webnovel

Masalah Pertamanya dan Teman Pertamanya

Dia adalah Arta ,anak dari pemilik toko terkenal di kota ini. "hah? Siapa kamu?" tanya Kazumi dengan membalikan mukanya hanya untuk melirik sekejap. "Sangat wajib kah saya menjawab pertanyaan anda? Sebaiknya saya tidak membuang-buang waktu untuk berurusan denganmu." Berjalan dengan santai dan menrobos masuk saja.

"Lebih baik kamu tidak memikirkan dia, pikirkanlah dirimu sendiri untuk ujian sihirnya, oh maaf saya tiba-tiba ikut campur, perkenalkan nama saya Kazuo." Dengan tidak sengaja memotong masalah mereka sambil mengulurkan tangan untuk berjabatan. Dia adalah Kazuo seumuran dengan Kazumi namun memiliki badan yang lebih besar dan subur, sudah terlihat dari badanya pasti dia tukang makan, dengan warna kulit sawo matang, hidung yang pesek menambah kesan kesuburannya, dan banyak sekali bekas luka seakan dia adalah pekerja keras yang tanpa kenal menyerah. "oh y tidak apa-apa, perkenalkan nama saya Kazumi." Jawab Kazumi dengan rasa gugup, bingung, dan kaget karena tiba-tiba datang dan langsung berbicara sambil menjabat tangan. "wohh...Nama yang bagus, baik daripada kita berdiri di depan gerbang bagaimana kalau sembari jalan menuju ruang ujiannya, Ayo jangan kelamaan!" memberikan muka ceria sambil berjalan mendahului Kazumi. "oh terima kasih, baiklah, untuk seterusnya mohon kerja samanya." Sambil berlari menyusul Kazuo.

"ehem...ehem... Selamat Pagi para calon ahli sihir, siapkah kalian menghadapi ujian ini?" Sorak dari pembawa acara sekolah Magic School dengan penuh semangat yang membara. Sorakan yang cukup keras dan penuh semangat membuat tanah bergetar dan sorakannya membakar semangat calon ahli sihir. Karena terlalu banyaknya peserta yang mendaftarkan diri, Peserta itu di bagi menjadi dua kelompok untuk melakukan Ujian yaitu kelompok A dan kelompok B. Kazumi beruntung bisa satu kelompok dengan Kazuo yaitu kelompok A. "Kazumi kita beruntung masih bisa satu kelompok, emm.. roti isi buatan ibuku memang tak terkalahkan sangat enak." omongan yang keluar dari mulut Kazuo yang sedang makan dengan rakusnya. "ya, kalau begitu mari kita lakukan ujian ini dengan- eh woy! Kenapa kamu malahan makan lihat keadaan ,dasar tukang makan!" Keadaan kaget dan memarahi si Kazuo yang sangat menikmati roti isi yang di buat ibunya.

Kelompok A di tempat latihan 1 dan kelompok B di tempat latihan 2 dengan jarak yang berlawanan.

"Kazumi!" namanya telah di panggil, dan ternyata ini bukanlah ujian tapi hanya mengetes seberapa jauh ilmu sihir yang di pelajari. "Baiklah Kazumi bidik 10 monster buatan itu dengan waktu yang dibutuhkan 1 menit, semoga berhasil." Arahan yang di sebutkan oleh pembawa acara itu. Tanpa basa basi dan banyak omong Kazumi langsung beraksi dan menyapu bersih semua monster buatan itu dalam kurun waktu 10 detik. Semua peserta, pembawa acara, dan temannya Kazuo, terkejut melihat rekor yang cukup cepat tanpa di sangka dia berhasil meraih rekor tercepat. Sihir yang dia gunakan cukup kuat dan masih terngiang oleh peserta yang melihatnya.

"Hoyy! Kazumi cepat bangun dan berangkat hari sudah semakin cerah!" ucap Tanken yang sedang menyeretnya dari tempat tidur. "Hwaammm... heh? Kenapa lantainya bergerak? Tanken-Tanken! Di mana kamu lantainya mempunyai sihir mengerikan semacam kutukan." Kata-kata yang keluar dari mulut Kazumi yang belum sadar sepenuhnya. "Jangan brisik! Dasar bocah pemalas pergi sana dan berangkat sekolah dasar kain di beri nyawa!!" memukul kepalanya dan melemparnya keluar dari rumah agar menuju ke sekolah.

"Setidaknya saya membeli makanan dahulu, dasar si Tanken apa-apaan dia tiba-tiba melemparku ke luar tanpa di beri satu suap makanan pun." Kazumi yang marah karena di lempar oleh Tanken lagi, sambil menendang batu, tanpa di sangka batu itu membentur kepala perempuan yang kemarin memarahinya gara-gara menabraknya. "aduh.. hh? kamu lagi yang berulah! Tolong tanggung jawab karena kepalaku banjir darah!!" perempuan itu pun seakan kesakitan dan memintanya tanggung jawab. "Mana ada? kepalamu masih aman sama sekali tidak keluar darah jangan berusaha menipuku cewe cebol berkacamata!" amarah Kazumi sambil memegangi kepalanya dan mengecek luka yang dia katakan. "jadi kamu tidak mau tanggung jawab y baiklah saya akan teriak bahwa kamu sudah melukaiku dengan bukti goresan batu yang kamu lempar tadi." Mengatakan dengan nada sombong andalannya. "hehh? Aaaa... dasar cewe cebol jadi apa mau mu? Cepat katakan!" Pasrah akan situasinya dan menuruti perintahnya. Tak lama kemudian Kazumi memasang muka suram dan kelelahan. Hukuman yang menurutnya sangat menyebalkan, harga diri Kazumi sangat di permalukan." Jangan malas ini perjanjiannya kita sudah sepakat kamu akan menjadi pengawalku sampai waktu bel sekolah berbunyi, jadi jangan malas!" Hatinya yang sangat bahagia karena melihat dia merasa kesusahan sambil menahan tawa. "eh Ka-Kazumi? Sedang apa kau?" rasa kaget Kazuo sambil menelan makanan yang dia makan seperti biasa dia selalu membawa makanan yang cukup banyak."heh? Kazuo wohh malaikatku engkau datang dengan membawa keberkahan, wahai malaikat angkatlah aku dan bawa aku bersamamu!" meninggalkan si perempuan itu dan lari sambil menarik tangan Kazuo.

Hari ini adalah hari upacara pembukaan untuk siswa baru di sekolah Magic school di sambut mentari pagi, kicauan burung pun rela menari-nari untuk hari ini. Kazumi dan Kazuo mereka akhirnya dapat di terima di sekolah itu. Semua berjalan dengan lancar tanpa halangan apa pun dan terdapat di mana ada sesi pidato dari perwakilan dari perwakilan siswa baru tanpa di sebutkan lagi memecahkan rekor tercepat pada ujian masuk, yaitu Kazumi. "tes... Selamat Pagi semuanya saya bingung sendiri di sini saya mau bicara apa, baiklah saya senang dan bersyukur dapat di terima, mungkin hanya seperti itu, Dah Trima Kasih." Sepatah kata-kata yang sangat singkat dan umum itu yang di katakan oleh Kazumi.