webnovel

Re Life In Anime World

Saya seorang otaku yang hanya suka berdiam diri di kamar sembari menonton anime terkadang melihat manga erotis. Aku mungkin seorang manusia yang gagal namun aku tetep berpendirian teguh pada budaya otaku ku ini, aku tak ingin keluar untuk sekolah ataupun berinterkasi, aku tidak ingin sama sekali. Orang tua ku bahkan sampai tak peduli lagi padaku, namun dibalik ketidak pedulian mereka, mereka masih lah orang tua yang sayang padaku, tak lupa setiap hari mereka menyisakan makanan untuk ku makan. Suatu hari aku menonton anime yang bercerita tentang kehidupan sosial, disitulah aku menonton dan menonton hingga aku merasakan hatiku bergejolak. "Mengapa diriku menjadi seorang pecundang seperti ini? Aku harus mengubah hidupku ini!" Aku berlari keluar kamar untuk mengatakan kepada orang tua ku bahwa diriku akan berubah, namun naas aku tersandung plastik makanan ringan dan menghantam lantai kamar dengan kepala terlebih dahulu. Pandangan ku kabur, saat ku sentuh dahi ku darah terlihat di tangan ku, saat itu pula Tuhan mengambil nyawa ku. #jika ada kata yang kurang tepat, segara komen agar cepat di perbaiki dan kalian bisa lebih enjoy dalam membaca cerita ku

U_ardi · Anime & Comics
Not enough ratings
273 Chs

191.) Event

"Terima kasih atas pertandingannya" ucap kami secara bersamaan

Kami bubar.

Chinu langsung menghampiri ku.

"Permainan mu kasar sekali apa kamu tidak malu?" tanyanya seakan akan menghina ku

"Tidak" balas ku dengan cuek lalu pergi meninggalkannya

Pundak ku di tarik.

"Ada apa sih" tanya ku

"Kamu tidak ada keinginan untuk minta maaf pada anak anak itu?" tanya Chinu

"Tidak, aku tidak menyalahi aturan yang ada dan mereka pasti sadar juga risiko bertanding dengan orang dewasa" balas ku

"Oh ternyata seperti ini sikap Lucas yang katanya lembut pada seorang wanita" ucapnya

"Kamu ada masalah apa sebenarnya, jika tidak terima bilang saja, mari selesaikan di tempat lain" kata ku smabil menatap ukhum oppainya

"Hentai!" teriak Chinu karena menyadari tatapan ku, lalu ia menutupi oppainya

"Sudah dulu aku mau ganti baju, dingin di sini" ucap ku lalu pergi

"Hentai, bodoh, tidak punya etika, tata krama jongkok, hewan, monster!" teriak Chinu padaku

"Terserah"

.

Jalan bersama dengan Minato

"Kamu apa suatu hubungan dengan Chinu?" tanya Minato

"Aku kenal saja tidak, dia tadi menegurku karena permainan ku yang ia kata kasar" balas ku

"Oi Chinu itu bukannya orang yang janjian dengan mu?" tanya Jo ke Minato

"Iya" balas Minato singkat

"Owh, yang kamu taksir itu cewek keras sepertinya?" tanya ku

"Dia itu sebenarnya baik, berprestasi lagi" kata Minato membela

"Oh maksudmu bodynya yang aduhai ya" tanya ku

"Tidak lah!" teriak Minato

"Apa benar, tapi bodynya itu lumayan loh, apalagi oppainya" ucap ku sambil membayangkan

"Ish jangan di bayangkan, dia cewek ku" ucap Minato

"Jangan maruk begitu bung, kan belum tentu jadi pacar juga" komentar ku

"Oh kamu mengajak ku bersaing?" tanyanya

"Gak lah, lagian untuk apa bersaing dengan mu bung" balas ku

"Awas saja jika berani"

"Biar ku katakan padamu, yang menikah saja rawan berpisah, apalagi yang pacaran dan bahkan kamu belum ke hubungan itu, jadi jangan terlalu berharap lebih pada seorang wanita" ucap ku

"Betul sekali, hati wanita itu adalah misteri dunia" komentar Ejiri

"Sudah sudah jangan di debatkan lebih baik kita fokus evaluasi dulu, permainan kita sangat jelek tadi" ucap Eitaro

.

