webnovel

Re Life In Anime World

Saya seorang otaku yang hanya suka berdiam diri di kamar sembari menonton anime terkadang melihat manga erotis. Aku mungkin seorang manusia yang gagal namun aku tetep berpendirian teguh pada budaya otaku ku ini, aku tak ingin keluar untuk sekolah ataupun berinterkasi, aku tidak ingin sama sekali. Orang tua ku bahkan sampai tak peduli lagi padaku, namun dibalik ketidak pedulian mereka, mereka masih lah orang tua yang sayang padaku, tak lupa setiap hari mereka menyisakan makanan untuk ku makan. Suatu hari aku menonton anime yang bercerita tentang kehidupan sosial, disitulah aku menonton dan menonton hingga aku merasakan hatiku bergejolak. "Mengapa diriku menjadi seorang pecundang seperti ini? Aku harus mengubah hidupku ini!" Aku berlari keluar kamar untuk mengatakan kepada orang tua ku bahwa diriku akan berubah, namun naas aku tersandung plastik makanan ringan dan menghantam lantai kamar dengan kepala terlebih dahulu. Pandangan ku kabur, saat ku sentuh dahi ku darah terlihat di tangan ku, saat itu pula Tuhan mengambil nyawa ku. #jika ada kata yang kurang tepat, segara komen agar cepat di perbaiki dan kalian bisa lebih enjoy dalam membaca cerita ku

U_ardi · Anime & Comics
Not enough ratings
273 Chs

150.) Antara Senang dan Sedih

Jam 8 malam, Mei sudah bersiap di lokasi untuk memimpin aliansi di lokasi D, sementara diriku masih di tempat pengatur strategi.

"Haruka sama, penyerangan terjadi di lokasi D, bagian belakang" ucap Inoichi

"Tanyakan pada pemimpin regu, serangan dari edo tensi atau hanya zetsu" balas ku

"Baik"

.

"Edo tensei, Raikage ke 3 mengobrak abrik di lokasi B" ucap bawahan ku lain

"Astaga titik B pemimpinnya adalah gara, ia tak mungkin bisa berhadapan dengan Raikage ke tiga" pikir ku

"Suruh gara menahan selama 30 menit, kabarkan pada Naruto suruh ke lokasi B!" suruh ku

"Baik, Haruka sama"

.

"Di lokasi d, Ninja edo tensei, Tsuchikage ke dua dan Kazekage ke dua" ucap Inochi

"Di lokasi A, edo tensei 5 ninja pedang Kirigakure muncul"

"Lokasi E, edo tensei madara muncul" teriak Inoichi

"Lokasi C, edo tensei 4 jinchiriki muncul"

"Baiklah semakin gawat" pikir ku

"Tolong perintahnya Haruka sama!" teriak Shikaku

"Suruh tim A, menyegel 5 ninja pedang, dalam waktu 1 jam maksimal, lalu langsung pergi ke lokasi e, lakukan hal yang sama ke lokasi lain, kerahkan ninja yang bebas untuk pergi ke lokasi E!" suruh ku

Ninja pembawa kabar langsung menyebarkan perintah ku.

.

Pertarungan habis habisan terjadi di tiap lokasi, Naruto bahkan harus mengeluarkan Kyubinya agar bisa mengalahkan raikage ke 3.

"Sasuke fokus ke lokasi E jika lokasi B sudah aman" ucap ku padanya

"Baik sensei" balas Sasuke

.

Di lokasi e, madara tidak main main, ia langsung mengeluarkan salah satu dewa jutsu, yaitu susanoo.

"Bantuan belum datang!" teriak Onoki

"Belum Tsuchikage sama, katanya 5 menit lagi"

"Sial, bagaimana bisa musuh mengeluarkan kartu as nya sekarang!" gerutu Onoki

.

Pertarungan di lokasi A selesai dalam waktu 1 jam 10 menit, Raikage dan aliansinya langsung pergi ke lokasi E.

.

