webnovel

The Last King of Calradia

Berkisah seorang pemuda bernama Airel yang merupakan keturunan dari raja Calradia namun sekarang Calradia terpecah menjadi beberapa kerajaan, dan mulailah era perang antar kerajaan tersebut. Perang tanpa henti yang mengorbankan banyak jiwa dari prajurit masing-masing kerajaan dan warga sipil. Dengan kekacauan itu Airel bertekad menyatukan lagi kerajaan yang terpecah menjadi 1 kerajaan lagi yaitu Calradia. Di tengah tekadnya untuk menyatukan Carladia, Airel bertemu dan jatuh cinta kepada seorang ksatria wanita. Kisah cinta merekapun terjalin tetapi takdir berkata lain, ketulusan cinta Airel di balas penghianatan hanya demi tahta. Hidup Airel semakin hancur saat orang-orang terdekatnya gugur satu persatu hingga membuatnya menjadi ksatria yang penuh dendam. Terus ikuti perjalanan Airel untuk mengambil tahta dan menyatukan kerajaanya lagi dengan lika-liku kisah cintanya apakah akan berakhir bahagia atau menyedihkan. Ikuti terus perjalanan Airel.

Aditya_11 · Fantasy
Not enough ratings
16 Chs

#14# PULANG

6 bulan sudah aku berada di Rivacage, perbaikan kota ini membutuhkan waktu yang sangat lama sekali karena banyak pembangunan ulang hampir di seluruh wilayah Rivachage bahkan bsntengnya terpaksa di hancurkan dan di bangun kembali.

Untungnya selama 6 bulan ini tidak ada masalah-masalah yang terjadi dan penduduk kota ini juga mulai melakukan aktifitas seperti biasanya.

Kemarin aku mendapatkan surat dari raja Yarlek. Raja mengatakan bahwa dia sudah memilih lord untuk Rivachage dan akhirnya masa tugasku di kota ini berakhir. Akhirnya aku bisa pulang hari ini.

Ya, hari ini aku bersiap kembali ke Khudan bersama 100 pasukan Cavalry. Aku membawa sedikit pasukan karena pasukanku di perintahkan terus berada di Rivachage sampai waktu yang tak di tentukan.

Persiapan telah selesai, aku dan pasukanku mulai memacu kuda menuju ke Khudan. Aku sudah sangat rindu dengan teman-temanku dirumahku.

Perjalanan ke Khudan jika hanya membawa pasukan Cavalry begini, hanya menempuh waktu 18 jam saja.

Oh ya, tentang kerajaan Calradia baru setelah diumumkan berdiri satu minggu setelahnya aliansi Artuk yang terdiri dari kerajaan Swadia, Sultanate, dan Rhodok mendeklarasikan perang terhadap Calradia. Sedangkan kerajaan Khanate yang di pimpin paman Sanjar menolak mentah-mentah berdirinya kerajaan Calradia dan tidak akan pernah membantu kerajaan Calradia yang baru. Ya, paman sanjar dulunya adalah jendral Calradia saat ayahku masih menjadi raja dan sekarang dia membelot serta tak ingin menyerahkan tahtanya kembali ke Calradia yang baru dan tidak ada cara lain selain memeranginya juga.

Perjalanan yang sangat melelahkan, dari pagi sampai hari gelap gulita kami terus berjalan dan akhirnya benteng Khudan terlihat. Di luar gerbang benteng ternyata raja Yarlek, Sylvia dan yang lain sudah menunggu kedatanganku dan pasukanku.

Saat sampai depan benteng raja dan yang lain langsung menghampiri ku.

" Selamat datang pahlawan Veagirs..! " Ujar raja Yarlek.

Aku langsung turun dari kuda dan berlutut di depan raja.

" Terimakasih atas sambutanya yang mulia..! Tapi julukan pahlawan lebih cocok di berikan kepada pasukanku yang ikut datang kesini dan juga yang menetap di Rivachage..! " ujarku.

" Aku suka sifatmu yang rendah hati itu Airel..! Dan mungkin itu yang membuat putriku menyukaimu..! " ujar raja tersenyum dan menengok kearah Sylvia.

