webnovel

Dua Pria Tampan

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Itu sudah jelas. 

Mereka semua menatap Yu Dai dengan ekspresi yang berbeda. 

Yu Dai dapat melihat tatapan mereka dengan jelas, lalu ia menurunkan sedikit tatapan matanya. Kemudian ia menaruh rambutnya di belakang telinganya. Setelah itu, ia mengangkat kepalanya. Ujung bibirnya menunjukkan senyuman yang sangat lembut dan berkesan.

Kemudian ia berkata tanpa menunggu Lu Ziyan menjawab pertanyaan Xiao Meng. "Ah, kebetulan sekali. Aku tidak menyangka akan bertemu kalian. Apakah kalian sedang berkumpul di sini?" 

Ia memiliki tubuh yang bagus, pinggang yang ramping dan wajah yang cantik, serta senyuman yang indah. Orang-orang menjadi terpukau ketika mereka melihatnya. 

Penampilannya berlawanan dengan penampilan Zhao Kexing dan Lu Ziyan yang terlihat buruk. 

Hal itu membuat Lu Ziyan merasa sakit hati. Bahkan suaranya yang berpura-pura merasa iba pun berubah. "Tidak, tidak ada apa-apa. Dai Dai tadi tidak berhati-hati…" 

"Itu bukan tidak disengaja." Ucap Yu Dai yang memotong ucapan Lu Ziyan. Kemudian ia mengulurkan jari telunjuknya ke arah Lu Ziyan, lalu berkata sambil tersenyum. "itu disengaja. Oh ya, Nona Lu Ziyan, jangan sebut nama panggilanku karena kita bukan teman baik lagi." 

Yu Dai menatap Lu Ziyan dengan tatapan yang mengejek. Hal itu membuat Lu Ziyan merasa sangat marah hingga tubuhnya gemetar.

"Yu Dai, kamu jangan keterlaluan!" Kata Zhao Kexing sambil menatap Yu Dai dengan marah. 

Yu Dai meliriknya lalu melirik teman-teman sekelasnya yang tampak linglung. Dalam benaknya, ia berpikir bahwa mereka sepertinya belum pernah melihat dirinya yang sedang bersikap blak-blakan dan tidak terkendali.

Kemudian Yu Dai mengangkat bahunya karena merasa sedikit tersinggung. "Keterlaluan? Mengapa aku yang keterlaluan?" 

Zhao Kexing tampak ingin meluapkan amarahnya, tetapi ia tidak melakukannya karena tidak ingin membuat masalah di tengah banyak orang. Hal itu membuat wajahnya memerah. 

Xiao Meng berdiri di sampingnya Lu Ziyan, ia maju selangkah ke depan dan menunjuk Yu Dai lalu berseru, "Apa kamu tidak merasa keterlaluan? Kamu menyiram air pada orang lain, apalagi yang ingin kamu perdebatkan?"

Yu Dai tersenyum sedikit dan berkata, "Aku tidak ingin berdebat. Aku yang menyiramnya, jadi mereka harus merasakannya! Mereka tidak mengatakan apapun padaku. Memangnya kamu siapa? Mengapa kamu menunjukku?" 

"Kamu!" Xiao Meng tercengang karena merasa dipermalukan oleh Yu Dai, hingga wajahnya memerah. Kemudian ia dengan marah berkata, "Aku adalah teman baik mereka. Tentu saja aku tidak suka jika melihat mereka dipermalukan seperti ini. Mereka tidak mempedulikanmu karena mereka masih bermurah hati padamu. Tetapi kamu tidak mau berhenti dan bersikap begitu angkuh terhadap mereka. Kamu benar-benar tidak tahu malu!" 

"Plak!" 

Setelah Xiao Meng berkata, Yu Dai langsung menampar Xiao Meng dengan keras.

Tatapan semua orang langsung tertuju pada Yu Dai yang tercengang.

Lalu Yu Dai melihat bedak di telapak tangannya. Kemudian ia pergi keluar tanpa membawa apapun. Sekarang ia tidak memiliki tisu untuk membersihkan tangannya. Lalu ia menghela nafas dan berkata, "Xiao Meng, kamu sebenarnya begitu cantik, tapi kenapa kamu menaruh begitu banyak riasan di atas wajahmu? Hei, jika aku mengetahuinya sejak awal, aku tidak akan menamparmu, tetapi menendangmu."

Meskipun ada pujian pada kalimat yang menyakitkan semacam itu, tetapi tidak mungkin ada satupun yang suka mendengar pujian seperti itu.

Mata Xiao Meng memerah lalu dengan marah ia berkata, "Kamu, kamu berani menamparku?!"

Lalu ia berjalan dua langkah menuju ke arah Yu Dai. Ia terlihat seakan-akan ingin melawan Yu Dai kembali.

Yu Dai berdiri dan terdiam, lalu mengedipkan matanya dan memberinya tatapan yang aneh. Setelah itu ia berkata, "Beraninya kamu memarahiku! Mengapa kamu berpikir jika aku tidak berani menamparmu? Apakah kamu pikir aku adalah seorang yang lemah dan tidak berpendirian?"

Xiao Meng tiba-tiba terdiam. Ya, Yu Dai bukanlah orang yang lemah di keluarganya. Ia merupakan Nona besar di Keluarga Yu. Bahkan jika ia memiliki konflik dengan keluarganya, ia juga dapat menghadapinya dengan serius sebagai seorang Nona besar. Keluarga Xiao tidak sehebat Keluarga Yu.

Akan tetapi… Keluarga Yu bukanlah keluarga yang terpandang. Masih ada banyak keluarga lain yang lebih hebat. Bahkan Keluarga Zhao lebih hebat daripada Keluarga Yu.

