webnovel

(34)

Siwon menyuapi Mark dengan bubur sehat yang di belinya padahal tadi ada perawat yang membawakannya makanan.Namun Mark menolak makanan tersebut.

Mark tak nafsu melihat makanan rumah sakit yang berwarna tawar yang menurutnya tanpa ada rasa gurihnya padahal itu bagus untuknya yang sedang sakit jadilah Siwon memesan makanan sehat di restoran yang tak terlalu jauh dari rumah sakit agar Mark mau makan.

Jeno hari ini sudah bersekolah, makannya anak yang lebih muda itu tak ada di ruangan sang kakak karna Mark terus memaksanya sekolah jika tidak Mark akan mendiami sang adik jadilah Jeno mengalah dan pergi sekolah, padahal Jeno sudah ijin untuk tak ke sekolahnya beberapa hari tapi karna kakaknya terus memaksanya sekolah, dia terpaksa pergi sekolah bersama sang ayah yang mengantarnya pagi tadi.

Dengan sabar dan telaten Siwon memasukkan bubur ke mulut Mark yang berbaring di ranjangnya karna Mark belum bisa mendudukkan dirinya sebab luka-luka yang masih menghiasi tubuh Mark membuatnya jika terduduk menjadi kesakitan.

"Mark mau sembuh kan?"tanya Siwon sambil kembali menyuapkan bubur kepada Mark.

Mark yang tengah melihat TV di ruangannya mengalihkan pandangannya untuk melihat sang ayah.dia mengangguk pelan karna memang dirinya ingin sembuh agar bisa kembali seperti dulu.Bisa belajar dan bekerja.

Omong-omong Mark sudah sangat merindukan tempat bekerjanya.Ia yakin, semua kakak-kakaknya mencarinya karna lagi-lagi ia absen tak bilang-bilang pada ke-empatnya.

Mungkin ia akan meminta sang ayah untuk kesana karna ayahnya dan Jeno sudah mengetahui kalo ia bekerja selama ini dan untungnya ayahnya tak memarahinya walau Mark tahu, ayahnya sedikit kecewa padanya.

Mark mengangguk pelan sambil berusaha menelan buburnya walau sudah halus tapi tetap saja, Mark tak terlalu bisa menelan buburnya karna tenggorokan sedang tak enak.

"Aku mau sembuh"balas Mark singkat.

Siwon tersenyum.Dia mengusap pelan rambut Mark sambil kembali menyuapi bubur sayuran sehatnya kembali.

Sebenarnya Mark tak mau menerima lagi tapi ia kesian pada ayahnya jika menolak makan karna ayahnya sudah rela membelikannya makanan di luar.Padahal kemarin-kemarin pun ia belum makan.

Ia lapar tapi nantinya ia akan muntah jadilah ia memilih untuk tak makan agar tak muntah tapi sekarang, ia terpaksa memaksanya.

Mark tak mau membuat ayahnya sedih karna ia terus menolak makan sedangkan ayahnya sudah rela-rela mencari bubur seperti ini untuknya.

"Mark mau yah...di operasi dan mulai kemo"tutur Siwon ini membuat kunyahan Mark berhenti dan menatap sang ayah dengan pandangan tak mengerti.

Mark memang ingin sembuh tapi melakukan operasi dan mulai kemo itu pasti akan berefek pada tubuhnya.

Mark masih trauma dengan obat-obatan yang berefek pada tubuhnya yang nantinya membuat tubuhnya tak enak.

"Bolehkah Mark berpikir dulu ayah?Mark mohon"balas Mark yang diangguki 'iya' oleh sang ayah walau sebenarnya sang ayah ingin jawabannya sekarang juga.

Siwon berharap Mark mau menerima operasi dan mulai kemo agar harapan putranya sembuh semakin ada.

Jika Mark menolak terus itu akan membuat kondisinya semakin menurun dan kankernya akan semakin menganas.

Siwon tak mau kehilangan permatanya untuk kedua kalinya dan Siwon tak mau mengingkari janjinya pada Dae Eun.

"Baiklah"ucap Siwon pasrah sambil mengelap mulut Mark yang terkena buburnya.

