webnovel

Mulainya Magic School

"Hoy Kazumi!" teriak sahabatnya Kazuo sambil berlari menghampirinya. Kazumi pun menyapanya dengan sapaan yang sopan seperti biasa. Seragam sekolah itu membuatnya semakin percaya diri karena terlihat keren dan bagus, Dengan jubah berwarna biru menyimbolkan pahlawan si langit biru, dan dasinya yang berwarna merah, yang ia selempangkan ke bahu anggar terlihat cool. Berbanding terbalik dengan Kazuo berpakaian sangat berantakan dan tidak memperhatikan penampilan, yang penting ia memperhatikan perutnya agar tidak teriak.

Suara langkah kaki dari balik dinding kelas semakin mendekat, dan terdengar suara siulan yang sangat indah. Brak... suara terlemparnya pintu kelas yang menyembunyikan seorang guru wali kelas A, yaitu Yuuto senpai. Dengan kebiasaannya selalu bersiul-siul saat menyendiri, muka yang cerah bagaikan mentari pada pagi itu, dan menggunakan syal berwarna putih menjadi simbol ciri khasnya. Menimbulkan suasana tegang dengan datangnya Yuuto senpai, karena kedatangannya dengan membawa muka dahi yang menciut, dan gigi yang di rapatkan menambah kesan mengerikan, Tapi tidak dengan Kazumi yang menatapnya dengan muka santai, dan posisi kepala yang disangga tangannya. "Selamat pagi para muridku, Perkenalkan nama saya Yuuto, saya adalah wali kalian di sekolah, mungkin cukup untuk perkenalannya hanya itu tidak lebih, salam kenal." Salam hangat yang di ucapkan oleh Gurunya. Semua siswa menjawab dengan tegas dan menjawab perkenalannya dengan sopan "salam kenal, mohon bimbingannya." "Jadi saya tidak akan membuang buang waktu lagi untuk pagi ini, bentuk pengurus kelas yang beranggota kan ketua dan wakil kelas terlebih dahulu, jika sudah di bentuk temui saya di ruang guru saat jam istirahat, bisa di mengerti?" Tatapan tegas yang ia berikan untuk muridnya. "dimengerti" sontak jawaban dari muridnya.

Menatap-tatap bola mata yang hitam di penuhi oleh kebingungan akan pengurus kelas dan suasana yang ia belum kenal sama sekali sekitarnya. Tak lama kemudian brak... suara meja yang dipukul dengan keras berasal dari meja paling belakang pojok kanan, menarik perhatian siswa di sekitar dia berdiri dan mengatakan "Baiklah jika tidak ada yang mau bagaimana kalau saya yang akan menjadi ketuanya? Dan untuk wakilnya dimohon untuk berdiri dengan segera!" Ucap Kazumi yang mengajukan diri itu sambil berdiri menatap teman-temannya. Suara kursi yang di dorong membawa perhatian dengan sumber suara dari meja ke dua dari depan sebelah kiri, dan langsung berdiri menandakan dia akan mengajukan diri menjadi wakilnya, Tapi Kazumi tidak asing dengan orang yang berdiri tegap itu seakan dia pernah bertemu sebelumnya, berusaha keras mengingatnya, tapi tetap saja dia tidak mengingatnya juga.

Kringgg... suara bel istirahat berbunyi, lantas Kazumi langsung mengajak wakilnya yang masih belum diketahui namanya itu segera menuju ke ruangannya.

