webnovel

(30)

Yoona masuk ke dalam ruangan dimana Mark tadi di tangani.Ia dengan cepat berjalan ke arah Mark setelah tadi di persilahkan masuk oleh dokter yang menangani Mark.

"Mark, syukurlah...Kau lebih baik sekarang"ujar Yoona lalu duduk di kursi yang tadi Jaehyun duduki sambil menangkup tangan Mark yang tak di infus.

Mark tersenyum tipis pada Yoona.Ia benar-benar sangat berterimakasih pada sang wali kelas.

Jika saja dirinya tak di temui Yoona, Mark tak tahu apa yang terjadi padanya setelahnya.

Mark saat itu sudah sangat pasrah dengan keadannya.Tak perduli lagi dengan keadannya yang di bilang sangat buruk dan hal yang akan menimpanya setelahnya.Tapi untungnya, keberuntungan ternyata masih memihaknya.

Ia tak menyangka jika Yoona, wali kelasnya akan menemukannya di jalan yang sudah sepi itu.

"Ibu...terimakasih"ujar Mark sembari terus berusaha tersenyum.luka-luka di wajahnya dan juga sobekan di bibirnya membuatnya tak bisa banyak berbicara dan memberikan senyuman pada orang-orang baik di sekitarnya karna jika ia memaksakan seperti sekarang ini, ia akan merasakan rasa yang sangat perih dan sakit pada sekitar wajahnya.Tapi sebisa mungkin, Mark tetap memberikan senyumannya pada malaikat cantik di hadapannya ini.

Kalo bukan karnanya, mungkin Mark sudah bertemu Dae Eun untuk selamanya.

Yoona membalas senyuman Mark.Dia merapikan rambut poni Mark yang mengenai matanya dengan perlahan, takut mengenai luka dan lebam yang menghiasi wajah tampan muridnya.

Yoona sungguh tak tega melihat Mark sekarang, baru saja Mark sembuh dari luka-luka yang memenuhi dirinya bahkan luka-luka yang waktu itu di dapatkannya masih ada yang membekas di kulit putih anak lelaki yang sekarang tengah tersenyum tipis padanya.Namun sekarang, anak itu kembali mendapatkannya.

Ia benar-benar sangat ingin tahu, siapa yang telah membuat Mark seperti ini tapi Yoona tak bisa menanyakan.Ia merasa tak berhak, biarkan ayahnya yang sudah ia telpon menanyakan langsung pada Mark dan ia pun tak berani menanyakannya karna melihat Mark yang masih syok kelihatannya.

Walau begitu, Yoona benar-benar bangga pada Mark dengan kondisinya yang sedang tak baik, tapi dia tetap memberikan senyumannya.

"Sama-sama Mark...Ibu senang membantumu"balasnya sambil membalas senyuman Mark.

"Ibu, aku harus pulang.Ayah dan adikku pasti mencari ku"ujar Mark yang teringat jika seharusnya ia sudah berada di rumahnya sekarang.

Mark tak tahu ini jam berapa tapi ia rasa, sudah lewat dari jam pulangnya.Ia khawatir jika ayah dan adiknya mencarinya, apalagi sekarang hubungannya dengan keluarga kecilnya sudah membaik.

Yoona tersenyum sambil merapikan selimut yang di pakai Mark untuk menutupi tubuhnya yang tengah terbuka karna seragam sekolahnya tengah terbuka sekarang akibat banyaknya luka dan lebam yang menghiasi tubuh mulus anak lelaki ini.

"ibu sudah menelpon ayahmu tadi...Dia akan ke disini.Mark istirahat saja yah sambil menunggu ayah Mark.Tenang saja...ibu Yoona akan menunggui Mark sampai ayah dan adik Mark datang.Sebaiknya Mark tidur saja yah"tutur Yoona yang membuat Mark membeku di tempatnya.

Mark tak siap melihat wajah khawatir ayah dan adiknya dan siap di ketahui apa yang tengah terjadi padanya.Mark sangat berharap, ayah dan adiknya tak mengetahui penyakitnya juga nantinya.

