webnovel

Chapter 3 : Era Baru - Part 1

"Tuan, sekarang bagaimana?"

"Jangan dulu bunuh pak tua itu. Siapa tau dia akan berguna nantinya. Borgol saja tangan dan kakinya"

Sementara aku memerintah vassalku, aku menghampiri tubuh pak tua yang tergeletak lemas ditanah. Aku membenamkan detta sedalam mungkin pada kedua tangan dan kakinya.

"Kurasa ini sudah bisa membuatnya lumpuh"

Darah dari pak tua itu masih menempel pada detta, aku penasaran dengan rasanya. Hhmm… Aahhh… Ini… Ini lumayan lezat. Tidak… Tidak Arghh! Aku yakin pak tua itu akan berguna nantinya bukan sebagai hidangan makan malam tapi untuk suatu hal yang lain… Tahan… Tahan!!!

"HHMMMPPSSSAARRRGHH"

"Kau baik-baik saja Imare?"

Ehh?? Sepertinya eranganku terdengar olehnya... Itu memalukan.

"Tak apa... Aku hanya sedikit lemas"

"Biar aku gendong ya..."

Belric menghampiriku kemudian menggendongku dipunggungnya.

"Ha! Bahan makanan kita... Mereka kabur!"

Kuhaha sialan, dia masih saja memikirkan makanan.

"Tak apa paman, kita cari lagi nanti. Hari sudah malam, kita cari tempat yang nyaman untuk membuat kamp"

Aku mencoba untuk menenangkannya kemudian mengganti topik percakapan.

"Baiklah baiklah!"

Belric mulai berjalan.

"Tunggu! Paman. Tunggu sebentar"

Belric menghentikan langkahnya.

"Oi! Caillou! Lucuti semua armor dan senjata mereka dan bawa pak tua itu lalu ikuti aku!"

Perintahku mungkin sedikit merepotkan baginya. Tapi dengan kekuatan yang dimilikinya sekarang itu bisa menjadi lebih mudah.

"Aye!"

"Ehh!!! T-Tunggu tuan! Apa anda yakin aku akan bisa melakukan semua ini tanpa ada alat bantu apapun?! Tolong jangan memberi perintah yang tidak mungkin bisa kulakukan tuan."

Sudah kuduga, dia masih merasa manusia biasa.

"Caillou! Kau adalah vassalku. Kau bukan lagi manusia biasa. Kau pasti bisa melakukannya. Meski tidak bisa membawanya sekali jalan, kau bisa melakukannya dengan beberapa kali jalan kan?! Bodoh!. Ahh!! Utamakan dulu pak tua itu. Aku akan jalan duluan."

***

Setelah mendapatkan tempat yang bagus untuk membuat kamp Caillou dibantu oleh Belric membuat pengapian.

"Ehh??!!! Ada apa dengan tanganmu Imare?!! Kenapa?? Kenapa tumbuh lagi??!!"

Cihh!! Dia baru menyadarinya sekarang?!

Suasana menjadi canggung setelah pertanyaan pertanyaan bodoh yang Belric lontarkan padaku.

"Apa boleh buat. Sebenarnya, aku ingin membuat kejutan padamu tapi keadaan berubah begitu cepat. Jadi aku akan menjelaskan semuanya. Paman, Caillou. Dengarkan aku"

Waktu sudah berlalu.

Aku sudah menjelaskan semuanya. Tapi dibalik raut wajah mereka, mereka seperti meragukan apa yang aku jelaskan. Mereka berdua memang tidak ada sopan sopannya sama sekali.

"Ada apa? Sepertinya kalian meragukan ceritaku?"

Aku melihat Belric, karena diantara mereka berdua wajah Belric yang paling meragukan.

"Begini Imare, aku tahu sedikit mengenai vampire yang kamu bicarakan, tapi aku hanya tahu nama ras mereka dan tentang mereka yang tidak bisa hidup pada siang hari."

Cihh!! Jangan samakan aku dengan vampire rendahan yang hanya terbuat dari emosi dan sugesti makhluk bodoh!

Aku menghela nafas untuk meredam amarah yang menggelitik.

