webnovel

Re Life In Anime World

Saya seorang otaku yang hanya suka berdiam diri di kamar sembari menonton anime terkadang melihat manga erotis. Aku mungkin seorang manusia yang gagal namun aku tetep berpendirian teguh pada budaya otaku ku ini, aku tak ingin keluar untuk sekolah ataupun berinterkasi, aku tidak ingin sama sekali. Orang tua ku bahkan sampai tak peduli lagi padaku, namun dibalik ketidak pedulian mereka, mereka masih lah orang tua yang sayang padaku, tak lupa setiap hari mereka menyisakan makanan untuk ku makan. Suatu hari aku menonton anime yang bercerita tentang kehidupan sosial, disitulah aku menonton dan menonton hingga aku merasakan hatiku bergejolak. "Mengapa diriku menjadi seorang pecundang seperti ini? Aku harus mengubah hidupku ini!" Aku berlari keluar kamar untuk mengatakan kepada orang tua ku bahwa diriku akan berubah, namun naas aku tersandung plastik makanan ringan dan menghantam lantai kamar dengan kepala terlebih dahulu. Pandangan ku kabur, saat ku sentuh dahi ku darah terlihat di tangan ku, saat itu pula Tuhan mengambil nyawa ku. #jika ada kata yang kurang tepat, segara komen agar cepat di perbaiki dan kalian bisa lebih enjoy dalam membaca cerita ku

U_ardi · Anime & Comics
Not enough ratings
273 Chs

193.) Lucunya Hidupku

Sampai di rumahnya 7 menit untuk ku, aku masuk duluan.

Ibu Minato langsung menghampiri ku.

"Ikuwake san, maaf jaket pesannya belum bisa kami kirim, kemungkinan besok atau lusa" ucap ibu Minato

"Tidak masalah tante, lagian aku juga tidak terlalu menunggu, kedatangan ku ke sini untuk menjenguk Minato sebenarnya" ucap ku

Teman yang lain datang.

Mereka langsung masuk ketika melihat ke di dalam.

"Maaf, tapi Minatonya sedang keluar rumah" kata ayahnya

Alhasil kami malah mengobrol dengan kedua orang tuanya.

"Asami chan, teh buatan mu enak" komentar ku saat mencicipinya

"Itu hanya teh instan" ucap ayahnya

Brugh

Ayahnya kena sikut tante.

Kode : baca situasi dong, anak kita kan naksir Lucas.

.

Sampai jam 3 sore Minato tak kunjung pulang, akhirnya ya kami pulang duluan.

.

Pulang ku ke Akuarium tapi.

Jam 3.20 sampai sana.

Ku cek persiapan summer events sudah sampai mana, walaupun ini masih lama tapi persiapan sangat perlu mengingat ini event besar, bisa di bilang sangat besar juga.

Total sponsor yang masuk pun tidak sedikit, bahkan brand besar seperti Shinomiya group ikut menjadi sponsor, sponsor utama malahan.

Promosi pun sudah di mulai hari ini juga, promosi juga di lakukan dalam lingkup internasional, hokkaido itu wisatanya buka ecek ecek jadi turis asing pasti lebih antusias jika ada penyanyi terkenal plus event yang meriah.

.

"Berapa tiket online yang telah terjual?" aku bertanya pada mbak Kukuru

"Tiket yang mana?" tanya Kukuru balik

"Tiket masuk event musim panas"

"Oh, banyak, urutan pertama paket 3 hari sebanyak 500 tiket terjual, dst sampai paket satu hari.."

"Lalu bagaimana dengan panggung dan lainnya?"

"Untuk panggung sudah pesan, stand stand juga sudah viks"

"Baiklah kurasa lainnya bisa kamu urus, untuk resort dan hotel biar aku yang urus, mari sukseskan acara ini" ucap ku

"Tentu"

.

.

Lanjut ke restoran Udon chan.