" Ayah..! " sambung Sylvia yang tersipu malu.

Aku hanya membalas senyum saja.

" Kakaaaaa..! " teriak 2 gadis kembar berlari kearahku. Dan tidak lain mereka adalah Elina dan Erina.

" Erina.. Elina..! " ujarku.

Mereka berdua langsung memelukku.

" Kakak lama sekali..! Kami rindu berlatih bersama kakak dan makan bersama kakak lagi..! " ujar Elina sambil menangis haru.

" Maaf ya..! Kakak kan di tugaskan lama di Rivachage jadi tidak bisa menemui kalian.. " jawabku sambil mengelus kepala 2 gadis kembar itu.

" Tidak apa-apa kakak..! Yang penting sekarang kakak sudah kembali lagi.. Kami sangat senang begitupun orang-orang dirumah pasti juga sangat senang..! " jawab Erina.

" Ya.. Tapi kakak mulai sekarang akan sering pergi jadi sabar ya..! " jawabku sambil tersenyum.

" Yaaaah... " sambung Elina.

" Yasudah kalian pulang duluan ya beritahu Jeremus dan Ymira dan yang lain ya..! " ujarku ke Erina dan Elina.

" Baik kak..! " jawab mereka berdua lalu berlari menuju rumah.

Aku tersenyum lega bisa kembali dengan selamat kesini.

" Kamu seperti ayah mereka berdua..! " ujar Sylvia.

" Ya.. Aku sudah berjanji menjaga mereka berdua dan menyayangi mereka berdua..! " jawabku sambil.

Saat aku mau menengok kearah Sylvia, tiba-tiba Sylvia langsung memelukku.

" Sylvia.. " kagetku saat di peluk Sylvia.

" Aku sangat merindukanmu..! Aku fikir kamu akan terus disana menjadi bawahan lord baru disana..! " ujar Sylvia.

" Aku pasti akan kembali, karena sekarang kamu adalah alasanku untuk menjadikan kota ini tempat untuk pulang..! " jawabku.

" Baiklah sudahi dulu pelukanmu..! Tidak enak dilihat raja disini..! " sambungku.

Sylvia langsung melsapskan pelukanya dan raja hanya tersenyum melihat Sylvia memelukku tadi.

" Kalian berdua sangat cocok..! " ujar raja.

Aku hanya membalas dengan senyuman saja.

" Baiklah mari kita ke istana sebentar Airel, ada yang mau aku bicarakan..! "

Sambung raja.

Kami pun langsung berjalan menuju istana. Di perjalanan kami berbincang-bincang banyak dan sesekali raja menggoda Sylvia dan membuatnya tersipu malu karena raja menceritakan masa kecil Sylvia.

Saat sampai di istana, aku langsung diajak ke ruang rapat.

" Mohon maaf yang mulia, sebenarnya ada masalah apa sampai yang yang mulia membawa saya ke ruang rapat..? " tanyaku.

" Tadi pagi raja Artuk datang ke kota ini..! " jawab raja.

" Artuk..? Apa dia ingin mengajak raja beraliansi..? " aku kaget saat tau kalau Artuk tadi datang kesini.

" Ya..! Dia mengajakku beraliansi dan akan memberi imbalan 100.000 koin emas serta memberi bantuan militer jika wilayahku di serang..! " jawab raja kembali.

" Dan jika aku menolak, raja Artuk akan ikut campur dalam peperangan antara Veagirs dengan Swadia..! Sedangkan kekuatan kita sekarang sangat lemah sekali...! " sambungnya.

" Apa yang mulia tidak mencoba berdamai dan bersikap netral dari konflik yang baru ini..? " tanyaku kembali.

" Raja Artuk menyetujui sikap netralku dengan syarat aku harus menikahkan putriku denganya sedangkan aku tau, putriku jatuh cinta kepadamu..! " jawab raja.

Setelah mendengarkan perkataan raja, rasanya seperti tidak ada pilihan lain tetapi aku tau raja Yarlek juga tidak ingin bergabung dengan aliansi Artuk dan merusak perjanjian damai dengan raja North atau sekarang bernama raja Calradia.

