webnovel

Re Life In Anime World

Saya seorang otaku yang hanya suka berdiam diri di kamar sembari menonton anime terkadang melihat manga erotis. Aku mungkin seorang manusia yang gagal namun aku tetep berpendirian teguh pada budaya otaku ku ini, aku tak ingin keluar untuk sekolah ataupun berinterkasi, aku tidak ingin sama sekali. Orang tua ku bahkan sampai tak peduli lagi padaku, namun dibalik ketidak pedulian mereka, mereka masih lah orang tua yang sayang padaku, tak lupa setiap hari mereka menyisakan makanan untuk ku makan. Suatu hari aku menonton anime yang bercerita tentang kehidupan sosial, disitulah aku menonton dan menonton hingga aku merasakan hatiku bergejolak. "Mengapa diriku menjadi seorang pecundang seperti ini? Aku harus mengubah hidupku ini!" Aku berlari keluar kamar untuk mengatakan kepada orang tua ku bahwa diriku akan berubah, namun naas aku tersandung plastik makanan ringan dan menghantam lantai kamar dengan kepala terlebih dahulu. Pandangan ku kabur, saat ku sentuh dahi ku darah terlihat di tangan ku, saat itu pula Tuhan mengambil nyawa ku. #jika ada kata yang kurang tepat, segara komen agar cepat di perbaiki dan kalian bisa lebih enjoy dalam membaca cerita ku

U_ardi · Anime & Comics
Not enough ratings
273 Chs

44.) Hanya Bercanda

Cari Saham Cari Saham Cari Saham

Aku temukan saham Apple dengan harga $50 per lembar dengan minim pembelian 1 lot.

Apple menjual sebanyak 200 rb lot saham tipe C hanya tipe C yang di jual.

Ku beli saja semuanya seharga 1 triliun yen, dengan 200 juta lembar saham kurasa aku sudah menguasai sekitar 10% perusahaan, dengan deviden per tahun sekitar 160rb dolar atau jika di yen kan menjadi 18juta yen dan selama satu bulan menjadi 1,5 juta yen tanpa harus bekerja.(yok yang mau itung itungan nimbrung)

Tabungan masih tersisa banyak, dari 12 triliun baru berkurang 1,7 triliun.

Mereka selesai makan.

"Haruka!!!"

"Apa ibu?"

"Apa apaan kamu ini membeli saham perusahaan global secara sembrono"

"Maksud kamu apa sayang?" Tanya Ayah

"Putra kita menghabiskan uang 1,7 triliun yen untuk membeli saham amazon dan Apple"

"Huh apa benar Haruka darimana kamu mendapat uang sebanyak itu?" Tanya Ayah padaku

"Eh Haruka belum menceritakan pada kalian?" Tanya Saki

"Inilah yang aku tidak suka dari saham karena pemegangnya tidak di rahasiakan jika ia punya saham yang besar" pikir ku

"Memangnya bagaimana ia mendapat uangnya?" Tanya Ayah

"Haruka menjual aset bit coin katanya" ucap Saki

"Kamu bikin ulah di penukaran mata uang cripto tadi pagi?" Tanya ibu

"He he he benar ibu"

"Cripto itu apa ibu?" Tanya Hiyori

"Mata uang digital yang tidak ada bentuk fisiknya" ibu menjelaskan secara singkat

"Jadi kamu yang menukar sebanyak 1 juta koin tadi pagi?" Tanya ibu

"Tepatnya 1,175 juta ibu" kata ku

"Gila nih bocah" ibu terduduk lemas

"Memang apa yang salah sayang?" Tanya ayah

"Tadi pagi sebelum nilai bit coin turun drastis angkanya menyentuh 10,5 juta yen per koin"

"Astaga astaga sebanyak itu kah?" Saki dan ayah kaget bersamaan

"Mantap lah kakak ku jadi kamu menukarkan semuanya menjadi 12 triliun yen?" Tanya Hiyori

"Umm itu benar"

"Haruka jangan pernah ikut di perdagangan seperti itu terlalu berisiko tinggi, biar ku tebak juga kamu pasti yang memainkan harga bit coin, berapa modal yang kamu keluarkan?"

