webnovel

Re Life In Anime World

Saya seorang otaku yang hanya suka berdiam diri di kamar sembari menonton anime terkadang melihat manga erotis. Aku mungkin seorang manusia yang gagal namun aku tetep berpendirian teguh pada budaya otaku ku ini, aku tak ingin keluar untuk sekolah ataupun berinterkasi, aku tidak ingin sama sekali. Orang tua ku bahkan sampai tak peduli lagi padaku, namun dibalik ketidak pedulian mereka, mereka masih lah orang tua yang sayang padaku, tak lupa setiap hari mereka menyisakan makanan untuk ku makan. Suatu hari aku menonton anime yang bercerita tentang kehidupan sosial, disitulah aku menonton dan menonton hingga aku merasakan hatiku bergejolak. "Mengapa diriku menjadi seorang pecundang seperti ini? Aku harus mengubah hidupku ini!" Aku berlari keluar kamar untuk mengatakan kepada orang tua ku bahwa diriku akan berubah, namun naas aku tersandung plastik makanan ringan dan menghantam lantai kamar dengan kepala terlebih dahulu. Pandangan ku kabur, saat ku sentuh dahi ku darah terlihat di tangan ku, saat itu pula Tuhan mengambil nyawa ku. #jika ada kata yang kurang tepat, segara komen agar cepat di perbaiki dan kalian bisa lebih enjoy dalam membaca cerita ku

U_ardi · Anime & Comics
Not enough ratings
273 Chs

42. Orang Baik

Konsultasi di ruangan ku.

Ku lihat dokumen rancangan dari Shuqi.

Judul projek : Kembali Ceria Bersama .. (nama mc)

Isi : .....

Inti program, mengajak anak anak untuk lebih mengenal permainan tradisional karena di jaman sekarang permainan tradisional semakin tergerus perkembangan zaman.

Lalu dokumen lain yang tebal tebal itu adalah rancangan eps 1-10.

Aku tak membaca semuanya, hanya eps 1.

"Bagaimana pak apa cocok?" Shuqi tanya dengan agak khawatir

"Ini tak lebih baik dari bocah petualang, maksud ku ini tak cocok sebagai pengganti, programnya akan kaku karena membahasa permainan tradisional, aku punya saran program yang lebih baik, namun hanya gambaran kasar, kamu mau mengembangkannya atau tidak terserah kamu"

"Tunggu sebentar pak, apa program ku tak bisa di revisi saja?"

"Ini kamu membuat 10 eps, mau direvisi juga terlalu banyak"

"Pak anda terlalu kejam apa anda sadar?"

"Aku tak mau terlalu baik pada sesuatu yang akan gagal"

"Ahh, baik baik, lalu rencana anda bagaimana?"

"Buat program tentang satwa dan tumbuhan"

"Seperti kontes bonsai? Kontes merpati balap? Atau mungkin kontes lembu tercantik begitu pak?"

"Aku suka pemikiran mu yang out mind itu, jujur aku tak kepikiran sampai sana soal satwa dan tumbuhan yang ku pikirkan"

"Beneran begitu konsepnya?" Shuqi juga kaget

"Tentu saja tidak, ingat target penonton mu adalah anak anak, jadi di pikiran ku konsep acara ini adalah memperkenalkan keunikan dari tiap satwa, entah dari asalnya, makanannya, jenisnya, atau mungkin kebiasaannya, untuk tumbuhan juga sama"

Shuqi berpikir.

"Bukannya ide ku tentang mainan tradisional lebih kreatif pak?"

"Itu kreatif namun itu tak akan mendapatkan suara ketika pemilihan, jika aku tak salah ingat, bocah petualang bukannya membahas keunikan tiap daerah, dimana disitu ada makanan minuman khas, permainan tradisional, dan keindahan alam, jadi jika kamu tetap maju di permainan tradisional maka ide mu sebenarnya menjiplak dan itu bukan ide baru ataupun kreatif"

"Tapi kan pembawaannya berbeda, toh di bocah petualang itu tak berfokus ke permainan tradisional bahkan tak ada 25% menurut data yang ku buat"

"Shuqi, biar ku katakan idemu bagus, cuma tak cocok jika di buat pengganti program bocah petualang, dah sampai situ saja"

"Lalu aku beneran harus menutup project yang ku buat dan mulai baru?" Shuqi tak bisa menerima kenyataan ini

"Yap, tutup project mu, simpan dulu, lalu kamu ikutkan kontes lagi setelah acara berikutnya dari bocah petualang dihentikan"

"Huhhhh, baik pak akan saya buat baru"

.

.

