webnovel

(31)

Yoona melihat jam tangan yang berada di tangan kirinya.Ini sudah pukul 2 pagi dan ia harus pulang walau besok tak mengajar karna libur tapi ia harus tetap kembali ke apartemennya.

perempuan berambut lebih sebahu utu menghampiri Siwon dan kedua anaknya untuk ijin pulang"maaf menganggu pak Siwon.Sekarang saya harus kembali ke rumah"pamit Yoona.

Siwon mengangguk, dia melihat jam di tangannya yang sudah menunjukkan pukul 02.00 pagi"sebelumnya terimakasih Bu Yoona sudah menolong Mark.Aku benar-benar banyak berhutang budi padamu"ujar Siwon karna 2 kali Yoona menyelamatkan Mark.

Ia tak tahu lagi jika Mark tidak di temukan Yoona dengan keadannya yang seperti sekarang.Bisa-bisa Siwon kehilangan harta yang paling berharga dalam hidupnya kembali.Siwon tak mau kehilangan lagi.

"Sama sama.Saya senang bisa membantu Mark...kalo begitu sayang pamit yah-

-Mark...ibu pulang dulu yah...Nanti besok ibu akan berkunjung ke rumahmu oke...cepat sembuh sayang"pamit Yoona pada Mark lalu di balas anggukan pelan oleh Mark.

"Jeno, jaga kakakmu yah...ibu pulang dulu"Jeno mengangguk dan tersenyum.Dia sedikit membungkukkan badannya pada Yoona yang selalu menjadi penyelamat sang kakak.

"Terimakasih bu Yoona".

Yoona berjalan keluar dari ruangan Mark.Baru saja ia ingin membuka pintu.Namun seruan Siwon membuatnya memberhentikan langkahnya untuk keluar.

Siwon meminta Jeno untuk menjaga Mark selagi dirinya mengantar Yoona sampai ke mobilnya.Ia tak enak pada perempuan cantik itu, terlebih sekarang sudah benar-benar larut.Tak baik jika wanita hanya sendirian pada pukul sekarang.

"Biar saya antar sampai mobil"tawar Siwon yang langsung saja keluar dari ruangan Mark.

Yoona yang hendak menolak tak jadi karna Siwon sudah berjalan mendahuluinya saja jadi ia kembali melanjutkan langkahnya yang terhenti.

"Jeno, Mark...Ibu pulang yah"pamitnya lagi pada kedua saudara Lee yamg hanya memperhatikan sang ayah dan Yoona dari jauh.

Jeno tersenyum pada kakaknya yang membuat Mark bingung sendiri di tempatnya"kupikir ayah dan ibu Yoona serasi hehehe"kekeh nya, ini membuat Mark tertawa dengan pemikiran adiknya yang aneh menurutnya.

Yah, sejujurnya Mark ingin mempunyai sosok ibu seperti bu Yoona yang sangat lembut, baik, dan perhatian tapi ia tak tahu jika bu Yoona sudah menikah atau belum.

"Semonga kita punya ibu seperti ibu Yoona yah Jen".

Siwon membuka almamater seragam sekolah Jeno yang tertidur di sofa kamar rawat Mark.

Mark sudah di pindahkan ke kamar VVIV yang ruangan hampir menyerupai kamar rumah agar Mark bisa lebih nyaman walau kenyataannya Mark akan pulang nanti pagi.

Ia melepaskan sepatu sekolah yang masih di kenakan Jeno lalu menyelimuti putra keduanya ini dengan selimut yang sama sekali tak terganggu dengan pergerakannya.

Mungkin karna Jeno belum tertidur lagi jadilah Jeno sama sekali tak bergerak sedikit pun.

"Terimakasih Jeno sudah memberitahukan ayah rahasia Mark.Ayah tau Jeno sangat menyayangi kak Mark sebenarnya"tutur Siwon lalu mengecup kening Jeno pelan.

Ia kini berlarih pada putra sulungnya yang juga tertidur.

Ia membuka selimut tebal yang menutupi tubuh Mark karna baju seragamnya belum di kancingkan.

Siwon bisa melihat tubuh kecil Mark yang di penuhi luka dan lebam serta perutnya yang kembali membiru.

Ingin menyentuhnya tapi takut membangunkan Mark jadilah dia memilih dengan perlahan mengancingkan seragam sekolah Mark yang kotor.

Mark tadi menolak memakai pakaian rumah sakit jadilah dia tetap memakai seragam sekolahnya walau lumayan kotor dan Siwon pun tak membawa baju ganti untuk Mark.

Mark jika di paksa akan menangis lagi jadilah ia dan Jaehyun mengalah lagi.