"1,5 triliun yen"

"Gila kamu dapat uang dari merampok bank saja belum tentu sampai segitu loh kak" kata Hiyori

"Saki apa kamu tidak mengawasi dia?" Tanya ibu

"Ku awasi kok tapi aku juga bingung darimana dia mendapat uang sebanyak itu, ku kira Haruka kun hanya menghasilkan uang dari yt dan musik ah satu lagi ia juga main di saham ayah katanya"

"Heh kamu juga main di saham perusahaan ayah?" Tanya ayah padaku

"Main hanya 500 juta yen" kata ku

"Oh masih sedikit rupanya" kata ayah

"Gila 500 juta yen sedikit" pikir Saki dan Hiyori

"Kamu mendapatkan modal tidak mungkin hanya dari sana bukan?katakan dari mana modal mu sampai 1 triliun itu" Tanya ibu lagi

"Dari trading forex" ucap ku

"Astaga kamu juga yang membuat perusahaan mereka bangkrut?" Tanya ibu

"Aku tidak tau jika forex bangkrut atau tidak"

"Mereka bangkrut, katanya ada satu akun yang melakukan wd terlalu tidak masuk akal selama 2 hari yang menyebabkan perekonomian perusahaan goyah" kata ibu

"Wow kakak kamu hebat bisa bikin 2 perusahaan global bangkrut" kata Hiyori

"Untungnya saja kamu membuat bangkrut di perusahaan finansial keuangan dan bukan barang atau jasa Haruka kun"

"Memangnya kenapa?" Tanya ku

"Dasar otak udang apa kamu tidak berpikir tindakan mu bisa mempengaruhi perekonomian jepang huh! Lebih parahnya jika yang kamu buat bangkrut perusahaan industri global pasti akan memberikan dampak buruk bagi jepang juga"

"Aku tidak berpikir sampai sana"

"Maka berpikirlah sebelum bertindak Haruka kun!!" Kata ibu

"Huh sudah terlanjur ya sudah aku sarankan untuk saham yang baru kamu beli ini jangan sampai kamu jual sekaligus dalam 1 waktu!"

"Baik ibu akan ku ingat sarannya"

"Haruka kun kamu tidak bilang mau beli saham" ucap Saki

"Maaf maaf aku bertindak sendiri tanpa memberitahu mu tadi"

"Sudahlah Saki biarkan saja anak itu bertindak seenaknya, jika ia bangkrut kamu boleh ikut bersama kami kok" kata Ibu

"Eh ya jangan di doakan bangkrut juga ibu!! Aku kan juga cari uang"

"Jalan mu salah dan terlalu berisiko sebelumnya!"

"Ya mau bagaimana lagi aku lihat ada celah ya ku masuk saja, yang penting untung bukan?"

"Mau ku hajar kamu?" Tanya ibu

"Maaf hanya bercanda tadi ibu" ucap ku ketakutan

"Lalu apa yang akan kamu gunakan dengan dana yang masih tersisa?" Tanya ibu

"Ku simpan untuk usaha kecil kecilan" kata ku

"Kecil kecilan seperti apa?" Tanya ayah

"Buka toko pakaian"

"Bukan perusahaan?" Tanya ayah lagi

"Surat dokumen malas untuk ku urus jadi kecil kecilan saja lalu ku kembangkan mengikuti waktu"

"Boleh saja"

"Eh ayah apa perusahaan mu masih menjual sahamnya?" Tanya Saki

"Kamu juga mau terjun ke dunia investasi Saki?" Tanya ayah

"Haruka kun tadi memberiku 4 triliun yen"

"Apa kakak memberi mu sebanyak itu?" Tanya Hiyori

"Umm memang nya kenapa Hiyori chan?"