.

Kembali ke sekolah untuk evaluasi pertandingan tadi.

Jam 9 evaluasi selesai, lalu pulang ke rumah masing masing, tapi sebelum diriku pulang.

"Aku sudah pulang, mari jalan, rumah mu di mana biar ku jemput" ucap ku di telepon

"Di alamat ini.."

"Oh aku tau, 15 menit kira kira aku sampai sana"

"Ya akan ku tunggu"

Genjot!!

Trok trok trok!!

Mulai perjalanan dengan motor kesayangan.

.

5 menit kemudian sampai di lokasi.

"Ayo naik Mona chan, ini helmnya" suruh ku

"Maaf ya merepotkan" ucapnya

"Tidak masalah, lagian hanya ke toko buku bukan, aku juga ada buku yang ingin ku beli"

.

Ia naik ke jok belakang.

Trok!!

.

Di perjalanan.

"Ini motornya kuat digunakan untuk boncengan?" Mona bertanya

"Kuat tenang saja, paling ban bocor jika tidak kuat"

"Eh bahaya dong"

"Tidak tidak, percaya saja selamat sampai tujuan" ucap ku

.

Di toko buku.

Kami berdua masuk, lalu ku temani ia cari buku yang di inginkan, yaitu buku penunjang pelajaran dan buku novel.

.

30 menit berlalu.

"Ayo pulang, aku sudah selesai memilih" kata Mona

"Oke, tunggu sebentar aku mau bayar bukuku dulu"

"Oke"

.

.

Selesai membayar kembali ke motor.

.

"Mau mampir makan dulu?" tanya ku ke Mona

"Uang ku sudah habis jadi langsung pulang saja"

"Eh eh, kan aku yang mengajak biar ku traktir" ucap ku

"Tidak perlu"

"Jangan menolak, ikut saja oke"

"Tidak usah Lucas kun"

"Usah, sudah ikut saja"

"Hmmm baiklah"

.

Langsung ku genjot dan gas menuju restoran keluarga saja, sebab menunya yang enak dan sekaligus aman di kantong jika pesan banyak.

Sampai di lokasi 12 menit.

Parkir di parkiran roda dua, lalu masuk ke dalam.

"Meja untuk dua orang tolong" ucap ku ke pelayan

"Baik tunggu sebentar"

.

Di tempat duduk.

"Ramai tidak masalah kan?" tanya ku karena kondisi di resto ternyata lumayan ramai

"Tidak masalah"

"Silahkan pesan terserah kamu, urusan bayaran biar aku nanti" ucap ku

"Oke"

.

Ku lihat ia hanya memesan pancake ukuran medium (hanya 3 lembar) dan jus jambu.

"Kamu kenyang dengan makanan segitu?" tanya ku pada Mona

"Kenyang kok"

"Beneran? mumpung free lho ini tidak ingin tambah yang lain?" tanya ku

"Tidak, ini cukup"

Ya sudah

.

Aku memesan sosis goreng dan ayam beserta nasi, minumnya jus jeruk.

.

5 menit makanan datang setelah kami memesan.

.

Makan selama 30 menit, bayar sejumlah 1040 yen lalu ku antar Mona chan kembali ke rumahnya.

"Bye" aku pamit

"Daa, terima kasih atas bantuannya"

"Sama sama"

.

Jam 1 siang sekarang.

Mampir ke akuarium untuk ketemu mbak Fuka dan urus pekerjaan jika ada.

Ku datangi ruangan ayah ku yang bekerja sebagai ketua staf kebersihan.