"Haruka sama, lokasi c perlu bantuan anda, jinchiriki membawa bijunya bertempur!" teriak Inoichi

"Keadaan Tsunade bagaimana?" tanya ku

"Ia masih bertempur sekarang"

"Baiklah persiapkan teleport untuk ku"

.

Aku dikirim ke lokasi C.

"Full domain, dunia keheningan!" teriak ku langsung mengeluarkan jutsu ketika sampai di sana

.

"Huh akhirnya kamu datang mantan hokage bangsat!" teriak Tsunade

"Maaf lokasi lain perlu ku atur juga, kamu langsung ke lokasi d, tinggalkan 4 penyegel untuk ku"

"Kamu yakin, mereka biju!"

"Mereka bukan biju, hanya potongan ekor biju, chakra mereka akan habis dalam 30 menit, serangan mereka juga tidak mungkin akan menghancurkan bola ku, kamu langsung pimpin ke lokasi E!" suruh ku

"Baiklah"

.

30 menit berlalu, chakra biju sudah habis, ku ajak 4 penyegel mengikuti ku masuk ke bola.

Dalam waktu 10 menit penyegelan berhasil di lakukan.

"Kalian urus ini, aku akan pergi ke lokasi E" ucap ku pada ninja penyegel

"Baik Haruka sama"

.

30 menit ke lokasi E.

3 kage sudah berkumpul, yaitu Onoki, A, dan Tsunade.

.

"Ninja chunin menyingkir dari lokasi" pesan ku pada ninja di sekitar

Peringkat chunin mundur, sebab mereka tak mungkin juga berhadapan dengan susanoo sempurna itu.

.

Ku aktifkan biju mode ku yang sempurna.

Ku cari keberadaan madara.

"Kalian hadapi susanoonya, aku akan mencegah Madara bertindak lebih jauh" ucap ku pada 3 kage

"Jangan gegabah, kita di sini masih kesulitan melawan 4 Susanoo!" teriak Onoki

"Bertahanlah, daripada susanoo muncul lagi" ucap ku

.

Di atas bukit Obito dengan Madara sedang melihat.

Ku pergi langsung ke sana.

.

Di atas bukit.

"Kamu sendirian?" tanya Madara sombong

"Diriku cukup.." ucap ku terhenti sebab Obito langsung menyerang ku dengan kombo teleport dan serangan sabit

.

Cting!

Pedang ku berbenturan dengan sabitnya.

.

"Menarik, tapi sekarang bukan finalnya" ucap Obito lalu kembali mundur

"Oh sialan aku punya firasat buruk soal ini" pikir ku

Di belakang Madara sudah menyiapkan 15 bunsin, lalu tiap bunsin mengeluarkan susanoo sempurnanya.

.

"Selamat bersenang senang" ucap Madara lalu pergi dengan Obito

.

Di bawah

"Sial apa yang di lakukan Haruka!" pikir Tsunade melihat 15 susnoon biru baru muncul

.

Aku menjauh dari sana supaya Susanoo hanya fokus kepada ku.

"Ku berikan waktu 30 menit untuk datang membantu ku" pesan ku pada 3 kage

.

Jujur saja jutsu ku tidak ada yang mempan pada Susanoo selain menunggu mereka terserap domain ku, tapi mau sampai kapan coba, susanoo itu hampir setara biju asli.

Boom!

Ku pukul tepat di bunsin namun tidak bisa juga sebab pelindung susanoo terlalu kuat.

"Astaga bagaimana bisa ceritanya aku jadi kage jika menghadapi susanoo ini saja kesusahan" pikir ku

.

Ku aktifkan jutsu kecepatan dan jutsu pelindung angin ku.

Bertarung dengan habis habisan namun aku yang habis jika 3 kage tidak segera datang.

.

"Koraaaa rasakan serangan ku ini bangke!" teriak ku mencoba menebas pelindung bunsin

Boom!

Pedang angin ku juga tak cukup kuat untuk menembusnya.

"Huh adaikan saja aku elemen penghancur, tapi itu tidak ada" ucap ku sambil menghindari semua serangan 15 susanoo

.

1 jam kemudian.

