webnovel

Re Life In Anime World

Saya seorang otaku yang hanya suka berdiam diri di kamar sembari menonton anime terkadang melihat manga erotis. Aku mungkin seorang manusia yang gagal namun aku tetep berpendirian teguh pada budaya otaku ku ini, aku tak ingin keluar untuk sekolah ataupun berinterkasi, aku tidak ingin sama sekali. Orang tua ku bahkan sampai tak peduli lagi padaku, namun dibalik ketidak pedulian mereka, mereka masih lah orang tua yang sayang padaku, tak lupa setiap hari mereka menyisakan makanan untuk ku makan. Suatu hari aku menonton anime yang bercerita tentang kehidupan sosial, disitulah aku menonton dan menonton hingga aku merasakan hatiku bergejolak. "Mengapa diriku menjadi seorang pecundang seperti ini? Aku harus mengubah hidupku ini!" Aku berlari keluar kamar untuk mengatakan kepada orang tua ku bahwa diriku akan berubah, namun naas aku tersandung plastik makanan ringan dan menghantam lantai kamar dengan kepala terlebih dahulu. Pandangan ku kabur, saat ku sentuh dahi ku darah terlihat di tangan ku, saat itu pula Tuhan mengambil nyawa ku. #jika ada kata yang kurang tepat, segara komen agar cepat di perbaiki dan kalian bisa lebih enjoy dalam membaca cerita ku

U_ardi · Anime & Comics
Not enough ratings
273 Chs

189.) Polo Air

Saat istirahat pertama.

Semua siswa berkumpul mengerubungi Mona, ternyata pesonaku bisa kalah olehnya.

Tapi itu tidak masalah sih, yang penting aku punya teman untuk titip absen.

.

Pelajaran berlanjut.

Bahasa inggris.

Tapi ya karena baru pertama hanya di isi perkenalkan saja juga.

Begitu juga dengan mapel lain.

Jika sekolah seperti ini terus aku bisa bahagia tentunya.

Jam 12 Siang.

"Kamu bawa bekal Kuroiwa kun?" aku bertanya saat mengeluarkan bekal dari tas ku

"Bawa, ini" ucapnya sambil menunjukan onigiri yang di bungkus kertas minyak

Aku ngenes lihatnya, yah walaupun itu masih layak tapi di onigiri itu hanya nasi yang di kepal tanpa adanya nori atau bumbu lain.

"Mau bertukar sebagian?" tanya ku sambil menunjukan bekal makan ku yang beragam karena ibuku sekarang jadi penyayang anak

"Tidak usah, aku cukup dengan onigiri ini" kata Kuroiwa

Note : Kuroiwa tak enak jika nasinya harus di tukar dengan menu mewah itu, sebenarnya tidak mewah juga sih.

"Jangan merasa tidak enak, ini ambil saja" ucap ku sambil mengambilkan sosia goreng dan ayam kecap ke kertas minyaknya

"Eh tidak usah Lucas san" Kuroiwa tetap menolak

"Jangan di tolak, makananku masih banyak tenang saja"

"Jika begitu ini untuk mu satu nasi kepal ku" kata Kuroiwa

"Tentu terima kasih" balas ku

.

Pulang sekolah aku langsung pergi ke akuarum naik motor kesayangan ku tentunya, si Astrea jadul.

Di Akuarum.

"Mbak Fuka siang" sapa ku padanya yang sekarang bertugas jadi kasir

"Siang Lucas san"

.

Ganti pakaian lalu jadilah diriku pegawai sekaligus bos di sini.

"Mbak Kukuru" Sapa ku padanya yang sedang melatih lumba untuk pertunjukan lumba lumba nanti jam 4 sore

"Lucas, tunggu di sana" ucap Kururu

"Ya ada apa" tanya ku

Ia datang mendekat namun terpisahkan oleh kaca.

"Tambahkan lumba lumbanya tolong, serta penguinnya, jika bisa tambah paus orca pun tidak masalah, mereka bisa jadi sumber penghasilan utama akuarum ini" ucap Kururu

"6 Lumba lumba kurang?" tanya ku agak kaget

"Tambahkan 4 lagi agar 10" balasnya

"Emmm, tidak bisa mungkin, perizinan 1 lumba lumba saja susahnya setengah mati, bisa dapat pun harus ada uang pelancar" ucap ku

"Loh bukannya satu izin bisa banyak lumba lumba?"