Mark tersenyum tipis pada sang ayah.Ia kembali lagi melihat TV yang sedang menayangkan kartun SpongeBob dengan terus menerima suapan sang ayah.

Ia sesekali akan tersenyum saat melihat SpongeBob yang tengah berperilaku aneh dengan sahabatnya membuat Siwon yang melihatnya menggelengkan kepalanya pelan.

Mark memang masih anak-anak yang harus di pantau selalu tapi keadannya yang dulu memaksanya untuk dewasa jadilah Mark terkadang akan dewasa pada orang asing atau adik-adiknya tapi berbeda pada ayahnya, pasti Mark akan bertingkah manja padanya maupun Jaehyun karena Jaehyun selalu menurutinya dan mengurusnya seperti adiknya sendiri.

Krieet

Pintu terbuka menampakkan Jaehyun yang datang dengan membawa alat-alat medisnya.

Mark yang melihat Jaehyun datang kembali sudah menampilkan wajah kesalnya sampai-sampai dia tak membalas sapaan Jaehyun.

Ia lebih memilih melihat kartun di TV daripada melihat wajah tampan dokter yang sudah ia anggap kakaknya.

Jaehyun menggelengkan pelan kepalanya melihat wajah marah dan tak mendapatkan balasan respon dari pasien yang sudah ia anggap adiknya sendiri.

Ia tahu, Mark masih marah padanya karna perihal selang kateter yang di pasangkan nya kemarin.

Kemarin Mark menyuruhnya untuk membukanyq lagi, tapi Jaehyun tak memperdulikannya dan memilih keluar ruangan Mark jadilah Mark marah padanya sekarang.

Siwon menghentikan suapannya pada Mark karna tahu Mark akan di beri obat dan di periksa oleh Jaehyun.

Ia mengusap rambut Mark pelan saat melihat wajah putranya yang bad mood.

Siwon tahu apa yang membuat Mark marah pada Jaehyun karna Jeno menceritakannya semalam.

Jaehyun membuka selimut tebal yang menutupi tubuh Mark yang masih tak memakai pakaiannya.

Dia mengarahkan stetoskop pada dada Mark untuk memeriksanya.

Mark hanya terdiam tanpa banyak bicara seperti biasanya karna dia masih sibuk melihat kartun di layar televisi.

Menurut Mark lebih menarik kartun di bandingkan Jaehyun yang sekarang tengah menyiapkan suntikan obat untuknya.

Mark mengingit bibir bawahnya, menahan ngilu dan sakit karna Jaehyun menyuntikkan obat di tubuhnya kembali.Biasanya anak itu akan banyak bicara tapi karna dia sedang marah jadi ia memilih menutup rapat mulutnya.

"kau masih marah pada kakak Mark?"tanya Jaehyun yang sudah memeriksa dan memberikan Mark obat pada tubuhnya.

Mark hanya terdiam sambil terus fokus melihat kartunnya karna dia masih kesal dan marah pada Jaehyun.Pokoknya Mark tak mau bicara dulu pada Jaehyun, pikir Mark.

Jaehyun menoleh pada ayah Mark yang tengah mengelus surai Mark.

Dia memberikan kode pada Jaehyun yang untungnya di mengerti oleh Jaehyun.

Dengan sayang Jaehyun mengusap pipi Mark sembari menunjukkan wajah sedihnya pada Mark, berharap Mark mau memaafkannya.

Jaehyun akui, di diami Mark itu sangat tak enak, terlebih Mark yang biasanya cerewet padanya sekarang tidak jadi Jaehyun merasa sangat aneh saja dan kurang."Maafkan kakak Mark.Kakak tahu...Mark tak suka sesuatu yang membuat Mark sakit... tapi itu untuk kebaikanmu"tutur Jaehyun yang membuat Mark akhirnya mau menatap mata Jaehyun yang kini tengah menatapnya meminta maaf juga merasa bersalah.

Mark tersenyum tipis lalu tangan kirinya yang terinfus dia arahkan pada pipi Jaehyun yang kini menampilkan lesung pipinya karna Jaehyun membalas senyuman Mark.

"Maafkan aku juga kak...hanya saja, itu sangat sakit bagiku.Aku tak marah pada kakak".