"Sudah lama aku tidak ke sini Udon chan, pesan paket sehat satu" ucap ku

"Lucas, sudah ku bilang jangan Udon chan tapi nee" ucap Udon chan

"Halah sama saja, tolong buatkan dulu aku lapar ini"

"Hmm, kamu apa bosan masakan rumah?" tanyannya sembari memasak

"Tidak juga, aku hanya ingin mampir saja kan kamu juga jarang buka kedai semenjak kuliah di Shinomiya University" balas ku

"Kan kamu juga yang menyarankan ku ke sana, andaikan kamu dulu tidak memotivasi ku pasti aku tidak jadi kuliah juga, dulu aku tidak tau apa itu beasiswa kuliah dan bagaimana cara mendapatkannya juga, tapi sebab kamu, aku bisa tau dan berhasil mendapatkan beasiswa unggulan" kata Udon chan

"Dapat beasiswa itu mudah bagi mereka yang usahanya full, asal kamu memang berniat pasti universitas tau kok" ucap ku

"Yap, btw ini pedas tidak?"

"Medium saja"

"Kamu jika ingin kuliah, kuliah saja di sana, gradenya sekarang lebih tinggi daripada universitas Tokyo, peringkat internasionalnya pun sejajar dengan Harvard University katanya, tapi kurasakan lebih unggul Shinomiya University sih, keluarga Shinomiya yang loyal membuat universitas itu sangat berwarna, tempatnya luas namun nyaman aku di sana saja bisa merasakan bahwa ini bukan tempat asing bagiku saking nyaman tempatnya" ucap Udon

"Masa sejajar Harvard?" tanya ku agak kaget karena jika ku total baru 3 tahun universitas itu berdiri.

"Beneran, penelitian di sana itu bukan main main sebab universitas mendukung penuh kinerja mahasiswa, tahun depan lulusan pertama akan datang, mereka itu tombak yang membuat Universitas Shinomiya maju, kami yang di angkatan kedua sebenarnya ada juga prestasi tapi tidak sebanyak mereka di angkatan pertama, lalu angkatan ke 3 dan 4 juga masih pasif, tapi beberapa sudah ada yang mulai bergerak"

"Wow bukannya di Universitas Shinomiya itu prospek kerjanya hanya di lingkup Shinomiya group?" tanya ku

"Ya memang, tapi apa kamu pikir Shinomiya group itu hanya di Miyagi? Tidak bung, Shinomiya group sekarang sudah menyebar ke seluruh Asia dan Eropa, apalagi Honda plane sekarang yang sudah unjuk gigi, beh antusias mahasiswa teknik penerbangan bukan main bahagianya saat mereka bisa magang di sana"

Aku hampir lupa dengan perusahaan itu.

"Honda masuk Shinomiya group?" tanya ku

"Tidak, tapi Haruka sama punya saham di sana, jadi bisa di katakan Honda plane merupakan partner Shinomiya group, intinya jika kamu kuliah di sana kamu bisa terjamin masa depan kerjanya, namun dengan aturan yang ketat juga, dan info paling hebatnya, aku dengar dari dosen ku, katanya perusahaan di Jepang itu 50% sudah bergabung di penyaluran kerja universitas Shinomiya, jadi kesempatan kerja bukan hanya di Shinomiya Group saja"

"Wow itu mengejutkan ku" balas ku

"Tentu saja, aku yang sekolah di sana juga terkejut"

.

Makanan siap dan langsung ku makan.

Di temani ngobrol dengan udon chan tak terasa waktu sudah pukul 6 petang, aku segera membayar makanannya dan pamit.

.

Jam 6.20 baru sampai rumah.

Mandi lalu ikut makan malam jam 7.

"Lucas, kapan kapan ajaklah pacarmu kemari, ibu ingin tau rupanya" ucap ibuku

Aku langsung tersedak.

"Aku tidak punya pacar ibu" balas ku setelah minum air

"Lalu Mona chan itu?" ayah bertanya

"Ia hanya teman, tapi jika kalian ingin tau calon ku, noh mbak Fuka" balas ku

"Kan sudah kami bilang Fuka itu lebih tua darimu Lucas, di keluarga nantinya bagaimana jika Fuka yang mengatur kamu bukan kamu yang mengaturnya" ucap ibu khawatir

"Tidaklah bu, mana mungkin aku di atur adanya aku yang mengatur"

"Ibu hanya khawatir saja"

"Tidak perlu khawatir, aku punya istri 4 pun aku bisa mengaturnya"

"Hus jangan bilang begitu, di Jepang sangat melarang poligami tapi tidak melarang punya anak banyak, cukup satu istri saja" ucap Ayah

"Hahaha tentu yah"

.