"Kakak nikahi aku juga!" Kata Hiyori

"Jangan nyelneh Hiyori aku tidak ingin hanya punya cucu dari satu gen" kata ibu

"Hehehe hanya bercanda, kakak berikan aku komisi juga" kata Hiyori

"Huh dasar adik jahanam, mana no rek mu"

"Ini kakak" tunjuk Hiyori pada no rek nya

"Sudah ku kirimkan coba cek"

"Whoaa 100 juta yen? Yakin nih?" Tanya Hiyori

"Memangnya ibu biasanya memberi uang jajan berapa?"

"Tidak pernah di beri" kata Hiyori

"Jangan katakan hal yang tidak tidak Hiyori" ucap ibu

"Ibu benar lah ibu kamu memberi ku uang dengan syarat aku harus jadi model dulu"

"Ya sama saja memberi uang bukan"

"Untung saja ayah lebih baik dengan memberiku uang jajan lebih, ayah memang yang terbaik" ucap Hiyori lalu memeluk ayah

"Iya iya sekarang lepaskan atau ibumu akan marah Hiyori chan" kata Ayah

"Ayah aku juga ingin menginvestasikan uang ku ke perusahaan mu" kata Saki

"Boleh saja tapi apa kamu yakin Saki chan aturan terbaru untuk pemengan saham adalah tidak boleh menjual saham yang baru di beli minimal dalam jangka waktu 6 bulan"

"Iya aku yakin ayah karena aku juga terlalu takut untuk memegang uang yang terlalu banyak"

"Kenapa aturan itu muncul bukankah sebelumnya tidak ada" kata ku

"Ya itu sebab kamu juga Haruka!!!" Kata ibu

"Aku lagi yang salah"

"Ya memang itu kesalahan mu wahai anak ku!!siapa yang mengajarkan mu beli saham lalu lepaskan kurang dari 2*24 jam huh" Teriak ibu

"Ya mumpung sudah laba 100 juta ya ku lepas dong"

"Berani menjawab?"

"Maaf bercanda ibu" ucap ku ketakutan lagi

"Sudah kalian berdua jangan ribut, Saki kamu buatlah akun di bursa saham lalu carilah perusahaan honda" kata Ayah

"Cara daftarnya bagaimana?" Tanya Saki

"Sini sini biar ayah ajarkan"

"Hey tidak usah Saki chan pakai akun ku yang lain saja" kata ku

"Kamu punya yang lain?" Tanya ayah

"Ya iya dong 1 untuk perusahaan global 1 untuk yang perusahaan nasional"

"Ya pakai saja itu Saki chan karena buat akunya juga perlu verifikasi waktu agak lama" kata Ayah

"Umm mana akunya Haruka kun"

"Sini saja biar aku yang ajari" kata ku

"Biar ayah saja kamu kan lagi sakit"

"Tidak aku sehat sini Saki chan"

"Umm baiklah jika kamu memaksa" balas Saki

"Huh tidak semudah itu ferguso untuk mendekati Saki ku ayah" pikir ku

"Sial dia menang" pikir ayah

"Berapa yang kamu belikan Haruka kun?" Tanya Saki

"Kamu maunya berapa?"

"Jika bisa semua saja"

"Tidak bisa Saki chan, saham yang di jual hanya sebesar 100 miliar yen" kata ku

"Maaf saja oke, aku hanya menjual 4% dari saham total" kata ayah

"Wow 1 % nya jadi 25 miliar yen?" Tanya Saki

"Benar Saki chan" balas Ayah

"Saham yang kamu pegang berapa ayah?" Tanya ku

"51% dari total serta 15% belum ada pemiliknya"

"Oh baguslah ayah dengan itu kamu bisa mengamankan posisi sebagai ceo nya" kata ku

"Haruka kun beli saja semuanya 100 miliar yen itu"

"Ok kita beli"

"Sudah selesai" kata ku lagi

"Lalu perusahaan milik ibu?" Kata Saki

Ibuku dengan tampang songongnya tersenyum.

