webnovel

Rache

Puncak dari rasa sakit adalah kehilangan. Namun, Puncak dari kehilangan itu sendiri adalah mengikhlaskan. Tuhan sudah merencanakan takdir manusia. Siapapun tidak bisa lepas darinya sejauh apa ia pergi dan sejauh apa dia berlari. Aksara tau, tuhan sudah melukiskan sebuah takdir dengan apiknya jauh sebelum ia lahir. Tapi bisakah ia mengeluh? Bisakah ia berkeluh kesah pada tuhan. Aksara tau, banyak orang yang lebih buruk keadaannya dibandingkan dirinya. Tapi untuk saat ini, tolong biarkan Aksara mengeluh sekali saja. Tuhan memang maha baik, jadi tolong ijinkan ia mengeluh. Meratapi apa yang sudah terjadi. Hidupnya yang sudah mulai tertata, bak bangunan megah dengan pilar pilar tinggi menjulang, roboh dalam satu kedipan mata. Semuanya pergi satu persatu. Meninggalkan Aksara dalam sendu sembiru badai gelombang kehidupan yang mungkin tak berkesudahan.

Eshaa_ · Realistic
Not enough ratings
312 Chs

Hari Pertama

Aksara memasuki kelas bersama Nathalie. Masih pukul setengah tujuh dan masih banyak waktu hingga bel tanda pelajaran pertama di mulai. Nathalie meletakkan kantung plastik berisi dua porsi bubur ayam Mang Asep ke atas meja. Lalu menatap Angel dan Karin yang hanya terdiam, "Kalian kenapa diem dieman? Berantem apa gimana? Sini cerita sama gue kalian kenapa,"

"Guru barunya nanti dateng. Gue takutnya gurunya nggak sesuai ekspektasi. Nanti gimana ya respon anak anak kalo misalnya gurunya malah ngeselin dan lebih ngeselin dari yang lama. Kan bakalan ribet tuh urusannya," ujar Karin seraya menggigit bibirnya khawatir.

Angel segera mengangguk, menyetujui apa yang di katakan oleh Karin, "Gue takut anak anak pada kecewa sama pergantian guru sekarang gimana jadinya. Pasti bakalan ribet sih,"

"Kalian tenang aja ini bakalan lancar kok nggak akan ada masalah," jawab Nathalie santai. Anyway kalian udah sarapsn? Tadi keburu banget nih gue nggak sempet sarapan akhirnya beli bubur Mang Asep,"

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com