webnovel

Re Life In Anime World

Saya seorang otaku yang hanya suka berdiam diri di kamar sembari menonton anime terkadang melihat manga erotis. Aku mungkin seorang manusia yang gagal namun aku tetep berpendirian teguh pada budaya otaku ku ini, aku tak ingin keluar untuk sekolah ataupun berinterkasi, aku tidak ingin sama sekali. Orang tua ku bahkan sampai tak peduli lagi padaku, namun dibalik ketidak pedulian mereka, mereka masih lah orang tua yang sayang padaku, tak lupa setiap hari mereka menyisakan makanan untuk ku makan. Suatu hari aku menonton anime yang bercerita tentang kehidupan sosial, disitulah aku menonton dan menonton hingga aku merasakan hatiku bergejolak. "Mengapa diriku menjadi seorang pecundang seperti ini? Aku harus mengubah hidupku ini!" Aku berlari keluar kamar untuk mengatakan kepada orang tua ku bahwa diriku akan berubah, namun naas aku tersandung plastik makanan ringan dan menghantam lantai kamar dengan kepala terlebih dahulu. Pandangan ku kabur, saat ku sentuh dahi ku darah terlihat di tangan ku, saat itu pula Tuhan mengambil nyawa ku. #jika ada kata yang kurang tepat, segara komen agar cepat di perbaiki dan kalian bisa lebih enjoy dalam membaca cerita ku

U_ardi · Anime & Comics
Not enough ratings
273 Chs

149.) Pemimpin

Ku bongkar semua korupsi yang sudah terjadi selama 11 tahun ini dengan semua total kerugian desa adalah 23 Miliar Ryo.

4 tetua dan beberapa ketua klan akan ganti rugi nantinya, dengan wewenangku mereka tidak akan langsung ku pecat namun ku bekukan suara mereka selama 5 tahun kedepan, atau selama masa jabatan ku.

.

Jam 12 siang selesai aksi bongkar bongkar.

Di kedai ramen ichiraku.

"Ah Haru, emmm tidak, Godaime sama silahkan duduk"

"Seperti biasa saja, tenang saja" ucap ku

"Maaf tidak bisa, anda kan pemimpin desa ini sekarang Haruka sama, lalu anda termasuk pemimpin yang cakap, baru tugas saja sudah menemukan korupsi perangkat desa"

"Itu hanya kebetulan, tolong pesan ramen spesial ya"

"Baik akan siap dalam 5 menit"

.

Ku makan siang di sana, namun baru juga 2 menit makan.

"Godaime sama, anda kemana saja cepat kembali ke gedung hokage, banyak dokumen baru yang perlu anda pastikan ulang!" teriak Shikaku

"Kamu itu jangan terlalu tegang, aku pemimpinnya, kamu makan dulu sini" ajak ku

"Tidak tidak, hari ini aku mau pulang ke rumah, segera selesaikan dokumennya"

"Kamu duduk sini dulu, paham tidak" ucap ku marah

"Um baik Godaime sama" Shikaku menurut

"Pesan dan makan siang dulu" suruh ku

"Baik, pesan 1 ramen normal"

"Baik akan siap dalam 5 menit"

"Setelah ini anda harus kembali Go..." ucap Shikaku ku potong

"Santai santai, makan dulu saja, aku bisa mati kelaparan jika tidak makan" ucap ku menyela

"Baik Godaime sama"

20 menit kemudian.

"Berapa?" tanya Shikaku

"Tidak usah bayar, anda juga Godaime sama, anggap saja hadiah dariku karena kalian sudah melakukan tugas dengan baik" ucap paman Teuchi pada Shikaku dan padaku

Shikaku memasukkan uang kembali.

"Pemimpin jangan di manja, aku sudah terbiasa hidup keras, jadi tolong terima uangnya, saya makan karena lapar dan ingin membayar, Shikaku bayarkan punya ku sekalian" suruh ku

"Baiklah Godaime sama" ucap Paman Teuchi yang tambah bangga akan pemimpinnya

Shikaku menyerahkan uang makan.

