webnovel

-Stuck With You-

"Jika ada pertemuan, maka ada perpisahan. jika ada benci, maka ada cinta. jika ada kebahagiaan, maka ada kesedihan. semuanya dibatasi oleh tembok yang tipis, bahkan kita secara tidak sadar tidak bisa membedakan keduanya." -wdmkim05-

Wdmkim05 · Fantasy
Not enough ratings
4 Chs

2.Itu Dia?

Saat aku mendengar orang itu menyebut namanya, seluruh tubuhku terdiam. Aku menegangkan kepala ku untuk mencari tahu siapa itu.

Pria yang didepan itu, Aku tidak yakin kalau itu azka 10 tahun lalu. namun ada sedikit kesamaan, ahh... Tiba tiba aku lupa sosok azka 10 tahun lalu.

Dia berparas tinggi, tampan, dengan rambut yang tebal belah pinggir, penampilannya gak usah diragukan lagi. itu membuat semua perhatian murid perempuan di kelas ini, tertuju padanya.

Tapi entah kenapa aku yakin itu azka yang aku kenal. Dan, sticky note! aku menempelkannya pada buku itu. Gimana sekarang, harus apa sekarang, bahkan aku gak mungkin mengambilnya lagi.

"Yaudah, kalian udah kenal kan namanya?" Ujar sang guru.

"Udah bu" balas semua murid, kecuali lita yang memukul mukul jidatnya.

"Azka, kamu boleh duduk dikursi yang kosong itu. dan itu buku kamu" Guru itu menunjuk kearah kursi kosong itu, laki laki yang bernama azka itu mengangguk, dan jalan kearah yang udah diberi tahu oleh walikelasnya.

Lita hanya bisa menerima nasibnya, azka menuju kursi itu dan mendapatkan kertas note yang tertempel dibukunya. ia duduk menaruh tasnya dikursi kemudian mengambil kertas note itu dan membacanya.

Setelah selesai membacanya, azka mencari siapa yang menaruhnya. dan melihat satu wanita yang sedang menunduk gelagaknya seperti ketakutan/malu dan meliriknya. azka melihat orang itu kemudian mengangguk dan memasukan notenya kedalam tasnya.

Pelajaran pun dimulai, ini membuat lita tidak nyaman dikelas, bahkan ia malu untuk menengok kebelakang. sampai pelajaran selesai dan bel istirahat berbunyi, membuatnya sedikit lega.

"Kenapa lo? keliatannya gerak gerik lo aneh banget" ucap bella menarik kursi dekat dengan lita.

"Hah? gak, lo duluan ajah deh ya isirahatnya nanti gua nyusul. si lita ngajak bareng lu bawa dia, nanti gua sam khalisah" jawab lita,

lita itu bukan lita aku, bingung kan. jadi anak kelas sebelah ada yang namanya lita juga, bukan lita sih namanya eliza dipanggil lita, sedikit aneh dan aku gak nyaman karna dia dipanggil lita juga. Dan dia jadi korban bulli, makanya kita temennin, semua tuh kasian sama lita itu karena sering dibuli. tapi kita panggil di elita.

"Sip" balas singkat bella dan pergi meninggal lita.

lita kembali duduk dan menunggu waktu yang tepat, ia menunggu orang yang dia maksud keluar kelas. dia bahkan gugup, lita ingin meminta maaf padanya. saat orang yang dia maksud berjalan keluar kelas, lita pun mengikutinya, sampai didepan kelas.

"Eh, a-azka" ujar lita dengan gugup, kemudian laki laki yang merasa namanya dipanggil itu langsung berbalik badan.

"Kenapa?" balas azka.

"Gue.. "

"Gue?" potong azka, lita pun tambah panik gara gara lupa soal peraturannya.

"Ehh aku!"

"Santai kali, kenapa?"

"Gue mau mau minta maaf soal kertas note yang ada diatas buku lu." Ucap lita yang 1 tarik nafas, itu membuatnya lega telag mengeluarkan kata kata itu.

