webnovel

Rache

Puncak dari rasa sakit adalah kehilangan. Namun, Puncak dari kehilangan itu sendiri adalah mengikhlaskan. Tuhan sudah merencanakan takdir manusia. Siapapun tidak bisa lepas darinya sejauh apa ia pergi dan sejauh apa dia berlari. Aksara tau, tuhan sudah melukiskan sebuah takdir dengan apiknya jauh sebelum ia lahir. Tapi bisakah ia mengeluh? Bisakah ia berkeluh kesah pada tuhan. Aksara tau, banyak orang yang lebih buruk keadaannya dibandingkan dirinya. Tapi untuk saat ini, tolong biarkan Aksara mengeluh sekali saja. Tuhan memang maha baik, jadi tolong ijinkan ia mengeluh. Meratapi apa yang sudah terjadi. Hidupnya yang sudah mulai tertata, bak bangunan megah dengan pilar pilar tinggi menjulang, roboh dalam satu kedipan mata. Semuanya pergi satu persatu. Meninggalkan Aksara dalam sendu sembiru badai gelombang kehidupan yang mungkin tak berkesudahan.

Eshaa_ · Realistic
Not enough ratings
312 Chs

Gugup

"Hai teman teman kenapa mukanya suntuk kaya gitu sih kalian? Eh tapi by the way... Gue pindah ke kelas ini donggg biar bisa sekelas sama kalian. Keren ga keren gaa??" seru Maya seraya melompat kecil, "Nanti gue duduknya sama Raka. Terus si Ardi duduknya sendirian deh. Jangan pindah ya Ngel. Lo sama Karin aja. Kalo nggak apa gue sama Nath aja ya? Biar satu blok. Terus kita enak kalo mau ngobrol,"

"Aduh May yang ada kelasnya makin berisik kalo lo pindah sini tapi yaudah gapapa gue malah seneng banget bisa sekelas sama lo karena lo adalah partner julid gue yang paling top lah," jawab Karin, "Penyambutan guru barunya kapan? Hari ini ada upacara nggak? Gurunya baik baik nggak? Atau ngeselin?"

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com