.

Jam 12.25 aku sudah di seret ke gedung Hokage.

Ku keluarkan uang untuk mengganti yang tadi.

"Ini 5000 harga ramen ku tadi" ucap ku sambil menyerahkan uang pada Shikaku

"Tidak usah, aku tadi bayar juga pakai uang konsumsi harian Staf" ucap Shikaku

"Oh dapat berapa memangnya?" tanya ku

"Dapat sekitar 20 rb ryo per hari untuk anda, dan 10 rb ryo untuk perangkat desa lainnya"

Aku berfikir sejenak.

"Lumayan irit juga saat jadi Hokage" pikir ku

.

Note : Gaji Hokage hanya 25 juta ryo per bulan, namun tunjangannya perbulan bisa sampai 5 juta ryo, sangat tinggi, namun tidak sepadan dengan tugasnya.

Jam 2 siang.

"Godaime sama, tolong izinkan usaha ku berdiri, ini bisa menambah perekonomian desa" ucap seorang pengusaha sebab dokumennya pengesahan ku tolak

"Yusuke san, anda tau usaha anda ku tolak karena apa?" tanya ku dulu

"Karena tidak cocok dengan desa ini, itu yang tertulis di dokumen"

"Anda bisa melogika bukan? Usaha anda tidak realistis dan mungkin akan menimbulkan kesesatan warga desa" balas ku

"Tapi ini hanya menjual barang barang misterius saja"

"Itu yang jadi masalahnya, di dokumen anda menyebutkan batu nisa berbentuk naga, peti mati dari kayu cendana, itu terkesan agak bagimana gitu, ku izinkan tapi siapa juga yang mau beli, lalu saat ku cari dokumen penjelas soal dari mana barang barangnya anda tidak bisa menyebutkan" balas ku

"Barang itu datang dari luar desa"

"Buat dokumen baru soal tiap barang, hanya stempel saja, nanti akan ku putuskan ulang apa toko mu bisa berdiri atau tidak"

Yusuke agak bahagia sekarang.

"Terima kasih Godaime sama"

.

Penggugat selanjutnya.

Ia dari Toko yang hancur, namun desa tidak mau ganti rugi sebab ia membangun toko juga bukan di tanahnya, melainkan di tanah milik desa.

"Saya punya 7 anak dan suami yang sakit sakitan, tolong berikan kami paling tidak sedikit kompensasi Godaime sama" ucap ibu ibu

"Kami bisa, tapi tidak sebesar itu juga anda meminta kompensasi" balas ku

"Tapi itu sepadan dengan aku membangun toko ku" alasan darinya

"Begini saja, anda ku berikan kompensasi apartment selama 1 tahun tidak perlu bayar, tapi saya tidak akan memberikan uang, atau anda pilih yang saya hanya memberikan uang sebanyak 1 juta ryo" ucap ku

"Apa anda tega Godaime sama, hidup rakyat mu sebanyak 9 orang ini"

"Inilah sulitnya jadi pemimpin, jika mengandalkan perasaan pasti kena tegur, jika mengandalkan logika, gak bisa masuk" pikir ku

"Baiklah ku tambahkan tawaran ku, 1 tahun gratis apartemen, dengan uang kompensasi 100 rb ryo, tidak ada kenaikan lagi" ucap ku

"Terima kasih Godaime sama" ucapnya

"Sama sama, silahkan keluar, bawa dokumen ini ke bagian keuangan" suruh ku

Ia mengambil dokumennya lalu keluar.

"Anda yakin sebaik ini Godaime sama?" tanya Shikaku di samping ku

"Sebenarnya tidak yakin juga, asal ekonomi desa masih baik, rakyat juga perlu merasakan enaknya keuntungan darinya" balas ku

"Anda tau Godaime sama, mungkin anda terlalu baik untuk jadi Hokage" komentar Shikaku

"Aku orang jahat, segera bawa masuk lainnya" ucap ku

.