"Yang kata siapa Mbak Kukuru, satu izin ya satu satwa tapi terkadang bisa dua, namun khusus lumba lumba satu izin satu sesuai jenis dan nama mereka juga"

"Tapi penguin berbeda"

"Itu penguin tropis, jumlahnya masih banyak jadi perizinan bisa langsung banyak satwa" kata ku

"Lalu paus orca bisa?"

"Tidak bisa juga, biaya operasional lebih tinggi dari lumba lumba sebabnya, lalu paus itu terlalu berbahaya"

"Huuu turun saja dari posisi direktur jika tidak berani ribet" teriak Kukuru

"Terserahlah aku mau urus hal lain dulu"

"Huuu!!"

.

Ku urus event untuk musim panas bulan Agustus nanti.

Memikirkan ide yang cocok dan bagus, aku memilih berpikir sendiri sebab karyawan hanya ngikut saja, aku tidak menyalahkan mereka sebab ya event tentang akuarium itu memang sangat terbatas, adanya akuarium yang ikut event di tempat lain.

.

1 jam berpikir aku hanya dapat satu ide, yaitu challenge about Aqua.

Mungkin biasa idenya namun penunjangnya kan ada Mbak Fuka dan Mbak Chiyu jadi aku rasa akan meriah acaranya.

Jam 5 ibu dan ayah ku pulang duluan karena sudah habis jam kerja, lalu jam 7 malam barulah aku yang pulang karena sudah waktunya akuarium ku tutup.

Note : Lucas menjalankan akuarium selama 2 tahun lebih, ia baru mendapat 2 miliar yen saja bersihnya, masih1/3 dari total modal yang ia keluarkan.

Jam 7.15 sampai rumah.

Makan malam dulu lalu mandi, setelah mandi rebahan dan main ponsel.

Main di pasar koin kripto.

Sekarang shiba inu sudah mencapai angka 12.302 yen dan di kabarkan akan terus naik sebab Shinomiya group perusahaan terbesar di dunia yang bergerak di bidang teknologi, hubungan, dan perlengkapan busana memprakasainya, jadi tak heran koin ini akan terus bergerak naik.

"Anjing bener dah, cuan sebegini banyak" pikir ku karena saat ku lihat di akun kripto Haruka asli, koin shiba inu yang tadinya 1800 triliun yen kurang dikit, sekarang sisa 1700 lebih sedikit, masih cuan banyak banget itu

Mau ku ambil sebagian juga untuk apa juga, uang 60 miliar yen saja belum habis semuanya.

Koin baru muncul, namanya Yonko Ko, koin ini muncul tanggal 1 bulan ini sebenarnya, dengan harga 0,000001 yen, dan kapasitas pasar sebanyak 5400 triliun koin.

Sebenarnya aku minat tapi aku tidak ada regu pendukung, sementara Si Haruka juga belum bertindak, jadi tak ada guna aku membeli itu.

.

Beralih ke forex, ada momentum saat candel di bawah langsung ku beli sebanyak 10 juta yen 20 kali.

.

Ku tunggu sampai jam 12 malam.

Sell!!

Ku jual saat grafik di atas, naik 52 pips.

Keuntungan 52 x 200.000.000 = 10,4 m.

"Huh untung" ucap ku bahagia

.

Setelahnya langsung tidur.

.

Jam 6 pagi bangun, mandi lalu sarapan, jam 7 berangkat ke sekolah naik astrea.

.

Di kelas

Mona masih jadi primadona tapi aku tidak peduli.

"Kuroiwa kun, selamat pagi" ucap ku

"Um selamat pagi Lucas"

"Sudah sarapan kah dirimu kenapa lemes begitu?" tanya ku

"Sudah kok" balasnya dengan canggung

Kukuruyuk

"Perut sampai berbunyi seperti itu sudah sarapan?" tanya ku kembali

"Hehe sudah kok beneran, tapi cuma dengan air"

Ku ambil dompet dari saku celana, ku ambil 1000 yen.

