webnovel

Re Life In Anime World

Saya seorang otaku yang hanya suka berdiam diri di kamar sembari menonton anime terkadang melihat manga erotis. Aku mungkin seorang manusia yang gagal namun aku tetep berpendirian teguh pada budaya otaku ku ini, aku tak ingin keluar untuk sekolah ataupun berinterkasi, aku tidak ingin sama sekali. Orang tua ku bahkan sampai tak peduli lagi padaku, namun dibalik ketidak pedulian mereka, mereka masih lah orang tua yang sayang padaku, tak lupa setiap hari mereka menyisakan makanan untuk ku makan. Suatu hari aku menonton anime yang bercerita tentang kehidupan sosial, disitulah aku menonton dan menonton hingga aku merasakan hatiku bergejolak. "Mengapa diriku menjadi seorang pecundang seperti ini? Aku harus mengubah hidupku ini!" Aku berlari keluar kamar untuk mengatakan kepada orang tua ku bahwa diriku akan berubah, namun naas aku tersandung plastik makanan ringan dan menghantam lantai kamar dengan kepala terlebih dahulu. Pandangan ku kabur, saat ku sentuh dahi ku darah terlihat di tangan ku, saat itu pula Tuhan mengambil nyawa ku. #jika ada kata yang kurang tepat, segara komen agar cepat di perbaiki dan kalian bisa lebih enjoy dalam membaca cerita ku

U_ardi · Anime & Comics
Not enough ratings
273 Chs

214.) Kebahagianmu

Masuk ke kamar, nyalakan pc dan mulai nulis.

Untuk pembuat novel memang sengaja ku tulis di pc, namun untuk kerangka manga ku tulis di kertas sekalian ilustrasinya sedikit.

Ring!!

Telepon dari Pak Maito.

"Haruka apa target senin sudah di kirimkan?" tanyanya

"Kemarin sudah ku suruh Yatora atau Yuka mengirinnya, apa belum di kirim pak?" tanya ku

"Belum di kirim ini, buruan kamu kirimkan sekarang ya, Sudah capai target kan?"

"Sudah pak, sebentar saya kirimkan kalau begitu"

Turun ke lantai bawah, buka alat gambar ku, cari file kemarin.

Copy di flash disk.

Lalu kirimkan filenya lewat laptop.

"Sudah ku kirim pak, silahkan di cek" pesan ku

"Ya" balasnya

.

Kembali ke kamar dan lanjut nge novel.

Ring!!

Telepon berbunyi lagi.

"Halo pak ada apa?" tanya ku

"Ini beneran filenya Haruka? Ini masih polosan, bisa di bilang gambaran mu saja tanpa adanya asisten yang membantu, coba kamu cek dulu apa benar imi filenya"

"Tunggu pak saya cek"

.

Ku telepon Yatora, bodo amat walaupun ia sedang sekolah.

Note : hari ini yang ikut olimpiade kemarin di izinkan libur sehari.

"Halo Haruka ada apa?" tanyanya bisik bisik

"File garapan mu dan yuka di taruh berkas mana, kemarin kan sudah ku bilang kirimkan sekalian kenapa juga tidak kamu kirimkan"

Ia kaget karena ia beneran lupa mengirimkan.

"Maaf aku lupa mengirimkan, beneran maaf"

"Ya ya, sekarang file garapan mu dan Yuka di taruh mana, file asli yang tersimpan di komputer ku belum ada goresan sedikitpun dari mu ini"

"Huh, masa belum ada?, kemarin sudah ku send di komputer mu itu"

"Kamu taruh di mana?"

"Di 15 Maret, #1 Revisi"

Ku buka dan filenya ada, ku buka dan gambarannya masih polos, bukan satu halaman tapi semuanya.

Ku fotokan filenya dan isinya ke Yatora.

"Gak ada breh"

"Huh, coba kamu cek di komputer ku atau Yuka di berkas yang sama"

Ku buka di kedua komputernya dan hasilnya juga sama.

Ku buka aplikasi menggambarnya dan hasil riwayat revisinya juga tidak ada.

