webnovel

Dua pemuda

Reisa langsung berdiri gugup ditempatnya. Semmy yang akan mengajariku? Telingaku masih normal untuk mendengar bahwa dia yang tak suka berada ditoko buku mengajariku dalam penyusunan naskah cerita. Benarkah? Ketidakpercayaanku dipertanyakan, Paham sih orang pintar bukan berarti karena buku atau seberapa cinta mereka pada sebuah buku, orang yang bahkan tak suka dengan buku bisa memiliki kejeniusan.

"Kalian bisa berkenalan nanti, Bagaimana reisa?", tanya pak handoyo padaku.

"bapak gak salah orang?! Tunjukku heran. "nyuruh... semmy jadi pembimbing saya?"

Pak handoyo menampakkan ekspresi tak biasa padaku menyebutkan namanya "semmy?"

Wajah semmy diam tanpa ekspresi lagi memandangku, matanya terus melihat kearahku duduk, apa yang salah?. Aneh? Pandangan matanya berubah-ubah dari kemaren. Apa aku mengucapkan sesuatu yang salah? Katakan sesuatu, membalas pandangannya.

Beberapa detik mulutnya mulai terbuka ,"baik pak, karena saya sudah bertemu dia ,biasakah saya pergi sekarang?"

"oohh…ya baiklah", setuju pak handoyo.

Aku menatapnya berjalan pergi keluar dari ruangan tanpa berkata apa-apa lagi. Reisa ditinggalkan dengan berbagai macam pertanyaan dalam hatinya.

"bagaimana reisa? kamu menyetujuinya?", tanya pak handoyo padaku. Tak bisa langsung kujawab "maaf pak, berikan saya waktu untuk berpikir",tanpa menyetujui permintaan pak handoyo waktu itu aku pun juga ikut berpamitan lalu mengejar semmy keluar.

Keanehan ini semakin membuatku penasaran, kepribadian gandanya! harus kutanyakan sendiri padanya. Jelas-jelas kemarin kita saling berkenalan tapi hari ini dia berlagak tak mengenalku, bukankah itu menyebalkan?

Pemuda itu berjalan didepan reisa agak jauh, telinganya seakan tak sampai untuk mendengar suara reisa.

"sem…semmy…tunggu…", sudah kupanggil namun cowok itu bahkan tak menoleh untuk menegurku.

Apa suaraku kurang kencang ? Reisa mengejarnya sampai bayangannya masuk kelas spikologi. Bagaimana bisa ? semmy mengambil kelas spikologi, kenapa pak handoyo menitipkanku padanya. Ketidakwajaran ini semakin mengusikku!

"rei ? Suara yang sangat kukenal mengejutkanku dari belakang. "ngapain disini? Reisa agak gugup.

"Shaki ? itu…, jariku menunjuk pada seseorang yang sedang duduk dalam jurusan spikologi.

Shakira menengadah kearah yang kutuju meskipun dia anak jurusan fashion design mungkin saja bisa mengetahui tentang semmy. Aku dan Shakira juga beda jurusan, kita saling mengenal dan berteman diluar jam mata kuliah, pertama kali bertemu saat OSPEK masuk kampus, pertemuan yang tak disengaja dan berbuah menjadi teman baik, selama ini kami tak saling bertanya satu sama lain tentang kehidupan kami, jadi shakira tak pernah bercerita soal apapun yang menyangkut dirinya padaku.

" kau…mengenalnya?,tanyaku penasaran. "enggak…, jawabnya singkat. Sedangkan ekspresi Shakira menunjukkan sebaliknya. "yang bener?",tanyaku lagi sedikit tak percaya. Tangannya langsung menarikku menjauh dari jendela ruangan.

ekspresi wajahnya agak cemas. "jauhi cowok itu, oke?!", ucapnya lagi.

"kenapa? apa alasannya", tanyaku bingung. "jadi…kau mengenalnya?", selidikku lagi.

Sahabatnya itu berpaling muka, Shakira berbicara layaknya mengenal semmy.

"shaki…, kenapa diem?", tanyaku menyelidik.

"udah gak usah banyak tanya, ini demi kebaikanmu"

"jadi…, kau mengenalnya juga?, sahutku lagi. Kepalanya mengangguk malas.

"aku…juga mengenalnya," timpal reisa.

"apa? darimana kau kenal dia?" Shakira sungguh terkejut.

Reisa tersenyum dengan mimik muka aneh. "aku…pernah bertemu dua kali dan…kami berkenalan, namanya semmy, iya kan…?

" se…semmy…? kau gak salah?" Shakira mengeluarkan ekspresi yang kurang lebih sama dengan pak handoyo, aku semakin bertanya-tanya penasaran, kenapa?

Belum selesai mengucapkan kalimatnya, leher shakira ditarik oleh tangan cowok secara paksa dari belakang."Hai aurel…", berbisik disamping telinganya. Lama gak kelihatan atau gue yang jarang masuk kampus, senyum cengingisan yang kukenal tepat berada dibelakang Shakira.

"Semmy?"

Semmy menengok kearah reisa. Mataku terbelalak kaget. Pemuda itu kelihatan berbeda lagi. Penampilannya berubah menjadi lain dari beberapa menit yang lalu.

"sorry…,lagi sibuk ya?",sambar semmy.

Shakira memberontak meloloskan diri dari lengan semmy lalu memukul bahunya dan mengumpat kalimat serapah. "dasar kurang ajar…, jangan sentuh gue seenaknya?!"

