-orang terdekatnya gugur satu persatu hingga membuatnya menjadi ksatria yang penuh dendam. Terus ikuti perjalanan Airel untuk mengambil tahta dan menyatukan kerajaanya lagi dengan lika-liku kisah cintanya apakah akan berakhir bahagia atau menyedihkan. Ikuti terus perjalanan Airel.

Aditya_11 · Fantasy
Not enough ratings
16 Chs

#3# DUEL SAHABAT

Saat pulang dari istana, pikiranku semakin kacau. Aku bertekad membangun kembali kerajaanku tetapi aku tidak ingin melukai artuk, aku tau paman Hakim akan menyerahkan tahtanya kepadaku secara sukarela tetapi apakah artuk benar-benar akan menyetujuinya, sedangkan jawaban paman Hakim seperti menggantung dan hanya menyuruhku tenang.

Artuk sangat serius saat dia bercerita tentang dirinya di masa depan nanti untuk memimpin kerajaan Sultanate bahkan dia terus belajar banyak demi kemajuan kerajaanya kelak, aku sangat takut jika paman Hakim memberikan kerajaanya maka artuk akan berontak dan aku tidak tau harus apa, aku tak sanggup melawan sahabatku sendiri.

Malam inipun aku tidak bisa tidur memikirkanya semakin aku memikirkan hal itu, semakin sakit hati ini dan semakin kacau pikiran ini. Saat aku mencoba berfikir tiba2 bibi klethi datang ke kamarku tanpa mengetok pintu dan langsung masuk.

" Airel..? "

Saat aku menengok bibi sudah berdiri di samping pintu kamar dg melipat tanganya.

" Bibi..!! Hh bikin kaget saja..lagi-lagi hawa keberadaanmu tidak dapat ku deteksi "

Kaget rasanya saat menengok ternyata bibi sudah di situ dan tanpa hawa keberadaan, yah wajar karena bibi dulu adalah assasins. Assasins adalah pasukan elite kerajaan Calradia, mereka selalu menjalankan misi secara sembunyi-sembunyi tanpa hawa keberadaan.

" Dari tadi aku melihatmu melamun terus..apa yang sedang kamu pikirkan..?? " tanya bibi sambil berjalan ke meja belajarku dan mengambil salah satu buku strategi perang di situ.

" Bibi apakah pantas aku untuk menyandang gelar raja Calradia..?? " tanyaku dengan hati yang benar-benar bimbang.

" Kenapa kau bertanya hal itu??bukankah kau sendiri sudah tau jawabanku..?? " jawab bibi Klethi sambil membaca buku.

" Tapi aku tidak ingin bertarung dengan.. " belum aku selesai berkata, bibi langsung menyahut perkataanku.

" Artukkah..?? Airel pilihan itu memang sulit..walaupun kau mencoba menghindar, tetapi cepat atau lambat kau harus menghadapinya..!! Artuk sangat mendambakan tahta ayahnya dan aku sangat yakin kalau dia pasti menolak dan lebih memilih menghadapimu walaupun juga sulit baginya.. " jawab bibi Klethi dengan tersenyum.

" Maksud bibi apa..?? " aku masih kebingungan dengan jawaban bibi karena tiba-tiba dia memotong perkataanku dan menjelaskan tentang Artuk.

" Aku tau tentang 2 surat itu, karena saat Raja Mishtar menulis surat itu, beliau menyuruhku mengoreksi isi suratnya "

Penjelasan bibi semakin membuatku terkejut karena aku tidak menyangka bahwa surat itu akan di koreksi olehnya.

" Sekarang tidurlah..! Tidak akan ada habisnya jika kau terus memikirkan itu, walaupun kau menghindar sejauh apapun tetapi kenyataan bahwa kau akan berhadapan dengan Artuk tidak dapat di hindarkan karena Artuk adalah orang yang ambisius dan akan melakukan apapun untuk keinginanya..! " ujar bibi sembari dia keluar dari kamarku.

" Ya bibi, aku mengerti! Terimakasih sudah memberiku saran, aku sedikit lega mendengarnya walaupun aku tau aku harus menghadapi sahabatku sendiri "

Setelah bercakap-cakap dengan bibi, akupun langsung tidur dan rasanya beban fikiranku berkurang.