Sesi gugatan akhirnya selesai jam 4 sore.

"Huh Shikaku san, sudah tidak ada jadwal kerja kan?" tanya ku

"Sudah tidak ada, jam 5 nanti anda bisa pulang"

"Akhirnya" ucap ku

.

Jam 5 sore aku berjalan pulang.

Setiap ku berpapasan dengan warga pasti mereka akan menunduk hormat padaku.

"Godaime sama, selamat datang" ucap Ino saat aku masuk ke toko bunganya

"Ino, tolong racikan bunga yang berwarna merah" suruh ku

"Buket sedang atau besar?"

"Yang besar" ucap ku

.

5 menit buket bunga berwarna merah akhirnya jadi.

"Berapa?" tanya ku

"6000 ryo, Haruka sensei ini untuk siapa?" tanya Ino

Ku serahkan uangnya dulu.

"Ini untuk seseorang wanita tentunya" balas ku

"Siapa sensei?"

"Anak kecil tidak boleh tau, sudah dulu ya bye" ucap ku

"Hmm indahnya masa masa percintaan, sensei kenapa kamu tidak jadi jodoh ku saja!" teriak Ino kesal sendirian di dalam toko

.

Ku buat bunsin, lalu ku ubah wajahnya dengan henge

"Kamu kirimkan bunga ini ke Kirigakure ya, berikan pada Mei" suruh ku

"Baik boss"

Bunsin ku berangkat.

.

Di apartemen ku.

Sebenarnya aku juga ada rumah tunjangan sebagai hokage, namun tak kupakai dulu, dengan alasan rumahnya masih dalam perbaikan setelah ikut menjadi bangunan yang rusak akibat kerusuhan kemarin.

.

Sakura datang ke apartemen ku beberapa menit setelah aku masuk.

"Ada apa Sakura?" tanya ku

"Eh sensei ternyata ada, ku kira kerja di kantor sampai menginap lagi"

"Kerja sensei hari ini sudah selesai, kamu ada urusan apa?"

"Biasanya ketika sensei tidak di sini aku membersihkan tempat sensei, sebab itu pesan dari Naruto serta itu keinginan dariku juga" balas Sakura

"Karena aku ada di sini sekarang, kamu tidak perlu membersihkan, duduk dulu mari makan, kamu belum makan malam kan?" tanya ku

"Belum"

"Nah duduk dulu, sensei akan memberikan keajaiban pada makan malam kali ini"

.

Sakura datang, aku masih menggoreng ayam.

10 menit kemudian.

Kfc datang dengan nasi dan saus sambal tomat.

"Ini tonkatsu?" tanya Sakura

"Hampir mirip, tapi ini pakai campuran tepung tapioka dan tepuk gandum, di beri bumbu sedikit, sedangkan tonkatsu kan pakai tepung roti untuk menyelimutinya, silahkan coba, makan pakai tangan" ucap ku

Sakura mencobanya dengan tepungnya dulu.

"Lumayan enak" komentar Sakura

"Cocol dengan Sausnya pasti tambah enak, jika tepungnya sudah habis duluan" ucap ku

.

"Ayamnya berair, bagaimana bisa sensei?" tanya Sakura

"Rahasia dong, yang penting enak kan makan saja"

"Hahaha sensei selalu saja memberikan keajaiban baru, terima kasih telah menjadi sensei ku walaupun sebentar"

"Sensei tetap jadi guru mu sampai nanti, cuma di gantikan saja sekarang, bagaimana Yamato sensei mengajarnya?" tanya ku

"Yamato sensei biasa dalam mengajar, aku lebih suka gaya sensei yang aneh aneh tapi aku bisa tertawa karenanya"

"Hoho kamu kangen ya pada sensei, sudah ku bilang bukan dulu, se aneh anehnya sensei, asal kamu menganggap sensei baik dan sebagai keluarga mu, saat ada perpisahan pasti akan sangat terasa" ucap ku

"Um sensei benar, maaf sudah menyanggah omongan sensei waktu itu"

"Tidak masalah, kamu jadilah ninja yang hebat, agar sensei juga bisa bangga dengan kamu, dengan Naruto dan Sasuke, bukan hanya kalian yang bangga akan punya sensei seperti ku"

"Tapi Sasuke mungkin akan jadi ninja pelarian" kata Sakura

Note : di sini Sakura tidak tau strategi yang ku susun.

