webnovel

(14)

Siwon memakaikan sweater kebesaran dan celana trening pada Mark yang sekarang sudah tertidur pulas akibat kelelahan menangis.

Dia kelelahan menangis dan berakhir tertidur sehabis menceritakan semua yang terjadi padanya di sekolah.

Siwon kembali membungkus tubuh kecil putra sulungnya dengan selimut tebalnya sambil kembali mengompres keningnya dengan air hangat karna suhu tubuhnya kembali panas.

"Maafkan ayah...Ayah memang bukan ayah yang baik untuk Mark.Ayah janji akan memperbaiki kesalahan ayah pada Mark.Maafkan ayah Mark...Mark tak pantas di berlakukan seperti itu oleh mereka.Mereka tak pantas menyentuh keluarga Lee....tak pantas"tutur siwon sambil mencium lama puncak kepala Mark.

Ia merebahkan dirinya di sebelah Mark yang kosong.Hari ini Siwon akan tidur bersama Mark untuk menemaninya.

Siwon membuka matanya.Ia mendudukkan dirinya dan mengedarkan pandangannya di sekitarnya.

Seingatnya ia tengah tertidur di kamar Mark untuk menemani Mark yang tengah sakit tapi sekarang dirinya malah berada di sebuah padang rumput yang hijau juga ada bunga-bunga cantik berwarna-warni di sekitarnya.

Siwon bangun dari duduknya, dia segera berjalan cepat menghampiri seseorang yang sangat ia kenali yang tengah berdiri membelakanginya di dekat tempat banyaknya bunga-bunga warna-warni tumbuh.

"Dae Eun"panggil Siwon pada orang yang memakai gaun putih cantik yang sekarang tengah membelakanginya karna tengah melihat bunga-bunga yang ada di hadapannya.

Orang yang di panggil itu menoleh kearah Siwon membuat Siwon membeku di tempatnya.

Itu putri bungsunya yang sudah meninggalkannya 1 tahun yang lalu akibat kecelakaan yang menimpanya, lebih tepatnya karna menolong putra sulungnya.

Dae Eun tersenyum manis kearahnya sambil berjalan menghampiri Siwon yang hanya terdiam di tempatnya karna saking terkejutnya bertemu kembali dengan Dae Eun.

Jujur saja, selama ini Dae Eun tak pernah datang ke mimpinya walau dia selalu berdoa pada Tuhan untuk mempertemukan dirinya dengan sang putri walau di dalam mimpi saja yang terpenting Siwon bisa melihat putri satu-satunya lagi karna ia benar-benar merindukannya.

"Ayah"panggil Dae Eun pada sang ayah yang sekarang sudah ada di hadapannya, ini membuat Siwon tersadar dan segera memeluk putrinya yang sangat berbeda.

"Dae Eun...Ayah merindukanmu sayang"tutur Siwon sambil terus memeluk Dae Eun erat, takut Dae Eun pergi lagi darinya.

"Dae Eun juga"balas Dae Eun sambil membalas pelukan sang ayah.

Dae Eun melepaskan pelukannya dengan sang ayah yang membuat sang ayah menatapnya bertanya tapi dengan segera Dae Eun tersenyum manis dan menyuruh ayahnya untuk duduk di tempat yang sekarang mereka pijaki.

Siwon menurut, dia mendudukkan tubuhnya di rumput hijau yang ia pijaki di ikuti oleh Dae Eun di sampingnya yang langsung kembali memeluk pinggangnya.

Tentu saja Siwon juga ikut melingkarkan tangannya di pinggang Dae Eun, memeluknya dari samping.Ia benar-benar merindukan putri semata wayangnya yang sudah berbeda alam dengannya jika bisa, ia sangat ingin membawa Dae Eun pulang walau sebenarnya sangat mustahil.

"Maaf, aku baru bisa menemui ayah karna aku baru di ijinkannya sekarang"ujar Dae Eun sambil terus tersenyum pada sang ayah membuat sang ayah mencium keningnya, menyalurkan semua kerinduannya yang benar-benar sudah tak bisa di bendung lagi.

Siwon menyudahi mencium kening Dae Eun, dia menyampirkan rambut kanan Dae Eun pada telinganya sedangkan Dae Eun tersenyum tipis mendapatkan perlakuan manis sang ayah"Tak apa...yang penting ayah bisa bertemu dengan Dae Eun lagi"balas Siwon.

Dae Eun tersenyum manis"Ayah, Dae Eun ingin ayah membuang rasa kecewa ayah pada kak Mark"ujar Dae Eun tiba-tiba.

Siwon mengangguk"ayah memang sedang membuang rasa kecewa ayah pada Mark.Tapi jika ayah mengingatmu...rasa kecewa ayah pada Mark semakin besar nak"balas Siwon.