"Ohh jadi lo"

"Sorry sekali lagi, gak ada niatan awal kayak gitu kok suer" lita menyengir dan hendak ingin meninggalkan azka, namun tangan azka lebih dulu merangkulnya.

itu membuat sang pemilik tubuh terkejut. "Lo mau dimaafinkan? yaudah anterin gue kekantin, gue gak tau jalannya" ujarnya, dan lita masih terdiam.

"Kenapa lo gak mau?"

"M-mau kok" azka melepas tangannya dari pundak lita, dan berjalan disamping lita.

Mereka berdua berjalan menuju kantin yang dipimpin oleh lita, suasana canggung. Aku yakin semua orang gak mau ada disuasana canggung, begitu pun dengan aku. serius klo boleh ninggalin orang ini aku mungkin dah ninggalin dari awal langsung kabur.

"Nama lo lita?" ucap azka tiba tiba dikeheningan mereka berdua, lita melirik kemudian mengangguk.

"Nama lo sama kayak orang yang pernah gua temuin" Lita spontan menengok kearah azka.

"Gua denger dia juga sekolah disini, makanya pas tau bopak gua pindah dinas kesini lagi, gua daftar sekolah disini." lita hanya bengong sambil menuruni anak tangga.

"Atau litanya lita lo?" lita refleks menengok kearah azka.

"Hahaha bercanda" Azka tertawa, namun lita? tak usah ditanya lagi dia bahkan memiliki banyak pikiran, dan perasaan aneh yang tumbuh tiba tiba.

kita kembali diam satu sama lain, sampai didepan kantin, "Lo ada temenkan?" ujar lita.

"Adalah, yaudah makasih lita udah nganterin, dan yaa gua maafin lo" azka pun pergi begitu saja setelah mengucapkan kalimat itu, badan aku bahkan melas.

lita bukannya menghampiri temannya yang menunggunya, malah pergi ketoilet untuk membasuh wajahnya. lita pun menepuk nepuk pipinya sambil melihat kearah kaca.

'sadar lita sadar' batin lita

"Dinegara ini ada banyak yang namanya lita dan ada banyak juga yang namanya azka. jadi lo gak usah berfikir azka yang lo temuin 10 tahun lalu itu azka dia. mungkin azka yang lo maksud itu bukan azka dia dan lita yang azka maksud bukan lita lo. ngerti!" ujar lita yang berbicara pada pantulan dirinya dicermin.

setelah berbicara pada bayangin dirinya dicermin, lita keluar dari toilet dengan wajah segaranya. setelah itu ia kembali kekantin dan menuju teman temannya.

"Lama banget sih lo, kemana ajah!?" baru saja lita duduk langsung mendapat omelan dari bella.

"Kemana mana hatiku senang" balas lita.

"Trus khalisah mana? lu gak ngajak dia?" lita membuka mulutnya dan menepuk dahinya.

"Lupa gua!"

"Emang lu abis dari mana sih"

"Itu gua nganterin azka kekantin, trus gua ketoilet ehh lupa deh sama khalisah. telepon ajah lah males balik" lita emang orangnya selalu lupaan, padahal masih muda.

lita pun mengambil ponselnya dan menelepon khalisah untuk segera kekantin. setelah menutup teleponnya khalisah pun bergegas untuk kekantin, tak butuh waktu lama untuk sampai kekantin, dengan cepat khaliasah sampai dimejanya dan duduk disebelah lita.

dengan nafas yang terengah enggah, khalisah duduk dan mengambil es jeruk milik bella, "Lah lah wehh. kenapa diminum" lita dan elita hanya melihat saja sambil memakan siomay milik masing masing.

"Heheh, sorry cape abis lari. nih gua balikin" tanpa rasa bersalahnya khalisah memberikan kembali gelas yang berisi es jeruk tersebut kepada sang pemilik.

"Lu udah baca mading blom?" ketiganya menggeleng.

"Baca makanya baca" sewot khalisah.

"Ya apa isinyaa" lita menepuk pipi khalisah pelan.

"Bakal ada Peterson Club bulan ini, dan itu wajib buat anak kelas 12. ya berarti kita wajib, hayo hayo ikut club apa..." jelas khalisah.

-TBC-