"Ayah tuker kendaraan, aku ada acara yang perlu mobil nanti" ucap ku langsung

"Kamu bawa helm nya dua, jika tidak ambil dulu baru boleh tukar" balas ayahku

"Ku bawa dua"

Ayah mengabilkan kunci dari gantungan di tembok.

"Hati hati jika berkendara, jangan ngebut" pesan ayah ku

"Woke, bye, aku tidak akan pulang nanti, aku menginap di sekolah, jadi tolong katakan pada ibu ya" ucap ku lalu pergi dari ruangannya

"Ehh, bilang sendiri nanti bagaimana jika ibumu khawatir.." (aku sudah pergi)

.

Jam 3 sore pulang dulu prepare baju dan makanan ringan, lalu jam 3.30 mandi, selanjutnya ke supermarket beli sosis dan daging sapi khusus bbq, beli beras 2 kg, bawa penanak nasi ku juga, wajan dan kompor listrik sudah ada di mobil, klub polo akan mengadakan makrab sebabnya, jadi ya bbq time setelah latihan.

Pergi ke rumah Minato, siapa tau dia ingin berangkat bersamaku.

.

Saat tiba di depan rumahnya, aku langsung nylonong masuk saja, sebab rumahnya di lantai satu toko pakaian.

"Selamat datang silahkan pilih sendiri atau saya bantu?" tanya ibu Minato

"Eh cantik juga ibunya" ucap ku dalam hati saat melihat wajahnya

"Sore Kiyomizu san, saya Lucas Ikuwake teman se SMA dan se klubnya, mau tanya apa Minatonya sudah berangkat?" tanya ku

"Oh Lucas ya, Minatonya sudah berangkat dari tadi, jam 3 sore mungkin"

"Oh begitu ya rupanya, jika begitu saya pamit saja, niatnya saya ingin mengajak Minato bareng berangkatnya"

"Apa belum janjian sebelumnya?" tanya ibunya

"Belum tante, sudah dulu ya takutnya telat berangkat ke sekolahnya" ucap ku

"Silahkan silahkan"

.

Baru jalan beberapa langkah ku lihat jaket parasut yang lumayan bagus.

Ku tengok dulu, ku sentuh bahan lalu coba ku cium baunya, (yang terakhir sebab kepo saja)

"Kamu tertarik dengan itu?" tanya ibunya mendatangi ku

"Ini polos apa boleh di custom di sini seperti bordir atau salon?" tanya ku

"Bisa, tapi ini parasut tipenya, anti air"

"Kekurangannya apa jika saya boleh tau?" tanya ku

"Kekurangannya jika di pakai di bawah matahari terik, panasnya dua kali lipat, tapi kelebihannya ia bisa menyimpan panas saat dingin"

"Oh aku lupa akan hal itu, saya ingin beli yang cocok di pakai di luar ruangan, yang sejuk jika di pakai di luar maksudnya" ucap ku

"Jika begitu ku sarankan yang ini saja, sama parasut namanya tapi beda kain, bisa tahan air tapi tidak terlalu lama, dan sejuk jika di pakai di luar, jika dingin ini bisa hangat namun tidak terlalu lama juga tahanya" kata ibu Minato sambil menjelaskan jaket yang ia pegang

"Aku ingin beli ini dan di custom border tolong" suruh ku

"Baiklah, mari ikut dengan ku ke meja komputer dulu"

Aku duduk di depan komputer.

"Ini mau di buat bagaimana disainya atau kamu sudah punya disainya?" tanya ibu Minato padaku

"Aku sudah, tapi aku pesan bukan satu jaket saja Tante" ucap ku

"Bukan satu?"

"Aku mau pesan emmm... 600 jaket bisa?" tanya ku mengira ngira

Ibunya kaget dong.