Ku bimbing dirinya membuat program satwa dan fauna itu, sampai sampai aku lupa dengan pekerjaan ku sendiri.

Jam 4 sore bimbingan usai dan Shuqi pamit pergi.

.

.

Baru sadar jika aku menghabiskan waktu terlalu banyak.

"Ini bencana Hajin, kamu belum membuat rancangan drama mu!" Ucap ku panik

.

.

Langsung kembali ke meja kerja.

Tulis dramanya!!

Hometown Cha Cha.

Doctor

Crash landing on you

.

.

Sampai jam 6.45 petang, aku bahkan belum menyelesaikan satu rancangan drama.

Pusing sebab aku lupa alur dramanya.

.

"Hajin kamu dimana? Biasanya kamu datang lebih awal" Pak direktur menelepon

"Maaf pak, saya masih di kantor ini, saya akan segera datang"

"Apa pekerjaan sudah banyak?"

"Tak banyak, hanya rapat yang membuat waktu ku padat"

"Oh begitu rupanya, kalau begitu datang terlambat tak masalah, yang penting datang"

"Maaf pak mungkin saya akan terlambat, saya perlu pulang dulu"

"Tak masalah"

.

.

Berberes langsung pulang.

Mandi dan ganti pakaian jas formal.

"Mau kemana lagi?" Wanqiu tanya

"Penjamuan makanan seperti biasa"

"Jangan pulang terlalu larut dan jangan minum"

"Baiklah"

.

.

Di resort yang di suruh.

Jam 7.30 aku baru sampai.

.

Jamuan makan di aula resort.

Ketuk pintunya.

.

Setelah masuk, aku agak kaget sebenarnya karena banyak wanita penghibur di sini.

Jangan pedulikan sebab aku datang ke sini tujuannya hanya untuk jamuan makan.

"Maaf tuan sekalian, saya terlambat karena ada rapat untuk 3 drama yang akan selesai"

"Tak masalah Hajin, segera duduk di tempat yang kosong, kamu boleh pilih yang kamu suka juga" Dewan direksi (pilih yang di suka artinya pilih wanita yang cocok untuknya)

"Saya hanya akan duduk saja pak"

Duduk di sebelah pak direktur.

"Hajin pilihlah teman untuk mu duduk" Bisik pak direktur

"Saya punya istri pak, punya anak juga, malu saya jika berbuat seperti itu"

"Ayolah, kita saling jaga rahasia, bahagianya cukup di sini, di luar tetap menjaga hati, aku punya anak dan istri juga, namun kenapa harus menolak apa yang ada di sini, para dewan direksi yang menyiapkan, tak baik untuk menolak"

Seorang wanita muda duduk di samping ku dan menempel.

"Maaf silahkan duduk saja kembali ke tempat mu, aku tak menyukai wanita" Ucap ku padanya

"Jangan malu dan menolak begitu, lihat yang lain, mereka menikmati, hanya kurang kamu saja sayang"

Dia lebih berani dengan duduk di pangkuan ku.

Dia wangi dan jujur saja jika terlalu lama aku tak akan kuat mental.

"Tolong kembali saja ke tempat mu, aku tak butuh pelayanan seperti ini"

"Tak perlu menolak, nikmati saja"

Meraih tangan ku dan digerakan ke dadanya.

.

Aku sudah cukup jadi anjing penjilat namun aku tak ingin seperti ini, aku tak ingin mengecewakan istri ku!

"Kembali duduk" Suruh ku pada wanita itu dengan agak kasar.

.

Aku berdiri.

"Maaf tuan dan pak direktur, saya kurang enak badan, saya akan kembali duluan, silahkan nikmati jamuan tanpa saya"

Tanpa menunggu jawaban aku langsung pergi dari ruangan itu.

Jujur ku kira pak direktur itu baik, namun ternyata dia itu bermuka dua, selalu menyambar apa yang di dekatnya!

.

.

"Hajin Hajin!" Pak direktur marah dengan aksi ku

"Dia sepertinya sudah membangkang pada kita, apa perlu kita beri pelajaran berharga untuknya?" salah seorang Dewan direksi

"Jangan, dia masih menguntungkan untuk kita, kurasa dia terlalu mencintai istrinya" Pak direktur

"Mencintai istri hanya omong kosong"

"Hahaha, tak perlu ambil pusing, dia sudah tak sopan pada kita, mari beri sedikit pelajaran padanya"

.

Di rumah.

Wanqiu tak menduga aku akan pulang cepat sebenarnya, ku bilang padanya aku tak enak badan dan pulang cepat jadinya.