"Halo sayang, masih utuh saja lawan mu, kamu beneran kage kan" ucap Mei datang membantu

"Jutsu ku tidak ada yang menpan, jika bisa tolong lemahkan pelindung di depan akan ku hancurkan, lalu ku potong bunsinnya" suruh ku

"Baiklah mulai dari yang jam 12 ya" ucap Mei

Yokai no jutsu

Lava keluar dari mulut istriku menuju bunsin madara.

"Wow mulut mu tidak terbakar?" tanya ku

"Cepat, pukul!" teriak Mei

.

Boom!

Ku pukul pelindung yang lemah itu.

Krak!

Pelindung hancur, langsung ku tusuk bunsin dengan sayatan angin agar menghilang.

Pufff

Bunsin hilang, susanoo langsung hilang juga.

.

Kami ulangi hal yang sama sampai 3 susnoo hancur, lalu 4 kage lainnya datang membantu.

.

Kami ber 6 plus Naruto dan Sasuke melawan sisa susanoo hingga jam 6 pagi.

.

Blar boom!

Jutsu combo Naruto dan Sasuke menghancurkan Susanoo terakhir.

.

"Akhirnya selesai" ucap ku

"Langsung kembali, kita istirahat!" teriak Raikage

.

Aku dan Mei kembali ke tenda, mandi lalu langsung tidur, giliran ninja ninja kecil yang berjaga.

.

Jam 12 siang, aku baru terbangun.

"Sayang, segera bersiap akatsuki menyatakan perang dengan aliansi, rapat akan segera di mulai" ucap Mei membangunkan ku

"Baik, rapat di tenda utama?" tanya ku

"Iya, jam 12.30 nanti"

.

Saat rapat.

"Akatsuki menyatakan perang saat matahari terbenam nanti, di lokasi ku" ucap Gara

"Jadi Akatsuki akan total sekarang, baiklah mari total serang nanti juga" ucap Raikage

.

.

Semua ninja di kumpulkan di lokasi B, bersiap akan perang utama.

"Astaga hanya kurang obito saja, kenapa susah sekali matinya" pikir ku

Note : semua Akatsuki sudah berakhir kecuali Obito saja, Itachi juga sudah meninggal juga sebab itu pilihannya juga.

.

Madara dan Obito datang di atas bukit yang bersebarangan dengan kami.

"Kuchiyose no jutsu!" teriak Madara mengeluarkan jubi langsung, walaupun belum sempurna ia sudah mendapat 6 biju

.

"Astaga besar" ucap para ninja

"Kita bisa melawan musuh?" tanya ninja lainnya

.

"Jangan gentar, Serang!" teriak Raikage

"Serang!" teriak Tsunade lalu kage lainnya

.

Mokuton : jala akar!

Madara mengeluarkan jutsu pohon dalam skala besar, mengurung ninja di barisan terdepan.

"Keluar dari sana!" pesan ku

Gokka Messhitsu

Bola api besar dan banyak langsung menuju ninja tang terkurung.

Gara langsung mengeluarkan pelindung pasir, bersama dengan ninja yang mampu jutsu tanah.

Blar blar blar

Bombardir bola api menyerang pertahanan tanah itu.

"Sial ini terlalu panas!" teriak Ninja di garda terdepan

"Ninja elemen air dinginkan!" suruh Raikage

.

Suiton keluar semua untuk mendinginkan lokasi depan.

.

Semua ninja maju lagi setelah api berhenti.

Giliran sebuah meteor di tarik dari langit.

"Haruka giliran mu!" teriak Mei

"Baiklah" ucap ku terbang bersama dengan Onoki

.

Ringan 100kali lipat! Teriak Onoki

.

Full domain, dunia keheningan

Aku mengurung meteor itu.

"Oh, bagaimana jika 10!" teriak Madara

9 meteor lainnya jatuh ke arah yang berbeda namun berdekatan.

"Astaga bukannya itu jutsu penghancur bumi?" ucap ninja yang pasrah

"Lari! Ke bawah bola Haruka !" pesan dari Inoichi setelah ku suruh

.