Jam 9 masuk kamar.

Nyalakan tv lalu ke aplikasi streaming anime Shinomiya, aku suka nonton di sini sebab aplikasi ini animenya lengkap, hanya berlangganan 2000 yen perbulan, kita bisa puas nonton anime bahkan anime lawas sekalipun ada, cuma di sini kita tidak boleh mendownlod ataupun menggandakan dengan cara apapun, yang artinya copyright sangat di tegakan ah dan plus no iklan iklan club.

"Cari anime one piece eps 1045 yang kemarin ku tonton dan ku lanjutkan ke 1046"

Note : sayangnya anime hentai tidak ada di sana.

.

Nonton sendiri dan ketawa sendiri.

Ring!

Telepon masuk.

"Halo Kuroiwa kun ada apa?" tanya ku

"Syukurlah kamu angkat, aku ada sesuatu hal yang ingin ku bicarakan, apa kita bisa bertemu?" tanyanya

Jam 11 malam

"Rumah ku sudah terkunci, besok saja bagaimana?" tanya ku balik

"Oh besok ya, baiklah jika begitu, em tidak jadi saja jika besok" ucap Kuroiwa

Aku yang peka tentunya tau jika dia ada masalah.

"Kamu ada masalah?" tanya ku

"Tidak ada kok, sudah dulu ya aku ada urusan lain" balasnya

"Kamu ada di mana biar aku datangi kamu" ucap ku

"Eh tidak usah tidak perlu" ucapnya

"Katakan saja, kamu teman ku kan"

"Aku ada di taman dekat kuil" balasnya ragu ragu

"Aku datang" kata ku

"Eh tidak usah, katanya rumah mu sudah terkunci, tidak enak aku jadinya"

"Tidak masalah, tenang saja"

.

Naik astrea menuju ke taman dekat kuil tempat tinggalnya.

Sampai sana ku lihat seseorang duduk di kursi dengan tas besar di pangkunya.

Ku ajak ngobrol Kuroiwa soal apa yang terjadi dengannya.

Dia bercerita bahwa kuilnya kena gusur dan niatnya akan di pindah ke lain tempat, untuk para pendeta di pindahan ke kuil lain, tapi untuk Kuroiwa yang belum menjabat jadi pendeta ia di biarkan lontang lantung saja.

"Mari menginap saja dulu di rumah ku, besok akan ku bantu dirimu mencari apartemen" ucap ku

"Tapi aku tidak ada uang sama sekali"

"Jika begitu apa kamu mau bekerja di Akuarium ku? Di sana ada messnya tapi hanya beberapa karyawan saja yang menggunakannya" ucap ku menyarankan

"Apa anak sekolah bekerja di sana?" tanya Kuroiwa memastikan

"Bisa, disana ada kerja part time juga kok"

Kuroiwa bersujud di depan ku.

"Terima kasih Lucas kun" teriaknya

"Sudah jangan bersujud seperti itu, tapi untuk sekarang kamu menginap dulu saja di rumah ku, besok baru pindahan ke Akuarium" suruh ku

.

Saat naik motor.

"Maaf ya merepotkan mu, aku belum akrab dengan teman lainnya, kamu teman yang paling ku kenal saat sma" ucap Kuroiwa

"Tidak repot kok, lagian teman itu ada ketika susah dan senang, jadi so santai saja"

.

Sampai di rumah ibu sudah bersiap dengan makanan yang sudah di hangatkan untuk Kuroiwa makan.

Ia menangis karena sekarang malah merepotkan keluarga ku.

"Sudah jangan menangis, tuhan itu adil Kuroiwa kun, mungkin kamu sedang di bawah sekarang tapi percayalah nantinya kamu akan ada di atas asal kamu berusaha, aku dan Lucas hanya sebagai manusia yang membantu manusia lainnya" ucap ibuku sambil mengelus rambutnya

"Umm, terima kasih atas makanannya tante"

"Iya, habiskan ya agar tidur mu lebih nyenyak nantinya"

.

Setelah makanan habis ku antar Kuroiwa ke kamar tamu.

"Tidurlah di sini, mungkin agak berdebu sedikit tapi hanya ini kamar yang tersisa di rumah ini" ucap ku

"Tidak masalah, ini lebih dari cukup, aku sudah banyak merepotkan mu dan keluarga mu, suatu hari nanti akan ku balas" ucap Kuroiwa

"Tentu, sudah tidur sana ini sudah jam 12 malam" suruh ku

"Umm"

.