"Ini belilah roti atau apapun itu" ucap ku sambil memberikan uangnya

"Eh tidak usah nanti merepotkan, kita juga baru kenal aku tak ingin ada hutang budi" ucapnya

"Siapa yang bilang hutang budi, ini aku free memberikannya, ambilah"

Ia ragu ragu karena prinsipnya yang dilarang menerima pemberian atas dasar kasihan.

"Tapi ini terlalu banyak, roti paling hanya 100 - 200 yen"

Ku tunjukanlah dompet ku.

"Lihat bung di sini tidak ada receh" ucap ku

"Astaga 10 rb an semua?" ucap Kuroiwa kaget

"Tidak kok, ya ada 5000 annya sebenarnya" balas ku

"Emmm"

"Sudah terima, jalan ke kantin dan beli roti sana" suruh ku

"Tapi ini beneran ikhlas? Aku tidak ada uang mungkin jika harus mengembalikan"

"Iya mamank, ambil saja"

Ia menerima dan pergi ke kantin.

.

Haruno datang di depan meja ku.

"Lucas kan?" tanyanya memastikan

"Iya ada apa?" tanya ku balik

"Ku lihat kamu sepertinya anak baik, tapi apa ada motif tersembunyi dari itu semua, maaf ya jujur saja, tidak ada seorang siswa yang memberikan uang kepada temannya secara cuma cuma, apalagi 1000 yen itu banyak bagi kantong pelajar"

"Ya aku tau itu" balas ku

"Lalu apa motif mu"

"Tidak ada, aku ini suka berbagi asal kamu tau ya, lagian apa masalah mu sih ikut campur saja" ucap ku

"Ya aku hanya sekedar curiga, maaf jika aku salah" balasnya lalu pergi

"Dasar aneh"

.

Berapa menit berlalu Kuroiwa kembali dengan kantung plastik berisi roti.

"Ini kembalilannya Lucas san" ucap Kuroiwa

Ku lihat masih ada sisa 400 yen.

"Kamu ambil saja, beli makanan untuk makan siang nanti" balas ku

"Roti yang ku beli ini cukup kok untuk sampai pulang nanti, jadi tolong terima kembali"

Aku menghela napas karena kelakuan bocah ini.

"Dengarkan Kuroiwa kun, aku tadi memberikan mu semuanya, bukan minta kembalian jadi itu milik mu sekarang, urusan kamu mau menggantinya atau tidak aku akan lebih senang jika kamu bisa berbagi ke orang lain, entah itu materi atau bantuan lain" ucap ku

"Kamu tau ajaran budaha?" tanya Kuroiwa kaget

"Bukan hanya di budaha tapi di agama ku juga begitu mamank"

"Oh aku baru tau itu" balasnya

"Cobalah belajar di luar agamamu, belajarlah tentang agama lain, yang ku tau mempelajarinya tidak masalah yang penting jangan ikuti kebiasaan negatif nya dan jangan ikuti ibadahnya saja, pasti ku jamin kamu dapat ilmu baru"

"Kurasa lebih baik jangan, aku di ajarkan sejak dini menjadi pendeta kuil, kurasa aku lebih baik jangan tercemar oleh ajaran lainnya"

"Ya itu terserah kamu, kepercayaan orang masing masing"

Guru datang dan mulailah pelajaran pertama kami, tapi baru beberapa menit mengajar kami di suruh datang ke aula untuk upacara sambutan murid baru.

Aku duduk di sebelah Kuroiwa.

Untungnya aku tidak di suruh memberikan sambutan btw.

Jadi setelah sambutan dari kepala sekolah dan wakil kepalanya.

Setelah selesai di adakanlah sesi pengenalan organisasi dan beberapa ekskul sekolah.

"Kamu akan ikut yang mana Lucas?" tanya Kuroiwa

"Aku tidak ikut apa pun, pulang sekolah aku ada kerja sebabnya" balas ku

"Kerja? Kerja apaan?"

"Kamu tau akuariun Gama Gama?" tanya ku dulu

"Tau, tapi aku tidak pernah ke sana"

"Nah aku kerja di sana" ucap ku

"Sebagai karyawannya?"

"Bisa di bilang begitu"

.

Lagi asik mengobrol tiba tiba.