Siwon mengusap rambut Mark saat melihat Mark yang tertidur tapi wajahnya seperti menahan sakit.Benar yang di katakan Jeno jika Mark tertidur dengan menahan sakit.

Siwon tak tahu apa ini karna penyakit sang anak atau karna luka-luka yang sekarang tengah menghiasi tubuh kecilnya.

Bahkan Siwon bisa mendengar jika Mark sesekali merintih dalam tidurnya.Ia jadi sangat tak tega pada putra sulungnya.

Dirinya bertekad akan memberikan pelajaran pada para pelaku yang telah membuat putranya seperti ini bahkan Siwon bertekad untuk membuat mereka tak akan pernah menginjakkan kakinya di Seoul lagi agar Mark tak bertemu dengan mereka yang bisa membuat Mark di beginikan lagi.

Krieet

Siwon menoleh ke arah pintu ruangan yang terbuka, ternyata Jaehyun yang masuk ke dalam ruangan Mark.

Jaehyun memberi hormat pada Siwon lalu kembali mengecek kondisi Mark yang tengah tertidur, ini bisa membuat Jaehyun lebih mudah memeriksanya di bandingkan jika Mark terbangun karna Mark tak bisa diam dan menolak sesuatu yang akan di berikan padanya.

Kadang Jaehyun berpikir, kenapa dirinya bisa-bisanya menuruti Mark padahal ia kan dokternya dan Mark pasiennya.Aneh kan?

"Jaehyun, kenapa kau tak memberi tahu paman tentang Mark?"tanya Siwon tiba-tiba pada Jaehyun yang tengah memakaikan selang casannula pada hidung mancung Mark.

"Tentang apa paman?"tanya Jaehyun yang berpura-pura tidak tahu.

Jaehyun tentu tahu apa yang akan di bahas ayah dari pasien yang sudah ia anggap adiknya sendiri ini, tapi ia memilih untuk tidak tahu dulu.

Siwon menenangkan Mark yang sedikit gusar dalam tidurnya karna Jaehyun memakaikannya selang casannula pada hidungnya.

"Mark sakit kan?paman tahu, kau pasti mengetahuinya dan sama-sama menyimpan rahasia besar ini dengan Mark.Kenapa kau tak memberi tahu paman?"tutur Siwon kecewa.

Ia yakin Jaehyun tahu tentang penyakit Mark.

Siwon tak habis pikir, kenapa Jaehyun menyembunyikan penyakit Mark padanya, terlebih Jaehyun termasuk dokter pribadi keluarganya.

"Jadi paman sudah tahu"Jaehyun menghela napas pelan sembari memasukkan cairan obat pada infusan Mark.

Jaehyun rasa kini Siwon memang harus tau tentang penyakit yang di derita Mark hampir 1 tahun belakangan ini dan kenapa ia memilih menyembunyikan pada Siwon padahal dulu Jaehyun ingin sekali memberitahukannya.Namun Mark melarangnya bahkan jika Jaehyun tetap memberitahukan penyakit Mark pada keluarga Mark, anak yang tengah tertidur pulas ini akan memberhentikan pengobatannya dan tak akan berbicara maupun mau bertemu dengannya.

Tentunya Jaehyun tak mau sampai Mark melakukan hal yang bisa Mark lakukan.Walaupun Mark masih belia, dia bisa nekat dengan keinginannya walaupun sebenarnya buruk untuknya.

"Sebelumnya maafkan aku paman.Aku tak bermaksud menutupinya dari paman...tapi Mark sendiri yang memintanya untuk tidak memberitahu penyakitnya pada paman dan Jeno-

-jika aku tetap memberitahukannya...Mark akan membuang semua obat-obatannya dan dia tak akan pernah mau memeriksakan dirinya paman-

-jadi aku terpaksa mengikutinya paman.Paman tahun sendiri bukan?Mark jika tak di turuti dia malah akan semakin nekat jadinya"Jelas jaehyun sambil mengusap pipi Mark pelan.

Jaehyun tahu jika sekarang Mark tengah tertidur dalam kondisi menahan sakit karna anak lelaki ini akan sesekali menampilkan wajah menahan sakitnya, padahal Jaehyun sudah memberinya obat pereda nyeri untuknya.

Siwon menghela napas pelan.Ia menatap Mark yang masih menampilkan wajah menahan sakit.Ia sangat tahu bagaimana sifat Mark.

Siwon berpikir, ini juga salahnya karna 1 tahun ia tak terlalu memperdulikan Mark.Mungkin itu yang membuat Mark tak mau memberitahukan akan penyakitnya juga Siwon sangat tahu kalo Mark tak mau menyusahkan keluarganya dan mengkhawatirkan dirinya.

"Mark bisa sembuh kan Jae?"tanya Siwon sambil mengusap rambut Mark pelan.