Aku kembali ke kamar ku untuk tidur juga.

Tapi di temani anime one piece dong.

.

Buka ponsel lalu searching gear 7 Karena kepo.

"Open BO hanya 10 rb yen permalam silahkan kilik di sini" iklan meresahkan

.

Ku vc mbak Fuka karena kengen mukanya.

"Oi jam berapa ini Lucas kun, jam 12 malam kenapa vc diriku" kata Mbak Fuka

"Loh kan kamu yang bilang boleh vc sewaktu waktu asal kamu senggang" balas ku

"Hmm, mau apa sih vc malam Malam begini, besok aku shift pagi, ku matikan ya"

"Eh ya jangan dong, kamu bisa ku berikan cuti kok besok, jika mau menemani ku malam ini" kata ku

"Jangan memanfaatkan jabatan mu seenaknya, baiklah sekarang mau ngapain dirimu ku tanya" ucap mbak Fuka

"Perlihatkan 99 nya dong" suruh ku bercanda

"Idih gejala mesum mu kumat" ucap mbak Fuka

"Hahaha, tapi kan cocok waktunya sekarang, malam malam dingin di buat hangat" ucap ku

"Hot di sini beda makna Lucas kun"

"Tapi jika ku ingat ingat aku pernah melihat oppai mu lah mbak Fuka" ucap ku yang membuatnya kaget

"Kapan, aku tidak pernah memperlihatkan mu hal intim seperti itu" kata mbak Fuka

"Pernah kok, ketika kamu mabuk tahun lalu" ucap ku

Fuka memutar ingatannya.

"Oi kamu apakan tubuh ku waktu itu!" Mbak Fuka marah

"Tidak ku apa apakan suer ehem" Balas ku

"Aku tidak percaya dengan kata kata anda Lucas sama"

"Hmmm baiklah aku mengaku, aku menelanjangi kamu karena kamu muntah lalu kena baju" ucap ku

Mbak Fuka kaget dong.

"Hentai!"

"Loh kan namanya juga keadaan, kamu jika tidak ku gantikan pakaian pasti malah masuk angin nantinya"

"Kamu kan bisa minta Kukuru yang menggantikan"

"Mbak Kukuru juga tepar breh"

"Aku ternoda" ucap mbak Fuka lebay

"Aku tidak memasukkan kok, hanya ku gesek" ucap ku

Otak mbak Fuka loading mencerna kata kata ku.

"Oi!!"

"Hahahah kamu lucu mbak Fuka, memangnya kamu masih perawan?" tanya ku frontal saja

"Masih lah"

Giliran aku yang kaget.

"Oh begitu ya, karena sudah malah ku matikan saja ya vc nya" ucap ku

Tanpa menunggu jawaban langsung ku matikan vc ku untuk lari dari problema yang akan datang kedepannya.

"Hmm aku mungkin kelewatan sih" ucap ku dalam hati

.

Ponsel langsung ku mode pesawat dan tidur.

.

Jam 6 bangun dan ku aktifkan data.

Ting ting ting!

Banyak pesan dari mbak Fuka.

"Maaf saya Lucas, ingin berangkat sekolah dulu" balas ku so simpel

.

Ting!

"Lucas!!" pesan dari mbak Fuka

"Apa" balas ku

"Ceritakan kembali kejadian yang dulu itu, katakan semuanya"

"Up, aku tidak ada waktu, aku mau mandi bye"

"Hey!!"

"Oi!!!"

Ponsel ku taruh kasur sambil ke Chas lalu mandi dengan tenang.

Setelahnya sarapan, ada Kuroiwa juga.

Jam 7 berangkat ke sekolah naik Sekuter.

.

Sampai sekolah aku langsung persiapan ke ruang komputer untuk seleksi.

Guru memberikan instruksi sebentar, lalu jam 8 mulailah ujiannya.

Soal ada 50, mudah sih, kertas yang di berikan untuk coret coret saja tidak ku isi.

Jam 8.30 aku keluar ruangan, nilai di monitor ku sebelumnya adalah 98 tapi urutan belum muncul (3 teratas yang akan lanjut)

.

Jajan di kantin.