Kantin sekolah adalah berkumpulnya tempat para siswa-siswi yang kelaparan, dan saling berebut agar tidak kehabisan stok makanannya. Tanpa di sadari ada siswi yang duduk di taman sekolah sambil menikmati sepotong roti yang ia beli di kantin tadi, dengan ikat rambut yang indah, mata yang cerah bagaikan cermin yang di lindungi oleh kacamatanya, dan tubuhnya yang agak kecil menambah kesan imut. Dia adalah Akari siswi yang pernah bertengkar dengan Kazumi, tanpa di sangka dia juga bersekolah di sini dan satu kelas dengan Kazumi. Taman yang indah, warna hijau dedaunan, serta berbagai jenis bunga yang tertanam di taman itu menambah kesan keindahan tersendiri. Tak lama kemudian Akari tiba-tiba dikejutkan oleh makhluk yang mengerikan tepat di samping bangku yang Akari duduki, sontak dia pun terkejut. "woy! Siapa kamu tiba-tiba duduk di sebelahku, apa maksudmu?" respon cepat dari Akari, berdiri sambil menunjuk ke arahnya. Siswa itu pun melirik sambil bermain dengan kucing yang berada di taman itu. "hah...? Kenapa kau sekolah di sini cebol berkacamata?" perasaan kagetnya dan melototinya. "Kenapa tidak bolehkah aku sekolah di sini? Saya juga berhak berlatih sihir!" seperti biasa menatapnya dengan muka songongnya itu. Peperangan antar mulut pun terjadi sampai bel tanda istirahat selesai berbunyi.

"Baiklah para muridku hari ini ada saya akan melatih kalian seberapa banyak ilmu sihir yang kalian gunakan, tanpa basa basi langsung saja menuju lapangan latihan 1 segera secepatnya saya tunggu." Tanpa banyak omong Yuuto senpai langsung hilang menggunakan sihir teleportasi. Lapangan latihan 1 adalah tempat yang kokoh, tidak mudah untuk merobohkannya karena itu adalah tempat di mana sihir-sihir dilepaskan secara bebas, tempat itu sudah di beri sihir perlindungan, dan perkuat supaya tahan dalam segala sihir.

"Akari, tunjukan kekuatan sihirmu!" Memanggil tanpa mengalihkan pandangannya dari daftar murid. "Baik, wahai alam roh, berikan aku sebuah kekuatan sihir untuk mengendalikan berbagai elemen, Hujan api." Dengan tangan yang menghadap ke depan dan mata yang dipejamkan sambil mengucapkan rapalan sihirnya. Sampai pada di mana Kazumi di panggil, semua yang berada di sekitar lapangan itu terkejut karena dia tidak memerlukan rapalan sihir dia hanya cukup menadahkan tangan ke depan dia sudah dapat mengeluarkan sihir dengan kekuatan yang melebihi yang lainnya. "Kamu sungguh hebat Kazumi" ucap sahabatnya Kazuo yang sangat terkejut akan ilmu sihirnya. Tidak kalah juga wakil ketua dari kelas itu memiliki kekuatan yang hampir setara tetapi masih menggunakan rapalan ternyata dia adalah Arta yang dulu pernah berpapasan di gerbang sekolah pada saat ujian masuk, tak disangka ternyata dia satu kelas. "Arta? Benarkah kamu Arta yang kita bertemu saat ujian masuk?" Tanya Kazumi memasang muka bingungnya. "ya saya Arta, salam kenal, dan maaf dulu saya membentakmu." Sambil menundukkan kepalanya dan memohon maaf. "Tidak apa-apa, salam kenal ." dengan mengangkat kepala Arta yang sedang menunduk kepadanya.