"Yah...jika dia mau kemo dan operasi paman...Tapi jika dia menerima pun paman, dia harus tetap menerima perawatannya karna operasi dan kemo hanya untuk menghambat kankernya semakin naik ke stadium yang lebih bahaya-

-penyakitnya bisa menghilang paman tapi karna sudah di stadium 3, itu akan lumayan lama atau bisa di katakan lama-

-selama ini Mark selalu melupakan minum obatnya...Jika aku tanya Mark sudah atau belum minum obatnya, pasti dia akan menjawab tidak-

-kadang aku ingin sekali mengurungnya di rumah sakit, tapi yah... pasti dia akan merengek pulang padaku-

-aku selalu berusaha menyembuhkannya, tapi Mark seperti tak ada niatan untuk sembuh walau begitu dia pernah bilang padaku jika dia sebenarnya ingin sembuh karna dia sudah berjanji pada Dae Eun saat dia di ijinkan bertemu dengan adik perempuannya...jika dia berjanji untuk sembuh-

-tapi Mark selalu saja ceroboh dengan obatnya paman.Dia seperti tak perduli dengan penyakitnya yang bisa kapan saja membawahayakan nyawanya"jelas Jaehyun panjang lebar.

Ia paling kesal jika sudah menanyakan Mark obatnya yang pasti akan di jawab cengiran tak berdosa dari Mark sampai-sampai Jaehyun pernah menyuruhnya untuk meminum obatnya di hadapannya karna tak mau sampai Mark melupakan obatnya.

Siwon menggelengkan kepalanya mendengar cerita Jaehyun mengenai Mark.Ia sekarang bertekad akan memantau Mark untuk meminum obatnya begitupun akan menyuruh Jeno untuk memantau Mark agar Mark bisa pulih kembali nantinya.

"jangan memukulku"racau Mark dalam tidurnya membuat Siwon dan Jaehyun segera melihat Mark yang tengah menagis tapi tetap menutup matanya.

"Hey, tak ada yang memukul Mark.Jangan menangis sayang"Siwon mengelus-elus rambut Mark agar Mark bisa bangun dari mimpi buruknya.

Jaehyun menangkup tangan Mark yang terinfus.Ia mengusap pelan lengan Mark agar Mark tenang.

"Ayah, kak Jaehyun"panggilnya dengan suara pelan.

Mark akhirnya membuka matanya dan menatap ayah dan dokternya bergantian.

"Tidur kembali Mark.Besok pagi kau bisa pulang"ujar Jaehyun membuat senyuman tipis muncul di bibir Mark yang terluka.

Mark mengangguk dan kembali memejamkan matanya karna rasa mengantuk dan lelah masih memenuhi dirinya.

Sang ayah menepuk-nepuk pelan pinggang Mark yang tertutup selimut tebal sedangkan Jaehyun mengelus-elus tangan Mark yang di tangkupnya.

"Aku akan berusaha menyembuhkan Mark paman.Aku akan berusaha mempertahankan Mark".

Siwon mengendong Mark di punggungnya menuju kamarnya.

Sebenarnya Mark menolak agar ayahnya tak mengendongnya karna ia masih kuat berjalan tapi sang ayah melarangnya karna Mark berjalan tapi harus berpengangan dengan sekitarnya.

Jadi menurut sang ayah sama saja tak bisa berjalan.

Siwon tak mau Mark terjatuh dan membuat kondisinya memburuk karna sekarang kondisi putra sulungnya lumayan baik karna mood Mark juga yang bagus pagi ini.

Pagi ini Mark di ijinkan pulang, sesuai permintaanya semalam pada Jaehyun.Padahal Mark harus tetap di awasi dan di rawat di rumah sakit tapi dia menolaknya jadilah Jaehyun mengalah dan memperbolehkan pasien yang menurutnya sesuka hatinya itu pulang ke rumah dengan catatan dia akan mengonsumsi obatnya dan tak banyak beraktivitas dahulu dan untungnya Mark menyanggupinya.

Jeno mengikuti sang ayah sambil membawa tas kakaknya, berjalan di belakang sang ayah yang tengah menaiki tangga dengan kakaknya yang berada di gendongan punggungnya.

Jeno rasanya ingin tertawa saja saat melihat wajah masam sang kakak yang tak ingin di gendong oleh sang ayah.Tapi dirinya harus tetap menahannya jika tak mau ayahnya marah padanya karna membuat mood kakaknya memburuk.

Jeno ingat dengan kata sang ayah jika kakaknya ini akan lebih sensitif sekarang jadi sebisa mungkin ia dan sang ayah menjaga mood kakaknya dengan baik karna itu juga bawaan penyakit yang sedang di derita sang kakak, belum lagi dengan luka-luka yang tengah memenuhi tubuhnya.