KEESOKAN HARI~

Saat sedang asik-asik tidur, aku mendengar banyak sekali suara seakan-akan banyak orang yang berkunjung di kota ini.

" Ramai sekali sih.! memang ada apa hari ini..?? " gumamku sambil bangun dari tempat tidur.

Akupun langsung membuka jendela dan " waw " ramai sekali pengunjung di kota Shariz, aku memandang kiri dan kanan banyak sekali para pendatang dan kebanyakan para pendatang membawa senjata ntah buat apa mereka membawa senjata ke kota ini apakah untuk di jual atau untuk di pamerkan.

Saat aku berfikir tentang hal itu, seketika aku keingat kalau hari ini adalah turnamen Ksatria di Shaiz, bodohnya aku padahal baru kemarin aku di kasih tau tetapi sudah lupa hhhh mingkin gara-gara memikirkan yang semalam, yasudahlah lebih baik aku segera membersihkan diri dan langsung menuju acara.

Akupun langsung mandi dan langsung berganti pakaian, setelah itu aku turun ke bawah lebih tepatnya kedai bibi klethi. Oh iya aku belum cerita kalau rumah bibi klethi ada 2 lantai, yg pertama untuk kedai dan lantai kedua untuk kamar tidur dan tempat bersantai.

Akupun bergegas kebawah dan saat di bawah aku melihat banyak sekali pengunjung di kedai ini bahkan bibi dan pegawai-pegawainya sangat kerepotan untuk melayani para pembeli. Aku sebenarnya sebelum pergi ingin sarapan dulu di kedai tetapi karena sangat ramai lebih baik aku langsung saja ke tempat turnamen.

Aku langsung berlari menuju ke arena karena takut terlambat mendaftar dan apesnya saat aku sampai sana, sudah banyak sekali yang mengantri untuk mendaftar.

" Akhhhhh bodohnya akuu..kenapa harus lupa segala!!! " ujarku dalam hati.

Yah mau tidak mau aku harus mengatri. Oh ya turnamen Ksatria ada 3 kategori yaitu duel 1vs 1, 2 vs 2, dan 10 vs 10. Aku mendaftar di bagian duel 1 vs 1, yah aku mendaftar di kategori itu sebenarnya terpaksa karena aku tidak punya tim hhhh sebenarnya aku sudah mengajak artuk untuk 1 tim denganku dan ikut kategori 2 vs 2 tapi dia tidak mau dan yasudahlah aku jalanin saja lagian kemampuan berpedangku juga tidak kalah dengan yang lain hehe bukanya sombong tetapi saat pertama kali aku pindah ke Shariz, aku sudah diajari tehnik berpedang khusus oleh Sultan Hakim yang bahkan Artuk sebagai anaknya saja belum pernah sekalipun di latih olehnya dan aku adalah murid pertamanya.

Saat aku sedang mengantri tiba-tiba dari belakang ada yang menepuk kepalaku.

Plakkkkk..!!!

" Aduuhhh!!!!siapasih!!gtau orang lagi ngantri ditambah emosi apa!!! " ujarku sambil mengelus kepalaku.

Dan akupun langsung menoleh kearah belakang, hmmm ternyata artuk di belakangku dengan potongan ayam panggang.

" Hhhhhh kau ternyata..!!aku kira kau sudah daftar dari tadi..!?!?! Dan kenapa setiap kau menemuiku, kau selalu membawa ayam panggang..??? "

" Hahahaha..memang benar aku sudah daftar dari tadi pagi..Daaan aku juga sudah mendaftarkanmu!! Ini..aku tau kau belum sarapan lagi jadi ambilah ayam panggang ini..!!! Uajr Artuk sambil memberikan potongan ayam kepadaku.

" Terimakasih..hhhh lega rasanya ternyata kau sudah mendaftarkanku..tapi bagaimana kau bisa tau aku belum makan...?? "

" Aku lihat di kedai bibimu rame sekali..dan aku sudah tau kau tidak ingin merepotkan bibimu saat sibuk begitu "

" Hahaha tau ternyata kamu..baiklah aku makan ini..!! Oh iya, ini !! Kita harus berbagi " jawabku sambil mencuil sebagian daging itu dan memberikanya kepada artuk.

