webnovel

(18)

"Nah... Mark mau makan apa?Ibu saja yang memesannya yah"tanya Yoona pada Mark yang sekarang sudah duduk manis di hadapannya.

Ini jam istirahat pertama dan sesuai apa yang diminta Yoona, Mark menemani sang wali kelas makan di kantin seperti yang di mintanya saat bertemu Mark di pagi hari.

Mark yang tengah memperhatikan Jeno dan sahabat-sahabatnya makan langsung mengalihkan pandangannya pada sang guru yang masih menunggu jawabannya.

Mark menggelengkan kepalanya karna ia belum lapar walau sebenarnya Mark kini bisa makan sepuasnya tanpa takut uangnya kurang lagi karna uangnya sangat cukup sekarang.Tapi nafsu makannya memang memburuk akhir-akhir ini.Mungkin karna ia sering tak makan jadinya ia sudah keterusan tak ingin makan.

"Mark harus makan...Mark kan baru saja sembuh.Ibu pesankan makanan sehat yah untuk Mark"tutur Yoona yang mau tidak mau di angguki 'iya' oleh Mark.

Wali kelasnya ini harus di turuti jika tidak, dia akan terus memaksa Mark membeli makanan bahkan Mark bisa di belikan makanan olehnya.

Yoona tersenyum, dia pamit pada Mark dan menyuruhnya untuk menunggunya selagi dia membeli makanan.

Sebenarnya tadi Mark sudah menawarkan dirinya saja yang membeli makanan dan Yoona hanya akan duduk menunggunya, tapi Yoona menolak dan malah menyuruhnya duduk.

Katanya dia saja yang memesan makanannya dan seperti biasa Mark mengalah.Percuma ia menolak, pasti wali kelas baik nya itu tetap memaksanya untuk duduk dan menunggu makanannya datang.

Selagi Mark menunggu Yoona memesan makanan, ia terus memperhatikan Jeno dan sahabat-sahabatnya yang tengah mengobrol bersama sembari makan.

Mark bisa melihat Jeno yang tersenyum sampai matanya tak terlihat karna dia dan kedua sahabatnya tengah menertawakan Haechan yang seperti biasanya akan melakukan hal aneh yang membuat orang di sekitarnya tertawa.

Mark benar-benar bersyukur, adiknya bisa bertemu dengan orang-orang yang tepat.Ia berharap hubungannya dengan Jeno kembali membaik.Mark ingin menjaga Jeno dari dekat, bukan memperhatikannya dari jauh seperti sekarang ini.

"makanannya sampai"Yoona membawa dua piring yang di atasnya adalah menu sehat dan dua gelas jus yang Mark sangat ketahui dari baunya adalah jus semangka bahkan ada sepiring kecil buah semangka yang di potong dadu.

Ini membuat Mark menatap nampan yang di bawa Yoona dengan berbinar.

Yoona tersenyum melihat Mark nampak semangat setelah melihat nampan yang di bawanya.Ia tahu kalo Mark suka sekali dengan buah semangka karna ia tak sengaja mendengar pembicaraan siswa yang bernama Haechan yang ia ketahui sahabat dari adiknya Mark.

Yoona sengaja membelikan Mark semangka dan juga jus semangka karna Mark sepertinya sedang tak nafsu makan.

Mark harus banyak makan.Anak lelaki tampan ini masih dalam pemulihan dari sakitnya.

"Nah, habiskan yah Mark"pinta Yoona sambil menaruh makanan untuk Mark, beserta piring kecil yang berisikan buah semangka yang memang khusus untuk Mark di hadapannya.

Mark tersenyum manis pada Yoona.Ia berujar terimakasih dan mulai melahap semangkanya, bukan piring yang berisikan makanan sehatnya dulu"terimakasih bu Yoona".

Yoona mengelengkan kepalanya melihat Mark yang dengan semangat memakan semangkanya"makanan sehatnya di makan juga yah Mark"ujar Yoona yang diangguki 'iya' oleh Mark dan Kembali memakan semangkanya juga makanan sehatnya karna tak enak jika tak memakannya.

Ia sudah di belikan tapi tak dimakan, itu sangat tak sopan baginya.

"Itu kakakmu kan Jen?Kenapa tidak di ajak bergabung?"celetuk Jaemin yang membuatnya di tatap garang oleh Haechan dan Renjun.

Jaemin yang baru menyadarinya langsung menundukkan kepalanya karna lupa apa yang pernah Haechan peringatkan kepadanya dan Renjun untuk tidak membahas Mark pada Jeno karna hubungan keduanya memang tidak baik.

