webnovel

Penguntit

Di SMA NEGERI 1 RAYA terlihat kehebohan dari depan gerbang sampai keseluruh penjuru sekolah. Para murid membentuk beberapa kelompok dan saling bergosip, mereka masing-masing memperlihatkan informasi yang tak biasa dari dalam ponsel nya.

Azra yang baru datang dari arah gerbang tak menghiraukan para perkumpulan-perkumpulan yang gila akan gosip itu.

Saat kaki Azra melangkah masuk kedalam gerbang sekolah, seluruh mata tertuju padanya, mereka mulai berbisik sambil menatap Azra dengan pandangan jijik.

Azra mulai berpikir apakah penampilannya saat ini terlihat aneh? mengapa seluruh siswa menatapnya dengan pandangan yang seperti itu? saat Azra sibuk dengan pikirannya seseorang menggenggam tangannya dan menariknya dari keramaian.

Dhyan kini menarik Azra masuk ke dalam ruang kelas kosong yang sudah lama tak terpakai.

"Huh..huh..huh.." napas mereka tersengal-sengal.

"Ada apa? mengapa kamu membawaku kesini?"

"Azra ada hubungan apa kamu dengan pangeran Rhyan?" tanya Dhyan.

"Maksudnya?" Azra balik bertanya dengan heran.

Dhyan kini mengeluarkan ponselnya dari dalam saku dan membuka sebuah aplikasi forum percakapan dimana seluruh murid sma negeri 1 raya terdaftar.

"Lihatlah ini!" Dhyan memposisikan ponselnya di depan wajah Azra, seketika matanya membulat sempurna dan wajahnya menjadi pucat pasih.

Di ponsel itu dia melihat beberapa foto dirinya yang sedang berada di atas tubuh Rhyan bahkan ada foto dimana dia mencium pipi Rhyan dalam posisi yang terlihat intim.

"I..ini... siapa yang menyebarkan foto ini?" Azra meraih ponsel Dhyan, tangannya bergetar hebat karena rasa terkejut yang luar biasa.

"Katakan padaku bahwa ini tidak benar, ini pasti hanya hasil rekayasa kan?"

mendengar pertanyaan Dhyan, Azra memperhatikan dirinya di dalam foto tersebut. Pakaian yang dia kenakan serta tempatnya mulai menyadarkannya.

"I..ini.. tidak seperti yang kau bayangkan. Orang di foto ini memang aku tapi kejadiannya terjadi secara tidak sengaja." Azra berusaha meyakinkan sahabatnya itu.

"Maksudmu kamu menindih tubuh pangeran Rhyan dan menciumnya secara tidak sengaja begitu?" Dhyan berucap dengan nada kurang yakin.

"Percayalah padaku, kita harus bertemu dengan Rhyan dan memintanya untuk mengklarifikasi foto ini!" Azra kini mengeluarkan ponselnya dan menghubungi nomor Rhyan.

*

Sekarang Rhyan memijit pelipisnya dengan kasar, dia begitu frustasi melihat foto dirinya dengan Azra yang terlihat intim tersebar di seluruh sekolah dengan Azra yang mencium pipinya.

"ANGELINA DELIVIA AZZAHRA" murid dari kelas X4 berusaha menggoda salah satu pangeran dengan menggunakan tubuhnya!"

begitulah keterangan yang tertulis dari foto tersebut.

Rhyan sekarang berada di ruang latihan beastie king, dia berusaha menghindari para siswa yang mengejarnya yang ingin menanyakan perihal foto yang tersebar itu. Sesungguhnya Rhyan tak ingin lari namun melihat kumpulan siswa yang mengejarnya terlihat seperti kumpulan maniak haus darah, membuat dirinya secara refleks melarikan diri dari kejaran mereka.

Suara pintu yang terbuka kasar membuat Rhyan tersentak kaget. Marchel, Jhon dan Afnan kini masuk kedalam ruang latihan, wajah mereka terlihat kurang baik terlebih dengan Marchel wajahnya terlihat lebih menakutkan saat dia sedang marah.

"Sensasi apalagi yang berusaha kau lakukan sekarang? apa kau ingin menghancurkan dirimu dasar bodoh!" geram Marchel.

"Ti..tidak-tidak aku bisa menjelaskan semuanya!" Rhyan berusaha menenangkan Marchel dia tidak ingin para sahabatnya salah paham dengan dirinya terutama sepupunya Marchel

"Sebenarnya........" Rhyan pun menjelaskan seluruh kejadian dimulai dari Azra di tugaskan oleh gurunya untuk mengantarnya ke ruang UKS sampai akhirnya kaki Azra kesemutan dan terjatuh kedalan pelukannya pada saat Azra berbalik dengan tidak sengaja Azra mencium pipinya.

"Jadi pada saat itu terjadi seseorang telah mengambil gambar kalian yang dalam posisi seperti itu?" ucap Afnan sambil mencerna situasi yang terjadi antara Azra dan Rhyan.

"Aku juga tidak mengerti, kejadian itu hanya berlangsung dalam hitungan detik!" ucap Rhyan.

bagaimana mungkin secara kebetulan dalam waktu yang hanya sekian detik itu seseorang bisa mengambil gambar atau mukin sejak awal mereka telah di buntuti? pikir Afnan.

"Apakah kau punya hubungan yang khusus dengan Azra atau kau hanya bermain-main denggannya seperti dengan wanitamu yang lain?" Jhon kini mulai berbicara dia ingin memperjelas hubungan Azra dengan Rhyan, dia tidak ingin masalah ini akan memberikan dampak yang buruk bagi bandnya.

sebelum menjawab Rhyan menghela nafas yang cukup panjang "Untuk sekarang kami hanya berteman saja?"

"Untuk sekarang? maksudmu kau menyukainya?" Marchel menekankan kata 'sekarang' dalam ucapannya.

"I..itu..."

Sebelum Rhyan sempat menjawab, ponselnya berbunyi "Huh." Rhyan merasa terselamatkan dengan bunyi ponselnya itu. Namun pada saat dia melihat layar ponselnya alisnya mulai berkerut, itu adalah panggilan masuk dari Azra.