"Kamu ini beneran menggambar atau tidak, ini revisinya saja bahkan tidak ada" ucap ku

"Sebentar Haruka, nanti aku akan datang bersama Yuka lebih awal, ini bu Kirin yang di kelas ku"

"Hmm, baiklah aku tidak mau membantu dan aku tidak mengotak atik ini loh ya, jika memang murni kesalahan kalian berdua kalian harus bertanggung jawab"

"Iya kami paham"

.

Ku matikan teleponnya ku kabari pak Maito bahwa filenya akan ku krim bersamaan hari ini nanti malam, sebab aku curiga filenya memang beneran hilang garapan mereka berdua.

.

Kembali ke kamar dan ku lanjut nulis novel.

Jujur saja kerjaan manga tadi masih kepikiran, namun kali ini aku perlu egois juga, sebab tugas ku sangat banyak.

.

Jam 12 break dulu.

Makan siang dengan udon yang ku beli dari kedai dekat rumah ku.

.

Jam 3 sore Yuka dan Yatora datang, mereka ku suruh cek sendiri hasil kerja mereka.

"Hilang?" tanya Yatora mulai panik

"Kamu sudah beneran di save?" tanya ku ke Yatora dan Yuka

"Sudah" balas mereka berdua

"Saat ku cek di aplikasi, riwayat revisi tidak ada loh, kalian save otomatis atau save manual?" tanya ku

"Kedua berjalan" kata Yatora

Ku cek sambungan internet di komputernya.

"Ini mati" ucap ku

"Lah tapi kami sudah save manual juga" balas Yatora

"Sudah di cek dua kali isinya?" tanya ku

Mereka diam karena belum mereka lakukan.

"Itulah kesalahan kalian, di awal kerja kan sudah ku katakan cek peralatan dan jangan mulai kerja jika peralatan tidak benar, sekarang lihat konsekuensinnya, kita kan yang rugi sendiri, pokoknya aku tidak mau tau kalian selesaikan ulang, buat 23 halaman, hari ini tetap target 23 halaman" ucap ku marah

"Baik" balas mereka lesu namun ya karena keteledoran mereka sendiri

.

Mereka mulai menggarap dari awal sementara aku masih fokus di pengerjaan novel.

.

Jam 4 ku switch ganti mengerjakan manga untuk hari kamis dan jumat.

Note : Yatora 4/46 baru selesai, Yuka 3/46 baru selesai.

Yumi datang dengan membawa snack.

"Mau makan dulu?" tanyanya

"Jangan dulu Yumi chan, kami masih sibuk, tunggu sampai istirahat saja dulu" balas ku

"Baiklah"

.

Jam 6 aku istirahat.

"Apa ada masalah?" Yumi bertanya

"Yatora dan Yuka, savean file mereka tidak ada" balas ku

"Eh jadi berkasnya hilang?"

"23 halaman hangus, namun untungnya gambaran dasar ku masih"

"Lah lah, kenapa bisa begitu"

"Entahlah, mungkin kehendak tuhan"

"Kamu tidak membantu?"

"Target ku belum tercapai minggu ini, jadi aku fokus ke tugas ku dulu"

"Oh begitu rupanya"

.

Skip jam 3 dini hari, akhirnya pekerjaan mereka usai.

Aku ikutan begadang juga karena aku tidak mau kejadian ini terulang lagi.

Ku kirim filenya ke pak Maito.

"Oke terkirim" ucap ku lega

"Kalian tidur saja di sini" suruh ku

"Ahhh lelahnya, aku akan tidur di sini" ucap Yatora

"Kan sudah ku suruh begitu bangke" gerutu ku

"Aku juga ya"

"Iya, kalian tidur lah di depan tv sudah ku gelar futon untuk kalian" ucap ku

"Baik"

.

Mereka rebahan di futon sementara aku naik ke lantai dua, ke kamar ku.

Kunci pintunya dan jalan ke ranjang. Kq

Disana sudah ada Yumi yang tidur duluan.

Naik ke ranjangnya dan ku peluk tubuh putih mulus montoknya.

Lalu tidur.

.

.

Jam 6 bangun, Yumi sudah tidak ada di tempat, artinya ia sedang memasak di dapur ini.

Aku turun.

"Lah mereka berdua masih tidur" ucap ku

Ku bangunkan Yatora dan Yuka.

Setelah bangun aku ke dapur.