"Kamu memesan untuk suatu perusahaan atau apa?" tanyanya

"Untuk perusahaanku" balas ku

"Perusahaan ku?" pikir ibu Minato memikirkan kata kataku

"Bisa atau tidak Kyomizu san?" tanya ku

"Eh bisa bisa, tapi waktunya 1 minggu mungkin baru jadinya, tapi jika disain rumit bisa sampai 2 minggu"

Ku tujukan disain logo Akuarium Gama Gama sekaligus ku jelaskan tata letaknya dan ku pilih sekalian warnanya.

"Ada tambahan lagi?" tanyanya

"Ada, tolong tambahkan nomor seri di tengkuk belakang, tiga digit" ucap ku

.

Tata letak selesai, ia menunjukan gambar kasar padaku.

"Ini cocok, saya setuju" ucap ku

"Jika begitu ini sebentar ku hitung total bayarnya"

"Baik"

.

"Totalnya 2 juta 76 ribu yen, kamu bisa men dp sebesar 30% dulu, lalu pelunasan ketika pengerjaan akan di mulai, mulai pekerjaan 3 hari dari sekarang, jadi sebelum hari itu kamu bisa mengubah logo dan warna jaket"

"Baiklah, anda menerima transfer?" tanya ku

"Menerima tapi bank JpN saja"

"Tidak masalah, tolong nomor rekeningnya" ucap ku

.

Ku kirimkan uang secara penuh.

"Sudah ku transfer Kyomizu san" ucap ku

"Iya sudah ku terima juga, ini nota dan bisa tukaran nomor line atau wa agar mudah berhubungan nantinya"

"Tentu"

Ku berikan nomor ponsel ku.

.

Setelah selesai pergi dari sana.

.

Naik mobil.

Tint!

Ku kalkson karena ibu Minato mengantarku sampai luar.

.

Setelah Lucas pergi.

Ibunya Minato geleng geleng kepala dengan anak muda yang baru ia temui itu.

Ia dengan mudah mengeluarkan uang sebesar 2 juta yen lebih.

"Ku kira dia dari masyarakat sederhana, ternyata pilihan Asami itu berat juga" ucap Ibu Minato dalam hati (ia ingat ketika Lucas mengantar Minato pakai astrea)

"Sudah kembali ibu?" tanya Asami yang ternyata dari tadi sembunyi di ruangan dalam

"Sudah sayang, kamu memilih orang yang baik sebenarnya ia tampan tinggi namun kurasa saingan mu akan berat mengingat Lucas kun itu anak orang kaya"

"Kata kakak ia itu bos akuarium Gama Gama, ia kaya melalui caranya sendiri bukan dari orang tuanya bu" ucap Asami

"Eh jadi ia sudah bisa mandiri?" tanya ibu kaget lagi

"Sudah bu, makanya aku naksir dengan kak Lucas"

Ibu menepuk kepala putrinya dengan pelan.

"Berusahalah, namun jika gagal jangan salahkan keadaan"

"Tentu"

.

Tiba di sekolah pukul 4 sore.

Ku suruh anggota klub untuk membawakan barang barang yang ku bawa ke kelas yang kami pilih untuk menginap.

"Ini gratis?" tanya Minato saat membawa belanjaan dari supermarket

"Gratis, aku baru dapat untung sebabnya jadi aku sedang murah hati" balas ku

"Yey, terima kasih Lucas" ucap Jo Senpai

"Kamu baik" ucap Babayaro

.

Setelah semua tertata mulailah.

Saat pemanasan, persiapan latihan fisik.

"Kenapa klub polo air SMA ini tidak ada putrinya?" tanya ku ke Jo Senpai

"Jarang ada yang mau, lagian wanita itu pasti malu jika ia di lihat orang banyak. Jika hanya dengan pakaian renang" Balas Jo senpai

"Tapi aku sepet lihat batangan semua, aku perlu power energy"

"Nanti ada kok, kita fokus saja latihan ini dulu"

"Eh ada?" tanya ku kaget

"Iya ada, cantik dan mulus mulus lagi"

"Tunggu tunggu, kamu tidak membicarakan soal pengintipan kan?" tanya ku memastikan

Ia melihat ku lalu memberikan jempol.