Ku lempar bola ku ke arah lain, agar domain ku bisa ku pindahkan ke arah ninja.

.

Boom!

Kedua metor yang ku lempar bertabrakan dengan meteor lain.

.

Full domain!

Teriak ku membungkus semua ninja di bawah ku.

Duar Duar duar!

Planet bertabrakan dengan meteor hingga menciptakan kawah besar dan penuh api.

"Astaga, kekuatan dewa shinobi tidak main main kuatnya" ucap ku

.

5 menit kemudian ku buka domain ku.

Semua ninja kaget akan penampakan baru di depan mereka.

Ninja edo tensei giliran maju melawan kami.

"Persiapkan ninja penyegel!" teriak salah satu pimpinan kelompok

.

"Ninja medis rawat mereka yang terluka!" teriak Tsunade

.

2 jam berlalu, pertarungan antara pion dengan pion masih berlangsung.

.

Sekarang 5 kage berhadapan dengan Madara.

Aku berhadapan dengan obito.

"Semoga tidak sampai kaguya" pikir ku sebab, jika Kaguya berhasil di bangkitkan, semua jutsu ku akan terpatahkan kembali

.

"Obito menyerah saja tolong, aku masih harus bertemu dengan istriku" ucap ku padanya

"Aku tidak peduli, kalian hidup bahagia sementara diriku hidup dengan penuh tekanan dan makian" teriak Obito

"Naruto Sasuke maju!" ucap ku

"Eh kenapa kami?" tanya Naruto

"Jutsu ku tidak mempan padanya" jawab ku

"Langsung serang atau bagaimana?" tanya Sasuke

"Ia punya jutsu dimensi, Serang pertama untuk mengalihkan serang ke dua dengan jeda kurang dari 1 detik" ucap ku

"Baiklah mulai Naruto!" teriak Sasuke

"Oke" balas Naruto mengaktifkan biju modenya

.

Whuss

Whuss

Semua serangan Naruto dan Sasuke tidak ada yang mengenai Obito.

Aku terpaksa ikut sebab serangan kurang cepat.

Whuss whuss

Serangan masih menembus tubuh Obito.

.

Clap

Kedua mata obito ku tusuk dengan jarum chakra.

Blar!

Serang kombo Naruto Haruka akhirnya telat saran ke kepala dan ke perut.

"Yoshaaa!" teriak ku

Obito langsung mati di tempat.

"Dia sudah mati?" tanya ku

"Sudah sensei, tapi biar di segel dulu agar tidak di bangkitkan lagi" ucap Sasuke

.

"Misi sukses, bisa kembali dalam 24 jam" ucap peri baik

.

"Akhirnya aku bisa pulang, tapi bagimana dengan kedua anak ku di sini?" tanya ku

"Kamu tinggalkan, gunakan jutsu pembunuh musuh dengan risiko nyawamu sendiri agar meninggalkan jejak mu" balas peri jahat

"Tidak bisa ku bawa pulang anak ku?" tanya ku

"Tidak bisa" balas kedua peri

"Ah kalian kejam, aku sudah bersama mereka 2 tahun ini loh"

"Tidak ada pokoknya" ucap peri baik

.

"Sensei mari kembali ke lokasi 5 kage" ucap Naruto

"Sebentar Naruto aku akan mengikuti setelah membantu yang di sana" ucap ku

"Baiklah segera susul kami" balas Naruto lalu pergi bersama dengan Sasuke

.

Aku membuat domain kecil, ku tulis sebuah surat untuk Mei dan surat untuk kedua anak ku dulu.

.

10 menit berlalu.

"Baiklah 60 surat selesai ku tulis, semoga saja mereka akan tegar tanpa ku" ucap ku dalam hati

.

Aku langsung pergi ke tempat 5 kage.

Ku datangi Mei.

"Baguslah kamu datang sayang, segera bantu kami" ucap Mei

Aku menatap muka istiku di dunia ini untuk yang terkahir kali.

"Semoga, kamu bahagia" ucap ku padanya lalu menjatuhkan kotak berisi semua surat yang ku tulis, aku pergi langsung ke Madara

"Hey apa ini Sayang!" teriak Mei

Di surat tertulis, umur 3, 4, 5 dan seterusnya sampai 22, terutuk Ryuki dan Karen.