" Terimakasih kawan "

Akupun langsung memakan ayam panggang itu sambil bercanda-canda dengan artuk.

" Kawan..ini sudah hampir tengah hari..aku harus menuju arena untuk memberitahu ayahku..aku duluan ya. "

" Oh..baiklah..aku tidak sabar melihat pertarunganmu nanti. "

" Hahaha...kau tidak akan melihat tapi akan merasakanya kawan. " Teriak Artuk sambil berlari menuju arena.

Aku tidak paham apa yang di katakan Artuk barusan dan aku juga tidak terlalu memikirkanya. Aku sekarang hanya fokus menunggu di mulainya turnamen ini.

Dan selang beberapa menit, loncemg turnamenpun dibunyikan dan pertanda turnamen dimulai. Akupun langsung menuju ke arena dan desak-desakan dengan banyak orang yang juga ingin cepat-cepat menuju arena.

Setelah susah payah, akupun berhasil masuk dan luar biasa!!Aku tidak menyangka kalau arena turnamen sebesar ini dimana di tengah ada lapangan yang sangat luas untuk bertarung dan di kelilingi oleh tribun penonton yang memutari lapangan tersebut. Akupun langsung mencari tempat duduk paling bawah yang dekat dengan tempat untuk duelnya,aku sangat senang sekali karena baru kali ini aku menyaksikan turnamen sebesar dan semegah ini serta aku juga ikut dalam kompetisinya, dan yang paling luar biasa ternyata ada juga penjual ayam bakar di tribun atas, akupun langsung membelinya hahaha aku sangat suka dengan namanya ayam panggang atau bakar. Sembari menunggu di mulainya duel pertama akupun menyantap 2 potong ayam bakar, dan tibalah waktunya pengumuman duel pertama.

" Yang Mulia Sultan dataaang.!! " teriakan seorang prajurit yang menjadi juri dalam turnamen ini dan secara rentak semua orang yang ada di arena berdiri semua.

"  Duduk!! " teriak Sultan Hakim sambil melihat sekeliling arena.

Dan Sultan Hakim langsung memberi pengumuman serta memulai acaranya.

" Terimakasih atas kehadiran para rakyatku yang saya cintai dan terinakasih juga untuk para lord dan para ksatria yang ingin memeriahkan acara ini, saya sangat senang sekali karena setelah sekian lama akhirnya Kerajaan Sultanate bisa membuat turnamen semegah dan semeriah ini..!!! Dan langsung saja kita ke intinya!!! DENGAN SUDAH BERKUMPULNYA PARA KSATRIA SEJATI YANG INGIN MENDAPATKAN JATIDIRINYA DAN PARA LORD YANG INGIN MENINGKATKAN KEWIBAWAANYA MAKA TURNAMEN KSATRIA SAYA BUKA!!!!

Setelah pidato dan pembukaan acara dari Sultan, semua pengunjung bersorak kegirangan dengan penuh semangat begitupun denganku hehe sambil membawa ayam bakar, aku mengangkat tanganku dan bersorak-sorak kegirangan. Dan tibalah saatnya untuk pertarungan pertama di hari pertama yaitu kategori duel 1 vs 1.

" Baiklah rakyatku sekalian!!!pertandingan hari pertama adalah duel 1 lawan 1 dan saya akan mengumumkan siapa yang akan bertarung di awal ini !!!

Inilah yang aku tunggu-tungguuu hehe siapa ya kira-kora lawanku apakah lord,apakah prajurit biasa atau bahkan jendral dari armada pasukan Shariz? Aku sangat tidak sabar.

Dan Sultan langsung mengambil kertas dan membacanya dengan lantang.

" Pertandingan pertama adalah pertandingan berpedang antara Artuk al Shariz melawan Airel !!!! Untuk peserta silahkan turun kebawah!!! Jika 1 menit salah satu peserta tidak datang maka akan di diskualifikasi dan syarat untuk pertarungan ini adalah hanya di perbolehkan menggunakan pedang, tidak boleh membunuh, tidak boleh mengarahkan pedang ke kepala, dan jika lawan sudah terkena 3 luka sayatan maka dia dianggap kalah!!!