"Kamera sudah ku pasang di kamar mandi wanita uang nanti di gunakan untuk mereka mandi" ucap Jo Senpai

"Erere, jika tertangkap aku tidak ikut ikutan loh ya, sekali tertangkap kamu mungkin di keluarkan dari sekolah loh Senpai" ucap ku

"Ya jika ketahuan jangan mengaku itu saja" balas Jo Senpai

"Gg" ucap ku

.

Mulai nyebur, berenang selama 1 jam bolak balik tanpa henti.

Setelahnya latihan training dengan anak sd lagi yang tak sengaja ku undang(di bayar Lucas seharga 800 yen per orang, dan ia menyetujui aturan jangan bermain kasar)

"Kamu mengundang mereka Jo Senpai!" tanya Yoshi

"Tidak, biar ku tanya dulu ke mereka" balas Jo senpai

"Tidak usah, aku yang mengundang mereka agar kita bisa berlatih sekaligus berpikir bagaimana bertindak yang baik" ucap ku

"Good job Lucas, baiklah sekarang bersiap" ucap Jo Senpai

"Eh tanpa istirahat dulu?" tanya Eitaro

"Tidak usah, mereka hanya anak sd" kata Ejiri

"Katakan itu jika kamu bisa menimbangi mereka ketika kemarin" ucap ku

"Oi, emmm itu mungkin karena aku sedang masuk angin" Ejiri beralasan

"Hilih kintil"

.

Jam 5 pertandingan di mulai.

Pruit!!

Aku yang jadi wasit.

"Oper oper!!" teriak Ejiri

"Woy Ejiri gunakanlah kode yang sudah kita pelajari!!" teriak ku

"Oh aku lupa!!"

"Pruit!!! Yoshi terlalu lama memegang bola pelanggaran!" teriak ku

"Eh sudah 30 detik?" tanya Yoshi

.

Anak anak sd yang mendengar jadi bingung dan khawatir dengan permainan kami malahan.

"Tenang jangan khawatir kalian akan ku kalahkan jika aku masuk, tapi karena aku tidak main kalian boleh menghabisi mereka" suruh ku pada mereka

"Woy!!" semua anggota tim ku memarahi ku

.

Alhasil 32 menit kemudian skor 17 - 1, kekalahan mutlak bagi kami.

"Wkwkwkwk kalian kalah dengan anak sd!" aku tertawa

"Sial kita di permalukan" ucap Ejiri sangat malu

"Sabar sabar" kata Eitaro menenangkan

"Baiklah, sebagai pelatih dadakan kalian, ku ucapkan selamat, paling tidak ada 1 gol yang kalian ciptakan, btw tunggu sebentar aku akan kembali" ucap ku

Ku datangi anak anak sd itu dengan membawa dompet.

Ku ambil uang sebanyak 10 rb yen untuk membayar anak anak itu.

"Lain kali jika ingin mengundang kami silahkan saja kak, tidak usah di bayar juga, toh hari ini kami juga dapat ilmu baru juga" ucap kapten mereka

"Baiklah, tapi ini tolong di terima dulu, aku yang mengundang kalian awalnya dan ku ucapkan terima kasih telah mau datang" balas ku

"Tentu, jika begitu kami pamit pulang dulu"

"Silahkan" balas ku

.

Aku kembali ke tempat ku tadi.

"Kamu membayar mereka?" Babayaro bertanya

"Tidak, itu hanya untuk uang jajannya, baiklah mari evaluasi pertandingan tadi" ucap ku

.

Selama 20 menit kami mengevaluasi, lalu mandi dan bersiap untuk pergi ke gym naik mobil ku.

Di mobil.