" Oh iya.. Sebelum raja Artuk pergi, aku melihat dia berbincang-bincang dengan putriku, tetapi entah apa yang mereka bicarakan..! Saat aku bertanya ke putriku, dia hanya menundukan kepala dan langsung pergi..! Saat kau keluar nanti, tolong ajak bicara dia..! " imbuh raja.

" Baik yang mulia, kalau begitu saya pergi menemui Sylvia dulu..! "

Aku langsung pergi menuju kamar Sylvia, tetapi sampai disana ternyata dia tidak ada di kamarnya dan kata pelayanya Sylvia sedang berkeliling kota.

Tanpa fikir panjang, aku langsung keluar istana dan mengelilingi kota untuk mencari Sylvia. Selama 1 jam aku mengelilingi kota, aku melihat Sylvia sedang berbincang-bincang dengan seseorang yang mengenakan jubah hitam dan menutup kepalanya.

Dilihat dari kejauhan sepertinya percakapan mereka berdua sangat serius dan aku memutuskan menunggu sampai mereka selesai berbicara. Tak lama kemudian orang yang memakai jubah tadi pergi meninggalkan Sylvia. Sedangkan Sylvia berjalan kembali kearah istana.

Aku yang penasaran dengan seseorang yang berbicara dengan Sylvia tadi, memutuskan untuk menunda bertemu dengan Sylvia dan langsung membuntuti orang berjubah hitam tadi.

Aku terus membuntuti orang itu sampai di sebuah gang sempit pinggir kota yang sangat sepi dan orang tersebut hanya berdiri diam disitu.

" Aku tau kau disana Airel..! " teriak orang itu.

Seketika aku terkejut mendengar suara orang itu karena aku membuntuti secara diam-diam dan yang membuatku heran darimana dia tau namaku.

Tanpa pikir panjang akupun langsung keluar dari tempat bersembunyiku dan langsung mengangkat pedangku kearahnya.

Sriiing.....!

" Kau hebat juga bisa mengetahui keberadaanku dan bisa tau namaku..! " jawabku sambil mengarahkan pedang kearahnya.

" Hahahaha... Jelaslah aku tau karena aku memang mengenal dirimu dan dari dulu hawa keberadaanmu bisa kurasakan wahai raja Calradia terakhir..! " ujar orang itu.

" Artuk...!!! Apa itu kau..? " tanyaku.

Orang itu membuka penutup kepalanya, dan benar saja orang itu adalah sahabat sekaligus musuhku yaitu Artuk.

Aku terkejut kembali saat mengetahui orang itu adalah Artuk. Dan aku langsung bersiap dengan kuda-kuda bertarungku.

" Apa yang kau lakukan disini..! " tanyaku.

" Tenanglah kawan, aku tidak ingin bertarung denganmu disini..aku hanya ingin melihat kecantikan putri pedang saja.. " jawabnya dengan santai.

" Apa yang kau katakan kepadanya..!? Jika sampai terjadi apa-apa denganya, aku akan langsung mencarimu dan membunuhmu..!! " bentakku.

" Hahahaha... Tenang saja kawanku, aku hanya memberitahu sedikit kebenaran tentangmu dan sedikit mengungkapkan perasaanku kepadanya..! " ujar Artuk.

" Oh iya.. Aku lupa, hari ini adalah hari ulang tahunmu bukan..? Selamat ulang tahun kawan... Aku harap kita bisa merayakanya di istana sebagai saudara bukan sebagai musuh.. " sambungnya.

" Jangan pernah berharap soal itu Artuk..! Aku sudah tak percaya lagi dengan iblis sepertimu saat aku tau kau membunuh paman Hakim..! " jawabku.

" Heh.. Sepertinya tidak ada lagi jalan damai diantara kita selain bertarung ya..!? " tanya Artuk.

" Ya.. Tidak ada jalan kita untuk satu arah lagi..! Yang kita bisa hanya berlawanan dan kita akan bertarung jika saatnya tiba nanti..! Tunggulah saat itu tiba..! " ujarku.