.

Kirim pesan dengan mbak Fuka.

"Pokoknya jika kamu tidak bertanggung jawab akan perbuatan mu akan ku laporan ke ayah dan ibumu Lucas" mbak Fuka mengancam

"Aku salah di mana memangnya"

"Kamu gesek gesakan itu"

"Yeh itu kan kamu yang suruh saat sudah teler"

"Kamu yang kelewatan kenapa orang mabuk kamu turuti kemauannya"

"Ya di suruh yang enak enak kenapa tidak, aku di sana sudah menahan tidak memasukan loh"

"Pokoknya kamu bejad jika tidak tanggung jawab ku sumpahkan kamu gagal di percintaan seumur hidup titik, kamu sudah membuat ku susah jadi pengantin!!"

"Hmm kamu mau ku tanggung jawab bagaimana, toh kamu tidak hamil kan" tanya ku

"Buatlah surat pernyataan bahwa kamu akan menikahi ku setelah lulus sma"

"Lah lah kok ujuk ujuk menikah"

"Tubuh ku seharga uang memangnya?" tanya mbak Fuka

"Yang bilang seharga uang ya siapa" jawab ku

"Ya makanya buat surat pernyataan itu"

"Begini, aku berniat ingin punya lebih dari satu istri di masa depan, jika kamu memaksa apa kamu ingin ku madu?" tanya ku

Mbak Fuka di sana kagetlah saat membaca pesan ku itu.

"Pokoknya buat surat pernyataan dulu"

"Hmmmm, ku berikan sesuatu saja mau?" tanya ku

"Tidak, toh dulu kamu bilang mau menikahi ku kan"

"Katanya kamu anggap omongan ku itu candaan semata"

"Aku suka padamu juga Lucas, tapi bukan begini cara yang ku inginkan, kamu sudah kelewatan sebelumnya yang sungguh membuat ku marah" voice note dari mbak Fuka dengan suara orang ingin menangis

"Berat berat" pikir ku

.

Sekarang aku khawatir mbak Fuka akan cerita ke orang tua ku.

"Kita pacaran dulu saja" pesan ku ke mbak Fuka

"Baiklah nanti jemput aku di Akuarium" balas mbak Fuka

"Loh mau kemana?" tanya ku

"Membicarakan sesuatu" balasnya

"Bagaimana sih kok tidak nyambung begini?" aku jadi bingung

"Pokoknya nanti jemput diriku"

"Begini mbak Fuka, kita luruskan dulu, kamu meminta sebuah pernikahan di masa depan, maaf aku tidak bisa memberikan janji itu, aku waktu itu hanya menggesekan kemaluan ku di tangan mu bukan di anu mu, jadi kamu tidak ku rugikan secara langsung, entah kamu panggil aku mesum ya terserah tapi waktu itu beneran kamu yang minta bukan aku sendiri yang ingin" pesan ku

"Bodo amat salah mu telah melihat tubuh telanjang ku kalau begitu"

"Ya ampun melihat sekilas saja salah ku kayaknya banyak banget"

"Derita mu Lucas"

"Lah kan kamu yang ku rugikan kenapa derita ku, aku pergi pun sebenarnya kamu tidak rugi juga, jadi jangan maaf aku tidak akan membuat surat pernyataan soal menikah, menikah itu bukan janji kontrak, aku bisa tapi aku tidak ingin, jadi tolong mengerti"

Tidak di balas lagi oleh mbak Fuka.

"Mbak Fuka"

"Mbak Fuka"

"Oi"

Pesan terus ku kirim dan ku telepon namun tidak berdering.

"Wah ini lebih parah" pikir ku

.

Jam 11 masih ku coba, tapi beberapa saat harus ku hentikan sejenak sebab pengumuman yang lolos sudah muncul.

Olimpiade Kimia.

1. Lucas Ikuwake (Kelas 10 C) 98

2. Omoi... (Kelas 11 D) 54

3. Ipin M (Kelas 11 A) 42

Peringkat terakhir dapat nilai 2.

.

"Wah peringkat pertama ini sepertinya ngecheat" komentar siswa yang ikut seleksi, ia ucap begitu karena nilai tertinggi di bidang lain paling 60-75, tapi Lucas bisa tembus 90 sendiri, hampir sempurna malahan

Aku yang di sampingnya merasa tersinggung dong.