"Whooo pink cuk!" teriak Jo Senpai sambil melihat ponselnya

Eitaro mengintip

"Oi Senpai kamu pasang kamera di kamar mandi wanita!" teriak Eitaro

"Dasar manusia hina" ucap Ami ami

"Sini aku juga mau lihat" ucap ku

"Jangan, kamu sedang menyetir biar kami saja" kata Ejiri

"Wow, ini kelas 2 tapi dadanya besar juga" kata Minato

"Jangan tengok Yoshi, itu berbahaya" ucap Babayaro

"Aku juga tidak ingin"

.

"Aku juga ingin lihat, save videonya cuk!" suruh ku

"Tenang semuanya tersimpan di memori kamera" ucap Jo Senpai

5 detik kemudian.

"Gawat ada yang mengambil kameranya!" teriak Jo Senpai

"Wah wah, aku gak ikut ikut jika begitu" ucap ku tidak mau terlibat

.

"Siapapun kamu yang mengawasi awas saja, akan ku laporkan ke polisi" ucap wanita yang mengambil kamera

"Mati aku, bagaimana ini!" Jo Senpai panik

"Hayoloh bagaimana" ucap ku menambahkan bubuk bubuk kepanikan

"Yang lihat tanggung jawab" ucap Eitaro

"Kamu juga lihat bung" kata Ami ami

"Sudah pura pura tidak tau saja, cepat riset ponsel mu agar tidak terdeteksi nantinya" suruh ku sambil menahan tawa

"Oh oke oke, tapi bagaimana nasib kamera ku, harganya lumayan loh 5000 yen"

"Relakan daripada di penjara" ucap ku

"Benar juga"

Masalah clear.

Di gym.

Tiket masuk 300 yen, tapi kami berniat berlangganan 3 bulan ke depan sebab lagi promo 60%, tapi ya yang lain hutang padaku dulu sebab tidak ada uang.

Aku sih ok ok saja di hutangi asal di bayar.

.

Kami ber 8 di latih oleh 4 instruktur, namun karena aku bisa sendiri aku tidak ikut ke latihan mereka, aku menyendiri di alat alat gym yang berguna untuk memperbesar lengan dan treatmil.

Jam 8 malam kembali dengan badan hampir ngesot karena otot kaku.

.

Jam 8.30 malam mulai pesta bbq.

.

Aku kalah hompimpah.

Ku datangi tempat dimana klub atletik putri tidur.

"Kamu dari klub polo kan?" tanya salah seorang anggota klub atletik yang ada di luar

"Iya"

"Ada apa kemari?"

"Begini, di dekat kolam kami ingin pesta bbq, jika kalian klub atletik ingin bergabung aku persilahkan, di sana sudah ada banyak bahan jadi kalian tinggal makan dan bantu membakarnya saja" ucap ku

"Benarkah?" ia antusias karena kelaparan

"Iya, silahkan join saja, panggil anak yang lain"

"Baiklah, di kolam renang kan?"

"Iya"

"Sekarang?"

"Iya sekarang"

"Oke aku dan yang lain akan menyusul"

.

Aku kembali dan ku bantu anggota lain persiapan memasak.

Beberapa menit kemudian ciwi ciwi datang, totalnya mungkin ada 24 orang.

"Cukup tidak, kalian mengundang tapi jika kurang awas saja" kata salah seorang ciwi tomboy

"Cukup, kalian bantulah juga" suruh ku

.

Total bahan

Daging sapi 5 kg

Nasi 2 kg, itupun paling anak laki laki yang makan

Sosis sapi dan ayam 40 bungkus isi 30 biji.

Daging ayam 4 kg

Sayuran beragam seperti paprika wortel dan kentang.

Jam 8.20 mulai bakar bersama, nasi juga sudah siap, tapi uniknya wanita di sini mau juga nasinya, mereka tidak takut gendut kurasa.

Ngobrol bersama dan tukar informasi seperti.