"Kamu yang kelihatan tinggi, coba maju ke depan" suruh salah satu anggota basket yang sedang tampil di panggung

"Aku?" tanya ku

"Iya kamu"

"Untuk apa?" tanya ku lagi

"Mari ku tunjukkan asiknya bermain basket"

"Maaf aku tidak bisa" balas ku

"Coba saja dulu, ayo soraki semuanya Maju! Maju!"

Semuanya menyoraki ku.

"Baiklah baik baik, aku maju"

.

.

Di panggung.

"Kamu bisa main basket?" tanya salah seorang senpai

"Bisa tapi hanya sedikit saja" balas ku pura pura

"Baiklah yang penting bisa, sekarang mari ku ajak kamu by one dengan ku, tenang aku akan menurunkan skill ku"

"Yakin?" tanya ku, aku lumayan sombong karena ya yang ku lawan ini tingginya hanya 175 cm.

"Tentu saja"

.

Pruitt.

Bola pertama untuk ku.

Tujuan adalah memasukan bola ke ring yang telah di sediakan.

Baru berjalan beberapa langkah.

Whos

Bola terebut oleh senpainya.

Ia dengan bangga memgang bola di tangan.

"Whooo!" teriak ciwi ciwi kagum

.

"Gerakan mu masih lambat, tapi cukup bagus untuk dasarnya" komentar dari senpainya

Bola di berikan padaku lagi untuk kesempatan ke dua.

.

Whostt

Bola terebut lagi

Note : Lucas tidak mau mempermalukan senpainya.

Jadi hingga akhir permainan Lucas bermain pasif saja.

.

Kembali ke bangku ku.

"Gerakan mu kaku, apa kamu tidak malu, mungkin image mu di mata siswa lain bisa jelek kedepannya" ucap Mona tiba tiba

"Itu tidak masalah Mona chan, terkadang menjadi populer itu bisa jadi meresahkan bukan malah membahagiakan"

"Tapi ini kamu populer karena keburukan mu loh" kata Mona lagi

"Itu tidak buruk, aku yakin siswa siswi tidak akan menyoraki ku karena jelek bermain basket, jika pun ada pasti akan ku tantang balik, btw jika kamu tau di panggung tadi sebenarnya aku hanya acting tidak bisa bermain saja"

"Masa"

"Iya, jika tidak percaya ya sudah"

"Yehhh ku kira kamu mau membuktikannya"

"Untuk apa di buktikan, apa ada untungnya bagiku?" tanya ku padanya

"Ya tidak juga, tapi tunggu, sikap mu begini mengingatkan ku akan sikap orang yang opportunis, yang maunya hanya ingin di pihak yang menguntungkan saja"

Pihak Opportunis : pihak yang selalu ingin untung.

"Kamu salah, menilai orang jangan hanya sekilas saat orang itu berbuat ini, lalu kamu menyimpulkan begini, kamu tau kata kata don't judge by the cover kan"

"Lalu kamu bukan berarti?"

"Bukanlah, aku malah membenci orang yang seperti itu, mereka bisa melupakan kawan hanya untuk keuntungan, itu bukan prinsip ku yang mengunggulkan kerja sama dan hubungan pertemanan, sudah jangan bicara lagi tapi lihat saja penampilan yang di depan" ucap ku

"Un"

.

.

Jam 11.30 kembali ke kelas untuk makan siang.

"Hah, ibuku ibuku" keluh ku saat membuka bekal bento yang ukurannya jumbo

Ku bagikan separuh pada Kuroiwa namun ia menolak dengan alasan aku sudah berbuat baik padanya tadi pagi dan bekal ini di buat khusus untuk ku seorang dari ibuku.

"Tidak masalah, lagian aku tidak mungkin habis, jadi ini ku bagi" ucap ku sambil menyodorkan tutup bento yang telah ku isi sebagian bekal ku

Note : tidak ada wadah tambahan sebabnya, jadi tutup bento pun jadi.

"Ini pakai juga sendoknya tidak masalah, aku pakai sumpit saja" ucap ku lagi

"Kamu beneran baik Lucas san, terima kasih" balas Kuroiwa

"Berkah tuhan untuk ku ikut ku bagikan padamu juga merupakan takdir bukan?" tanya ku

"Kamu benar, terima kasih sekali lagi"

"No problem"

.