.

Full domain : dunia penyegal

Ucap ku

.

"Selamat tinggal" ucap ku pada Mei sebelum bola menutup seutuhnya

.

Mei menatap tajam ke arah ku, tepatnya ke arah mulut ku.

Mei langsung mendatangi bola ku.

"Jangan main main Haruka, cepat keluar dari sana!" teriak Mei sambil memukul bola dengan keras

Tsunade dan 4 kage serta 2 murid ku datang ke dekatnya.

"Apa yang terjadi, kenapa Haruka mengurung Madara, apa ini aman?" tanya Raikage

"Kalian bantu aku hancurkan bola ini!" teriak Mei

Naruto yang melihat tangisan istri senseinya, tau akan perasaan ini, inu seperti perasaan akan mengucapkan selamat tinggal pada seseorang.

Rasensuriken!

Duar!!!

"Apa yang kamu lakukan Naruto!" teriak Sasuke

"Bodoh, Sensei akan pergi kita harus mencegahnya!" teriak Naruto membalas perkataan Sasuke

"Huh apa maksud mu!" tanya Sasuke kaget

"Cepat hancurkan dulu baru tanya tolol!" teriak Naruto

.

Kedua murid ku mengeluarkan semua jutsu untuk memecahkan bola ku, bahkan semua kage ikut ikutan, namun sayangnya itu tidak berguna.

.

Di dalam bola.

Penghapus jiwa

Ucap ku mengakhiri perang ini dan menghapus jiwa Madara dangan tumbalnya adalah nyawa ku sendiri.

Setitik bola cahaya datang di antara aku dan Madara.

"Tidak, ini tidak boleh terjadi!" teriak Madara dalam hati, ia ingin lepas namun sayangnya dunia ku pengunci jiwa dan tubuh

.

Clap!

Tubuh ku dan tubuh Madara langsung hilang dari bola domain.

.

"Oh ternyata ini dunia setelah meninggal ya" ucap ku saat melihat tubuh ku melayang di suatu tempat namun entah di mana

.

Di dunia yang ku tinggalkan.

Bola domain perlahan hilang.

"Dimana Haruka?" tanya Mei yang sudah menangis

"Tidak tidak ini tidak mungkin terjadi" ucap Naruto yang ikut ikutan menangis sebab ia harus mengalami kedua kali kehilangan orang terdekat setelah Jiraya tentunya

.

"Sasuke cari keberadaan chakra Haruka!" teriak Tsunade

Sasuke mengaktifkan mata rinnegannya.

1 menit kemudian.

"Dimana dia Sasuke?" tanya Mei menunggu jawaban

"Maaf chakra Madara dan Sensei tidak ada lagi, keduanya menghilang tanpa jejak" balas Sasuke

.

"Pengorbanan ya, aku paling tidak suka dengan cara begini" ucap Raikage

"Ini kotak yang di jatuhkan Haruka" ucap Onoki menyerahkan kotak berisi suratnya

Mei menerimanya dengan berat hati.

.

Skip sehari setelah perang, semua ninja kembali ke desa masing masing untuk melakukan pemakaman.

Di desa Kirigakure

Mei dengan Kedua anaknya yang di gendong pengasuh sedang menangisi makan tanpa tubuh, hanya peninggalan rambut ku saja, yang di temukan di bawah bola yang ku buat sebelum berpisah.

"Ayah kemana?" tanya Karen

"Ayah sudah tenang di samping tuhan" ucap pengasuh membalas pertanyaannya

"Ayah akan kembali?" tanya Ryuki

"Yap dia akan kembali sayang" balas Mei memeluk mereka berdua

.

12 Rookie dan semua ninja Konoha datang ke desa Kiri untuk memberikan doa pada Haruka.

"Sensei pembohong, pembohong!" teriak Sakura sambil menangis

"Haruka sensei apa kami sudah berhasil mewujudkan mimpimu?" tanya Naruto dengan air mata deras di pipinya

"Aku mungkin murid paling nakal sensei, maafkan aku" ucap Sasuke

.