"kak Mark...Kau dimana?aku mencemaskan mu"batin Jeno dalam hati.

Dia mengeratkan sabuk pengamannya karna ayahnya mengemudikan mobil dengan kecepatan yang sangat tinggi, ini membuat Jeno jadi takut sendiri tapi ia mengerti kenapa sang ayah menyetir seperti berada di jalan miliknya karna untungnya saja jalanan Seoul yang bisanya sedikit padat tapi malam ini tidak, mungkin karna sudah larut malam jadi memudahkan ayahnya dengan cepat ke tujuannya.

Jeno melirik ayahnya yang sibuk memperhatikan jalan.Kali ini Jeno tak berani berbicara pada sang ayah karna tatapannya sangat berbeda dari biasanya jadi Jeno hanya berlarut dalam pikirannya dan dia lebih memilih melihat laju mobil ayahnya yang tengah membelah jalanan malam yang sudah lumayan sepi.

" maafkan ayah Mark...Maafkan juga ayah Dae Eun.Ayah bukan ayah yang baik untuk kalian berdua".

Mobil mewah Siwon memasuki kawasan rumah sakit mewah Seoul, dimana sekarang putra sulungnya berada.Dia dan putra keduanya turun dari mobil lalu berlari masuk ke dalam rumah sakit.

Siwon mengandeng tangan Jeno yang tengah berusaha menyamakan langkahnya.Jangan sampai putra keduanya ketinggalan karna dirinya tak memperhatikannya jadilah Siwon mengandeng tangan Jeno dengan langkah yang cepat.

"Dimana ruangan pasien yang bernama Mark Lee?"tanya Siwon pada resepsionis rumah sakit.Ia tadi lupa menanyakan dimana ruangan putranya pada orang yang menelponnya tadi.

"Pasien yang baru di tangani beberapa menit yang lalu masih berada di ruangan unit gawat darurat.Dia belum di pindahkan.Ruangannya lurus saja dari sini"jawab sang resepsionis.

"Terimakasih"ucap Siwon dan berjalan cepat kembali ke ruangan yang di tuju dengan Jeno yang terus ia pengang tangannya, takut ketinggalan langkahnya.

Keduanya akhirnya menemukan tempat yang dicari.

Siwon membuka pintu ruangan, dimana putra sulungnya katanya berada lalu masuk ke ruangan di ikuti Jeno di sampingnya.

"Mark!kak Mark!"panggil Siwon Dan Jeno berbarengan.Keduanya menghampiri Mark yang tengah di temani oleh wali kelasnya lagi.

"Ayah, Jeno"balas Mark saat melihat ayah dan adiknya kini sudah berada di hadapannya.

"kalo begitu...ibu ijin keluar dulu yah Mark"Yoona bangun dari duduknya, mempersilahkan ayah Mark untuk duduk di tempatnya.

Mark mengangguk dan memberikan gurunya senyuman tipisnya pada sang guru yang meminta ijin keluar.

Yoona juga meminta ijin keluar kepada Jeno dan Siwon yang di balas anggukan pelan dan kata terimakasih dari Jeno.

"Mark, apa yang terjadi padamu nak?siapa yang membuatmu seperti ini?"tanya Siwon sambil duduk di tempat duduk yang tadi di duduki Yoona yang sekarang tengah menunggu di luar.

Siwon dan Jeno bisa melihat wajah Mark yang di penuhi luka-luka dan lebam kembali bahkan Siwon membuka selimut yang menutupi tubuh Mark yang terbuka dan bisa dia lihat kembali, kulit mulus sang anak kembali di penuhi luka dan lebam serta perutnya yang tadinya tak terlalu membiru kini semakin membiru juga seragam sekolah yang di kenakan Mark sangat kotor.