Mona jadi lebih tertarik padaku ku.

.

Jam 1 siang.

Masuk ke pelajaran matematika.

"Ez" pikir ku

Maklum saja, mantan juara internasional olimpiade sih.

Tapi di hidup ini aku sumpah tidak sudi ikut olimpiade lagi.

Mungkin lebih keren jika aku mencoba hal baru, contohnya ikut klub anime dan komik.

Tapi aku tidak ingin nolep juga, semenjak aku mengambil alih tubuh Haruka Shinomiya aku sadar bahwa hidup itu apalagi saat muda lebih baik berusaha mencari pengalaman agar di saat dewasa bisa enak cari kerjanya, perbanyak skill contohnya.

.

Jam 2 siang pulang.

"Kamu tidak daftar klub atau organisasi Lucas kun?" Mona bertanya padaku

"Ikut, ini Aku sudah mengisi formulir pendaftarannya" ucap ku sambil menujukan kertas formulir ku

"Ikut klub apa?"

"Renang" balas ku

"Oh ku kira kamu akan ikut basket atau voli, sebab ya kamu punya postur tinggi"

"Aku ingin, tapi aku tidak ada waktu untuk latihan, aku ikut ke klub hanya karena peraturan sekolah"

"Kamu tidak merasa rugi kah?"

"Kenapa harus merasa rugi"

"Ya hanya sekolah lalu pulang apa kamu tidak menyayangkan masa masa SMA mu?"

"Emm kamu salah di sini, aku selepas sekolah bukannya pulang, tapi aku bekerja dulu"

"Kerja?"

"Iya kerja, kapan kapan mampirlah ke Akuarium Gama Gama, aku kerja di sana, sudah dulu ya aku telat nanti kerjanya, bye"

"Oke, bye"

.

Ku kumpulkan formulir ku, lalu pergi ke akuarium Gama Gama.

Ku sapa semua pegawai ku yang ku temui.

"Ibu, lain kali jika memberikan bekal jangan pakai wadah besar, isinya penuh lagi, sayang nanti jika tidak termakan" ucap ku pada ibuku yang sekarang menunggu akuarium yang isinya boleh di sentuh (cek aja di googel)

"Kebanyakan ya, tapi jika tidak habis bagikan saja ke teman mu Lucas kun"

"Itu bukan pilihan terbaik ibu, pokoknya besok jika memberikan ku bekal pakai saja wadah yang normal, lalu isinya tidak perlu banyak banyak"

"Tapi bahan makanan di rumah masih banyak, jadi lebih baik di masak nanti keburu kedaluwarsa"

"Bagikan saja ke karyawan di sini jika kelebihan, lagian kenapa juga beli banyak banyak bahan makanannya"

"Ya kamu kan besar, jadi ibu pikir nafau makan mu juga besar, lagian uang jatah makanan kamu memberikannya terlalu banyak, jadi ibu ingin memberikan yang terbaik" (maksudnya lauknya di buat beragam)

"Huh, lain kali buat yang sederhana saja" suruh ku

"Baiklah jika itu maumu sayang"

.

.

Di ruangan kerja ku.

Fokus ke pc ku.

Melihat cara kerja akuarium di luar negeri bisa sukses itu bagaimana sih kuncinya.

"Gotcha!!" teriak ku dalam hati saat mengetahui info rahasianya

Kunci sukses : Banyak pelanggan

Kunci sederhana namun cara agar kunci itu muncul yang agak susah.

Menurut rahasianya yang ku dapat.

Cara paling efektif sih memberikan promosi besar besaran dan membuat event, intinya membuat nama akuarium ini di kenal semua orang.

Langsung dah pergi ke situs iklan Yell Ads, pasang iklan lalu bayar sejumlah 10 juta yen, bekas untuk iklan hanya dua yaitu gambar dan video saja, iklan akan di muat ke semua yang berhubungan dengan Yell Company selama 1 bulan penuh.

Lalu pergi ke website televisi, ku undang mereka agar mau meliput akuarium ku, ku bayar juga tentunya.