Skip 1 bulan.

Di rumah yang ku bangun, tepat 2 tahun umur Karen dan Ryuki

"Ibu, mana hadiah dari ayah" tanya Karen

"Sini sini, biar ibu bacakan pesannya"

.

Untuk Karen dan Ryuki

Halo kalian kedua anak ku, mungkin sekarang kalian sedang duduk di pangkuan ibu kalian dan mendengarkan ia membaca ya.

Maaf ayah sudah tidak bisa menemani kalian lagi, entah untuk bermain ataupun untuk mengurus kalian lagi, ayah minta maaf.

Tapi jangan pernah sedih sebab ibu kalian juga akan sedih, ayah mungkin pergi, tapi percayalah ayah selalu ada untuk kalian.

Ayah mungkin ayah terburuk, ayah yang jahat karena meninggalkan kalian diam diam, ayah sayang kalian.

Apa yang lebih sakit daripada ditinggalkan seseorang yang paling kamu sayang?

Tentu saja lebih sakit hati ayah sebab telah meninggalkan kalian.

Haruka.

.

"Ayah seorang pahlawan kan bu?" tanya Ryuki

"Yap, ia seorang pahlawan, jadilah seperti ayah mu ya di masa depan"

.

Lalu Mei membuka surat khusus untuknya.

Untuk Mei Terumi

Maaf jika harus pergi duluan, aku tidak punya banyak pilihan, jika Madara tidak ku bunuh, akan ada kejadian yang lebih mengerikan dan banyak Ninja yang akan terbunuh.

Aku tau mungkin tindakan ku egois, tapi semua itu sudah ku teguhkan.

Tak ada yang lebih indah daripada hari-hari yang dinaungi cinta. Dan tak ada yang lebih menyakitkan, daripada malam-malam penuh ketakutan, karena ditinggalkan kekasih

Kata kata itu mungkin penggambaranmu saat ini ya, aku sungguh minta maaf, kamu wanita kuat, mungkin aku akan kembali di masa depan, aku pergi bukan tapi mati ingatlah itu.

Haruka

Note : buka surat terkahir, disana tersimpan tabungan ku untuk mu.

Mei membuka surat terkahir, disana ada segel penyimpan.

Mei mengaktifkan fuin dari Haruka.

Crat....

Segel fuin menyebar sampai ke tembok.

Mei seger menghentikan fuin tersebut, sebab mungkin saja yang tersimpan di dalamnya benda besar.

Ia pindah ke ruang tengah yang luas.

.

"Fuin aktif" ucap Mei

Crat...

Segel fuin menyebar

"Aktif" ucap Mei

.

Puff

Muncul tumpukan uang sangat banyak, emas beberapa ratus kilo, berlian, dan barang berharga lainnya.

"Sayang sayang, harta bukan yang ku butuhkan, semua ini bahkan tidak sebanding dengan senyum mu" ucap Mei menangis memeluk surat tadi

.

Sementara itu diriku kembali di halaman sekolah, kembali ke umur 16 tahun.

"Huh huh, pengalaman yang menyedihkan sial!!" teriak ku

Semua murid yang mendengar menatap ku.

"Maaf aku hanya pria aneh, jangan hiraukan aku" ucap ku

Semua murid kembali berjalan tidak menghiraukan diriku.

Aku pergi ke restoran Wagnaria dengan perasaan sangat sangat buruk.

"Haruka kun, mau makan siang?" tanya Saki

"Saki chan ayo buat anak" ucap ku

"Jangan ngawur, kamu ku prank punya bayi saja panik" balas Saki

"Hmm" balas ku menaruh kepala ku ke meja pelanggan sambil duduk

"Kamu kenapa Haruka kun?" tanya Saki sambil mengelus rambut ku

"Aku merasa kehilangan" balas ku

Saki bingung sebab, dirinya dan Haruka kan baru saja kembali dari sekolah.

