webnovel

TestPack

Dalam ruangan remang berjejer beberapa foto yang digantung secara rapi, sosok Azra berada dalam setiap lembar foto itu. Seseorang mengambil salah satu foto itu dan memperhatikannya dengan seksama.

"Sebentar lagi waktunya akan tiba! harimu akan berubah jadi neraka atau bahkan menjadi lebih buruk dari itu! Ha ha ha! tawanya menggema di dalam ruang remang yang tidak terlalu besar itu.

*

Dhyan yang sedang duduk termenung sibuk memikirkan sahabatnya Azra yang kelihatan aneh akhir-akhir ini, memang biasanya sahabatnya itu aneh namun sepertinya sekarang menjadi lebih aneh lagi.

"Apa Azra memiliki hubungan dengan para pangeran? waktu itu juga dia masuk ke rumah sakit bersamaan dengan ketiga pangeran! bahkan beberapa hari yang lalu seseorang berusaha menyentuhnya bahkan dia tidak mengatakan siapa laki-laki itu!" gumam Dhyan pada dirinya sendiri.

*

beberapa hari yang lalu.

"Apa?" Dhyan berkata dengan histeris.

"Apa maksudmu? kamu hancur?" teriak Dhyan, suaranya yang keras menarik perhatian dari semua murid yang ada di dalam kelas. Menyadari hal itu Dhyan menarik Azra dan membawanya pergi dari kelas, mereka menuju toilet wanita.

Dhyan tidak bisa berpikir jernih sekarang, seseorang telah melukai sahabatnya yang paling dia sayangi.

"Azra sekarang katakan padaku! apa yang telah terjadi padamu? apakah seseorang melukaimu?" tanya Dhyan sambil memegang kedua pundak Azra.

mendengar perkataan Dhyan, Azra hanya mengeluarkan cairan bening dari kedua matanya, dia menangis terseduh-seduh tak mengucapkan sepatah katapun. Azra hanya memeluk Dhyan dengan erat.

Dhyan menjadi lebih panik dari sebelumnya, dia merasa tersiksa melihat sahabatnya yang menderita sekarang.

"Azra aku mohon katakan padaku apa yang telah terjadi padamu! apakah kau masih menganggapku sahabatmu?" ucap Dhyan dengan nada prustasi.

"Di..dia telah menyentuhku, a..aku takut, ta..takut sekali!" ucap Azra sesungukan air matanya tak henti-hentinya mengalir.

setelah mendengar ucapan Azra, Dhyan seakan terkena tamparan yang sangat keras. Darahnya kini mengalir lebih cepat dan memenuhi kepalanya hingga membuat wajahnya memerah karena marah.

"Siapa laki-laki itu katakan padaku siapa!" tuntut Dhyan pada Azra, sebelum Azra sempat menjawab sebuah suara terdengar dari balik pintu. Dhyan dengan segera melangkah keluar namun dia tidak menemukan siapa-siapa, mungkin dia salah dengar pikirnya.

Dhyan kembali kepada Azra dan berusaha menenangkan dirinya sebelum dia kembali bertanya pada Azra dengan hati-hati.

"Apakah kamu sudah tidur dengan seseorang!"

Azra mendengar ucapan Dhyan dan dengan lemah menganggukkan kepalanya.

Dhyan : "...." jantungnya seakan berhenti berdetak namun dia masih berusaha menahan emosinya.

"Apakah dia telah melakukan sesuatu padamu, seperti..." perkataan Dhyan terhenti sementara sebelum melanjutkan kembali "Di film-film yang begituan?" nada suaranya sedikit mengecil takut ada orang lain yang mendengarnya.

Azra berusaha mencerna pertanyaan Dhyan setelah sekian detik Azra lalu menggelengkan kepalanya.

"Huh!" Dhyan mendesah lega, dia merasa bebannya sedikit berkurang.

"Lalu apa maksudmu dia telah menyentuhmu?"

Azra menarik nafasnya sebelum menjawab.

"Dia menyandarkan kepalanya di dadaku" kata Azra sambil menyentuh buah dadanya.

Dhyan: "...."

Hanya seperti itu dan kamu bersikap seakan kehilangan segalanya, Dhyan nggak habis pikir sahabatnya yang dia tau memiliki IQ yang sangat tinggi ternyata bisa se Oon ini.

saat Dhyan sibuk dengan pikirannya Azra mengeluarkan sesuatu dalam sakunya dan memberikannya pada Dhyan.

"Kita harus mengecek, aku tidak ingin selalu merasa khawatir dengan hal ini!" ucap Azra dengan sungguh-sungguh yang kelihatan sudah terlihat tenang.

Dhyan meraih benda yang di keluarkan oleh Azra, beberapa detik kemudian Dhyan tercengang dengan benda yang di pegangnya itu.

*

Mengingat kembali kejadian itu membuat sahabatnya itu terlihat sedikit ironis, masih melekat erat di ingatannya Test Pack[1] yang di keluarkan oleh Azra dari dalam sakunya membuat Dhyan lemas tak berdaya.

"Lagi ngapain? lagi mikirin aku ya?" Radit tiba-tiba muncul didekat Dhyan.

"Lagi mikirin Test Pack!" jawab Dhyan spontan.

Radit :"...."

1. [Test Pack]=adalah alat uji kehamilan berbentuk stik yang dirancang untuk mengetahui apakah urine yang dijadikan sampel mengandung hormon hCG.