"Masak apa?" tanya ku

"Rebusan daging sapi"

"Oh di kecap atau di kuah?" tanya ku

"Di Kuah, kamu mandi dulu gih"

"Yoi"

.

10 menit kemudian.

"Kalian mandi lah juga" suruh ku ke Yatora dan Yuka

"Ya, kamu dulu atau aku?" Yuka bertanya

"Barengan saja sana" Yumi bercanda

"Gak, aku gak suka yang berbatang" ucap Yatora

"Hahaha" aku dan Yumi tertawa

.

Jam 6.40 sarapan bareng.

Jam 7 berangkat sekolah.

.

Khusus aku dan Yuka langsung ke perpustakaan sebab akan di laksanakan pembinaan materi secara langsung, sebab nama sekolah akan naik jika aku atau Yuka berhasil lolos ataupun Juara 2 /3 jadi itu layak di perjuangankan.

Lalu soal ulangan harian bagaimana?.

Jawabannya bisa di tunda atau jika gurunya baik, ia akan memberikan kami nilai penuh.

.

Tapi saat ini aku malah merasa tertekan karena aku di bina oleh 3 guru matematika begitu juga Yumi.

"Begini sensei, sewaktu saya mengerjakan ada 10 soal hots, ku jawab 8, 2 tidak bisa ku kerjakan" ucap ku

"Materi apa itu?" Kirin sensei bertanya

"Geometri aljabar mungkin" balas ku

"Soalnya bagaimana?" Si pak guru kelas 3 bertanya

Aku maju menuju papan tulis dan ku tuliskan soalnya.

Kirin sensei maju untuk mencoba mengerjakan.

.

"Ini ketemu" ucap Kirin sensei

"Nah saya mengerjakan jawabannya juga sama sensei, tapi di pilihan ganda tidak ada, bahkan yang mendekati itu tidak ada, jawabannya cuma antara 4,419 4,421 4,423 4,425 4,427, sungguh mebagongkan saya beneran" ucap ku

Guru lain maju ke depan dan mengecek cara yang di buat Kirin sensei.

"Apa mungkin rumusnya bukan yang itu?" tanya guru satunya

"Kamu mengerjakan dengan rumus mana Haruka?" pak guru a bertanya

"Ku gunakan kedua rumus, panjang dan pendek" balas ku

Kirin sensei duduk lalu berpikir.

"Sebenarnya saya kepikiran suatu pernyataan, P = NP atau terkadang p≠np, maksud saya apa mungkin saya harus mengubah rumus dulu baru menjawab soalnya?" tanya ku

"Tidak mungkin, itu terlalu ribet jika pengaplikasiannya di soal matematika" ucap pak guru B

Kami jadi bingung semua.

"Kamu sudah mencoba cara keterbalikan?" Kirin sensei bertanya

"Maksudnya?" tanya ku

"Coba satu satu jawabannya" balas pak guru A

"Ya tidak lah sensei, mana sempat waktunya, cara cepat saja butuh waktu 2 menitan" ucap ku

Kirin sensei mencoba lagi ke depan dengen mengecek satu persatu jawaban.

Hasilnya pun nihil karena belum ada yang sama dengan pernyataan di soal.

"Cek di yt tidak ada?" pak guru A bertanya

"Tidak ada pak, soal olimpiade sangat jarang di bongkar, alasannya sebab soal hots itu" kata Kirin sensei

"Huh, kita lanjut ke soal ke dua yang tidak bisa kamu jawab saja Haruka" ucap guru B sudah mentok

"Iya pindah saja dulu, tar aku tanya profesor di universitas Tokyo" ucap Kirin sensei

"Baiklah"

Ku tuliskan soalnya dan lagi lagi tidak bisa kami pecahkan soalnya.

"Astaga apa olimpiade tahun ini di persusah ya" ucap Kirin sensei sudah up dengan soalnya

"Rangking kedua berapa nilainya Haruka?" Guru a bertanya

"82/140 pak" balas ku

"Lah sedikit sekali, kurasa memang benar soal ini di persusah" ucap guru A

.

Akhirnya aku di bina di materi hots saja, untuk materi ujian lain aku harus latihan sendiri.

Jadi sekarang guru guru mencari referensi soal hots yang susah dan sangat susah.