"Tidak selama sensei jadi Hokage, sensei berjanji" balas ku

.

Jam 7 malam ku suruh Sakura kembali ke rumahnya.

.

Sementara itu di kelompok pengejar Sasuke, Chouji sudah berkorban melawan si gendut, lalu Neji yang melawan si laba laba, sekarang Shikamaru harus melawan si pembawa suling.

"Cepat pergi duluan, akan ku tahan dia!" teriak Shikamaru

"Ku serahkan padamu Shikamaru!" teriak Naruto

.

Kembali ke apartemen ku.

"Mantap, ini bodoh atau gimana sih hahahaha" ucap ku saat membaca cerita icha icha paradise

Note : author yang menulis prihatin dengan nasib kelompok pengejar.

.

Tok tok tok

Ada orang yang datang, langsung ku sembunyikan buku ku kembali ke fuin penyimpanan ku.

"Selamat datang" ucap ku saat membuka pintu

"Boleh aku masuk, aku ingin berbicara berapa patah kata dengan mu Godaime sama" ucap Jiraya

Ku persilahkan masuk dirinya.

Aku duduk berdiskusi dengan Jiraya, ia mangatakan soal Akatsuki sudah mulai bergerak, dari informasinya sudah ada 3 biju yang tertangkap yaitu ekor 2, ekor 6, dan ekor 3(sebab tidak di ketahui dimana keberadaannya)

Jiraya menyarankan untuk pembatasan misi keluar desa bagi Naruto, sebab mengingat kekuatan biju itu sangat mudah menghancurkan desa, akan sangat berbahaya jika jatuh ke tangan orang jahat seperti Akatsuki.

"Baiklah aku menerima laporan misi mu, tapi saat ini aku tidak bisa juga berbuat apa apa, aku tidak mungkin memberikan bantuan pada desa yang bijunya di ambil, kamu tolong jaga Naruto saja Jiraya san, setelah misi bawa Naruto sebab di desa ini aku tidak bisa menjaganya lagi, bawa dia dan latih dia agar jadi lebih kuat, kamu paham" ucap ku

"Baik Godaime sama, saya paham"

.

Jiraya pamit, aku kembali istirahat dan melanjutkan baca Icha icha paradise.

Jam 8 sesi baca ku sudahi, sebab sudah mengantuk juga.

.

Jam 9 pagi besoknya, di kantor hokage.

Ku kembali berurusan dengan dokumen dokumen menyusahkan.

Tapi bagusnya hari ini tidak sebanyak kemarin, jadi kurasa jam 1 siang nanti pekerjaan ku sudah selesai.

"Lapor Godaime sama, Chouji dari kelompok pengejar sudah kembali ke desa dengan luka di tubuhnya" ucap penjaga gerbang melapor

"Sudah di bawa ke Rumah Sakit Konoha?" tanya ku

"Sudah Godaime sama"

"Baik, nanti aku akan menjenguknya, kamu kembali bertugas" suruh ku

.

Jam 1 siang setelah kerja ku habis ku jenguk Chouji di rumah sakit.

Ketika aku masuk ruangan ada Ino, Asuma, dan keluarganya.