Senja semakin dekat warna khas dari langit pun sudah terlihat, orang-orang pun sudah merasa kelelahan akan kegiatannya, dan Matahari semakin menghilang. Tanpa disadari Kazumi dikerumuni oleh monster-monster hutan saat menuju pulang ke rumah, dia bahkan sulit untuk meloloskan diri dengan terpaksa Kazumi pun melawannya "Sial, saya tidak bisa keluar dari kerumunan monster ini, baiklah akan ku buat jalan untuk kulewati." Posisi Kazumi yang siap untuk bertarung. Tapi Kazumi merasakan ada yang beda dari monster ini, setelah di lawan ternyata tidaklah mempan dengan sihirnya Kazumi. Posisi terdesak dan terpojok sudah membuatnya berpikir panjang mencari cara agar keluar, Kazumi hanya bisa menghambat pergerakannya dengan bertahan tidak bisa menyerang balik. "wahai alam roh, berikan aku sebuah kekuatan sihir untuk mengendalikan berbagai elemen, tanah terbuka." Teriakan dari dalam semak-semak, suara seseorang yang sedang mencoba membantu Kazumi. Dia adalah icihiro, murid dari Magic School, termasuk ahli dalam mengendalikan sihir bumi, dengan tinggi tak melebihi Kazumi, gaya rambutnya yang di jambul, dan berambut pirang. "Kamu tidak apa-apa ketua?" icihiro yang sedang melompat dan mendekati Kazumi."yo saya tidak apa-apa tapi kamu siapa?" tanpa memalingkan pandangannya dari para monster. "kita bahas itu nanti, sebelum itu kenapa tiba-tiba ada yang datang dari arah yang berbeda, lebih besar, dan membawa hawa kejahatan yang sangat kuat, bisakah kau urus yang lebih kuat ketua saya akan urus monster menjijihkan ini." Sambil memperhatikan sekitar dan posisi siap bertarung. "Terima kasih sebelumnya, baik mohon kerja samanya." Ucap Kazumi yang berusaha menanti kedatangan monster yang lebih kuat. "wahai alam roh, berikan aku sebuah kekuatan sihir untuk mengendalikan berbagai elemen, Bangkit Golem tanah." Suara Rapalan dari Icihiro. Tanpa di duga monster yang di katakan oleh Icihiro memang benar bertubuh besar dan membawa hawa kejahatan yang lebih kuat dari sebelumnya, Tapi ini bukanlah monster biasa dia berada di atas derajatnya dengan monster dan dia adalah Iblis."woh selamat datang iblis ternyata kau bukan monster, semakin menarik untuk mengisi waktu malam ku, setelah selesai sebaiknya saya harus berterima kasih karena telah bermain dengan ku, sarung tangan api keluarlah!" Ucap Kazumi yang semakin bersemangat. Tanpa perlu banyak waktu Kazumi hanya membutuhkan satu pukulan dari satu tangannya, dan semuanya berakhir dengan aman tanpa ada yang luka. Tapi dari kejadian itu mereka telah merusak hutan saat melawannya sangat berlebihan. " Oh ya pertarungan sudah selesai jadi siapa namamu?" Ucap Kazumi sambil menghela napas lega. "Salam kenal ketua kelas, saya Icihiro dari murid Magic School kelas 1 A dan duduk di bangku persis di depanmu." Perkenalan yang sopan yang di berikan oleh Icihiro sambil menadahkan tangan untuk berjabat tangan. " Kamu duduk di bangku depan ku? Saya tidak menyadarinya, baiklah salam kenal dan terima kasih telah membantu ku membuatkan jalan untuk pulang." Ucap Kazumi sambil menjabat tangannya.

Keesokan harinya Kazumi seperti biasa berangkat sekolah, dan juga bertemu dengan Kazuo sahabat pertamanya, tetapi kali ini dia sudah berkenalan dengan 3 teman barunya dua laki-laki dan satu perempuan.