Note : waktu ini bukan lagi belajar materi tipenya tapi sudah masuk jenjang belajarnya lewat latihan dengan soal beragam dan susah.

Jam 12 break dulu.

"Mulai jam 1 sampai jam 3 kamu belajar sendiri ya Haruka" pesan dari Kirin sensei

"Baik sensei" balas ku

.

Makan di kantin bersama Yumi.

Tiba tiba ada seorang laki laki menghampiri meja ku.

"Haruka senpai" ucapnya

"Ya ada apa?" tanya ku

"Saya teman sekelasnya Oono dulu, mau tanya sekarang ia pindah di mana, sebab ia tidak pamitan sama sekali saat ia pindah" ucapnya

"Apa nomornya tidak bisa di hubungi?" tanya ku

"Ia ganti nomor"

"Lah apa iya" ucap ku

"Iya senpai"

Ku cek wa nya dan benar saja pp nya tidak ada.

"Nih bocah" gurutuku

"Ia pindah di SMA Karasuno di Miyagi, ia pindah dengan ibuku di sana, maaf ya kelakuan anak itu mungkin mengkhawatirkan kamu sebagai teman sekelasnya" ucap ku

"Umm anda kan kakaknya, apa boleh aku minta nomor Oono yang baru?" tanyanya

"Kamu punya Yumi?" tanya ku

"Ada dong"

"Berikan sana" suruh ku

Yumi memberikan nomornya Oono yang baru pada temannya tadi.

"Terima kasih senpai" ucapnya

"Sama sama"

.

"Kamu tidak di beritahu Oono memangnya jika ia ganti nomor?" Yumi bertanya

"Aku tidak tau sama sekali malahan"

"Kamu ini apa sedang bertengkar dengan Oono?"

"Gak juga, cuma ia sedang marah padaku"

"Sebabnya?"

"Ya kan kamu tau Oono itu cewek yang cantik dengan body yang keren, nah aku tiap hari bercanda dengannya soal yang mesum mesum begitu, tapi cuma di omongan tanpa adanya sentuhan fisik, nah mungkin dia risih dan akhirnya memilih pindah" ucap ku

"Yehh kamu juga, sudah punya pacar masih menggoda wanita lain adik mu sendiri lagi"

"Kamu marah?" tanya ku

"Tidak juga"

"Ya mau bagaimana lagi, Oono itu orang yang tidak mau bicara jika tidak di ajak bicara duluan, jadi ku pikir candaan seperti itu bagus untuk memulai topik"

"Yang di bicarakan tubuhnya ya jika aku jadinya pastinya marah lah"

"Ya tapi kan tidak pakai fisik"

"Sama saja, mulut itu ada lidah, lidah itu lebih tajam daripada silet" ucap Yumi jadi bad mood

"Sudah ah aku mau kembali ke perpustakaan" ucap Yumi

"Yehh tunggu sebentar burger mu belum habis" ucap ku

"Habiskan saja sendiri"

"Ini punya mu bukan punya ku"

"Iya kamu saja yang habiskan, itu bekas bibir seorang wanita cantik loh" ucapnya sambil menggoda ku

"Hmmmzzz dasar!"

.

Ku makan saja burgernya karena ya aku sedang lapar, mau makan juga harus antri jadi malas.

.

.

Kembali ke perpustakaan.

Gabung dengan Yumi.

"Pembina mu juga off sampai jam 3 nanti?" tanya ku

"Iya, katanya mereka mau mengadakan rapat untuk persiapan ujian kenaikan kelas"

"Loh baru tau aku"

"Kamu tidak tanya pasti, sudah belajar saja, materi pembelajaran kita sama sama sulit soalnya"

"Ya ya ya"

.

Skip 28 Maret.

Waktu penentuan telah tiba.

Olimpiade sains SMA tingkat nasional akhirnya di selenggarakan!!!

.

Aku dan Yumi beserta para pembina dan kepala sekolah berdoa agar saat di dalam nanti aku dan Yumi di berikan kelancaran dalam mengerjakan soal.

.

Jam 8.45 masuk ruangan.

Penjelasan dari pengawasnya, input identitas.

Jam 9 mulai mengerjakan.

"Gila langsung soal hots" ucap ku dalam hati saat membaca soal pertama

Ku lewati dulu karena soal ini biasanya ada jebakan dan susah.