"Salam Godaime sama" ucap mereka semua

"Um, bagimana keadaan Chouji?" tanya ku

"Ia hanya luka ringan dan patah tulang di tangan, jadi tidak perlu ada yang di khawatirkan" ucap Ayahnya

"Dia pingsan?" tanya ku

"Tidak ia tertidur sehabis makan" balas Asuma

Aku ngobrol sebentar di sana, lalu menyerahkan uang sebagai bentuk apresiasi ku pada Chouji, ku beri uang 200 rb ryo dalam amplop coklat, awalnya di tolak namun setelah ku paksa akhirnya ayahnya mau menerima.

.

Jam 1.30 siang aku kembali ke kantor Hokage.

"Apa?" tanya ku pada Shikaku yang terus menatap ku

"Dana yang anda keluarkan tadi apa dari kantong anda sendiri Godaime sama?" tanya Shikaku

"Tentu saja, desa tidak memberikan dana bantuan, hanya dana misi" ucap ku

"Huh akan ku buat laporan agar uang anda di tanggung desa" ucap Shikaku

"Tidak perlu, tidak perlu, kita gunakan dana desa untuk pembangunan desa dulu, aku merancang projek revolusi desa ke titik 2.0 yang artinya nanti akan ada banyak bisnis baru yang terbentuk" balas ku

"Jika boleh ku tau, projek jangka panjang atau jangka pendek?"

"Projek berdirinya pendek, tapi keuntungan jangka panjang, sudah lah nanti saja ku bahas aku perlu tidur siang, bangunkan aku jika ada tamu"

"Baik Godaime sama"

.

4 hari berlalu, semua tim pengejar Sasuke telah kembali, namun kali ini Sasuke dapat kembali di bawa pulang.

Di ruang gedung pertemuan desa.

"Baiklah Sasuke, jangan dendam padaku ya jika kamu terbunuh" ucap ku

"Jangan bercanda Godaime sama" teriak Sakura hormat sebab ada guru dan murid lain yang menonton proses penghapusan segel kutukan

Ku mulai prosesnya, segel ini juga yang membuat ku bingung setengah mati selama 2 hari terakhir.

"Fokus loh ya Tsunade sama, tugas mu paling berat yaitu menahan daging agar tidak tumbuh" ucap ku

"Tenang saja, aku siap" kata Tsunade

.

Ku tuliskan fuin di sekitar segel kutukan, dengan kuas kecil, sebab banyak tanda sementara bidang tulis kecil.

.

"Lepaskan!" ucap ku mengaktifkan fuin pertama

Segel mulai terhapus perlahan masih belum ada respon abnormal tubuh.

"Lepaskan!" fuin ke dua

Tsunade mulai melepaskan ninjutsu medis sebab segel mulai berekasi dengan daging mulai tumbuh.

"Baiklah ke tiga dan empat terakhir, ku harap ninja medis siap" ucap ku

"Lakukan" balas Tsunade

.

"Lepaskan, Lepaskan!" teriak ku

Segel hilang, daging tumbuh mulai cepat bereaksi.

Aku langsung mundur, 4 ninja medis langsung menangani itu agar tidak ada tulang yang tumbuh juga.

Note : Sasuke di bius sampai pingsan.

"Shizune keluarkan chakra mu lebih cepat!" teriak Tsunade

"Baik nona" balas Shizune

.

Proses berlangsung selama 30 menit, hingga akhirnya daging sudah berhenti tumbuh, operasi lanjutan akan segera di lakukan.

"Baiklah acara sudah selesai, mari kembali, biar yang di sini di urus para ninja medis" ucap ku

.

Di rumah sakit, Sasuke langsung di operasi di bagian leher untuk memotong daging tumbuhnya, operasi berjalan selama 2 jam, operasi berlangsung baik, sehingga hasilnya memuaskan juga.