Ia menutupi wajahnya lalu berkata dengan rasa malu. "Kamu jelas-jelas menggertak orang lain, tetapi kamu mengatakan bahwa orang lain yang menggertakmu. Lalu kamu mengandalkan kekuatanmu sebagai Nona besar Keluarga Yu untuk membela diri. Ya, keluargaku memang tidak sehebat keluargamu." 

"Hah, memangnya kamu masih anak-anak? Mengapa kamu mengaitkan masalah yang begitu sepele dengan masalah keluarga? Kalau begitu kamu pasti akan mengadu pada orang tuamu jika kamu bertengkar dengan seseorang di luar, lalu kamu menyuruh keluargamu untuk menghabisi orang yang kamu ajak bertengkar, ya kan?" Yu Dai menganggapnya bodoh, lalu ia berkata, "Apakah keluargamu begitu ceroboh?" 

"Ha ha ha!" 

Tiba-tiba terdengar beberapa suara tawa.

Yu Dai beserta yang lainnya menoleh dan melihatnya, ternyata di belakang mereka ada tiga orang pria yang sedang berdiri. Yang satu mengenakan seragam kamuflase, dan yang satu mengenakan pakaian lengan pendek rajutan berwarna krem, sedangkan yang satunya lagi merupakan seorang manajer restoran.

Pria yang tertawa tersebut mengenakan pakaian rajutan. Wajahnya terlihat tampan dan anggun. Ia mengenakan kacamata emas dan tampak seperti seorang kutu buku. Namun, cahaya yang dipantulkan dari kacamatanya membuatnya terlihat tak terduga. 

Pria yang mengenakan seragam kamuflase memiliki tatapan mata yang dalam. Ia bertubuh tinggi dan terlihat maskulin. Ia terlihat sangat tampan——ketampanannya tidak hanya terlihat pada penampilan, tetapi juga pada auranya. Itu karena ia memakai topi dan kacamata hitam lebar yang menutupi sebagian besar wajahnya. Anehnya, sosok pria tersebut tidak begitu kuat. Ia menunjukkan kesan seolah tidak ingin diperhatikan oleh orang lain. 

Yu Dai memperhatikan bahwa ada beberapa gadis yang matanya tampak terpesona saat melihat mereka. Bahkan Lu Ziyan yang rambutnya basah, langsung merapikan rambutnya secara tidak sadar.

Hal itu membuat Yu Dai membatin, seperti yang telah diduganya, mereka memiliki aura yang tak dapat dijelaskan dengan kata-kata. Lihat, ia langsung melupakan kebenciannya terhadap pria yang dibencinya ketika menatap kedua pria tampan tersebut.

Amarah Zhao Kexing pun menghilang dan ia tersenyum lembut. Lalu ia melangkah maju dan berjalan menuju ke pria yang mengenakan pakaian berwarna krem. "Qi Xiao, halo." 

Yu Dai tiba-tiba menyadari bahwa, ternyata aura orang itu bukanlah daya tarik yang utama, tetapi identitasnya yang hebat, merupakan daya tariknya.

Qi Xiao yang merupakan anggota Keluarga Qi, ternyata benar-benar hebat. Jika dilihat dari sikap Zhao Kexing, pria yang bernama Qi Xiao tersebut jelas berasal dari Keluarga Qi yang merupakan keluarga militer terpandang yang paling terkenal di Kota Hua.

Di keluarga militer yang terpandang tersebut, ada seorang Tuan muda yang terkenal suka berbisnis. Yu Dai tidak mengetahui tentang para keluarga terpandang tersebut, sekalipun ia tidak mengetahui mereka, tetapi ia juga mengetahui tentang Qi Xiao. 

"Apakah aku datang ke sini untuk makan?" Tanya Qi Xiao sambil mengangguk dengan sopan.

Tanpa menunggu Zhao Kexing menjawab, ia berkata kepada Manajer yang berada di seberang. "Tolong berikan diskon tiga puluh persen."

Wajah Zhao Kexing terlihat gembira dan ia berterima kasih padanya berkali-kali. Sekalipun Zhao Kexing tidak mempedulikan diskon itu, tetapi Qi Xiao masih memberikan kesempatan padanya.

"Baiklah." Tatapan mata Qi Xiao lalu tertuju pada kerumunan orang-orang. Kemudian ia berkata dengan perlahan. "Aku dengar Manajer mengatakan ada banyak orang yang berkumpul di sini. Aku pikir ada seseorang yang membuat masalah di tempat saya."

"Itu hanya salah paham." Zhao Kexing dengan terpaksa tersenyum dan berkata, "Kami sedang mengadakan reuni. Kami asyik mengobrol hingga lupa waktu. Aku minta maaf karena sudah merepotkan restoran di pagi hari." 

"Oh." Qi Xiao tersenyum lalu berkata dengan serius. "Sepertinya pembicaraan kalian terdengar sangat menarik."

Wajah Zhao Kexing terlihat kaku, ia tidak tahu jika Qi Xiao melihat adegan tersebut. Hal itu benar-benar memalukan, semua itu salah Yu Dai!

Tatapan Qi Xiao lalu melihat ke arah kerumunan, ia menatap mereka dengan tatapan dingin. Ia melihat semua orang menjadi bingung lalu membatin, apakah ada sesuatu yang terjadi? 

"Aku masih ada sedikit urusan. Dengan siapa kalian makan di Ruangan Bel Angin? Membuatku repot saja." 

Jika dilihat dari ekspresinya, bisa diketahui jika itu bukanlah hal yang baik. 

Kemudian Zhao kexing segera berkata, "Kami berada di Ruangan Teratai Angin…." 

Xiao Meng menunjuk ke arah Yu Dai, lalu ia berkata dengan suara keras. "Itu dia, dia tadi makan di dalam Ruangan Bel Angin!"