Sebenarnya selama satu tahun kepergian Dae Eun, ia berusaha membuang rasa kecewanya pada Mark.Tapi rasa kecewanya semakin besar saat mengingat Dae Eun yang sudah tak bernapas lagi karna menolong Mark.

Dae Eun menghembuskan napas pelan, ia menatap mata sang ayah sambil terus tersenyum manis"ayah tahu?Sebenarnya waktu itu aku yang menyuruh kak Mark membeli minum dan juga makanan padanya sepulang sekolah...Tentu saja kak Mark mengiyakan, tapi dia menyuruhku untuk menunggu selagi dia membeli makanan di mini market sebrang sekolah sambil menunggu kak Jeno kembali dari tugas piketnya-

-dia tak membawaku dan tak menunggu kak Jeno karna jalanan waktu itu sedang ramai dan udaranya juga sangat dingin-

-saat kak Mark sedang menunggu jalanan sepi dari kendaraan yang melintas...aku melihat ke kanan kalo ada mobil lumayan besar yang hilang kendali dan ingin menabraknya-

-kak Mark tak melihatnya karna sibuk memperhatikanku dari sebrang jalan.Dia memastikan kalo aku baik-baik saja tapi dia melupakan sendiri keselamatannya-,

-aku tanpa pikir panjang menyebrang jalanan dan mendorong kak Mark yang masih tak mengetahui jika mobil besar yang hilang kendali itu ingin menabraknya"jelas Dae Eun panjang lebar.Ia sangat merasa bersalah pada kakak sulungnya karnanya, sang kakak sulung di salahkan atas kematiannya padahal itu sudah takdirnya dia pulang dengan menyelamatkan kakaknya.

Siwon hanya terdiam.Dia tak tahu kejadian aslinya.Ia hanya mendengar dari Jeno dan tak mau mendengarkan penjelasan dari Mark karna terlalu kecewa padanya tapi saat Siwon menanyai Mark, Mark malah tak menjawab apapun, dia hanya terdiam seolah-olah memang dia penyebab meninggalnya Dae Eun.

"kak Jeno datang saat aku sudah tertabrak ayah"tambah Dae Eun yang tahu kalo sang ayah tengah memikirkan penjelasan Jeno dulu yang membuatnya salah paham begitupun dengan Jeno.

Dae Eun mengerti, Jeno mungkin tak bisa menerima kenyataannya jadi dia menutup kedua telinganya akan penjelasan sang kakak.

"Lagipun itu sudah takdirku ayah, jangan menyalakan siapa-siapa lagi.Jangan salahkan kak Mark juga kak Jeno yang salah paham.Itu sudah takdirku yang harus pergi jauh dari kalian semua"jelas Dae Eun membuat Siwon menatapnya dengan mata yang berkaca-kaca.

Siwon semakin merasa bersalah pada Mark karna selama ini ia menyalahkan kematian Dae Eun karnanya, padahal tidak sepenuhnya salah Mark.

"Maafkan ayah Dae Eun.Tak seharusnya ayah menyalahkan Mark sampai ayah melupakannya dan seperti menelantarkannya.Maafkan ayah...Ayah memang bukan ayah yang baik untuk kalian bertiga...Ayah gagal menjadi ayah maupun menjadi ibu untuk kalian bertiga"ujar Siwon sambil menundukkan kepalanya dalam tapi langsung di peluk erat oleh Dae Eun.

"Kata siapa ayah?aku, kak Jeno dan kak Mark sangat bersyukur memiliki ayah seperti ayah yang selalu berusaha menjadi ibu kami juga.Kami tahu ayah sibuk...tapi ayah dulu selalu meluangkan waktu untuk kami bertiga-

-kami bangga sekali pada ayah yang pekerja keras dan selalu menyayangi juga menomor satukan kami... jadi ayah jangan menyalahkan diri ayah lagi yah...kan sudah ku bilang...Jangan salahkan siapa-siapa lagi, ini semua sudah takdirku.takdir kita berempat-

-Sudah takdirku tidak bersama kalian lagi...tapi aku ingin, kalian seperti dulu lagi walau tanpa aku"jelas Dae Eun yang membuat Siwon sedikit tenang.

Dae Eun mengahapus air mata sang ayah dengan memberikannya senyuman manis pada sang ayah.Senyuman yang sangat Siwon butuhkan jika ia sedang terpuruk seperti ini"ayah mau berjanji pada Dae Eun?"ujar Dae Eun yang membuat sang ayah menatapnya bingung tapi sang ayah tetap menganggukkan kepalanya tanda setuju.

Dae Eun tetap mempertahankan senyumannya dan menyodorkan jari kelingkingnya di hadapan sang ayah"janji pada Dae Eun untuk memaafkan kak Mark-

-Janji pada Dae Eun untuk menjaga kak Jeno dan kak Mark-

-Janji pada Dae Eun Kalo ayah bisa hidup dengan baik walau hanya dengan kak Jeno dan juga kak Mark walau tanpa adaku-

-dan Janji pada Dae Eun...kalo ayah tidak akan melupakanku"pinta Dae Eun sambil terus menyodorkan jadi kelilingking kecilnya di hadapan sang ayah.