"Apa kalian tau laki laki jahil yang pasang kamera di kamar mandi sebelah tempat tidur kami?" tanya salah seorang wanita pada kami

Jo Senpai panik tapi coba ia sembunyikan

"Kalian di intip?" tanya ku pura pura kaget

"Benar, tak tanggung tanggung ku lihat di kamera sudah ada 3 jam an merekam, untung saja aku tau dan ku ambil kamera itu"

"Aku sih tidak tau, mungkin saja itu ulah orang maniak sex, coba lapor saja ke guru dulu" suruh ku

"Tentu saja ku laporkan, katanya besok senin akan ada sidang bagi semua siswa di sini"

Jo Senpai tambah panik.

.

.

Jam 9 pesta selesai, kami kerja sama membersihkan sampah dan alat alat bakaran, jika sudah bersih ku suruh mereka untuk kembali saja, urusan angkat mengangkat ke mobil biar anak laki laki besok.

Jam 9.30 persiapan tidur.

Jo Senpai masih panik

"Sudah jangan panik begitu, nanti kamu tidak bisa tidur loh" Kata Minato

"Bayangkan kamu di posisi ku apa tidak panik"

"Ya paniklah masa enggak, tapi panik yang wajar saja" balas Minato

.

Tidur terserah jam berapa masing masing orang, tapi aku tidur jam 12 karena aku sekarang punya hobi baru yaitu baca meme.

.

Jam 5 pagi semuanya bangun.

Lari pagi lalu latihan polo sebentar.

Jam 8 prepare pulang.

Jam 8.30 pulang ke rumah masing masing

.

"Aku pulang" ucap ku

"Selamat datang" ucap suara seorang perempuan

Chara : Hanako Konayagi.

"Hana Nee, kenapa pulang?" tanya ku kaget saat melihat kakak ku duduk sendirian di sofa dengan banyak kaleng bir

Aku ikut duduk dulu

"Oi, kakak mu pulang tapi malah bilang kenapa, tentunya berkunjung lah berkunjung, di aku mendapat cuti 1 minggu, jadi aku pulang, oh iya kamu beli apa sampai sebanyak itu" katanya sambil menunjukan 10 box dari HS

"Itu baju dari Haruka Saki store"

"Kamu banyak uang sepertinya, kakak minta sini, biaya hidup di Tokyo sangat mahal bung"

"Salah siapa kerja di Jepang, di akuarium saja kakak bisa ku jadikan Manager loh malahan"

"Aku tidak tahan baunya, serta aku tidak menyesali keputusan ku, tapi kerja di sana jam nya yang bisa membuat ku gila"

"Jangan gila dulu, ayah dan ibu ingin punya momongan dulu, sana segera menikah kakak sudah berumur juga bukan" tanya ku

"Enak saja jika berkata, umur ku ini baru 26 tahun, masih muda dan menuju tingkat kematangan, jadi jangan buru buru menikah"

"Hilih, belum mau menikah tapi sudah sering nginep berdua dengan pacarnya, anda sungguh bejad wahai kakak ku"

"Menikah dengan kepuasan berbeda, kamu akan tau nantinya juga, yang penting jika main jangan lupa pakai pengaman"

Ku elus jidat ku karena pemikiran tilil kakak ku ini.

.

.

"Ibu ayah kemana?" tanya ku

"Katanya mereka ingin ke sauna"

"Naik motor ku?"

"Ya iyalah, mobil kamu juga yang bawa, oh benar juga Lucas sayang ku, belikan kakak bir tolong"

"Ini masih jam 9 kurang, di meja ada 4 kaleng bir 500 mili, total 2 liter kakak minum, setiap seliter bir berpotensi merusak 1% ginjal jika di minum jangka panjang, kakak mau gagal ginjal?"