Setelah itu, pasang iklim Akurium Gama Gama di semua stasiun tv, iklan berdurasi 20 detik, tapi biaya yang ku keluarkan sangat besar yaitu, 1,2 miliar yen, maklum saja sih 16 stasiun tvnya, iklan hanya tayang di beberapa acara pilihan ku, dan jam tayangnya sesi satu yaitu jam 6 pagi - 6 sore, sebab target pelanggan ku adalah anak anak.

.

"Uang habis tinggal main forex saja lah" ucap ku dalam hati

Jam 5 sore pekerjaan ku baru selesai, lanjut pantau pips forex dulu saja.

Tapi karena ada berita yang dirilis dari Miyagi Daily News bahwa Shinomiya group menerima pembayaran melalui koin kripto Yonko ko, awto ku cuan lah koin itu yang sekarang masih sisa 2400 triliun koin di pasar koin.

Harganya pun sekarang sudah naik ke 0,00001 yang tadinya 0,000001, ku beli sebanyak 400 triliun koin seharga 4 miliar yen.

.

Baru beberapa detik ku beli harga langsung berubah jadi 0,00012.

"Gila nih Haruka Shinomiya" pikir ku

Dan terjadilah promosi besar besaran dari Shinomiya Group soal metode pembayaran baru mereka yang membuat harga Yonko ko naik lagi ke 0,095 yen.

Di susul lagi Amazon mengikuti dan semua perusahaan yang bekerja sama dengan Shinomiya group.

Hingga jam 12 malam, harga Yonko ko sudah tembus ke 2,3 yen.

"Matanya picek, terlalu cepat naik aku khawatir akan cepat turun juga bangke" ucap ku karena tidak percaya akan hal ini

Total koin di pasar hanya sisa 1200 triliun koin sekarang dan masih terus berkurang nantinya pasti!!.

.

"Cuan 800 triliun yen, hore!!" teriak ku malam malam

Brak!

Pintu kamar ku terbuka.

"Kenapa teriak teriak Lucas" ucap Ayah ku

"Eh kedengaran ya, maaf yah tadi sedang bahagia sebabnya" ucap ku

"Kamu dapat pacar?" tanya ibuku

"Tidak bu, pokoknya bahagia untuk ku, kalian kembali lah tidur" suruh ku

"Jangan teriak lagi loh ya"

"Iya bu" kata ku

.

Lanjut tidur dulu.

.

Jam 6 bangun lalu mandi sarapan dan sekolah.

Naik motor Astrea sambil nyanyi nyanyi tak jelas.

.

Jam 7 sampai di kelas.

"Kamu sudah makan bro?" tanya ku pada Kuroiwa

"Sudah sudah" balas Kuroiwa kaget

"Haha jangan panik begitu, aku tidak akan memberikan mu uang lagi kok" ucap ku

"Aku juga tidak mengharapkannya, oh iya kemarin aku coba mampir ke akuarium gama gama jam 6, tapi tidak sampai masuk, aku tanya ke salah satu karyawannya, ukhum aku tanya begini 'Apa Lucas bekerja di sini?' ia menjawab pak lucas sudah pulang, lalu ku tanyakan kamu masih muda kenapa di panggil pak, ia menjawab karena kamu direktur di sana, aku kaget dong ternyata oh ternyata teman ku ini direktur sukses toh"

"Tidak usah kaget, aku bisa sukses juga karena usaha yang keras, jika kamu butuh pekerjaan bilang saja padaku, ataupun teman mu butuh pekerjaan juga, yang penting ia jujur dan mau bekerja keras di akuarium, sebab di sana kami menjual jasa jadi perlu mental dan fisik yang kuat"

"Tentu"

Pelajaran olahraga.

Masih bebas belum masuk materi, jadilah main voli dulu.

Di kelaa ada 16 siswa, 12 main sisanya jadi cadangan termasuk diriku dan Kuroiwa

.

Note : nonton anime ReMain dulu gan, biar agak dong tokohnya.

Sementara si laki laki main aku jalan jalan saja ke tempat kolam renang yang mana nantinya akan jadi tempat latihan klub ku nanti.