Kringg... suara bel masuk berbunyi dan mereka memulai tugasnya sebagai murid yaitu belajar seperti biasa, Tapi tiba-tiba pelajaran berubah. "Para murid ku kali ini saya ingin kalian semua membuat team yang beranggotakan 4 orang, dan setelah itu berkumpullah di hutan yang yang berada di ujung kota, bisa di pahami?" ucap gurunya. Suara yang gaduh dan berisik itu membuat Kazumi tidak tenang. Tanpa berpikir panjang Kazumi langsung mengajak sahabatnya Kazuo, wakil ketua kelas Arta, dan satu teman barunya yang sudah membantunya Icihiro. "Kazumi dia siapa? " Ucap Kazuo yang menunjukan ke arah Icihiro. "oh dia Icihiro, dia sudah membantu ku kemarin." Ucap Kazumi. "salam kenal saya Icihiro" Seperti biasa perkenalan hangat yang dilakukannya.Mereka langsung berangkat menuju ke hutan tempat yang ditentukan oleh Yuuto senpai, yang lainnya pun ikut menyusul. "Apa semua sudah di sini?" ucap Yuuto senpai. Sontak muridnya menjawab bersamaan "ya sudah" Yuuto senpai langsung menjelaskan untuk apa merek harus ke hutan ini. "Baiklah kali ini kita akan belajar di luar sekolah, saya sudah menyiapkan berbagai bendera di berbagai tempat, bendera itu dibagi menjadi 3 jenis dan setiap bendera memiliki nilai yang berbeda :1. Berwarna merah yang bernilai tiga poin, 2.berwarna kuning yang bernilai dua poin, 3.berwarna hijau yang bernilai satu poin. Setiap bendera itu berada di berbagai tempat, semakin besar poin dari bendera itu semakin susah juga untuk mendapatkannya, waktu kalian hanya sampai matahari berada tepat di atas kalian, ambil lah poin sebanyak banyaknya."

Para muridnya pun langsung bergegas mencarinya. Tetapi team Kazumi justru beristirahat dulu dan mendeteksi di mana tempat bendera-bendera itu berada, dengan kekuatan milik Kazumi itu sangat membantu. "Ayo teman-teman saya sudah menemukan tempatnya, bendera merah berada di dekat sungai di sarang monster dekat sungai, berbentuk seperti ular yang besar, dan mempunyai runcing gigi yang tajam, jumlah yang begitu banyak." Ucap Kazumi sambil memejamkan matanya.

Sesampainya di sana tanpa berpikir panjang pertarungan dimulai "wahai alam roh, berikan aku sebuah kekuatan sihir untuk mengendalikan berbagai elemen, tangan batu." Rapalan yang di ucapkan Icihiro . Semua monster dikalahkan dengan mudah oleh team Kazumi tanpa halangan satu pun. Saat perjalanan kembali karena matahari sudah berada di atas kepala, ada salah satu team yang sedang kesusahan, team itu berisi 4 orang perempuan yang masih belum bisa melawan monster yang sangat kuat, tanpa di sadari Kazumi melihat dan langsung mencoba menolongnya, seorang perempuan yang sudah pasrah dan tubuhnya yang sudah di cengkeram membuatnya susah untuk bergerak atau melepaskan diri. dia hampir menghilangkan nyawanya. Tapi Kazumi sebagai ketua kelas tidak akan membiarkan teman seperjuangannya mati. Kazumi langsung menyerang monster itu di bagian mata, agar pandangannya terganggu dan cengkeraman itu melemah membuatnya mudah lepas. Kazumi langsung menyerang monster tersebut menggunakan satu kali serangan. "Apa kamu tidak apa-apa? , eh tunggu bukan kah kau cebol berkacamata?" ucap Kazumi sambil meliriknya. "hah? Kenapa kamu yang menyelamatkan aku? Padahal saya berdoa agar di selamatkan oleh penyihir yang ganteng tapi malah yang datang?" Ucap Akari sambil mencoba berdiri. "setidaknya berterima kasih karena sudah menolongmu." Kata-kata dari kazumi dengan nada tinggi. "Terima kasih udah kan Cuma seperti itu." Tanpa melihatnya dan pergi mengajak teamnya untuk pergi. "hoy Kazuo siapa dia?" tanya icihiro sambil berbisik-bisik. "oh dia adalah Akari dia sering beradu mulut dengan Kazumi hampir setiap ketemu selalu seperti ini, padahal dia cantik tapi Kazumi tidak pernah akur dengannya, eh sebentar kenapa kamu tau namaku?" Ucap Kazuo. "ohh nametag mu terlihat jelas." Dengan santainya mengatakan.