Tentunya aku tak menceritakan soal wanita penghibur di penjamuan tadi, aku tak ingin mengecewakan Wanqiu.

.

.

Besoknya dan seterusnya entah ini hanya firasat atau apa namun kerja ku rasanya semakin susah.

Pertama pak direktur mulai memberikan deadline shooting dan rancangan drama di musim depan.

Kedua, kerja ku semakin melelahkan.

Ketiga, ketika rapat dengan dewan direksi, mereka terlalu banyak menyanggah dan tak setuju dengan gagasan ku.

Ke empat, aku sudah seperti tak di anggap oleh para pimpinan, mereka hanya menganggap karya ku yang ada bukannya diriku.

Tak ada rasa hormat lagi seperti biasanya.

Paling parahnya cuti dua bulan ku tak jadi di setujui.

.

Aku protes namun pak direktur tak acuh akan protes ku.

Terakhir adalah ketika gajian tanggal 1.

Banyak potongan tak wajar dan bonus lembur ku hilang dengan alasan aku cuti tahun baru terlalu lama di sertai izin sehingga uang lembur hangus.

Entah kapan akan berlanjut namun aku mencoba menahan hingga mulailah projek 3 drama ku jalankan.

.

"Hajin, dewan direksi telah memulai rapat dan akhirnya memutuskan kamu tidak di izinkan untuk memulai projek 3 drama mu yang sekarang, projek itu akan di jalankan oleh orang lain, kamu hanya jadi pengawas bukan produser ataupun sutradara" Pak direktur

Aku sudah tak tahan dengan kejanggalan ini.

"Pak, apa yang salah dengan otak para dewan direksi, menyerahkan garapan ku ke orang lain? Bapak sudah melihat jelas hasilnya di tahun lalu kan, apa bapak ingin mengulangi hal yang sama?"

"Lakukan saja, jika tak mau pergi, tenaga mu sebenarnya tak dibutuhkan lagi, sekarang sudah banyak yang bisa menggantikan posisi mu" Pak direktur mengancam

"Anda mengancam saya?" Ucap ku

"Baiklah saya pergi, mulai hari ini saya resign dari perusahaan CCTV!" Sambung ku

"Halah, paling kamu susah cari kerja, ingat lulusan mu Hajin"

Pergi dari ruangannya dan ke HRD memberikan surat pengunduran diri.

Mereka kaget namun di sisi lain pihak hrd kasihan, sebab mereka sudah tau jika Hajin giliran yang di targetkan oleh dewan direksi.

.

.

Pengunduran diriku langsung di setujui, ini agak unik sebab khusus di posisi ku seharusnya harus menunggu jeda 1 bulan, namun ini langsung di setujui.

Aku memang di targetkan.

.

Aku langsung pamit dengan teman kantor ku.

Mereka sangat sangat kaget mendengar aku akan keluar.

"Kenapa anda memutuskan resign pak?" Shuqi menangis

"Aku hanya ingin istirahat saja, tak perlu menangis kamu ini, semangat untuk program yang kamu pimpin sekarang"

"Tapi pak, saya hendak membuat jamuan makan malam dengan anda ketika program ini tayang"

"Kalau mau mengundang ku telepon saja rumah ku, tak harus aku masih kerja di sini, sudah ya aku tak ingin mengganggu pekerjaan mu, kamu tetap semangat kerjanya"

.

Jam 7 malam.

Aku tak ingin pulang dan hanya ingin menenangkan diri dulu.

Dunia tak adil itu memang benar, aku sudah kerja keras dan hanya karena aku menolak jamuan makan, padahal aku sopan juga izin pulangnya, namun begini balasnya.

Entah apa pikiran para dewan itu, namun mereka itu para bajingan yang taunya memanfaat dan buang jika tidak di perlukan.

.

Aku cukup sedih jika mengingat apa yang harus ku ceritakan pada Wanqiu nanti.

.

Mampir ke tempat minum.

"Pesan 3 botol bir dan daging asapnya satu porsi bibi" Ucap ku

"Oke"

.

.

Bir datang.

Minum dari gelas.

.

Mabuk namun tetap pesan lagi.

Jam 11 malam.

"Bibi pesan 3 botol lagi"

"Kamu sudah terlalu mabuk, pulanglah" Bibi agak prihatin dengan kondisi ku mungkin, dia penjual dan terbiasa melayani banyak pelanggan, jadi dia bisa mengerti mana orang yang mabuk karena masalah dan mana yang mabuk karena ingin kebahagiaan.