" Akan kutunggu saat itu tiba..! " jawabnya sambil memandang langit.

" Karena hari ini ulang tahunmu, aku akan memberikan satu hadiah kepadamu..! Akan kuturuti satu permintaanmu..! Tapi jangan pernah memintaku untuk tunduk padamu..! " sambungnya kembali.

" Aku hanya meminta rahasiakan identitasku sebagai raja Calradia dari siapapun..! Biarkan penduduk Calradia tau sendiri siapa aku dan terserah mereka ingin ikut denganku atau denganmu..! " jawabku.

" Baiklah akan kuturuti permintaanmu itu... Kalau begitu sampai jumpa di pertempuran yang akan datang..! " ujarnya sambil menutup kepalanya dengan penutup kepala lagi.

" Saat waktunya tiba, kita bukan bertarung sebagai ksatria lagi..! Kita akan bertarung sebagai raja dan untuk menentukan siapa yang layak untuk Calradia ini..! " imbuh Artuk sambil berjalan menuju gerbang.

Aku bersyukur Artuk tidak macam-macam disini tetapi aku khawatir kepada Sylvia karena aku yakin dia terpengaruh kata-kata Artuk.

Dengan segera aku berjalan kembali menuju istana. Tetapi di tengah perjalanan aku melihat Sylvia keluar istana dan sedang berjalan kearah rumahku dan aku langsung mengikutinya dari belakang.

Dan benar saja, ternyata Sylvia menuju rumahku. Dengan segera aku menyapanya dari belakang.

" Sylvia.." sapaku sambil berjalan mendekatinya.

" Eh Airel..! " jawabnya terkejut.

" Ada apa malam-malam begini datang kerumahku..? " tanyaku.

" Ehh.. Anuu... " jawab Sylvia dengan gugup.

" Tentang Artukkah..? " tebakku.

Sylvia hanya terdiam sambil menundukan kepalanya. Dari raut wajahnya, dia terlihat cemas dan kebingungan.

" Katakan saja..! Tidak apa-apa kog, aku juga tadi bertemu dengan Artuk..! " ujarku sambil menyentuh bahu Sylvia.

" Kamu bertemu Artuk..! " kejut Sylvia.

" Ya..! Aku juga melihat kamu berbincang-bincang dengan Artuk, jadi katakan saja apa yang membuatmu terlihat cemas begini..? Aku yakin pasti karena kata-kata Artuk bukan..? " ujarku sedikit merayunya.

" I..iya..! Artuk mengatakan kepadaku bahwa kamu terlibat dalam berdirinya kerajaan Calradia yang baru... Lalu dia menyuruhku berhati-hati kepadamu karena kamu bisa saja berhianat..! " jawab Sylvia.

" Begitukah...! Bukankah kamu tau, aku ditugaskan menjadi lord sementara di Rivachage..? Mana mungkin aku terlibat dengan berdirinya kerajaan itu..! " jawabku.

Ya, aku terpaksa membohongi Sylvia demi kedamaian benua ini.

" Ta..tapi sebelum surat tugas dari ayahku, bukanya kamu pergi ke suatu tempat..? Kemana lagi kalau bukan menghadiri perayaan berdirinya kerajaan itu..? " tanyanya lagi.

Aku langsung mengambil cincin yang diberikan paman Namey atau raja Calradia sekarang.

" Aku mengejar pedagang yang sedang melakukan perjalanan menuju pelabuhan Sargoth..! " jawabku sambil menggenggam cincin itu.

" Ha..!? Mengejar..? Memangnya apa kamu cari..? " tanya Sylvia.

Aku langsung menunjukan cincin itu kepada Sylvia.

" Aku mengejar cincin istimewa ini sebagai hadiah untukmu..! " jawabku.

Sylvia terkejut saat melihat cincin yang batunya memancarkan cahaya putih itu.

" Cincin istimewa..? Iya sih jika dilihat memang berlian cincin ini menyala..! " jawab Sylvia dengan oandanganya fokus kepada cincin yang aku tunjukan.

" Ini bukan berlian, tetapi salah satu spirit stone..! " pungkasku.

