webnovel

The Crazy Twins

Menceritakan tentang kehidupan sekolah sepasang anak kembar yang memiliki tingkah absurd dan konyol yang luar biasa namun memiliki kepintaran diatas rata-rata. Azka dan Azkia Sandjaya merupakan anak kembar dari keluarga Sandjaya. Crazy twins, itulah julukan mereka kemanapun mereka melangkah. Walaupun keduanya memiliki tingkah yang konyol, tapi Azka tidak terlalu suka berbaur dengan kaum hawa. Baginya wanita dalam hidupnya hanya Bunda dan Azkia saja. Ia berteman dengan wanita, itu pun hanya sewajarnya. Ia akan langsung bersikap dingin jika mereka memiliki maksud lain berteman dengannya. Berbeda dengan Azkia yang humble dengan siapa saja. Tidak perduli pria atau wanita, ia akan berteman dengan semuanya, selama mereka tidak melewati batas pertemanan. Meskipun begitu, Azkia bukan tipe gadis yang baperan. Menangis karna seorang pria ataupun patah hati karna seseorang, tidak ada dalam kamusnya. Kehidupan baru mereka dimulai, saat sekolah kedatangan murid pertukaran pelajar. Kedatangan mereka benar-benar mengacaukan hari-hari si kembar. Dan tanpa sadar Azka dan Azkia sudah masuk terlalu dalam kepermasalahan si murid baru. “Bagiku Azkia adalah duniaku. Aku tidak tertarik dengan apa pun yang terjadi diluar sana!” ~Azka “Kami dilahirkan untuk saling melindungi. Tidak perduli sekuat apa kau mencoba, kau tidak akan bisa memutus tali yang sudah terjalin dari kandungan.” ~Azkia

zaharafth_ · Urban
Not enough ratings
3 Chs

The smart people of CIS

"Wes tumben lo bawak bekal, biasanya juga makan dikantin." ujar Vanessa sambil nyomot makanan yang ada dikotak bekal Azkia,

Azkia melirik Vanessa sebentar, "Lapar gue, gak sempat sarapan tadi." mulutnya penuh dengan makanan, kayak monyet yang nyimpan makanan ditemboloknya.

"Kalian juga telat tadi, tumben banget. Biasanya kalian datang paling pagi." kali ini Farhan yang menimpali, ia paling tahu kebiasaan si kembar ini. Datang paling pagi, pulang paling lama karna jadwal ekskul mereka.

"Biasa si kebo, kebiasaannya kalok udah liburan begadang teros sampai lupa waktu." ketus Azka, dia masih sebal sama Azkia

Azkia memutar bola matanya malas, "Yaelah Ka, gue kan udah minta maaf juga. Ingat kata Kakek, jadi orang gak boleh pedendam." ucap Azkia dengan muka songongnya yang buat Azka makin naik pitam.

Bukan dendam atau apa, kalau gak karna drama konyol yang dibuat Azkia tadi pagi mereka gak akan setelat ini, dan Azkia masih sempat serapan, dan lagi Azka gak perlu ngambil bekal dari adik kelasnya yang udah dia tau ada udang dibalik bakwan. Eh, salah. Dibalik batu maksudnya.

Azka tau betul, adik kelas itu emang sengaja nyiapin bekal buat dia, bukan karna alasan yang dia bilang tadi pagi, itu pun Azka udah lupa alasannya apa. Separah itu emang si Azka kalok udah gak peduli sama orang.

"Btw ini lo yang masak Kia? Keasinan dodol , kebelet kawin lo?" Tebak Vanessa. Karna dia tahu kalok Azka yang masak rasanya gak akan kayak gini. Dibandingkan Azkia, Azka lebih jago masak.

Azkia menelan makanannya susah payah, dia baru merasa asin setelah Vanessa bilang. Emang orang lapar kalok udah jumpa makanan jadi kalap, makanan gak enak pun tetap dihajar.

"Oh iya baru terasa gue. Ini bekal dari fans si Azka, biasalah." ujar Azka santai, tapi tetap memakan makanannya.