.

Soal kedua materi grafik, aku bisa dan ku jawab dengan cepat.

Soal tiga limit tak hingga, oke ku bisa juga.

Soal empat hots lagi, ku lompati lagi.

.

Dari 50 soal, ku kelompokan 5 mudha, 10 medium, 25 susah, 10 hots

Waktu tinggal 10 menit, 10 soal hots belum ku jawab semua!!

Kembali ke soal nomor 1.

Tulis rumusnya ku otak atik lalu ku masukan angkanya dan ketemu.

Langsung pilih sesuai jawaban.

.

Soal ke 4.

Aku up.

Soal ke 16

Kerjakan dengan cara yang sama yaitu otak atik dulu rumusnya baru bisa di masukan angkanya.

.

.

Tet!!!!

Bel berbunyi dan soal kosong ku ada 4.

Semua peserta di suruh keluar ruangan, sebab pengumuman akan di lakukan di aula sekalian penyerahan hadiah.

.

.

Kami menunggu kira kira 20 menitan hingga akhirnya host naik ke atas panggung.

Ia basa basi dulu di panggung, lalu memberikan waktu untuk menteri pendidikannya memberikan sambutan, Ketuanya acara juga dan kepala Prefektur Tokyo.

Selanjutnya hal yang paling di tunggu tunggu.

"Baiklah langsung saja untuk menghemat waktu, mari kita mulai dari mapel pertama, yaitu Matematika" ucap hostnya

Aku dan Yumi berdoa begitu juga pembina dan kepala sekolah yang ikut menemani ke sini.

"Juara ke tiga, dengan nilai 245/280 jatuh kepada Kaname dari SMA Hana, Prefektur Kanagawa!!" teriak hostnya

Whooo!!!

Pendukungnya berteriak histeris.

"Tenang tenang masih ada juara satu dan dua" ucap Kirin sensei menyemangati

"Peserta yang di panggil silahkan maju ke depan dulu" ucap hostnya lagi

.

"Juara ke dua, dengan nilai 254/280 jatuh kepada Maki Nishikino dari SMA Karasuno, perfektur Miyagi!!"

Pendukung Karasuno berteriak gembira.

.

.

.

"Baiklah sekarang yang peringkat pertama dengan nilai 264/280, di raih dan di gapai oleh.... Haruka Katakawa dari SMA Inako Prefektur Tokyo, selamat dan mari naik ke atas panggung"

Mak deg jantungku seperti berhenti berdetak.

Semuanya memeluk ku.

Tangis haru lepas dari tiap mata kami.

.

Di klinik perusahaan Shinomiya.

"Whoooo anak ku menang!!" teriak ibuku

"Haruka juara satu nasional?" tanya temannya

"Tentu saja, dia anak ku yang jenius soalnya" ucap ibuku dengan bangga

"Wah wah, jadi hari ini jadi traktiran dong"

"Gas!! minum 10 botol per orang pun akan ku bayari!!" teriak ibuku

.

Di SMA Karasuno, yang lain bangga dengan Maki, tapi si Oono menangis haru untuk kakaknya yang berhasil juara pertama.

"Kakakmu juara pertama ya Oono chan" ucap Haruka Shinomiya

"Umm" balas Oono

"Kakak mu pintar juga ya" ucap Yachi

"Ya pintar lah, sampai nasional loh ini, apalagi saingannya di Tokyo itu berat berat pastinya" kata Momota

"Aku tidak berbicara padamu loh ya laki laki yang suka mbak mbak milf" Kata Yachi

"Begini nih yang namanya iri body ideal" ucap Momota

Yachi tersinggung.

"Hinata habisi dia" teriak Yachi menyuruh pacarnya

"Tangan ku keram karena menerima servis dari Haruka" ucapnya lesu

"Hahaha kamu juga yang nekat sih" ucap Haruka

.

.

.

Kembali ke pertandingan.

Lanjut ke Kimia

Pemenang ke pertama dengan nilai 262/280 jatuh pada Shirogane Miyuki

.

Lanjut ke Fisika.

Juara ke tiga di ambil Shuchiin.

"Juara ke dua, dengan nilai 256/280, di raih oleh... Yumi Utaze dari SMA Inako, Prefektur Tokyo!!"