"Woy kamu!" teriak Jo Senpai

"Halo senpai, bagaimana persiapan klub renangnya?" tanya ku

"Klub renang apa?" ia balik tanya

"Klub renang, bukannya kamu ketua klub renang, kan formulir ku sudah ku berikan padamu"

"Oh, ini itu klub polo air bukan renang, tapi jangan khawatir di polo air kamu bisa berenang kok" ucapnya

Aku kaget dong, karena saat ia promosi klub di kelas, ia bilang yang suka renang boleh ikut dan ia butuh anggota, berhubung aku suka renang dan kasihan aku ikut dah, namun ternyata aku tertipu Ferguso.

"Kamu di larang keluar, sebab formulir mu sudah ku kumpulkan di guru" ucap Jo senpai tanpa rasa bersalah

"Yang benar saja senpai, aku niatnya renang, hanya renang" ucap ku

"Halah tidak masalah, kan sudah ku bilang juga di polo itu lebih asyik daripada renang"

"Kapan bilangnya!!"

"Barusan, pokoknya kamu di larang keluar, nanti akan ada pertemuan anggota baru jadi tolong datang ya"

"Tidak tidak, ini mimpi buruk, aku tidak mau gabung jika polo air" ucap ku

"Ayolah Lucas, kamu tau kan aku sedang mencari anggota, apa kamu tidak kasihan"

"Matamu kasihan, kamu menipuku senpai"

"Aku tidak menipu, kan ku bilang yang suka renang boleh ikut, btw nanti kita ada anggota mantan juara nasional smp loh" ucap Jo senpai

"Siapa yang sudi jadi anggota!"

Senpai mendatangi ku laku menepuk pundak ku.

"Aku percaya kamu akan datang nanti, cobalah dulu jika tidak suka akan ku buat kamu suka dengan polo air"

Ku tatap dengan pandangan sinis.

"Ayolah, jangan seperti itu polo air itu baik"

Cuih!!

Note : Haruka teringat polo air di Karasuno.

"Pokoknya nanti datang dulu"

Jo senpai pergi entah ke mana.

.

Aku kembali ke gedung olahraga.

"Giliran mu main Lucas" ucap bu guru olahraga

"Baik bu, aku menggantikan siapa?" tanya ku

"Gantikan yang rambut sipit itu"

Ku gantikan lah Yuta kun.

.

.

Aku servis.

"Ayo yang keras!" teriak Oka(lawan)

"Baiklah, tapi jangan sampai di lepaskan loh ya" balas ku

"Maju sini!!"

.

Aku mundur.

Ku lempar bola ke atas dengan tinggi.

Lari pelan kedepan.

Boom!!!

.

Blar!!

Bola langsung menyentuh lantai lapangan dalam lawan.

"Ehh" respon lawan yang sangat terlambat

Guru dan teman yang melihat ku kaget semua.

"Lucas ulangi lagi dan katakan bahwa itu bukan kebetulan!" teriak Yuki sensei (guru olahraga tadi)

.

Ku ulangi hal yang sama.

Pewww

Booom!!

Blar!!

Bola tidak di terima lagi oleh lawan ku.

"Woy mana mungkin bola sekeras itu bisa ku lawan Lucas!" teriak Oka

"Lucas kemari!" teriak Yuki sensei

Yuta kembali masuk dan aku pergi ke tempat Yuki sensei.

"Ku rekrut kamu ke tim voli sekolah kamu mau?" tanya Yuki sensei langsung

"Emm"

Lucas ragu ragu karena ia ingin mencari pengalaman baru sebenarnya.

"Aku sudah ada klub sensei" ucap ku

"Klub apa?"

"Polo air"

"Kamu mau menyia nyikan bakat mu voli di klub yang belum tentu maju itu?" tanya Yuki sensei

"Bukannya ku sia siakan tapi minat ku bukan di voli sensei, aku bisa tapi aku tidak mau voli untuk sekarang, aku ingin coba hal baru" jawab ku

"Hmm jika begitu maumu ya sudah, tapi klub voli pasti akan menerima mu, cuma jika kami gabung sekarang pasti kerja sama tim bisa cepat terbentuk saat pertandingan musim panas nantinya"

"Untuk tawarannya ku ucapkan terima kasih sensei"

"Umm"

.

Permainan voli berlanjut dan bisa di tebak aku jadi mvp pertandingan di sisa set yang ada.

.

Next..