Di Kantorku, hanya ada diriku

"Ara ara, penjudi master ternyata bisa jadi hokage ya, mesum lagi, hahahaha" ucap Tsunade sambil tertawa

"Hey jangan katakan hal buruk tentang ku Tsunade san, bagaimana jika di dengar antek ku" balas ku

"Oh kamu lebih takut di ketahui rahasiamu ya"

"Bukan begitu juga, aku ini publik figur, kan tidak baik jika aib ku tersebar"

"Hahaha baik baik, tapi di perut ku ada janin mu loh" ucap Tsunade

"Matanya!" teriak ku kaget

"Lumayan loh ada janin dari seorang kaget yang sedang tumbuh di rahim ku" ucap Tsunde

"Kamu beneran?" tanya ku

"Beneran"

"Gugurkan" suruh ku

"Kamu tinggal tanggung jawab kan?" tanya Tsunade

"Itu bukan ide bagus, kamu benaran hamil tidak?" tanya ku serius

"Tidak, mana mungkin aku hamil jika tanpa suami" ucap Tsunade santai

Blar!

Ku benturkan kepala ku di meja depan ku.

.

Ku usir wanita tua itu dari kantor ku.

.

Jam 3 sore di kantor ku.

"Sensei kenapa aku di usir dari desa!" teriak Naruto memarahi ku

"Aku tidak mengusir mu Naruto" balas ku

"Lalu kenapa aku di tugas kan keluar desa dengan petapa genit lagi, sampai batas waktu yang tidak di ketahui?" tanya Naruto

"Itu untuk kebaikan mu Naruto, kamu dapat ilmu darinya bukan, belajarlah jutsu darinya" ucap ku

"Tapi dari 5 bulan ku dulu keluar desa, paling hanya 2 minggu aku belajar jadi shinobi, lainnya hanya cari bahan dan bahan buku tidak jelas itu" ucap Naruto

"Memangnya saat kamu dengan ku belajar jadi shinobi pernah?" tanya ku

"Ya tidak juga, tapi di sini aku bisa belajar dengan teman teman ku lainnya, ayolah sensei batalkan surat perintah itu"

"Aku tidak berwenang Naruto, yang punya wewenang mencabutnya adalah Jiraya san" balas ku

"Akkkkk aku tidak mungkin menang jika debat dengannya sensei!" teriak Naruto

"Jangan di debat, lakukan saja, lagipula kamu bisa bertanding kan dengan Sasuke, bertanding pertumbuhan siapa yang paling bagus" ucap ku

"Ah benar juga, tapi kenapa aku harus bertanding dengannya?" tanya Naruto

"Kamu tidak tau?" tanya ku padanya dengan muka serius

"Tau apa sensei?" tanya Naruto takut

"Sasuke itu suka Hinata, kamu mau Hinata di rebut Sasuke yang lebih kuat darimu?"

"Huh sensei tidak bercanda kan!" teriak Naruto

"Beneran, sebelum Sasuke pergi dari desa ia hampir ciuman dengan Hinata"

"Lawakan sensei lucu" balas Naruto sambil tertawa

"Ya sudah jika tidak percaya" balas ku melanjutkan mengurus dokumen

"Sensei tidak boongan!" teriak Naruto panik

"Terserah kamu percaya atau tidak, ku sarankan kamu berlatih dengan Jiraya san, selesaikan pelatihan cepatnya, kembali kembali kamu bisa bangga mengatakan 'Hinata aku suka padamu, tolong jadilah pacar ku', kamu tau kan sekarang kamu tidak bisa mengatakan itu sebab kamu tidak punya apa apa" ucap ku

"Huh sensei benar, baiklah sensei aku terima tawaran petapa genit saja, tapi selama aku tidak ada tolong jagakan Hinata dari Sasuke ya"

"Serahkan padaku"

Naruto pun keluar dari kantor ku.

.

Jam 4 sore aku pulang ke rumah tunjangan ku.