Kami berteriak lagi, walaupun juara dua Yumi masih melewati passing grade untuk ikut olimpiade internasional!!!

Note : passing grade 245/280

.

"Lalu juara pertama jatuh kepada, Hiyori Shinomiya dengan nilai 278/280, SMA Karasuno, Prefektur Miyagi"

Aku kaget dong nilainya 2 lagi sempurna dan itu sungguh hebat menurut ku, karena Yumi saja hanya tembus 250 an.

.

Tiga pemenang wanita naik.

"Kurasa kecantikan dan kepintaran itu jadi satu ya" ucap Kirin sensei

"Tampan juga sensei" komentar ku

.

.

.

Yumi kembali dengan mendali emas di leher, iket bunga dan hadiah uang sebesar 250 rb yen.

Ku ucapkan selamat padanya dan kami mengucapkan terima kasih pada pembina kami dan kepala sekolah.

"Terima kasih atas bantuannya" ucap ku dan Yumi sambil membungkuk hormat

"Aku bahagia, kita kemari bawa dua siswa dan kita bawa dua juara juga" balas Kepala sekolah

Kami berfoto bersama untuk kenangan manis ini.

Road to Australia 15 April!

.

Jam 4 sore kembali ke rumah.

Hari ini hari minggu, jadi free time, karena kerja kerjas bersama juga, satu minggu kedepan aku sebenarnya bisa longgar tapi karena olimpiadenya tanggal 15, jadi ya minggu ini yang lembur dan minggu depannya yang free.

Di kamar ku.

"Ayo nanti malam pesat bbq bersama teman sekelas" ucap Yumi mengajak ku

"Dimana dan jam berapa?" tanya ku

"Di rumah ku, jam 7 malam"

"Baiklah, lalu daging dan peralatannya?" tanya ku

"Keluarga ku yang menyiapkan"

"Aku tidak perlu keluar uang jadinya?"

"Keluar saja untuk beli snack"

"Oke oke, nanti jam 6 kita beli, namun aku mau mengerjakan novel ini dulu ya"

"Halah, kamu tidak seru sekali, lupakanlah sejenak pekerjaan mu itu"

"Tidak bisa, ini sudah ku planning soalnya"

"Huuu gak seru"

"Aku jadi khawatir jika kita menikah nantinya kamu juga tidak ada waktu untuk ku"

"Tidak begitu juga prinsipnya sayang, aku berjuang untuk masa depan ku ini, kamu tolong maklumi dulu, percayalah yang pahit di awal akan manis di akhir, jangan terlalu muluk muluk bahagia sekarang, toh juara olimpiade bukan jadi titik akhir mu kan" ucap ku menceramahi dirinya

"Kamu benar, ya sudah aku nyarah saja"

.

Ku kerjakan novel volume 17 bab 2, sebenarnya aturannya aku menyetorkan 3 bab dalam 2 minggu, di pc aku mencadangan banyak sebenarnya, hal ini ku lakukan agar tidak terjadi tubrukan pekerjaan.

Di pc ada 9 volume yang ku tandu, jadi ada 7 yang sudah ku setorkan, tiap volume ada 18-25 bab (terjadi sejak volume 3)

Lalu yang terbit sudah ada 3 volume hingga sekarang.

Urusan ilustrasi novel ku serahkan ke editor saja, sebab jika ku selesaikan sendiri aku sibuk.

.

Jam 5.30 mandi.

Jam 6 petang, aku dan Yumi pergi ke mall untuk beli snack untuk pesta nanti.

.

.

"Yakin beli sebanyak ini?" tanya ku karena isi troli sampai menggunung.

"Iya, kan teman sekelas kita banyak, teman mu juga hadir juga kan"

"Ya juga sih"

.

Jam 6.45 pergi ke rumah Yumi.

Menata makanan dan peralatan bbq.

"Selamat ya Haruka, kamu anak yang pandai" ucap ayahnya Yumi

"Terima kasih om" balas ku

"Memakai tidak salah pilihan Yumi, semoga kalian bisa terus bersama sampai nanti" ucap ibunya

"Tante bisa saja, tapu terima kasih juga telah membiarkan Yumi untuk menemani ku dirumah"

"Tidak masalah, kan asal tidak hamil kami tidak akan marah" ucap Ayahnya

"Emm orang tua modern memang menakutkan" pikir ku

.