"Oh gitu, tumben banget lo terima Ka, biasaya juga nolak." Vanessa melirik Azka sekilas,

"Tanyak aja sendiri sama sahabat tercinta lo itu." ketus Azka, sambil melirik Azkia kesal. Vanessa lalu menatap Azkia,

"Ah, itu tadi karna gua kelaperan, jadi Azka ngambil tuh kotak bekal buat gue." ucap Azkia, sambil mengunyah makanannya, tanpa memperdulikan tatapan kesal Azka.

"Eh, kenapa lo makan lagi?" tanya Vanessa yang melihat Azkia kembali menyuapkan makanan.

"Ya masak mau gue buang, sayanglah mubazir." Vanessa hanya geleng kepala melihat tingkah temannya ini, emang bagus kebiasaan gak buang- buang makanan tapi ya kalok makanannya asin gak ketulungan kayak gini kan gak bagus juga.

"Dari tadi gue mau nanyak, tapi lupa aja. Lu habis nonton apa semalam? Sampek mata lo bengkak kayak abis dientup taon gitu." Vanessa kembali bertanya, ia sudah sangat hapal alasan kenapa mata temannya ini bisa bengkak kayak gitu, cuman ada dua alasan. Kalok gak karna Azka sakit ya karna nonton. Dan dia bisa lihat Azka baik-baik aja, berarti jawabannya di opsi kedua. Azkia bukan orang yang bakal nangis kejer gegara cowok, itu hal yang paling gak mungkin selama ia berteman dengan Azkia, pikirnya.

"Sedih banget filmnya, mending lo gak usah nonton deh, ntar nyesel kayak gue." jawab Azkia dengan nada lesu, tanpa mereka ketahui ada seseorang yang tersenyum lega mendengar jawaban Azkia.

"Eh, btw si Kendra kapan balik dari Paris?" tanya Azkia,

"Lo emang gak baca group? Oh, iya lo kan semalam sibuk menghayati film. Dia udah balik, paling besok juga udah masuk" ucap Vanessa, Azkia mangut-mangut tanda mengerti, sedangkan Azka udah sibuk sama Farhan dan Abizard, yah walaupun yang paling aktif si Farhan sama Azka karna Abizard banyak diemnya ngedengerin teman ngebacot gak jelas tentang game.

Bel masuk berbunyi, Azkia yang lagi khusyuk sama makanannya jadi panik attack. Ia pun langsung menyuap makanannya cepat-cepat.

Azka yang melihat kembarannya makan kayak dikejar setan menggelengkan kepalanya pelan, "Pelan-pelan makannya Kia, nanti lo kese-"

"Uhuuk...uhuukk.." belom siap lagi Azka ngomong, Azkia udah terbatuk-batuk karna kesedak. Apes banget dia pagi ini, mana lupa lagi tadi beli air minum, ya kali dia minum air keran.

Uluran sebotol air mineral langsung disambar Azkia cepat tanpa melihat siapa orangnya, yang penting minum dulu, urusan makasih bisa belakangan. Ia meminum air itu hingga tandas tak bersisa setetes pun.

"Haahh, leganya. Thanks ya Bi, ntar gua ganti, ingatin ya." Ah, ternyata Abizard yang memberinya air minum, si pendiam di geng mereka. Sebenarnya mereka tidak pernah membuat geng atau semacamnya. Mereka berteman dengan siapa saja, namun entah kenapa dari SMP hingga SMA mereka berenam selalu sekelas, kayak udah janjian dari masih dijanin.

Saat berumur empat tahun, Azkia dan Azka harus pindah ke Dubai karna Ayah mereka harus mengurus bisnis Sang Kakek yang ada di Dubai. Mereka menghabiskan masa kanak-kanak mereka di Dubai, barulah saat sudah remaja mereka kembali ke Indonesia dan memilih masuk CIS.

Julukan mereka berenam adalah the most smart people of CIS. Bagaimana tidak, dari SMP hingga SMA mereka berenam selalu membawa medali ataupun piala dari berbagai bidang, mau di akademis hingga non-akademis.