Siwon tersenyum, ia menautkan jari kelingkingnya dengan jari kelingking putrinya"ayah janji Dae Eun, ayah janji...Bahkan ayah tak akan pernah melupakan Dae Eun sampai kapanpun, ayah janji itu"balas Siwon yang membuat Dae Eun tersenyum lebar dan menubruknya dengan pelukan.

"Ini baru ayah Dae Eun Lee, Mark Lee dan Jeno Lee...Terimakasih ayah, aku menyayangimu"tutur Dae Eun.

Siwon mengangguk sambil mengeratkan pelukannya pada Dae Eun.Ia sebenarnya tak rela jika harus berpisah pada Dae Eun"sama sama sayang.Ayah lebih menyayangimu.Tenanglah disini dan jangan khawatirkan apapun lagi".

Siwon membuka matanya kembali saat cahaya matahari masuk ke dalam kamar Mark melewati gorden besar kamarnya.

Ia menatap kesekitarnya yang ternyata dirinya sudah berada kembali di kamar Mark.Ia tersenyum tipis saat mengingat mimpinya yang bertemu dengan putri bungsunya.

Siwon tak akan melupakan mimpi indahnya itu.Ia akan taruh dengan baik di dalam memori ingatannya sampai kapanpun malahan.

Siwon menoleh ke kanannya, dimana ada Mark yang masih saja nyenyak tertidur.Dia sama sekali tak terganggu dengan cahaya matahari yang mengenai wajahnya yang masih lumayan pucat.Ia menyingkirkan handuk kecil yang berada di dahi Mark untuk meraba keningnya.

Panas Mark sudah turun walau masih hangat tapi setidaknya, Mark jauh lebih baik dari semalam.

Ia bangun dari tidurnya dan melenggang keluar dari kamar Mark meninggalkan Mark yang masih tertidur pulas dengan sebelumnya ia merapikan selimut tebal Mark sebelum meninggalkannya keluar.

Siwon kembali masuk ke kamar Mark dengan membawa nampan yang di atasnya terdapat semangkuk bubur, segelas air dan juga obat untuk Mark minum nantinya.Ia menaruh nampan yang di bawanya di samping laci samping tempat tidur Mark untuk membangunkan Mark, menyuruhnya makan dan nantinya meminum obatnya agar keadannya bisa cepat membaik.

"Mark, makan dulu yah...Ayah sudah membuatkan mu bubur"tutur Siwon sambil mengusap pelan rambut Mark membuat Mark yang masih tertidur sedikit terganggu dan segera membuka matanya saat mendengar sang ayah membuatkan bubur untuknya.

Mark mengangguk pelan.Ia berusaha untuk duduk di sandaran ranjangnya tapi selalu gagal.

Siwon dengan cepat membantu Mark duduk di sandaran ranjangnya agar Mark bisa makan buburnya lebih mudah.

"Masih pusing?"tanya Siwon pada Mark yang sudah terduduk di sandaran ranjangnya.Tapi dia kembali menutup matanya.

Mark mengangguk, sebenarnya perutnya kembali sakit tapi Mark tak bisa memberi tahu ayahnya tentang penyakitnya ini.Ia tak mau membuat ayahnya semakin khawatir dan semakin merepotkannya.

"Kalo gitu, Mark tiduran saja yah...Biar ayah suapi Mark"Siwon kembali membaringkan Mark.Mark hanya pasrah di baringkan kembali karna dirinya masih begitu lemas, belum lagi perutnya sakit.Penyakitnya sepertinya datang kembali menyerangnya.

Siwon mengambil mangkuk bubur yang berada di nampan.Ia mulai menyendokkan sedikit bubur dan memasukkannya pada mulut Mark.

Mark menerimanya walau dia makan sangat pelan akibat rasa sakit perut dan rasa mualnya yang kembali menyerangnya.Dia sebisa mungkin membuka matanya selagi ia makan.

Dengan sabar dan telaten Siwon menyuapi Mark agar kondisi Mark bisa cepat membaik."nanti minum obat yah.Hari ini Mark tidak usah sekolah dulu.Mark masih harus beristirahat yang banyak"perintah sang ayah dan diangguki pelan oleh Mark.

Mark sebenarnya tak enak pada Baekhyun karna 2 hari ini ia tak bekerja mungkin besok juga.Kakak-kakaknya bahkan Baekhyun pasti akan menanyakannya habis-habisan nantinya saat ia kembali masuk bekerja karna ia tak masuk bekerja tanpa bilang-bilang walau Baekhyun sebenarnya tak akan mempersalahkannya.Dia tahu Mark sibuk karna ia masih seorang pelajar.

"iya ayah...terimakasih".