" Apaaaaa!! Aku melawan artuk? Jadi ini yang dimaksut artuk tadi dan dia sudah merencanakan ini semua rupanya! " gumamku dalam hati karena kaget kalau aku akan ada di pertarungan pertama dan melawan sahabatku sendiri.

Tanpa pikir panjang akupun langsung meloncat dan menuju tempat bertarung, dan yah diasan Artuk sudah menungguku.

" Yo..haha kebetukan sekali kita bertemu di peetarungan awal ya Airel..!!?? " sapa Artuk sambil memegang pedangnya.

" Hhhhhhh...ini sudah kau rencanakan dari awal...tapi apa boleh buat lagian sudah lama kita tidak bertarungkan..terakhir kita bertarung saat kita sama-sama menangis gara-gara saling memukul hahaha " jawabku dengan sedikit meledek.

" Kau benar juga hahaha...baikalh apa kau sudah siap!!!??? "

" Ya aku sudah siap!! "

" Sringggggg " Aku mencabut pedangku dari sarungnya dan langsung memasang kuda-kuda.

Para pengunjung bersorak silih berganti memberikan support kepadaku dan Artuk. Kamipun juga sudah sama-sama memasang kuda-kuda dan bersiap untuk saling menyerang dan lonceng pun dibunyikan sebagai tanda di mulainya pertarungan

" Tenggggggg!!!!! "  suara lonceng telah berubunyi.

" bersiaplah Airel !!! "

" Majulah kapanpun kai mau kawan!! "

Secara tiba-tiba dia menghilang dari pandanganku dan pergerakanya tidak bisa kubaca.

" Whusssssss!! "

" cepat sekali!!!! " ujarku karena kaget dengan gerakan Artuk.

Artuk bergerak cepat memutariku, sepertinya dia mencari celah dan akupun terus memutar badanku dan melirik kanan kiri karena sangat sulit sekali membaca gerakan Artuk yang sangat cepat.

Saat aku berkosentrasi dan waspada aku melihat  sekelebat cahaya dan aku langsung mengibaskan pedangku kearah cahaya tersebut.

" Disana kau rupanya!!!hiyaaaaa!!!whunggg...!!! (kibasan pedang) "

" Tringggggggggggggggggggggggg...!!!! "

Benar saja saat aku menyerang, pedang kamipun berbenturan dan membuat suara yang sangat nyaring dan memekakkan telinga hingga membuat semua penonton yang tadinya bersorak tiba-tiba hening.

" Cih...hebat juga kau!!baiklah kalau begitu bagaimana dengan serangan ini.!!!hiyaa!!! " ujar Artuk yang kaget karena aku berhasil menahan seranganya dan diapun langsung menyerangku kembali.

" Majulah!!! Hiyaaaa!!!!! "

Kamipun saling membenturkan pedang.. Berkali kali.

" Traanggg!!...Tringgg!!...Trangggg!!..Whuss!! "

Terus dan terus membenturkan pedang, Akupun menyerang dan menahan serangan, seakan akan aku bisa membaca fikiran Artuk tentang kemana dia akan menyerang dan mungkin Artuk juga memikirkan hal sama sepertiku.

Setelah berkali kali benturan akupun loncat kebelakang untuk memulihkan kosentrasi dan sedikit mengulur waktu karena tenagaku terkuas banyak hanya untuk mengimbangi kecepatan Artuk.

"..hhh...hhh...adaapa kawan???kau lelah????atau kau mau menyerah??aku lihat kau sudah tidak mempunyai tenaga lagi..haha !! " ledekan Artuk kepadaku padahal dia juga kelelahan.

" Simpan saja ucapanmu itu pada dirimu sendiri kawan..aku baru akan mulai !! "

Entah kenapa aku mulai merasa terpancing dengan ledekan Artuk tadi dan membuatku semakin serius. Akupun langsung memasang kuda-kuda lagi dan mngarahkan pedangku kearah Artuk.