"Maksudmu apa bung? Menurut mu aku curang huh!" ucap ku sekalian melupakan emosi saja

Mendengar suara ku, siswa di samping ku langsung kaget, apalagi saat melihat postur tubuh ku yang tinggi besar.

"Maaf aku salah bicara tadi" ucapnya langsung untuk menghindari masalah

"Salah bicara? Yakin tadi bilang bahwa Lucas ini melakukan cheat, itu salah bicara?" tanya ku

"Maaf aku tidak ada masalah dengan mu sampai jumpa" ucapnya ingin melarikan diri

Ku pegang langsung saja pundaknya lalu ku lempar ke tanah.

Yang melihat kaget, mereka mengira diriku ini preman sekolah.

"Maaf yang benar, jangan seenaknya bilang aku curang, kamu ikut tapi gagal itu karena kamu kurang belajar" ucap ku

"Kamu berandalan mana mungkin belajar dengan tekun kamu ini pasti curang!" teriaknya karena tak terima dengan sikap ku (total ya total sekalian)

"Aku berandalan? Kamu bilang kebohongan lagi bung, berandalan di mata mu itu seperti apa memangnya, orang yang kasar? Orang yang menindas yang lemah? Perokok? Pemabuk? Atau yang suka main wanita?, sayangnya aku tidak seperti itu, aku hanya tidak suka kata katamu yang mengatakan aku ini curang, jadi minta maaf yang benar" suruh ku

"Mana mungkin!!" teriaknya

"Huh, kamu kelas dua bukan, attitude mu sungguh buruk, maaf tadi telah menjatuhkan mu, tadi aku sempat emosi, bye" ucap ku karena situasi makin memburuk

"Pergi sana dasar cheater!!" teriaknya

"Siapa namamu?" tanya ku langsung

"Oh Umino Ushikawa ya" ucap ku saat membaca nama dadanya.

"Ku pastikan di masa depan kamu susah mencari kerja di seluruh Jepang" ucap ku

Dia agak bingung dengan ucapan ku.

.

Temannya datang membantunya.

"Kamu salah pilih lawan Umino, ia itu Lucas Ikuwake, di Hokkaido pengaruhnya sangat besar bagaimana kamu bisa tidak tau" ucap temannya

"Dia hanya sekedar preman sekolah dan pecundang yang hanya bisa curang, jangan mengkhawatirkan diriku" balas Umino

.

Kelanjutan kisahnya.

Di kantor orang tuanya bekerja.

Keduanya langsung di pecat langsung oleh ceo perusahaan yang ternyata perusahaan itu di bawah naungan perusahaan utama Akuarium Gama Gama, alhasil ya Lucas punya kebijakannya sendiri.

Serta otomatis kedua orangtuanya dapat Black list di semua perusahaan di Hokkaido.

Kejam memang, tapi beginilah adanya, kamu punya kekuasaan ya berarti kamu bebas bertindak asal itu dalam lingkup kekuasaan mu.

.

Jam 2 aku mengantar Kuroiwa ke rumah untuk ambil pakaian, lalu ke Akuarium, hari ini ia akan mulai bekerja dan menginap di mess sana.

"Terima kasih Lucas kun"

"Sama sama, yang betah ya kerja di sini, kerjanya berat soalnya"

"Iya"

.

Langsung ku cari mbak Fuka untuk mencari tau infonya.

"Ibu dimana mbak Fuka?" tanya ku karena ia dengan ibuku satu bagian

"Fuka chan izin setengah hari tadi, katanya ia tidak enak badan, kamu pergilah ke apartemennya bawakan makanan dan obat untuknya" suruh ibuku

"Ibu setuju ya" ucap ku

"Setuju soal apa?" ibuku bertanya

"Setuju jika calon ku mbak Fuka" balas ku

"Hmmm, kamu sekolah saja dulu yang tinggi, soal jodoh ibu sebenarnya terserah padamu, ibu hanya mengingatkan dan menyarankan saja"

"Hehe siap madame, jika begitu aku pergi dulu"

"Iya hati hati di jalan"

"Woke"

.

15 Menit berkendara lalu tibalah di depan apartemennya.

Tapi mampir dulu saja ke restoran untuk pesan makanan dua porsi.