"Perusahaan ibu tidak ada saham yang di jual" kata ku

"Sudah habis?"

"Bukan, Ibu tidak pernah mau menjual bagian perusahaan pada pihak lain jad 4 perusahaan pemilik utama adalah ibu"

"Bagus jika kamu yang menerangkan Haruka kun" kata ibu

"Hmmmm dasar" kata ku

"Menapa bisa beda?" Tanya Saki

"Ibu tidak ingin membagi keuntungan dengan pihak lain dan uniknya perusahaannya tidak pernah bangkrut"

"Jangan kagum nanti ibu akan tambah sombong" kata ku pada Saki lagi

"Hmmm" kata ibu

"Memangnya aset milik ibu ada berapa walau tanpa saham?" Tanya Saki

"Berapa ibu?" Tanya ku juga

"Beribu ribu triliun yen" kata ibu

"Mantap jiwa, kasih aku satu perusahaan mu bu" kata ku

"Tidak akan ku berikan sampai kamu lulus ujian dari ibu nanti"

"Huh baik baik"

"Hiyori juga dapat kan?" Tanya Hiyori

"Tentu sayang tapi kamu juga harus banyak belajar menjadi pemimpin nantinya"

"Siap ibu akan ku lakukan"

"Lalu apa sisanya untuk apa dong Haruka kun?" Tanya Saki

"Simpan saja dulu kita pikirkan lagi di masa depan mengikuti alur"

"Umm baiklah"

Jam 9.30

Ayah dan ibu sudah tertidur, tinggal aku Hiyori dan Saki.

"Kakak Saki bagaimana menurut mu baju ini?"

"Itu cocok untuk badan mu Hiyori chan"

"Ok aku pesan sekarang"

"Hey jangan di belanjakan juga semua uang baru ku beri" kata ku

"Yehh ya suka suka aku dong kan udah jadi hak milik ku" balas Hiyori

"Jangan terlalu boros Hiyori chan" kata Saki

"Baik baik"

"Oi sekarang kamu lebih patuh pada Saki ya ketimbang padaku"

"Ya suka suka aku, kakak Saki lebih baik"

"Saki chan jauhi dia, dia buruk untuk hidup mu" kata ku

"Aku bukan parasit kakak!"

"Kamu parasit jahat yang menyerangnya keuangan ku"

"Aku jadi lintah kalau begitu"

"Huuuuuuu gak seru" kata ku

"Sudah sudah" lerai Saki

"Haruka kun apa punggung mu terasa sakit lagi?"

"Tidak, punggung ku rasanya sudah enakan kok"

"Ya sudah kalau begitu, Hiyori kamu tidurlah, apa kamu besok juga tetap sekolah?" Tanya Saki

"Tidak, aku izin sekolah"

"Oke tapi tetaplah tidur lebih awal agar fisik mu tetap terjaga"

"Baik baik"

Hiyori lalu menyusul ibu yang tidur di karpet yang baru di beli tadi.

"Ibu peluk aku" kata Hiyori

"Ummm" ibu memeluk Hiyori

Kembali ke Saki

"Sayang kamu juga tidurlah dulu" kata Saki

"Umm aku akan tidur, tapi Saki bolehkah aku bertanya suatu hal?"

"Tanya tentang apa?"

"Bagiamana respon mu jika mengetahui aku selingkuh?"

"Selingkuh? Kamu ingin selingkuh?"

"Tidak, aku hanya ingin tau bagaimana respon mu anggap saja ini basa basi"

"Ya jika aku tahu kamu selingkuh, tidak peduli apa alasan mu kamu akan ku bunuh lalu aku bunuh diri"

"Itu mengerikan" kata ku

"Ya biar kamu tidak selingkuh lah, tapi kenapa kamu mengatakan hal ini tiba tiba? Apa ada wanita yang mendekati mu?"