"oke…sorry…" Shakira kesal tapi semmy tetap tertawa mengganggunya.

Pemandangan dihadapanku sekarang. Keduanya saling akrab, berselisih dan berbicara santai didepanku. Apa ini…? Mereka benar saling mengenal.

Shaki benar-benar mengenalnya!

"ooh…loe yang waktu itukan? Semmy memandang kearahku berdiri.

"ehm…nama loe kalau gak salah rei…reisa, iyakan?!", gaya senyuman semmy yang selalu dipamerkan pada setiap gadis yang dikenalnya. Shakira memperhatikan.

"i....iya…yang waktu itu ketemu didepan toko buku", jawabku agak canggung.

"…jadi kau kenal reisa sem?" , sahut shakira.

"kenapa? loe cemburu karena gue kenal reisa ? gue gak sengaja kenal dia kok", canda semmy pada Shakira.

"hentikan omonganmu…, jangan bikin orang salah paham ?!"

Reisa memandangi mereka berdua yang saling melemparkan perkataan.

"kita kan gak ngapa-ngapain, gimana dia bisa salah paham?"

Semmy terus menggoda shakira sampai gadis itu kesal.

"apa loe gak ada kerjaan lain selain ganggu gue?"

Semmy melihat jam dipergelangan tangannya, merengut mengumpat sesuatu dibibirnya.

"oke ladys, gue harus cabut sekarang karena ada janji sama dosen gue, biasa… dia nyariin terus karena udah bolos kelas 3 hari ". Bye…Pergi dengan melambaikan tangannya tanpa bisa ku introgasi lebih jauh lagi. Sudah hilang, reisa menghilangkan kesempatannya.

"rei...hey...reisa…"

Reisa melamun tak tau harus menanyakan apalagi, kedua tangan shakira menyentuh bahuku, menatap mataku lembut lalu berkata" aku kasih tau, jangan dekat-dekat mereka berdua, oke?!"

Ucapan shakira makin membuatku lebih penasaran.

"semmy? berdua? maksudmu?

" ya ampun..., gadis lugu ini ternyata masih belum sadar rupanya"

"shaki…, tolong jelasin", pinta reisa menjelaskannya.

"mereka kembar reisa"

Jawaban shakira telah menjelaskan segala pertanyaanku. Jelas mereka orang yang berbeda.

Shakira menggandeng tangan reisa dan menariknya mendekat kearah kelas spikologi, mereka melihat kedalam tertuju pada cowok yang ditunjuk jemari shakira. Deg ! mataku seolah tak ingin mempercayainya, nafasku sedikit tertahan. Cowok yang tadi masih duduk disana. "barusan yang kita temui… ?" shakira tak main-main dengan perkataannya. Kupandangi dirinya, shaki mengenal mereka berdua ? kenapa tidak ? toh dia salah satu gadis yang paling diminati alias populer disini, sedikit banyak pasti mengenal sebagian anak yang ada dikampuskan.

Shakira mengajak reisa mencari tempat duduk yang nyaman untuk berbicara, Shakira bercerita tentang siapa semmy dan…cowok yang aku lihat dikelas spikologi. Mereka? kenyataannya semmy memiliki saudara kembar bernama Sammy, duduk dijurusan spikologi sedangkan semmy dijurusan sastra korea. Semua ceritanya terdengar menjadi kenyataan, memikirkan kejadian saat bertemu dengan mereka benar-benar berbeda, fisik dan sikapnya sangat bertolak belakang.

Si semmy sang kakak agak urakan, ramah dan ceria karena selalu tersenyum pada semua orang, khususnya pada gadis, sebutannya si pangeran lapangan sedangkan Si sammy adiknya rapi memiliki sikap cuek, pendiam (masa bodoh pada orang lain) dan talenta lebih yang dimilikinya, dia dijuluki si jenius dalam segala bidang, terjawab! tak heran kenapa pak handoyo ingin aku belajar darinya. Jadi saat itu yang aku temui diperpustakaan kampus adalah Sammy?

Cowok kutu buku yang memaksa kakaknya berada ditoko buku waktu itu adalah dirinya.

Shakira juga berkata kalau mereka adalah anak dari sugeng panca wangsah penyuntik dana terbesar Universitas gajah mada. Sem-Sam panca wangsah, saudara kembar yang digemari dan idola dikampus, popularitas yang didapat bukan dari kedudukan atau penampilan luar yang rupawan (nilai plus buat mereka) melainkan talenta sempurna dari bidang yang mereka miliki membuat mereka jadi bintang kampus.

Gila… laksana prince charming! bener-bener panutan, Nambah lagi orang sempurna yang kukenal dihidupku. Sebegitu kupernya aku sampai tak mengetahui tentang mereka selama udah 2 tahun menginjakkan kaki dikampus ini, gerutu batinku.

Entah apa aku harus merasa beruntung atau apa, berada disekitar mereka, kemungkinan benar hanya sebatas mimpi semata, saat dengan bangganya shaki berkata " mereka gak mudah bergaul dengan mahasiswa lain" cerita-cerita shaki terus beputar-putar dibenakku tercatat hingga sedetail-detailnya.

Hatiku terus bertanya, Sebenarnya Siapa orang yang tergambar dalam bayanganku ?

Lebih dari itu Apa hubungan shakira dengan semmy? Mereka akrab, dia bahkan mengetahui begitu banyak tentang si kembar sem-sam. Mulutku bahkan tak seberani itu untuk bertanya pada shakira.

All Beginning is difficult