"Tidak apa, aku hanya ingin minum sekali ini saja, jadi berikan 3 botol lagi"

"Tak akan ku berikan, kamu segera pulang dan selesaikan masalah mu"

"Ayolah bibi, 3 botol lagi"

"Tidak, pergi sana"

Aku seperti di usir.

(Urusan bayar, dilakukan ketikan minum atau dan makanan di sajikan, jadi ketika mabuk, pelanggan bisa langsung pulang)

"Huh, dasar penjual tak mau untung, kan aku beli pakai uang juga bukan pakai daun!"

.

.

Aku pergi ke mobil.

Rogoh kantong celana dan jas.

"Sial di mana kunci ku!" Ku lihat sekitar dan tak ku temukan kunci ku

Malas mencari dan pindah ke belakang untuk tidur.

(Kunci di pegang oleh bibi penjual, dia tak bisa membiarkan pelanggan tetapnya berkendara dalam kondisi mabuk, biarkan Hajin tidur di mobil)

.

.

Paginya jam 8 lagi aku baru bangun setelah mendengar ketukan kaca dari luar.

Menoleh dan ku lihat bibi warung minum.

Ku buka pintunya.

Aku di berikan tas dan kunci mobil ku.

"Sekarang pulanglah dan selesaikan masalah mu" Ucapnya

Aku terkejut namun si bibi langsung kembali ke warungnya.

Ku lihat sekitar dan parkiran kosong, sebab Warungnya baru buka jam 6 petang.

.

Bingung namun tak banyak mikir.

Masuk mobil dan pulang.

.

Rasa mabuk sudah hilang setelah aku minum air mineral yang biasa ku sediakan di mobil.

Jam 9 pagi sampai rumah.

.

.

Baru buka pintu mobil, istri tercinta sudah berdiri sambil memegang sapu.

"Maaf aku tak pulang semalam" Ucap ku

"Kamu menginap di mana!"

"Aku tertidur di mobil setelah aku mabuk semalam"

"Kamu minum sampai mabuk?"

"Maaf itu kesalahan ku, aku terlalu stres kemarin, karena aku di pecat dari perusahaan"

Wanqiu hendak protes namun ketika mendengar suaminya di pecat ia terkejut.

"Kamu di pecat?"

"Mari bicara di dalam saja, tak enak jika di dengar tetangga"

Wanqiu menurut.

.

Di dalam 5 adik tak ada di rumah, hanya 3 anak ku.

(Yuan Yuan menjaga dua adiknya sambil nonton tv)

"Kamu di pecat? Bagaimana bisa?"

"Sebenarnya aku mengundurkan diri, namun aslinya aku memang sudah tak di butuhkan di perusahaan itu, aku sudah muak dengan para pimpinan itu, mereka sudah tak menganggap ku ada dan diriku di perlakuan semena mena agar tak betah"

Wanqiu sudah mendengar cerita ku sebelumnya, soal kejanggalan kerja ku baru baru ini, dia juga sebenarnya berjaga jaga jikalau aku di pecat dan sekarang itu terjadi.

"Ya sudah jangan terlalu di pikirkan, kamu istirahat saja sekarang"

"Kamu tak marah?"

"Aku tak ingin menambah beban pikir mu, kamu sudah sarapan?"

"Belum"

"Kalau begitu mandi dulu, akan ku siapkan sarapan untuk mu"

.

Setelah mandi makan.

"Lalu kedepannya kita mau bagaimana suami? Mau cari kerja baru dulu atau mau pindah dulu?"

"Pindah? Untuk apa?"

"Rumah ini sewa bulanannya 1000 yuan, termasuk listrik dan telepon, kamu juga menanggung telepon di desa, uang 1500 yuan pasti habis tiap bulannya, pekerjaan baru mu belum tentu kan punya gaji yang tinggi seperti di perusahaan Penyiaran, jadi cari amannya dulu"

"Tak perlu pindah, mari menunggu 1 bulan, gunakan saja dulu uang simpanan kita"

"Kamu yakin?"

"Yakin saja, toh uang kita sebenarnya terus bertambah, jangan ragu"

"Baiklah kelau begitu maumu"

.

.

.

Ring...

"Biarkan aku yang angkat" Wanqiu

"Oke"

.

.

Aku lanjut makan sambil nonton tv.

"Halo kami dari CGTV apa benar ini dengan kediamam tuan Yu Hajin?"

"Benar, saya istrinya sebentar saya panggilkan orangnya"

"Baik"

.

Wanqiu memanggil ku.

"Sayang, ada telepon untuk mu, katanya dari CGTV"

"CGTV? Oke aku ke sana"

.

.

Wanqiu mendengarkan dari dekat obrolan ku.