Siwon kembali menutup tubuh Mark yang kancing baju seragamnya di buka dengan selimut tipis yang menutupinya.Ia menatap mata Mark lembut karna Mark hanya terdiam saja sedangkan Jeno sudah menahan matanya yang ingin mengeluarkan air mata lagi saat melihat kondisi kakaknya seperti ini, terlebih satu fakta yang baru saja dia ketahui dari sang kakak yang di tutupi dengan rapih olehnya.

"Mark, katakan pada ayah...Siapa yang membuatmu seperti ini hmm?Mark tak mau terbuka dengan ayah dan Jeno?"tanya Siwon lembut sambil merapikan rambut Mark yang basah.

Keringat Mark masih memenuhi wajahnya karna Mark masih menahan sakit pada seluruh tubuhnya walau begitu, perutnya tak sesakit tadi karna Jaehyun sudah memberikannya obat yang sangat di butuhkan.

Mark mengingit bibir bawahnya, itu membuat dirinya meringis kesakitan karna lupa jika bibirnya juga terluka.

Siwon yang melihat sang anak kesakitan mengelus rambut Mark Sedangkan Jeno mengelus lengan sang kakak yang terinfus dengan pelan tanpa mengenai infusannya.

Mark membuka matanya setelah rasa perih di bibirnya sedikit menghilang.Ia menatap mata sang ayah yang terus menatap matanya lembut.Sepertinya ayahnya ingin ia berkata jujur.

Dia juga melirik adiknya, Jeno kini tengah menunduk sambil mengelus lengannya, ini membuat Mark tak tega karna telah membuat adiknya sedih.

"Aku bertemu kembali dengan Bon-Hwa dan teman-temannya saat menuju ke rumah"aku Mark yang akhirnya memutuskan untuk bercerita pada ayahnya yang mengharapkannya cerita tentang apa yang sebenarnya terjadi padanya dan juga Jeno yang sebenarnya tengah menunduk diam untuk mendengarkan penjelasan sang kakak.

"Jadi mereka yang membuat Mark seperti ini?"tanya Siwon lembut sembari mengelus pipi Mark yang tak terluka.

Mark mengangguk pelan.Dia memejamkan matanya karna tak mau sampai menangis"mereka tak terima karna ayah memberikan mereka hukuman dan karna itu mereka habis-habisan di marahi oleh orang tua mereka"tambah Mark lagi, ini membuat Jeno yang memang masih memiliki dendam dengan teman-teman brengsek sang kakak jadi ingin kembali memberikan pelajaran yang lebih dari kemarin.

Apalagi karna mereka lagi, kakaknya harus mendapatkan luka kembali bahkan sekarang harus di bawa ke rumah sakit.

"Kalo ibu Yoona tak menemukanku di jalan...Mungkin aku sudah bertemu Dae Eun untuk selamanya...tapi pasti Dae Eun tak akan suka karna aku mengingkari janjinya.Maafkan aku Dae Eun, ayah, Jeno...maafkan aku"ujar Mark kembali.

kini dia membuka matanya yang memerah akibat menahan tangisannya.Ia menatap sang ayah bersalah juga menatap adiknya yang kini sudah tak menundukkan kepalanya lagi.

Siwon segera memeluk Mark dari samping.Tak terlalu erat, takut mengenai luka yang menghiasi tubuh kecil Mark.

"Kenapa Mark meminta maaf?syuut... tenanglah nak.Ayah dan Jeno ada disini.Ayah akan memberikan pelajaran yang setimpal untuk mereka yang membuat anak ayah seperti ini lagi"Mark menggelengkan kepalanya ribut apalagi mendengar ayahnya akan memberi pelajaran untuk orang-orang yang membuatnya seperti ini yang berarti Bon-Hwa dan teman-temannya akan di hukum kembali.

Mark yakin, Bon-Hwa dan teman-temannya akan semakin dendam padanya dan jika ia bertemu kembali dengan mereka, bisa di pastikan mereka akan lebih kejam padanya.

"Tidak ayah!Jangan!Mereka akan membalasnya lebih dari ini nanti jika aku bertemu dengan mereka semua.Aku tidak mau!...sakit hiks"jelas Mark yang kini sudah menangis histeris membuat Siwon dan Jeno berusaha menangkan Mark yang mulai tak bisa diam di tempatnya, ini bisa membuat luka-luka Mark semakin parah nantinya.