Jeno yang tengah tertawa seketika menghentikan tawanya.Dia mengalihkan pandanganya untuk melihat kakaknya yang tengah duduk tak terlalu jauh dari tempatnya.

Kakaknya itu tengah makan dengan semangatnya dengan di temani oleh guru yang ia ketahui wali kelas sang kakak.

Tak bohong Jeno senang melihat kakaknya yang begitu semangat makan karna ia tahu apa yang sekarang kakaknya itu tengah makan.

Buah kesukaan sang kakak yang dulu selalu ia belikan sepulang sekolah untuk sang kakak dan nantinya, adiknya Dae Eun akan membuat semangka itu menjadi jus lalu mereka bertiga akan menikmati jusnya sambil berenang di kolam renang mereka.

Haechan sudah tak enak di tempatnya, takut Jeno jadi bete dan malah pergi ke kelas, melupakan makanannya yang masih lumayan banyak bahkan Renjun yang duduk di samping Jaemin yang masih sibuk menundukkan kepalanya karna tak enak saja sudah menoel-noel Jaemin karena kesal padanya.

Bisa-bisanya Jaemin lupa dengan peringatan Haechan 2 hari yang lalu pada mereka berdua.

Jeno menghembuskan napas pelan sambil terus memasukan makanannya ke mulutnya"mungkin nanti"jawabnya singkat.

Haechan, Renjun dan Jaemin bisa menarik napas lega di tempatnya.

Sepertinya Jeno sedang dalam mood yang tidak sensitif.Buktinya dia malah melanjutkan makannya dengan tenang walau sesekali matanya akan melihat kakaknya yang tengah tertawa dengan wali kelasnya.

Haechan dengan jurusnya kembali mencairkan suasana dengan menjaili Renjun yang ada di depannya.Ini adalah caranya agar bisa membuat suasana di sekitar mereka yang mencekam bisa kembali normal walau dirinya harus menerima pukulan maut dari Renjun pastinya.

Jaemin dan Jeno saja sudah kembali menertawakan Haechan yang sekarang tersiksa oleh Renjun.Salahkan dia sendiri yang mengeluarkan singa di dalam diri Renjun.

Mark menaruh bucket besar bunga lavender yang di belinya di makam adik perempuanya.

Baru kali ini dia bisa membelikan bunga mahal ini untuk sang adik karna yah, uang nya kini sudah lebih dari cukup untuk membeli bunga kesukaan sang adik.

Mark menjongkokkan dirinya lalu mengelus batu nisan yang bertuliskan nama sang adik bungsu disana.

"Dae Eun, hai....maaf yah, kakak baru kembali menemuimu-

-terimakasih yah, saat itu Dae Eun menemui kakak.Kakak sangat senang dan bahagia walau saat itu sebenarnya kakak sedang dalam kondisi tidak baik-

-kakak tau, Dae Eun pasti sudah bertemu dengan ayah kan dan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi...Terimakasih Dae Eun-

-Dae Eun tahu?Sekarang ayah sudah kembali seperti dulu bahkan teman-teman kakak juga sudah baik pada kakak.Mereka meminta maaf pada kakak dan menemani kakak walau kakak bingung dengan perubahan drastis mereka pada kakak-

-tapi sayangnya, Jeno belum...Kakak harap, Jeno juga akan menjadi Jeno yang dulu yang selalu menempeli kakak-

-ah...hari ini kakak akan pergi ke rumah sakit karna obat kakak sudah habis dan juga kembali memeriksakan diri kakak karna kakak rasa, penyakit kakak semakin tidak beres-

-tapi Dae Eun jangan khawatir yah disana.Kakak harap stadium nya tidak bertambah.Jujur saja, kakak ingin menempati janji kakak pada Dae Eun-

-Dae Eun, kalo boleh, kakak ingin bertemu dengan mu lagi Dae Eun...Pertemuan waktu itu kakak rasa masih kurang...Kakak masih sangat merindukanmu-

-baiklah.. Kakak pamit ya.Kakak harus ke rumah sakit sekarang lalu bekerja...

-dah Dae Eun, kakak pergi dulu yah.Besok seperti biasa, kakak akan berusaha mengunjungimu"jelas Mark panjang lebar.

Dia bangun dari jongkoknya.Seperti biasa, sakit perutnya kembali datang membuatnya hampir terjatuh ke belakang jika dia tak bisa menyeimbangkan dirinya sendiri dengan baik tadi.

"Tuh kan, kambuh lagi"kesalnya sambil berusaha menahan sakitnya.

Mark dengan sekuat tenaga berjalan ke halte bus sambil menahan sakit perutnya yang kembali datang.

"ayolah perut, kerja samalah denganku".