" Last Blade..!!!! Bersiaplah Airel!!!!!!! " Artuk mengeluarkan jurusnya dan dia juga benar-benar serius sekarang.

" Majulah!!!!! "

" Whuuungggg!!!! "

Sangat cepat sekali jurus dari Artuk yang mengarah kepadaku.

" cih!!!!! Aku tidak akan kalah!!! Whuuuung!!!! " aku langsung menyerang dengan cepat dan kembali lagi benturan pedang kami tak terhindarkan, kali ini bukan cuma bunyi tapi juga di sertai angin yang kencang karena efek benturan kami.

" Hhhhh..hhhh..hhhh...keras kepala!!!!kenapa kau tidak mati saja!!!!kenapa kau masih bisa menangkis jurus andalanku hanya dengan serangan biasa!!! "

" Artuk!!apa maksut perkataanmu??kau sangat kuat kawan!!yang kulakukan ini juga bukan serangan biasa!! "

" Jangan berbohong kau!!!aku akan mengalahkanmu disini!!! Dan mengubur mimpimu !!! "

" Jangan..jangan!!!! "

" Yah!!!! Aku tau apa tujuanmu sebenarnya..!!! Maka dari itu aku harus mengalahkanmu dan mengubur mimpimu agar kau bisa terus menjadi sahabatku!!!! "

" Artuk kau salah paham!!!aku belum memikir....."

" Tutup mulutmu kawan dan hadapi aku sekarang dengan serius atau kau mati disini!!! "

Aku kaget bahwa Artuk sudah mengetahui tentang hal kemarin dan dia sangat marah serta serius bertarung denganku.

" Baiklah kalau itu maumu, maka aku akan benar-benar serius menghadapimu! "

Kami sama sama melompat kebelakang dan akupun mau tidak mau harus serius menghadapi Artuk, aku harus mengeluarkan semua kemampuan berpedangku.

" Bersiaplah Artuk!!!! Blade Dacer!!!! " ini adalah jurus satu satunya yang aku pelajari dari oaman Hakim.

Ini adalah seni berpedang dengan kecepatan tinggi yang hampir setara dengan kecepatan suara.

" Bagus!!!! Akan kuahadpi kau dengan semua kemampuanku!!! Evil Storm!!!

Artuk juga mengeluarkan jurus yang sebenarnya dan yang mengagetkan di pedangnya sekelebat keluar hembusan api.

"...Hiyaaaaaaaa "

Aku langsung dengan kecepatan tinggi menyerang Artuk dan sangat mengagetkan artuk bisa menangkis seranganku dengan hanya 1 tangan yang memegang pedang.

" Kau kaget???hahaha..inilah aku yang sebenarnya!!aku bukan anak cengeng seperti dulu!!

" Luar biasa jurusmu itu Artuk...dan akan kutunjukan juga seperti apa kecepatan sesungguhnya!! "

Aku langsung lompat kebelakang dan menyerangnya secara bertubi tubi.

" Tring!!...tringgg...traaangg...doom....whusss!!...tringg!..tring!!!...."

Serangan yang sangat cepatpun bisa dengan mudah dia tangkis..sebenarnya jurus apa yang dia gunakan??, aku sangat kaget sekali saat kembali memandang Artuk, matanya sudah berubah menjadi merah. Aku sudah tidak biaa berbuat apa apa lagi, semua seranganku yang sangat cepatpun bisa dia tangkis berkali kali. Apa boleh buat akan kugunakan jurus yang ku pelajari dari paman Hakim.

" Baiklah!! Dark.....breaker!!!! Akan kutunjukan ini kepadamu dan mengakhiri semua ini dengan segera!!Artuk!!!! "

Ini adalah jurus dengan kecepatan tinggi dan sangat menguras tenaga sang pemakainya, tapi apa boleh buat aku harus menggunakan serangan ini untuk mengimbangi jurus Artuk.

" Majulah kawa.... "

Belum selesai Artuk berucap, akupun langsung menyerangnya.

Sriingggg!!....booooooommm!!