"Apaan empat, aku baru minum dua lah, dua lainnya ayah dan ibu yang minum, itupun juga tadi malam, jadi sekarang tolong belikan ya ya"

"Ish, mana uangnya?" tanya ku

"Ya pakai uang mu, kan kamu kaya jadi bebagilah sedikit dengan kakak mu ini sayang" ucap nya sambil mengelus dan bersiap mencium pipiku

"Stop stop, aku bukan anak kecil lagi, jangan cium aku sembarangan, dah aku pergi dulu!!"

"Ara ara malu malu rupanya sekarang anak itu"

.

Pergi ke supermarket dan beli satu dus bir isi 6 seharga (ga tau author berapa harganya)

Kalo seinget author jika vodka kemasan 300 ml seharga 1200 yen, mungkin harga bir lebih rendah daripada itu.

.

Pulang dan ku berikan semua birnya pada kakakku.

"Eh mana rebung coklatnya, kamu lupa membelinya ya?" tanya kakak ku

"Memangnya bilang tadi?" aku bertanya balik

"Iya, kamu kan ku line, tolong belikan juga rebung coklat rasa mint"

Ku cek di ponsel dan ternyata ada beneran.

"Aku tidak buka ponsel tadi, jika tetap mau sana beli saja sendiri" Suruh ku

"Huu Lucas no baka"

"Leh uga"

Kakak ku pergi dengan mobil ku ke supermarket terdekat.

Untuk diriku tiduran di sofa saja karena lelah.

Ring!!!

Belum sempat merem sudah ada yang telepon.

Ku lihat di layar nomor yang tidak di kenal.

"Halo dengan Lucas di sini" ucap ku

"Siang Lucas Ikuwake, kami dari pihak pertelvisian ingin mengkonfirmasi iklan perusahaan anda, bisakah besok anda datang ke stasiun televisi 2?"

"Bukanya sudah ku email dan ku bayar, kualitas video yang ku kirim pun sudah 16k" tanya ku balik

"Benar, tapi ini sebagai ikatan kontrak tertulis, kami perlu tanda tangan anda"

"Oh, jika begitu aku akan hadir besok, jam berapa?"

"Jam 8 pagi saja"

"Oke"

.

Telepon ku matikan.

.

.

Terlanjur pegang ponsel ya sudah sekalian saja bakar uang.

Ku cari Instagram artis terkenal luar negeri.

Dapat email endorsement langsung dah ku email.

Subjek : Tanya Harga Jika tampil di Akuarium Gama Gama, Hokkaido, Jepang

From : Lucas, Ceo Akuarium Gama Gama.

Saya berniat mengundang Artis A (Anggap aja Billie Elise wkwkwk) untuk perform di event summer di Hokkaido, Jepang tanggal 4 Agustus, kira kira berapa biaya yang perlu saya keluarkan?

.

Ku kirim lalu di balas 2 menit kemudian yang intinya.

Durasi

30 menit $400.000

1 jam $450.000

1,5 Jam $500.000

2 jam $520.000

2,5 Jam $540.000

Panggung dan sound system dari anda, untuk riasan artis dari kami.

Lalu ada berkas lainnya yang minimun ukuran panggung sekian dan minimum sound system harus begini dan begitu dan banyak lagi.

Aku saat membaca itu lumayan kaget sih, karena ternyata sewanya perjam bukan perlagu, tapi karena sudah berniat bakar uang ya jadilah ku sewa tapi yang 1,5 jam saja sebab aku mengadakan event bukan hanya penyanyi A yang ku undang, nantinya akan ada 20 penyanyi luar negeri dan banyak penyanyi dalam negeri serta artis artis keren lainnya.

Ku bayarkan dp sebesar 30% dulu, lalu cari penyanyi lainnya.

Total uang yang ku keluarkan adalah 2 Miliar yen untuk undang penyanyi utama dan penyanyi dalam negerinya.

Lalu sewa sound system terbaik di Hokkaido sebesar 20 juta yen, mahal karena sewanya yang lama juga sebabnya.

.

Lalu aku pergi ke perusahaan property dengan scooter baru ku. (kakak ku belum pulang sebabnya)

Next!!