"Mark...Tenanglah Mark".

"Hiks tidak!tubuhku sakit semua hiks...ini sakit!...Aku tak bisa menahannya lagi"aku Mark yang terus memberontak di pelukan Siwon karna sekarang tubuhnya ngilu, sakit, dan perih secara bersamaan.

"Jeno... Tolong jaga kak Mark yah...ayah akan memanggilkan dokter dulu"pinta Siwon pada Jeno yang segera diangguki 'iya' oleh Jeno.

Siwon segera keluar dari ruangan untuk meminta dokter menangani Mark kembali sedangkan Jeno berusaha menenangkan kakaknya yang kini menangis dan meracau sakit.

"kakak...kuatlah, Jeno tau kakak itu kuat".

Yoona yang tengah duduk di bangku panjang dekat ruangan Mark bangun dari duduknya saat Siwon tiba-tiba keluar dari ruangan, dimana Mark berada.

"Dokter siapa yang menangani Mark bu Yoona?"tanya Siwon saat sudah berada di hadapan Yoona.

"Dokter Jaehyun"balasnya yang membuat Siwon mengangguk pelan.

"Bu Yoona...Tolong bantu Jeno memenangkan Mark yang menangis sekarang"pinta Siwon dan diangguki 'iya' oleh Yoona.

Yoona masuk ke dalam ruangan kembali sedangkan Siwon mencari Jaehyun yang ternyata dokter yang menangani Mark.Untungnya dirinya mengenali dokter yang mengani putranya.

"Mark hey...tenang sayang, tenang"Yoona segera membantu Jeno menenangkan Mark yang menangis dan tak bisa diam di tempat tidurnya.

Yoona menangkup tangan Mark yang terinfus dan membawa tatapan matanya yang tak bisa diam pada tatapan matanya yang lembut, ini membuat Mark bisa sedikit tenang, tidak seperti tadi.

"Sakit sekali yah?Ibu Yoona dan Jeno tahu, Mark itu kuat...Iya kan kuat?tahan sebentar lagi yah Mark.Ayahmu sedang memanggil dokter kembali"ujar Yoona lembut pada Mark yang sekarang sudah terisak.

Jeno menghapus pelan air mata sang kakak.Ia juga menatap mata Mark dengan tatapan yang tak pernah dia berikan selama 1 tahun ini dan sekarang Jeno kembali menatap sang kakak dengan lembut, persis seperti dulu"jangan seperti ini kak...aku sedih"cicit Jeno.

"Maafkan kakak Jeno...maafkan kakak"Jeno langsung memeluk sang kakak tapi tak terlalu dekat, takut mengenai sang kakak.

dirinyaa sedih sekali melihat kakaknya seperti tadi karna kakaknya tak pernah begitu sebelumnya.Jeno baru menyadari bahwa kakaknya ini sebenarnya sangat rapuh, hanya saja dia terus berusaha terlihat baik-baik saja.

Yoona tersenyum melihat Jeno yang tengah memeluk Mark yang masih terisak pelan.Ia baru melihat langsung kedekatan interaksi kedua saudara ini, selama ia mengenal Mark.

Bahkan bisa ia lihat jika keduanya sangat menyayangi.Mark bahkan langsung sangat merasa bersalah saat Jeno bilang sedih, ini membuat Yoona tahu jika ikatan persaudaraan keduanya sangat kuat.

"ibu sangat bangga dengan kalian".

Siwon kembali masuk ke dalam ruangan Mark dengan Jaehyun di sampingnya.

Jeno dan Yoona segera memberi ruang untuk Jaehyun agar memudahkannya memeriksa Mark.

"kakak...bolehkah aku pulang?"tanya Mark pada Jaehyun yang tengah memeriksa luka-lukanya.

Jaehyun menoleh cepat ke arah Mark yang dia ketahui tengah menahan sakit saat Jaehyun memberikan obat pereda nyeri untuk tubuhnya lagi pada tangan kanannya.