"Paman, yang kamu maksud itu adalah ras vampire rendahan, malah aku enggan menyebut mereka vampire. Mereka itu lemah! Lebih tepatnya mereka itu sampah!"

"Jadi sebenarnya kamu itu apa Imare?"

Belric melanjutkan pertanyaannya, sepertinya dia masih sangat bingung.

"True Vampire"

Aku menjawabnya dengan singkat. Tapi Belric masih terlihat bingung.

"Sudahlah kita ganti ke topik lain"

Sulit untuk menjelaskannya secara detail, biasanya untuk membahas secara detail harus menggambar pohon silsilah. Jadi aku memutuskan keluar dari topik ini.

"Jadi, apa rencanamu sekarang tuan?"

Itu adalah pertanyaan dari Caillou.

"Sudah jelas. Aku masih harus bersembunyi dari orang orang berpakaian aneh itu. Butuh beberapa minggu agar aku bisa benar-benar siap untuk bertarung. Tapi, sebelum itu. Aku ingin bertanya padamu Caillou. Kenapa seorang pemimpin guild berada ditempat seperti ini?"

Belric mengangguk setuju seolah dia juga ingin mengetahui tentang hal yang kutanyakan.

"Baik, tuan. Aku akan menjelaskan dari awal, beberapa hari yang lalu aku mendaftar sebagai anggota di guild itu, tapi karena aku merasa kurang pengalaman dalam hal pertarungan kelompok, aku meminta senior-seniorku untuk mengajariku. Lalu permintaanku ini terdengar sampai ke ketua guild Een Zward. Sampai pada akhirnya ketua guild Een Zward mengajakku berburu ke hutan bersama anggota elitnya."

"Aku mengerti. Sebelumnya kau bilang Belric dibawa kearah Dellusia. Tempat seperti apa itu? Apa tempat itu dekat dari hutan ini?"

"Dellusia adalah desa yang luas yang berdekatan dengan Sannia. Aku dengar bangsawan yang memegang wilayah Dellusia sedang terlibat konflik dengan kerajaan."

Belric menjawab pertanyaanku secara spontan, nampaknya dia punya hubungan tertentu dengan desa itu.

"Ya, itu benar tuan. Een Zward adalah satu-satunya guild papan atas yang bekerja sama langsung dengan bangsawan yang memegang wilayah. Een Zward juga dianggap sebagai pasukan khusus militernya Dellusia sebagai benteng terakhir Dellusia. Oleh sebab itu Kerajaan maupun Katedral segan untuk menyentuh Dellusia."

Aku jadi terpikirkan sesuatu. Kufufufufu kelihatannya menarik. Tapi sebelum itu…

"Apa yang kau maksud guild papan atas itu adalah guild yang kuat? Benarkah sekuat yang kau pikirkan dengan pemimpinnya yang selemah ini? Sungguh tak dapat dipercaya. Kufufufu"

Yang benar saja. Pimpinan guildnya saja selemah ini.

"Itu benar tuan. Tapi Een Zward tidak selemah yang anda kira. Yang menjadi pemimpin guild adalah orang yang mempunyai kontribusi guild terbanyak. Karena itulah dia dipilih menjadi pemimpin guild."

"Liam Chambnell kabarnya dia berhasil merebut hati bangsawan Dellusia. Dan menjadikan Een Zward sebagai pilar militer Dellusia. Sebagai gantinya Een Zward berhak ikut campur dalam kebijakan wilayah tersebut"

Belric menambahkan penjelasan dari caillou. Itu bagus, semakin banyak informasi yang kudapat semakin tergambar jelas langkah yang akan aku ambil nantinya.

"Lebih tepatnya Een Zward menerima pasokan dana yang begitu besar dari Dellusia. Itulah yang membuat guild ini masuk dalam kategori guild papan atas. Selain dari fasilitas yang dimilikinya. Banyak anggotanya yang kuat yang tergabung di guild itu."

"Aku benci mengatakan ini Imare. Aku berharap kamu tidak tertarik untuk datang kesana. Meskipun aku tidak menyukai kerajaan ini. Tapi aku lebih tidak suka Delusia. Semenjak Een Zward menjadi pilar militer Dellusia. Kini Dellusia menjadi tempat pemasok budak terbesar dikerajaan ini. Penduduk yang tidak mampu membayar pajak akan dijadikan budak"

Jadi begitu, yang membuat Belric gregetan ketika membicarakan Dellusia.