"Tidak ada sih tapi siapa tau di masa depan ada hehe"

"Jangan hehe hati perempuan jangan kamu mainkan Haruka kun"

"Iya aku paham, maaf sudah bertanya tadi"

"Ummm"

"Aku tidur ya, kamu mau tidur di mana?"

"Bersama ibu dan Hiyori"

"Baiklah selamat malam sayang" kata ku

"Selamat malam Haruka kun"

Jam 6 alarm hp ku berbunyi

"Siapa yang membunyikan alarm segera matikan" kata ibu

Aku yang bangun langsung mematikannnya.

"Ughhh untung aku bangun" kata ku

Saki juga sudah bangun sementara keluarga ku lain masih menikmati tidur.

"Saki chan sudah bangun?" Tanya ku

"Umm semalam aku tidak tidur nyenyak, hoammm"

"Istirahat lah dulu saja"

"Tidak, aku akan ke bawah dulu untuk membeli makanan untuk kita makan jikalau kamu juga tidak nafsu makan dengan makanan rumah sakit"

"Baiklah kalau begitu, hati hati di jalan ya" pesan ku

"Oke, aku pamit dulu ya jika ayah ibu mencari katakan aku lagi cari makan"

"Siap jendral Saki chan"

Saki turun ke bawah untuk mencari sarapan.

Dilihat di jalan depan rumah sakit ada warung makanan bento, dengan pilihan menu beragam.

Saki memutuskan untuk beli di situ saja.

"Permisi bu mau pesan bentonya"

"Berapa kotak?"

"5 kotak bu"

"Kecil atau besar?"

"Yang besar"

"Pilihan menunya yang mana?"

"Nasi, lalu daging suwirnya, sosis goreng 2 yang besar, telur rebus, sayur kangkungnya, saus nya yang hijau, kue ikan itu 2 biji"

"Telur gulungnya mau sekalian?"

"Umm 4 lainya pakai yang satu tidak"

"Baik lalu minumnya mau apa?"

"Teh hangat saja"

"Ok tunggu sebentar"

Setelah beberapa menit

"5 box bento dan 5 minum harganya 7500 yen nona"

"Ini uangnya" Saki menyerahkan uang 10 rb yen

"Silahkan datang kembali nona" ucap kasirnya

Saki kembali ke bangsal Haruka berada

"Mereka masih tidur?"

"Ya seperti inilah keluarga ku, mereka bangun jam 6.30 rata rata" jawab ku

"Dan ini baru jam 6.20" kata Saki

"Taruh saja dulu lalu bangunkan ayahku dulu"

"Baik"

Saki membangunkan ayah yang tidur di sofa.

"Ayah bangun untuk sarapan"

"Ughh jam berapa ini Saki chan?" Tanya ayah

"Jam 6.20"

"Ok, akan ku bangunkan ibu dulu"

"Baik"

Ayah membangunkan ibu.

"Sayang bangun sarapan dulu, kita nanti juga harus pulang"

"Ugh" tangan ibu terhempas ke ayah

Whusss

Ayah dengan cepat menghindar.

"Selamat" kata Ayah

"Eh" ucap Saki

"Tenang ini hanya kebiasan buruk ibu mu ini, dia terlalu menikmati tidur dan tidak ingin di bangunkan cepat" kata Ayah

"Bangun sayang malu dilihat Saki di sini"

Ibu langsung bangun.

"Huh harusnya aku tidur di rumah saja"

"Ya jangan, anak mu sedang sakit masa kamu tega meninggalkannya" kata Ayah

Hiyori juga ikut terbangun karena gerakan ibu.

"Ayo sarapan dulu semuanya" kata Saki

"Wah kamu sudah membelinya Saki chan?" Tanya Ayah

"Sudah, kalian cuci muka saja dulu"

.

Waktunya makan

Aku di suapi oleh Saki sebab karena aku malas menggerakan tangan ku.

"Saki taruh sosinya itu enak"

"Baik ini buka mulut mu"

Mmmm

.