"Kamu kehilangan siapa?" tanya Saki

"Ayo pulang, aku mau main dengan mu" ucap ku

"Eh sebentar sebentar, kamu ini sebenarnya habis darimana sih?" tanya Saki

"Aku dari sekolah" balas ku

"Lalu kamu kehilangan apa atau siapa sebenarnya?" tanya Saki lagi

"Kehilangan teman masa kecil ku" balas ku menutup kebohongan ku

"Kamu tidak berbohong bukan?" tanya Saki menatap mata ku

"Aku tidak, kamu tenang saja, bisa pesankan aku yang manis manis agar pikiran ku kembali jernih" tanya ku

"Tunggu sebentar, akan ku ambilkan coklat panas" ucap Saki

"Baiklah, terima kasih sayang" ucap ku

.

"Kalian apa tidak malu masih sekolah panggil sayang sayangan di depan umum?" tanya seorang ibu ibu yang sepertinya pelanggan baru di sini

"Kami sudah menikah nyonya, jadi tidak masalah" jawab Saki lalu pergi mengambilkan aku coklat panas

"Eh malah sudah menikah, tunggu sebentar kalian ini kan Haruka Saki ya, aku fans kalian tolong tanda tangani buku ku" ucapnya mengeluarkan buku dan pulpen

"Tentu, sebelah mana yang akan ku tanda tangani" tanya ku

"Depan"

.

Setelah ku tanda tangani ia pergi.

.

5 menit kemudian Saki datang dengan 2 cangkir penuh coklat panas.

"Ini minum sayang" ucap Saki

"Terima kasih" balas ku

.

Jam 2 siang kami kembali ke rumah.

Sebelum masuk mobil.

"Kamu yang menyetir Saki chan" ucap ku

"Baiklah"

.

"Mau pergi ke tempat menaikkan mood?" tanya Saki sambil menyetir, sebab Haruka hamya diam saja menatap ke arah depan, sangat berbeda dengan biasanya

"Tidak usah, kita kembali saja ke rumah, aku mau main game ps saja" balas ku

"Sayang, kamu kenapa jadi aneh, tadi sebelum berpisah saja kamu masih ceria" ucap Saki

"Jangan tanya dulu, kita kembali saja ke rumah Saki chan"

"Baiklah baik"

.

Sampai di rumah aku langsung pergi ke studio ku, ku jatuhkan tubuh ku di ranjang kecilnya.

"Haruka sama kenapa?" tanya Akira pada Saki yang duduk sendiri di sofa ruang keluarga

"Entahlah, mungkin ia sedang sensi" balas Saki

"Tidak anda hibur Saki sama?" tanya Akira

"Haruka punya caranya sendiri untuk menghibur diri, nanti malam pasti akan kembali kok" balas Saki

"Baiklah jika begitu"

"Akira tolong balikan bahan makanan untuk makan malam nanti ya, ini uangnya" Saki menyerahkan uang 10 rb yen

"Mau masak apa?"

"Beli ayam, ikan, dan sayur bayam" ucap Saki

"Baiklah Saki sama"

.

Saki datang ke studio.

"Haruka kun, kamu ini depresi karena apa, ini sudah waktunya makan malam loh" tanya Saki yang duduk di pinggir tempat tidur

"Aku tidak depresi, aku tidur, ini jam berapa?" tanya ku

"Jam 6 sore"

"Baiklah, aku akan mandi dulu, cuph" ucap ku lalu mencium pipi Saki

.

Saat makan malam aku sudah kembali pulih dari kenangan menyedihkan dari dunia shinobi, aku sadar ini cerita hidup ku, tapi sekarang beda dunia, jadi lebih baik jangan terlalu di pikirkan.

"Mau ayamnya" ucap ku

"Berapa?" tanya Saki

"Satu yang dada" balas ku

"Oke, sayur nya jangan lupa di makan juga" suruh Saki

"Iya"

.

Ku makan dengan tidak enak, tapi ya sudahlah ku paksa saja daripada jadi sakit.

Jam 7 makan malam selesai, aku sedang duduk sendirian di ruang keluarga, lalu Rin chan datang.