" Apa..! Bukankah itu batu berharga yang benar-benar sangat langka..! " teriak Sylvia yang terkejut.

" Ya..! Ini adalah batu pelindung dan dengan kuberikan cincin ini kepadamu, jika kita terpisah jauh aku bisa tetap melindungimu dengan adanya spirit stone ini di cincin yang akan kuberikan padamu..! " jawabku.

" Sekarang ulurkan tanganmu..! " sambungku.

Sylvia langsung menhulurkan tanyanya. Dan aku langsung memasukan cincin itu ke jari manisnya.

Sylvia terlihat bahagia dan terus memandangi cincin yang dia pakai.

" Kamu suka dengan hadiahku..? " tanyaku.

" Umh... Terimakasih Airel..! " jawabnya dengan bahagia.

" Lalu bagaimana cara batu ini melindungiku..? " tanyanya.

" Ulurkan tanganu sebentar..! " jawabku.

Aku langsung mengambil pisau kecil yang kuselipkan di punggungku dan menggoreskanya sedikit kejari telunjukku.

" A.. Apa yang kamu lakukan..!!! Kalau mau bunuh diri jangan disini bodoh..! " ujar Sylvia yang terkejut melihat aku melukai jari telunjukku.

" Ini adalah cara mengaktifkan batu itu..! Aku hatus menjalin kotrak dengan batu itu dan syaratnya adalah aku harus menteskan sedikit darahku..! " jawabku sambil menteskan darahku ke batu yang ada di cincin.

Setelah tertetesi darahku, seketika batu yang awalnya berwarna putih berubah menjadi merah darah dan bercahaya sedikit lebih terang.

Untuk mengetesnya, aku mencoba melakukan serangan dadakan kepada Sylvia. Aku langsung mengarahkan pisauku ke arah Sylvia, dan benar saja langsung muncul cahaya merah dan membentuk bola merah transparan yang didalamnya adalah Sylvia dan seranganku seperti membentur perisai yang sangat kuat.

" A.. Apa yang kamu lakukan Aireeeeel...! Kamu mau membunuhku...! " teriak Sylvia.

" Aku hanya menguji kebenaran spirit stone ini.. Coba lihat sekelilingmu ada dindin berbentuk bola merah transparan..! " jawabku.

Sylvia yang baru menyadarinya, sekali lagi dibuat takjub dengan kekuatan batu itu.

" Dengan begini aku tidak perlu khawatir lagi jika harus pergi jauh darimu..! " ujarku.

" Tetapi aku tetap mengkhawatirkanmu...! " jawab Sylvia.

" Kamu tidak perlu khawatir..! Kamu juga bisa melihat kondisiku dari kekuatan batu itu..! Jika batu itu masih terus bercahaya itu berarti aku masih hidup..! " jawabku.

" Baiklah ini sudah larut malam mari kuantar pulang..! " sambungku.

" Emm.. Sebenarnya aku ingin bermalam denganmu malam ini..! Aku ingin menghabiskan malamku bersamamu..! " jawab Sylvia malu-malu.

" Lain kali saja..! Bukankah akan menjadi masalah jika seorang putri tidur dengan pria tanpa ikatan pernikahan..? " tanyaku.

" Hhhhhh baiklah.. Baiklaaah...! Ayo antar aku pulang tapi sebelum itu.. " ujar Sylvia kesal.

" Sebelum it... "

Belun selesai aku berkata, Sylvia langsung mencium bibirku.

" Itu hadiah atas keberhasilanmu dan kepulanganmu..! " pungkas Sylvia yang malu-malu setelah menciumku.

" Kuterima hadiah ini dengan senang hati tuan putri..! " jawabku sedikit menggoda.

" Jangan berfikiran mesum...!! " bentak Sylvia.

" Ayo antarkan pulang..! " sambungnya sambil mebgukurkan tangan.

" Hhh baiklaah....! " jawabku sambil memegangi tanganya.

Aku bersyukur Artuk tidak berbicara terlalu jauh dan aku bersyukur jika Sylvia mudah sekali di bohongi.

TO BE CONTINUE.... 😀