Jam 7

Sarapan telah usai, Ibu dan Ayah pamit untuk bekerja sementara Hiyori di tinggal bersama kami.

Ku lihat Hiyori hanya mainan hp terus.

"Hiyori chan kenapa kamu lihat hp terus?" Tanya ku

"Ini kak bagan pertandingan sudah keluar"

"Voli?"

"Iya prefektur Miyagi bagi perempuan dan laki laki"

"Eh apa benar?"

"Iya, harusnya di klub munjuga sudah di share"

Ku buka hp ku dan ku kihat grub voli, benar saja baganya sudah keluar.

Laki laki dengan total yang ikut 68 sma swasta dan negeri sementara yang wanita 42 sma.

Ku lihat di grup juga heboh berdiskusi tentang lawan pertama.

"Kapan dan siapa lawan pertama mu kak?"

"Tanggal 2 juli, lawan pertama kami SMA Maru, lalu kamu Hiyori?"

"Tanggal 1, lawan pertama SMA Fujinkai"

"Oh lawan yang mudah itu"

"Benarkah?" Tanya Hiyori

"Iya, benar kan Saki?"

"Aku tidak tau" balas Saki

"Hmmm kita tidak selaras jika voli Saki chan"

"Eh tapi apa kamu yakin bisa Haruka kun? Dokter saja mengatakan kamu bisa sembuh dalam waktu minimal 1 bulan" kata Saki

"Huh apa kamu tidak salah dengar Saki? Bukankah dokter menyatakan seminggu"

"Sebulan Haruka kun, aku juga sudah mengatakan hal ini pada Hinata kemarin"

"Astaga" teriak ku

"Hahaha sabar saja kakak, kamu di bangku penonton saja liat aku main" ucap Hiyori

"Tidak akan lah, aku akan tetap hadir sebagai peserta lihat saja adik ku dan mari berlomba siapa yang bisa lolos seleksi Nasional"

"Oh siapa yang takut"

"Jangan memaksakan diri Haruka kun"

"Aku baik loh asal kamu tau"

"Iya iya kamu baik tapi jangan paksakan diri"

Jam 8

Dokter datang untuk menengok pemulihan luka sehabis operasi.

"Haruka san apa yang anda lakukan?"

"Memangnya apa yang terjadi dok?"

"Luka di tubuh anda sudah menyatu dan lihat sekarang hanya meninggalkan bekas jahitan"

"Heh" otak ku langsung merespon itu pasti karena ciuman Tsukasa kemarin.

"Saat ku pegang apa masih Sakit?"

"Sakit dok jangan di pegang"

"Oh hanya luka luar dan syaraf masih merespon sakitnya"

"Bagaimana bisa dok?" Tanya Saki

"Aku sendiri juga tidak tau, bagiamana jika nanti kita cek menggunakan radiologi apa ada yang salah dengan tubuhnya?" Kata dokter

"Boleh dok lakukan saja" jawab Saki

"Oke, Sus urus pemberkasan dan berikan pada keluarga Shinomiya ini"

"Baik dok"

Akhirnya aku pun di cek mengunakan sinar seperti scanner untuk melihat apa ada yang salah dengan tubuh ku.

"Astaga ini keajaiban medis" kata dokter

"Apa ada yang salah dengan tubuh Suami saya?"

"Tidak ada yang salah nona, Suami anda normal di luar tapi di dalam masih agak sakit, itu pun hanya sedikit"

"Apa ini berbahaya?"

"Kurasa ini tidak, tapi kita lebih baik mengeceknya lagi nanti sore apa perkembangan ini mengarahkan ke hal positif atau sebaliknya"

"Baik dok saya ikuti anjuran anda" kata Saki

Keluar ruangan

"Bagaimana kak apa ada yang salah?" Tanya Hiyori ke Saki

"Tidak ada yang salah, dokter mengatakan akan mengecek kembali pada sore hari untuk mengetahui perkembangan lukanya ke arah positif atau negatif"

"Lalu kita kembali lagi ke bangsal?"