Jam 7 lewat teman teman sekelas mulai datang.

Mereka memberikan kami ucapan selamat dan memberikan bingkisan.

.

.

Jam 7.30 mulai bakar bakaran setelah semua tamunya lengkap.

Nyalakan musik dan mulai ngeband, anggotanya 2 gemblung, Yatora Yuka, dan Aku.

Di hiasai lampu sorot warna warni membuat malam yang sebenarnya masih dingin itu menjadi hangat dan berkenang.

.

.

.

Jam 9.30 malam.

Makanan habis dan mereka pamit untuk pulang.

"Aku juga mau pulang ya" ucap Yatora

"Eits, kalian mau tambahan tidak?" tanya ku

"Tambahan apa?" Duo gemblung bertanya

"Wagyu A4 400 gram untuk masing masing orang" ucap ku

"Mentah?" Yatora bertanya dengan antusias

"Iyalah, jika matang pasti sudah ku makan, jika kalian mau kalian bantu aku bersih bersih di sini" ucap ku

"Oke deal ya" ucap Yatora

"Iya deal"

.

Mereka ber 4 membantu membersihkan halaman keluarga Utaze hingga bersih tanpa adanya sampah lagi.

Jam 9.40

Ku ambilkan 4 daging dari kulkas rumahnya Yumi(sekarang aku boleh keluar masuk rumahnya secara bebas hehe)

Ku berikan pada mereka masing masing satu.

"Terima kasih" ucap Yuka dan Yatora

"Mau di bakar di mana ini?" Gemblung satu bertanya

"Di rumah ku saja" kata gemblung dua

"Gas saja" balas Yatora

.

Mereka pergi.

.

Jam 10 malam.

Duduk ditangga depan rumah bersama ayahnya Yumi.

"Mau rokok?" ayah menawarkan

"Tidak om, aku mau mencoba berhenti merokok" balas ku

"Hahaha baiklah jika begitu"

.

Lanjut bercerita.

"Om ini menjalankan bisnis apa sih, kok bisa kaya seperti ini, punya rumah yang luas juga" ucap ku

"Loh apa kamu tidak tau?"

"Tidak om"

"Aku menjalankan bisnis pakaian, kamu tau merek HS, Gucci, Nevada, Adidas, Nike?" tanyanya

"HarukaSaki?" tanya ku memastikan

"Yap itu salah satunya, aku menjalankan toko yang menjual pakaian beragam merek itu, penjualan fokus ke online tapi juga buka offline, kantornya ada di dekat Shibuya dari sini kira kira 45 menit, kerja selama 6 tahun kurang lebih dan omsetnya bisa sampai 10 juta yen per bulan"

"Lah banyaknya" ucap ku

"Jangan melihat itu banyak, itu di bisnis pakaian menengah ke atas termasuk sedikit, ambil contoh HS, mereka bisa meraup omset bersih sebanyak 3 milyar yen per bulan, nah coba bandingkan gak mungkin ke banding juga sih hahahaha"

"Emm bukannya merendah nih, tapi kenapa om bisa dengan mudahnya merelakan putri om untuk berhubungan dengan saya yang gaji saya paling hanya cukup untuk hidup sebulan" tanya ku

"Kamu terlalu merendah Haruka, gajimu yang sekarang kan sampai 1 juta yen perbulan kan, itu termasuk tinggi, lagian untuk apa juga menahan Yumi jika ia beneran suka padamu, noh calonnya Uta, manager tempatnya bekerja saja gajinya paling 500 - 700 rb yen, ia lulusan s2, tapi kalah dengan mu kan jika urusan gaji, dengarkan aku gaji itu bukan patokan kemakmuran rumah tangga, orang yang gajinya 200 rb saja bisa bahagia asal pintar mengatur keuangan"

"Ya tapi jika di bandingkan dengan penghasilan om, gajiku masih kalah jauh mungkin"

"Jika mau lebih ya jangan jadi yang di perintah, tapi jadilah yang memerintah, buat bisnis sendiri kembangkan, susah di awal tidak masalah yang penting bisnis mu punya prospek yang bagus kedepannya"

"Kurasa itu akan ku pikirkan om"

Next!!!