"Syukurlah besok libur, aku bisa pergi ke jalan jalan" ucap ku bahagia

"Ah benar juga Saki tidak ada di sini" pikir ku tiba tiba jadi kesepian

"Kamu mau kembali selama satu hari?" tanya Peri baik

"Bisa di lakukan?" tanya ku

"Bisa tapi kamu harus menyelesaikan misi khusus dariku" ucap peri baik

"Apa misinya?" tanya ku

"Kamu harus pergi ke Uzugakure, cari sebuah benda yang dulu dicuri dariku" ucap peri baik

"Up tidak mau, Uzugakure aku tidak tau tempatnya, mending diriku istirahat saja"

"Ku naikan 3 hari" ucap peri baik

"Tidak"

"1 minggu" ucap peri baik

"Deal 1 minggu ya" ucap ku

"Tapi bendanya harus ketemu loh ya, beda itu cincin, fungsinya menambah umur" ucap peri baik

"Tunggu sebentar, semua clan Uzumaki kan punya umur panjang" ucap ku

"Huh, kamu tidak bercanda?" tanya Peri baik

"Tidak" balas ku

"Akhhhhh apa cincinnya pasti konsumsi!" teriak peri baik

"Bisa begitu?" tanya ku

"Bisa, cincin itu seperti obat pemanjang umur, kamu kumpulkan semua serpihan cincin itu tolong"

"Kamu gila ya, ada berapa loh anggota clan Uzumaki, sekarang mungkin sedikit, tapi mereka yang sudah mati pasti banyak" kata ku

"Kamu kumpulan atau cerita hidup mu ku akhiri di sini?" ancam peri baik

"Kamu bukan peri pencabut nyawa" balas ku

"Akhhh kenapa kamu tau Haruka!" Peri baik marah

"Kan elu yang bilang hanya pemberi pesan"

.

Akhirnya semua perkataan peri baik tidak ku gubris sama sekali.

.

7 tahun berlalu (Tsunade sudah mengantikan ku jadi Hokage)

.

.

Sekarang sedang terjadi perang dunia Ninja ke 4.

5 kage sedang berkumpul di tempat pertemuan kage di tengah Medan perang.

.

Aku ikut aliansi desa Kirigakure dan aku sudah menikah dengan Mei tiga yang lalu, kami punya anak dua wanita dan laki laki, namun sekarang kami tinggalkan mereka di desa Kirigakure.

Di tempat obat.

"Godaime sama" ucap Sakura

"Jangan panggil aku Godaime lagi Sakura, aku tidak pantas bahkan ditambahi kata mantan hokage" balas ku

"Mana mungkin, anda adalah hokage terbaik desa Konoha, walaupun anda sekarang jadi penduduk desa Kiri tapi pencapaian anda selama jadi hokage tidak mungkin terlupakan di hati kami penduduk Konoha, godaime sama" ucap ninja medis lainnya dari desa Konoha

"Kamu bisa saja, Sakura bagaimana stok obat obatan dan dokter yang tersedia?" tanya ku

"Ini datanya, akan saya jelaskan juga" ucap Sakura menyerahkan data padaku

Ku ambil datanya.

"Total obat obatan, sudah ada, namun aku rasa mungkin akan kurang, mengingat gelombang pertama bisa menghabiskan 1/2 stok obat kita, lalu dokter karena berada di garda belakang mereka jarang ada yang terluka, hanya ada beberapa saat adanya zetsu putih menyamar jadi ninja yang terluka" ucap Sakura

"Lalu bagaimana ninja yang terluka?" tanya ku

"Ada sekitar 12 rb ninja dari 5 desa"

"Baiklah, itu saja yang ingin ku tau, nanti serahkan laporan lebih rincinya, akan ku periksa" ucap ku

"Tentu, Haruka sensei" balas Sakura dengan mata sembab

"Hey kenapa kamu meneteskan air mata?" tanya ku

"Aku Kangen dengan sensei, boleh ku peluk?" tanya Sakura

"Haha kamu ini memang murid ku yang manja, silahkan peluk saja jika mau" ucap ku sambil merentangkan tangan

Sakura jatuh ke pelukan ku, ku balas pelukannya.