Ku ketuk pintunya tapi tidak ada jawaban, ya sudah masuk saja dengan kunci cadangan yang ku dapat setelah menggandakan kunci aslinya.

Apartemennya gelap namun tvnya menyala dan sedang memutar film sedih seperti.

"Mbak Fuka" ucap ku

Mbak Fuka menoleh padaku.

"Oi bagaimana kamu bisa masuk ke sini!" teriaknya

"Pakai kunci" balas ku

"Bagaimana kamu bisa punya!"

Aku duduk di sampingnya dulu.

"Aku pakai kunci duplikat, kamu itu bikin aku khawatir saja" ucap ku

"Ini salah mu juga, kamu sudah membuat hatiku patah hati"

"Halah biasanya so happy walaupun lagi kesusahan juga"

"Itu karena kamu yang buat ku senang juga, sudah kamu pergi saja dari sini aku tidak butuh kamu di sini" mbak Fuka mengusir ku

Aku menghela napas sejenak.

Ku tatap wajahnya.

Langsung ku sosor saja bibirnya hingga tubuhnya tertindih tubuh ku.

Umhh!!

Teriaknya sambil memukul lengan dan punggung ku.

Ku lumat dan berbagi air liur.

Tentunya tangan sambil main di oppainya.

.

Setelah satu menit berlalu.

Plak!

Aku di tampar bung!!

Lalu di dorong menjauh darinya.

"Apa yang kamu lakukan Lucas!" teriaknya

"Emmm, ingin berbagi cinta mungkin" balas ku

"?"

"Yah aku kesal dengan sikapmu tadi, aku kan sudah bilang coba pacaran saja dulu, aku bilang padamu tidak bisa menjanjikan bukan berarti aku tidak bisa menikah dengan mu, kamu tau kan hati manusia itu berubah ubah, aku tidak ingin jika nantinya malah dirimu yang menyesal, jadi mari jalani dulu seperti alurnya, tapi itupun jika kamu mau" ucap ku

"Kamu bilang seperti itu setelah melakukan hal tidak senonoh padaku?"

"Emm yang tadi jangan di hitung dulu" ucap ku

"Boleh ku tampar sekali lagi?" tanya mbak Fuka

"Ya jangan dong, tamparan mu sakit mending cium di pipi sini" ucap ku sambil menujuk pipiku

Plak!

Aku tetap di tampar.

"Kamu kira ini permainan huh! Di. Hadapan mu ada seorang wanita dewasa asal kamu tau Lucas!"

Ku tahan rasa sakitnya dulu.

"Di depan ku memang seorang wanita dewasa, tapi ialah calon istriku nantinya" ucap ku

Mbak Fuka kaget

"Aku setuju baiklah aku setuju selepas SMA aku menikahi mu, tapi itupun jika kamu tetap suka padaku, ya kan setelah lulus SMA umur mu sudah 26 bukannya" ucap ku

Mbak Fuka cemberut jika membahas selisih umur.

"23 jika kamu lulus SMA tanpa ada kata tinggal kelas"

"Aku salah hitung rupanya, tapi aku sungguh sungguh soal membuat mu jadi istri, tapi ya kamu setuju di madu kan?" tanya ku

Melihat wajah mbak Fuka tambah garang ya ku tarik kata kata ku tadi.

.

"Jadi mau di lanjut?" tanya ku

"?" mbak Fuka bingung dengan apa yang ku maksud

"Sex" ucap ku tanpa ragu

"Boleh saja, tapi aku tidak punya pengaman di sini" ucap mbak Fuka

"Tenang aku sedia selalu di tas, oh benar juga mari makan dulu, katanya kamu kurang sehat, tapi ku yakin pasti itu hanya alasan untuk menghindari ku saja"

"Tentu sajalah!"

.

Jam 4 sore makanan sudah habis, ku telepon langsung ibuku bahwa aku akan menginap di apartemennya mbak Fuka.

"Jangan lupa pakai pengaman Lucas, jangan buat Fuka hamil duluan" ucap ibuku tanpa ragu

"Ibu itu bukan kata kata yang bagus untuk di ucapkan oleh orang tua" balas ku

"Halah tidak usah basa basi lagian pasti kamu di sana juga akan sex kan, jadi ibu mengingatkan"

Aku kadang tertawa dengan sikap ibuku ini.

Next..