Jeno membuka pintu kamar Mark agar memudahkan ayahnya yang tengah mengendong sang kakak masuk lalu ketiganya menuju ke tempat tidur Mark.

Dengan perlahan, Siwon membaringkan Mark, takut mengenai perutnya yang sedikit saja di sentuh bisa membuat Mark berteriak kesakitan.

"Jen, Ambilkan baju kak Mark di lemarinya...Yang hangat yah"pinta Siwon pada Jeno yang tengah menaruh tas Mark di meja belajarnya dan Jeno langsung ke lemari baju Mark untuk mengambil pakaian kakak tersayangnya.

"Nanti saja aku ganti bajunya ayah"tolak Mark pada sang ayah yang baru saja ingin membuka baju seragam sekolahnya yang kotor.

"Hey, nanti kuman dan bakteri bisa masuk ke tubuh Mark.Seragam Mark kotor, ayah tak mau Mark semakin sakit nantinya"Siwon tetap tak menuruti Mark.Dia dengan perlahan membuka seragam sekolah Mark lalu menutupi tubuh Mark yang tak berpakaian apapun dengan selimut tebalnya.

Mark mencemberutkan bibirnya karna ayahnya tak mau mendengarkannya lagi.Ingin marah, tapi tak mungkin kan ia marah pada ayahnya yang dengan sabarnya mengurusnya seperti sekarang ini.Itu sangat tidak berterimakasih namanya.

"kakak lucu"ucap Jeno sambil memberikan sweater berwarna biru kesukaan Mark dan juga celana panjangnya.

Mark tersenyum mendengarnya.Ia merubah wajah kesalnya menjadi lebih ceria karna dia tak bisa marah dengan adiknya, ini membuat Siwon mengelengkan kepalanya.

Mark memang sangat menyayangi adik-adiknya.

Siwon memakaikan Mark kembali pakaian dengan perlahan agar luka dan lebamnya tak terkena bajunya walau begitu beberapa kali Mark meringis kesakitan saat sang ayah memakaikan pakaiannya pada tubuhnya karna tetap saja, baju dan celananya mengenai luka dan lebam yang memenuhi tubuhnya.

Jeno sampai mengusap rambut kakaknya yang sedikit mengeluarkan keringat dingin.Ia tak tega melihat kakaknya yang kesakitan, padahal hanya di pakaikan kembali pakai

annya dengan perlahan lagi.

Ia benar-benar bertekad akan menghajar habis-habisan Bon-Hwa dan teman-temannya saat bertemu nanti.Tidak perduli di sekolah atau di luar sekolah,Jeno sudah bertekad akan memberi pelajaran untuk mereka yang telah membuat kakaknya kesakitan seperti sekarang.Untung saja Jeno sudah mengingat dengan baik wajah-wajah tersangkanya.

"Maafkan ayah yah, Mark jadi kesakitan.Sekarang Mark istirahat yah, ayah harus pergi keluar dulu"ujar Siwon setelah selesai memakaikan Mark pakaiannya.

Mark mengangguk pelan.Dia tersenyum tipis pada sang ayah."Jangan lama-lama ayah"Siwon mengangguk mengiyakan kini dia beralih pada putra keduanya untuk menyuruhnya menjaga kakaknya selama dirinya pergi.

"Jaga kak Mark yah Jen.Ayah pergi keluar dulu".

"Tanpa ayah suruh pun, aku akan menjaga kak Mark"ucapnya sambil memberikan Mark eye smilenya membuat Mark mencubit pelan pipi Jeno yang menurutnya sangat mengemaskan.

Jeno jadi Jeno yang dulu sekarang dan Mark sangat senang dengan itu.

Siwon membetulkan selimut tebal yang menutupi tubuh kecil Mark.Ia mencium kening Mark dan Jeno bergantian.

"Hubungi ayah yah jika terjadi sesuatu.Dan ayah akan membawakan oleh-oleh untuk kalian"ujar Siwon yang membuat Mark dan Jeno saling pandang dan mengangguk semangat setelah mendengar kata oleh-oleh dari sang ayah.

Ayahnya jika sudah bilang oleh-oleh itu seperti layaknya memborong satu mini market dan itu mengapa Mark dan Jeno senang karna mereka akan mendapatkan banyak makanan dan minuman bahkan mainan-mainan yang tidak bisa membuat mereka bosan di rumah.

Siwon pergi keluar dari kamar Mark, menyisahkan Jeno yang sekarang duduk di tempat sang ayah.

Dia tersenyum manis pada kakaknya dan menampilkan barisan giginya membuat Mark bingung dengan adiknya sekarang.

"kakak, aku akan menemanimu disini.Ayo kita tidur lagi...Aku mengantuk heheheh".