Geng beranggotakan enam orang itu terdiri dari si kembar Azka dan Azkia Sandjaya, Vanessa Angelica, Farhan Adullah, Abizard Raufa, dan Kendra Archer.

Abizard tidak menjawab, ia memutar kembali badannya kedepan. Tempat duduknya tepat didepan si kembar, Abizard duduk bersama Farhan, sedangkan Vanessa dan Kendra duduk paling depan.

Azkia mendengus kesal, ia tahu Abizard orangnya pendiam dan hanya bicara seperlunya. Tapi ya mbok dijawab gitu, bilang 'Hm' pun Azkia gak masalah, biar kesannya gak ngomong sama tembok.

Azka tertawa kecil melihat tingkah kembarannya, Azkia paling gak suka kalok omongannya gak dijawab. Tapi ya mau gimana lagi, itu emang udah sifat Abizard dari orok, mana bisa diubah hanya karna Azkia gak suka, pikirnya.

Pelajaran pertama dimulai. Buk Maya selaku guru Kimia memasuki kelas Azka, ini pelajaran favorit Azkia itu sebabnya dia gak mau bolos kekantin.

"Selamat pagi semua, bagaimana hari libur kalian? Ibu harap kalian gak cuman males-malesan ya selama liburan." ucap Buk Maya

"Nah, karna ini hari pertama kita disemester kedua, kita santai saja dan ngulang rumus-rumus semester lalu." murid-murid bersorak sorai, mereka bersyukur dihari pertama mereka gak disuruh berpikir terlalu keras.

******

Setelah pelajaran pertama selesai dengan sangat menyenangkan, kelas Azka kembali heboh karna pelaran kedua jamkos, alias jam kosong. Guru mereka gak masuk, mungkin masih liburan. Itulah yang ada dipikiran Azka dan teman-temannya.

"Guys, kantin yuk." ajak Farhan,

"Skuy hal." timpal Vanessa, kalok udah jamkos gini emang kantin jadi markas terbaik.

"Gas lah, bosen juga gue dikelas. Lo gak ikut Az?" tanya Azka, saat melihat Azkia udah ambil ancang-ancang menyamankan diri.

"Skiplah, ngantuk beut gue." ucapnya sambil menguap, dan siap meletakkan kepalanya diatas meja dengan tas sebagai bantal. Sejujurnya mata Azkia udah sangat teramat berat saat jam pertama dimulai. Cuman karna gak mau mengecewakan guru kesayangan, ia menahan rasa kantuknya. Bersyukur, jam kedua gak ada guru, jadi dia bisa tidur. Kan lumayan dapat tidur sejaman lebih, pikirnya.

"Lo Bi?" tanya Farhan saat melihat Abizard masih sibuk dengan bukunya.

"Hapalan, titip air mineral aja." jawab Abizard singkat. Lima kata, gak lebih. Azka menganggukkan kepalanya,

"Lo gak nitip apa-apa Ki-, yah udah ilang anaknya. Cepet banget." Azka melihat adiknya sudah terlelap, wajah Azkia yang sedang tidur terkadang membuatnya gemas sendiri. Azka pun melepaskan sweeter yang digunakannya dan menyampirkannya di punggung Azkia.

Perlakuan Azka yang seperti inilah yang membuat banyak siswi iri dengan Azkia, perlakuan lembut, hangat dan senyum Azka hanya ada untuk Azkia.

Setelah mereka berempat keluar, diam-diam Abizard melirik Azkia. Tersenyum teduh melihat gadis yang sudah disukainya selama tiga tahun terakhir tertidur seperti bayi tanpa dosa.

'Menggemaskan.' batinnya,

Ya! Abizard sudah menyukai Azkia selama tiga tahun terakhir dalam diam, ia tidak ingin perasaannya merusak pertemanan mereka. Perasaan yang dikiranya hanya sebatas cinta monyet anak sekolah, tumbuh menjadi kuat tanpa ia sadari. Cinta pertama yang tidak ia ketahui bisa diraihnya atau tidak.

Have some idea about my story? Comment it and let me know.

zaharafth_creators' thoughts