"Kak Haruka, antarkan aku beli beli lks di toko buku yuk, ibu yang suruh" ucap Rin chan

"Sudah ada uang?" tanya ku

"Sudah, ibu memberi ku 10 rb yen"

"Baiklah mari berangkat"

.

Naik mobil ibu, lalu pergi ke tempat toko buku. Lokasi toko buku ada di dekat SMA, jadi termasuk dekat.

Di toko buku.

Ku temani Rin memilih buku, lks untuk sekolahnya mungkin, maklum sekolah tidak menjual buku sekarang.

"Lks kanji mana kak?" tanya Rin

"Sebentar biar ku tanya ke pelayan"

.

"Tuan, apa ada buku untuk anak tk, tepatnya dari tk ceria?" tanya ku

"Ada tuan, sebentar ku ambilkan daftarnya"

Aku menerima buku daftar yang perlu di beli.

"Ini harus beli semua?" tanya ku

"Tidak harus juga, yang terpenting kata pihak tknya adalah 6 buku lks ini, sisanya sebanyak 10 buku hanya untuk latihan di rumah"

"Berapa jika ku beli semua?" tanya ku

"8000 yen" balas pelayannya

"Mau beli semua Rin chan?" tanya ku

"Beli semua, ibu memberi ku 10 rb yen sebabnya"

"Baiklah, tuan tolong 1 paket" ucap ku

"Baik akan ku bungkuskan, silahkan bayar di kasir depan"

.

Ku bayarkan buku tersebut, sisa uangnya ku berikan pada Rin.

"Kak beli ini uangnya apa masih cukup?" tanya Rin memegang buku kumpulan cerita bijak

Ku lihat harganya, hanya 500 yen, jadi uangnya cukup.

"Ini uangnya tidak masalah di jajakan, kamu sudah tanya ibu?" tanya ku

"Tidak masalah, kata ibu asal uangnya habis untuk beli buku, jika habis tidak masalah"

"Ya sudah, cari buku lain kurasa dua buku lagi masih bisa"

"Oke, kakak tunggu saja, duduk dulu di sana"

.

Rin memilih selama 20 menit, lalu kembali ke arah ku dengan 3 buku di tangan.

"Cerita bijak, novel anak anak, dan cara menjadi anak yang berbakti" ucap ku dalam hati saat membaca sekilas buku yang Rin chan pilih

.

Ku bayarkan buku itu, uang masih sisa 300 yen, ku berikan pada Rin chan.

.

Di mobil.

Buku ku taruh di belakang, sebab berat jika harus di pangku.

"Pakai sabuk pengaman mu Rin chan" suruh ku

"Oke" Rin chan memakai sabuk

.

Saat perjalanan Rin chan menceritakan pengalaman sekolah pertamanya tadi, sepertinya ia menikmati jika ku dengarkan.

Jam 7.45 malam kami tiba di rumah.

Ku bawakan bukunya ke ruang keluarga, sebab ibu dan Saki sedang ada di sana.

"Lihat ibu sudah ku beli, ini kembalinya" ucap Rin

Ibu menerima kembalianya, lalu ku serahkan notanya juga.

.

Ku duduk bersama Saki di karpet.

"Haruka kun, kamu masih bad mood kah?" tanya Saki sekalian bersandar padaku

"Tidak, aku sudah baik, kamu sudah mempersiapkan buku untuk jadwal besok pagi?" tanya ku

"Sudah, punya mu juga sudah" balas Saki

Ku naikan tangan ku ke belakang kepalanya Saki, lalu ku peluk dengan tangan kanan itu.

"Mau liburan sejenak saat sabtu nanti?" tanya ku pada Saki

"Liburan kemana?" tanya Saki balik sambil main ponsel

"Ke restoran keluarga dekat sawah Oosaki" ucap ku

"Dekat?" tanya Saki sambil menatap ku

"Paling hanya 7 km"

"Oke aku terima, berangkat pagi saja ya"

Note : Haruka mengajak Saki sebagai permintaan maafnya karena telah selingkuh secara diam diam walaupun beda dunia.

Next...