Bisa-bisanya Mark meminta pulang sedangkan sekarang saja anak lelaki itu masih berusaha menahan sakit luka-lukanya.

Jaehyun benar-benar tak habis pikir dengan Mark.Sebenarnya apa yang di pikirkannya.

"Lihat!kau saja masih merasakan sakit tapi sudah meminta pulang"Jaehyun menghembuskan napas pelan sembari mengecek kening dan pipi Mark yang di beri kapas obat untuk menutupi lukanya"tentu saja... kakak tidak mengijinkannya"tambah Jaehyun yang kini menatap mata Mark yang kembali berkaca-kaca.

"Aku ingin pulang hiks, aku ingin pulang.Aku tak suka disini!"tuturnya sembari menagis, ini membuat Siwon mendekati Mark.

"Benar kata kak Jaehyun, Mark.Mark masih harus di tangani yah.Mark boleh pulang jika sudah membaik"ujar Siwon dengan berharap Mark bisa tenang tetapi putra sulungnya itu malah menjadi semakin menangis sekarang.

"Aku ingin pulang hiks, aku ingin pulang".

Siwon menatap Jaehyun bingung.Dia tak tahu kenapa Mark jadi sensitif sekali sekarang.Tak bisanya Mark menangis dan tak mau menuruti apa yang ia pinta padahal Siwon sudah memberinya kata-kata penenang tapi tetap saja, Mark tak mau mendengarkannya.

Jaehyun menghela napas pelan.Ia tahu kenapa Mark seperti ini.Penyakit yang berada di tubuh Mark memang akan membuatnya menjadi lebih sensitif, terlebih Mark juga tengah terluka sekarang.

Jaehyun tak tahu sesakit apa Mark sekarang, apalagi dia masih terlalu muda untuk mendapatkan ini semua.

"Baiklah...besok pagi Mark boleh pulang, tapi sekarang Mark harus tetap di rumah sakit yah.Mark harus menerima infusan dulu, tubuh Mark kurang cairan dan luka-luka Mark harus selalu kakak pantau"ujar Jaehyun pada akhirnya.

Terpaksa ia mengijinkan Mark pulang tapi besok.Ia tak tega melihat Mark yang terus menangis meminta pulang.Ia yakin jika Mark tetap di paksa disini, bisa-bisa dia tak akan menerima obat yang di berikan dan itu bisa membuat penyembuhannya juga terhambat nantinya.

Jaehyun tentu sangat mengenal Mark jika sudah urusan obat-obatan.

Mark terdiam tapi dia masih terisak pelan.Namun beberapa detik kemudian, dia menganggukkan kepalanya pelan tanda setuju.

Siwon dan Jaehyun yang melihat Mark menganggukkan kepalanya yang artinya Mark setuju untuk di rawat walau paginya pulang menampilkan senyumannya.

Siwon sampai mencium kening Mark karna Mark mau mendengarkannya dan Jaehyun.

Jeno yang tengah di peluk Yoona tersenyum juga karna melihat kakaknya tak menangis lagi begitupun dengan Yoona yang terus memeluk Jeno dari samping.

"Kalo begitu Mark akan di pindahkan di ruangan yang lebih baik paman.Aku akan kembali lagi dengan para perawat nanti.Mark sekarang tidur yah"tutur Jaehyun.

Siwon mengangguk mengerti dan Mark hanya terdiam saja karna dia tak bisa menidurkan dirinya saat tubuhnya sama sekali tak enak untuknya sekarang.Rasanya Mark ingin mencopoti saja, tapi itu seram.

Jaehyun pamit keluar untuk memanggil para perawat medis yang akan memindahkan Mark ke kamar inap yang lebih baik dari sekarang.

Jeno kembali mendekati kakaknya.Dia menampilkan senyuman eye smilenya membuat Mark turut tersenyum walau tipis membuat Mark dan Jeno di elus sayang pada kepalanya oleh sang ayah.