"Jangan menangis untuk diriku, kamu ninja yang hebat sekarang, bisa memimpin semua ninja medis dari 5 desa, satu mimpi ku sebagai gurumu telah tercapai" ucap ku

"Sensei memang guru terbaik, terima kasih atas bimbingan anda dulu" ucap Sakura masih menangis

"Hey lihat sensei, jangan menangis lagi, sensei ini Ninja luar desa sekarang, jadi jangan gunakan air matamu untuk ku, tapi untuk Sasuke setelah pernah ini, keluarkan saat ia mengatakan akan mengikat janji padamu" ucap ku melepaskan pelukannya dan menghapus air matanya

"Tentu sensei, sensei harus datang ya saat pernikahan ku nantinya"

"Tentu sensei akan datang"

.

Aku pergi ke tempat pembuat strategi perang.

Note : Haruka di pilih jadi ketua pembuat strategi perang untuk 5 desa, di bantu dengan orang terbaik pembuat strategi juga dari tiap desa.

"Shikaku san, setelah pertemuan kage mohon kumpulankan mereka ke sini" suruh ku

"Baik Haruka sama"

.

Di ruangan ku kumpulkan kelima kage, termasuk istriku ada di sana.

"Baiklah, mengingat serangan kemarin malam di lokasi medis, aku menyarankan untuk tiap kage mengerahkan sekitar 50 ninja peringkat chinin cukup untuk menjaga keamanan tiap lokasi ninja medis yang terbagi jadi 5 titik" ucap ku

"Tapi Haruka sama, contohnya titik ab dan e, mereka sudah mendapatkan penyerangan, aku berpikir mungkin lebih baik di perbanyak ninja di lokasi c dan d, sebab lokasi itu belum di serang, kita perbanyak ninja penjaga di sana dan perkecil di lokasi yang sudah di serang" ucap Gara

"Tidak Kazekage sama, kita buat sama, zetsu itu menyerang tanpa pikir panjang, ia makhluk hidup namun tidak berakal, alangkah lebih baik di samakan saja" ucap ku

"Tapi itu tidak mungkin bisa di lakukan Haruka, di titik a, ninja ninja ku banyak yang terluka karena regu pengintai dari desa suna tidak becus!" teriak A si raikage

"Maaf anda menyinggung ninja saya tapi ninja anda juga tidak becus sebab sembunyi bisa bisanya kelihatan" balas Gara

"Diam, kalian ini sedang keadaan genting begini masih memikirkan ego masing masing, kita runtuh satu runtuh semua asal kalian tau, jika salah cepat perbaiki!" teriak Tsunade

"Baiklah, nanti mungkin ninja Kiri bisa membantu di titik A, sebab di titik D ninja kiri masih banyak yang sehat" ucap Mei

"Baiklah ada yang tidak terima lagi?" tanya ku

Tidak ada yang mengangkat tangan ataupun bicara, artinya strategi di ku, ku lanjutkan.

.

Bahasan selanjutnya adalah membuat keputusan antara bertahan atau menyerang dulu, ku sarankan untuk bertahan saja, namun dua desa tidak setuju, akhirnya dipilih lagi keputusan mata mata sekaligus menyegel Ninja edo tensei jika ketemu di jalan.

.

Jam 7 malam, rapat selesai.

Semua kage kembali ke tempat masing masing.

.

Di tenda ku dan Mei

"Huh melelahkan berbicara dengan kage kolot" gerutu Mei

"Sabar sayang, perang tidak bisa di jalankan satu desa saat ini, kita butuh bersatu dulu" ucap ku sambil memeluknya dari belakang

"Tapi Raikage itu kolotnya minta ampun, ia tak ingin ninjanya terluka, apa ia kira ninja desa lain itu pion sementara ninjanya raja" balas Mei

"Sudah jangan di bahas lagi, segera ganti pakaian, kita akan ke pos D" ucap ku

"Baiklah" balas Mei

.

Next...