"Iya Hiyori"

Kembali ke bangsal

"Ahhh senangnya bisa tidur seperti biasa" ucap ku

"Jangan banyak gerak, Haruka kun dokter mengatakan luka memang sudah menutup tapi rasa sakitnya masih"

"Baik baik sayang aku tidak akan banyak gerak"

"Kakak Saki ayo main game" kata Hiyori

"Game yang seperti apa?" Tanya Saki

"PUBG"

"Oh itu game tembak tembak an ya, maaf Hiyori aku tidak bisa kalau itu"

"Lalu kamu bisanya apa?"

"Aku pernah bermain gta 5 mobile bersama Haruka dan itu lebih mudah dan lebih menyenangkan" kata Saki

"Bukanya itu game offline?"

"Memang itu game offline tapi bisa di bikin host to host hingga 4 player dalam 1 game" kata ku

"Ok kita main itu saja" kata Hiyori

"Memang kamu punya Hiyori chan?" Tanya Saki

"Tunggu aku akan mendownload nya"

2 menit game sudah terinstall

"Ayo main kak"

"Kamu bikin karakter dulu" kata ku

"Sudah"

"Konekan ke hotspot nya Saki lalu di game masuk ke lobi yang di buat Saki"

"Oke"

Hiyori sudah masuk ke game dengan karakter wanitanya.

"Oh grafik ini sangat bagus, ku kira game offline alan buruk" kata Hiyori

"Itu hanya kata orang bukan, sebenarnya game offline juga bisa kok di atur grafiknya di pengaturan" kata Saki

"Eh Kakak Saki tau?"

"Tau dong, Haruka yang memberi tau ku"

"Sudah ayo berpetualang, kita naik mobil Lamborghini itu saja"

"Baik kita ikut kamu"

"Hey tembak itu gangster nya" teriak Ku

"Habis peluru Haruka kun"

"Sini bar ku bom" ucap Hiyori

"Eh jangan kita masih di mobil kalau miss nanti bomnya akan membalik" teriak ku

Bom di lempar Hiyori dan membalik ke dalam mobil.

Bommmm

Mobil yang di tumpangi meledak

"You die"

"Hehehe maaf maaf tadi miss"

"Huh sudah ku bilang kan"

"Sabar sabar kita masih bisa mengulang kan" kata Saki

"Benar kakak ayo ulangi misinya"

"Huh baiklah mulai lagi cari mobil yang full tank bahan bakar" ucap ku

Jam 12

"Saki aku lapar"

"Aku juga kak Saki"

"Mau ku belikan makanan?"

"Beli saja kak" ucap Hiyori

"Tidak kamu diam di sini dan Hiyori yang akan membelinya"

"Eh kenapa?"

"Hukuman buat kamu yang mengacau di game tadi"

"Hanya 5 ketidak sengajaan kan"

"Dan 5 ketidaksangajaan mu itu membuat kita meninggal, pokoknya kamu yang beli"

"Ughhh baiklah mana uangnya" kata Hiyori

Saki mengeluarkan uang lalu di berikan ke Hiyori.

"Hanya 10rb yen?"

"Itu sudah cukup kok seperti makanan tadi pagi"

"Ohh, dimana aku membelinya kak?"

"Kamu turun ke lantai 1 lalu jalan ke depan rumah sakit dan belok ke kanan, namanya sun bento tidak perlu sampai melintasi jalan"

"Papan namanya ada?"

"Ada jika kamu sudah sampai di trotoar akan terlihat"

"Oke, lalu menunya?"

"Nasi, daging ayam bakar, salad, sosis goreng 2, dendeng sapi 2 iris dan minumnya air limun untuk kami berdua dan untuk mu sesuka mu saja, sesuai sisa uangnya"

"Baik aku ingat, aku berangkat dulu"

"Hati hati di jalan" ucap ku dan Saki