Seranganku berhasil di tangkis kembali oleh Artuk, tapi kali ini dia juga mjngkin terkecut dengan seranganku yang sangat cepat dan bahkan sampai menimbulkan ledakan saat dia menangkis seranganku.

" Cihhh...kau cepat sekali rupanya! Jika aku tidak melihat kilatan cahaya pedangmu, mungkin aku sudah kalah Airel! Baiklah kalau begitu, mari akhiri ini semua! Fire Evil storm !! Majulah! " teriak Artuk sambil menggunakan jurusnya yang baru.

" Baiklah..kita akhiri semua disini..!!!setelah selesai, jadilah sahabatku kembali!!! Hiyaaaaaaaa!! "

Kami sama sama maju dengan kecepatan yang luar biasa dan saat kami hampir berbenturan, aku sangat kaget sekali tiba tiba muncul orang di tengah tengah kami.

Boooooooom...!!

Aku dan Artuk sama sama terlempar kebelakang karena ledakan jurus kami yang di tangkis.

" Apa!! Seranganku dan Artuk di tangkis dengan mudah padahal menimbulkan ledakan yang hebat " ujarku dalam hati.

" Minggirlah kau! Jangan menghalangi ku!!! Teriak artuk kepada orang itu.

" Sudah!! Hentikan pertarungan kalian!! " teriak orang yang berdiri di tengah tengah itu.

Dan saat asap dari ledakan tadi hilang, alangkah terkejutnya aku kalau yang berdiri di sana adalah Sultan Hakim.

" Sultan!! "

" Hentikan pertarunagnmu Airel!!! " Teriak Sultan yang memandangiku dengan mata penuh amarah.

" Dan kau Artuk!!! Jadi inikah alasanmu ingin bertanding dengan Airel!!!! " Teriak Sultan yang kali ini menengok Artuk.

" Cihhh..ayah rupanya!!! Ayah tidak tau apa apa!!!! "

" Ayah harus bicara denganmu nanti setelah acara hari ini selesai!!! Dan pertandingan kalian Ayah batalkan!!! Serta kalian berdua Di diskualifikasi!!!! "

" Baik Sultan! " jawbaku sambol berlutut kearah Sultan Hakim.

" Airel pulanglah ke rumah! Ada sesuatu yang pamanmu ingin sampaikan!!! Dan kau Artuk pergilah ke istana!!kau tidak ku perkenankan melihat pertandingan hari ini!!

" Baik Sultan, saya akan pulang " jawabku

" Cihhh...baik ayah !!! Jawab Artuk yang kesal karena keputusan Sultan.

Akupun langsung mengambil pedangku dan memasukanya lagi ke sarung pedang serta langsung bergegas untuk pulang, tetapi saat aku keluar arena, aku berpapasan dengan Artuk dan dia dengan lirih berkata kepadaku.

" Ini baru awal Airel....awal dari permusuhan kita dan awal dari pertarungan kita..sampai jumpa saat kita berperang sebagai raja " ujar Artuk lirih kepadaku.

Dan akupun berhenti berjalan dan berteriak kearahnya.

" Jika kau sudah tau semua!!mengapa kau masih tersenyum, bercanda, dan memberikan ayam panggang kepadaku!!!!!! Kenapa kau tidak berkata sejujurnya saja saat kita ketemu tadi!!! " teriakku kepadaku Artuk.

" Aku hanya bingung kawan...hati ini sakit saat harus memusuhimu dan hati ini bahagia saat bergurau denganmu tetapi aku sudah memutuskan untuk menjadi musuhmu bukan sahabatmu lagi setelah aku melihat kau seperti seorang raja saat mengangkat pedang !! Dan aku tidak suka karena akulah yang lebih pantas!! " jawab Artuk sembari berjalan membelakangiku.

" Cihhh..bibi benar, cepat atau lambat aku harus menghadapimu kawan. Tapi tunggulah sampai kita sama sama menjadi raja " ujarku dalam hati karena tidak sanggup mengatakan langsung kepada Artuk.

Akupun langsung bergegas untuk pulang karena Sultan mengatakan bahwa paman Nizar ingin memberitahukan sesuatu dan sepertimya itu penting karena Sultan sendiri yang menyuruhku.

TO BE CONTINUE....