"Baiklah. Sudah kuputuskan. Tujuanku selanjutnya mengambil alih Delusia!"

"AAAPPAAA KAAUU GGIILLAA?!

Reaksi mereka cukup baik. Mereka berteriak bersamaan. Tapi yang paling keras adalah Belric. Kuhahahaha.

*****

Malam sudah berlalu. Kini kabut tebal menyelimuti seluruh bagian hutan.

"kabut ini mengangganggu sekali"

Aku mengaktifkan night vision dengan mana yang tersisa. Kemudian membangunkan Belric dan Caillou. Tapi sebelum itu aku merasa ada sesuatu yang hilang. Astaga! Pak tua menghilang. Aku yakin dia melarikan diri setelah kita tertidur pulas.

"Oi, paman. Caillou! Bangun! Tawanan kita melarikan diri!"

Mereka berdua seketika langsung terbangun setelah mendengar tawanannya melarikan diri.

"Astaga dia benar-benar tangguh."

"Aku tahu itu paman. Tapi dia tidak akan bisa lolos dariku"

Pernyataan Belric segera dijawab olehku.

"Jadi sekarang bagaimana tuan? Apa perlu semuanya berpencar mencari orang itu?"

Itu adalah pertanyaan dari Caillou.

"Tidak perlu, kita bagi tugas saja. Paman, kau buat lagi pengapian. Caillou akan mencari bahan makanan. Jangan lupa membawa beberapa core juga untukku. Lalu aku akan mencari tawanan itu."

Setelah usai membagi tugas. Masing-masing dari kami berpencar. Belric mencari kayu kering untuk membuat lagi pengapian. Caillou pergi mengeksplorasi hutan ini untuk mencari buruan dan core untukku. Dan aku menelusuri jejak dari tawanan.

Cukup mengejutkan sebenarnya. Dia masih bisa melarikan diri dengan keadaan lumpuh. Dari jejaknya sepertinya dia bergerak layaknya seperti ular.

Karena kabut tebal masih menyelimuti seluruh bagian hutan. Aku mengaktifkan Night Vision ku dengan sisa mana yang aku miliki.

[[Night Vision : On!]]

Waktu berlalu cukup lama sejak aku mengaktifkan Night Vision kabut tebal yang menyelimuti hutan pun sudah mulai menghilang. Pandanganku sudah membaik jadi aku menonaktifkan Night Visionku kembali. Jika seperti ini menelusuri jejaknya kini menjadi lebih mudah. Sampai akhirnya jejak tersebut membawaku pada sebuah tebing. Tidak terlalu tinggi. Dibawahnya ada aliran sungai yang tenang.

Dugaanku pak tua itu terjun ke sungai dibawah tebing ini. Tentunya ini menjadi sebuah pertaruhan baginya. Cih! Mau tidak mau aku harus menelusuri aliran sungai ini.

Apa mungkin aliran sungai ini terhubung ke Dellusia? Sepanjang perjalanan aku terus memikirkan hal ini.

Apa itu? Dari kejauhan aku melihat tumpukan ranting pohon dan batang pohon yang tumbang mengambang dipojokan. Tapi ada sesuatu yang aneh diantara mereka. Aku menyipitkan mataku untuk melihatnya lebih jelas.

Sudah kuduga itu adalah tawananku. Buruk sekali nasibmu pak tua. Kau sudah susah payah melarikan diri dengan menyeret tubuhmu ditanah dan terjun dari tebing kemudian hanyut disungai. Tapi malah berakhir dalam tumpukan ranting yang mengambang. Kuhahaha kasihan sekali.

Sungguh kasihan. Kalau begitu akan kupercepat dan segera mengeluarkannya dari situasi yang menyedihkan itu lalu bergegas kembali ke kamp.

Aku berhenti ditepi sungai dekat pak tua itu tersangkut. Kemudian mengambilnya ke darat. Benar-benar buruk sekali. kulitnya pucat mengeriput. Tampaknya dia pingsan. Aku segera mengangkatnya.

*****