webnovel

Promise to you

2025, tahun awal kehancuran dunia, di mana pulau mengapung mulai bermunculan di seluruh dunia, dan bersamaan dengan itu banyak fenomena aneh dan berbagai bencana lain mengikuti di belakangnya, jim verndarinn, seorang survivor yang telah kehilangan nyawanya saat bertarung dengan monster, menyalakan api keinginan nya yang terakhir, janji yang pernah dia buat dengan seseorang.

Winter_Enfold · Fantasy
Not enough ratings
8 Chs

episode 7

"Arne!!"

Jim hampir meloncat dari kasurnya, dia baru saja bermimpi, mimpi dari memori yang sudah sangat lama.

"Aku..aku..Arne..."

Dia memegangi kepalanya, menahan rasa sakit di kepala, dan juga rasa ingin menangis yang dia tahan.

"Arne..."

Di kepalanya, dia tidak bisa melupakan, kejadian di mana saat dia kehilangan Arne.

Arne yang mengorbankan dirinya untuknya, dan membuatnya mengikat janji dengannya, tapi akhirnya, dia gagal memegang janji itu.

Dia tidak bisa memaafkan dirinya karena hal itu.

Tapi.

"Aku..., Kali ini aku ada di masa lalu"

Benar, kali ini dia ada di masa lalu, dia yang sekarang berbeda dengan yang dulu.

"Aku akan mengubah segalanya"

Dia yang naif, sudah tidak ada lagi, Jim yang sekarang, akan mengubah masa depan yang suram menjadi lebih baik, setidaknya untuk orang yang di sayangnya.

"Ya, aku akan melindungi semuanya"

Dengan menguatkan tekad itu, dia beranjak dari kasur, dan segera bersiap untuk berangkat ke sekolah

Kemarin,  setelah dia menyelesaikan persiapan makanan, dia merasa sangat lelah, dan tanpa sadar dia sudah tertidur di kasur.

Dan untuk keluarganya, awalnya ibu dan ayahnya merasa bingung dengan banyaknya peralatan dan makanan yang Jim bawa ke rumah, di tambah sebuah mobil yang penuh dengan makanan dan kebutuhan pokok sehari-hari di antar ke rumah mereka.

"Apa yang kau lakukan sebenarnya?"

Itu yang di katakan ayahnya saat dia melihat apa yang di lakukan Jim, tapi saat Jim hanya tersenyum dan berkata.

"Maaf, tapi aku sangat memerlukan semua ini, jadi...bisakah aku menempatkannya di baseman?"

Karena tidak bisa menolak permintaan anaknya, jadi orang tua mereka hanya meng iyakan dan akhirnya semua makanan itu di masukan ke baseman.

"Baiklah, sudah siap, waktunya berangkat"

Jim yang sudah berpakaian rapi, segera keluar dari kamar, dan saat dia turun, keluarganya yang lain sudah siap di meja makan, menunggu dirinya untuk ikut sarapan bersama.

"Ahh, akhirnya si tukang tidur bangun juga"

Adik laki-lakinya yang pertama melihat Jim turun dari tangga, mulai mengejek kakaknya.

Dari dulu, dia dan Jim memang tidak selalu aku, tapi, tidak akurnya mereka masih dalam batas pertengkaran kecil antara saudara.

Tapi, biasanya jika adiknya mengejeknya di pagi hari seperti ini, Jim akan marah, dan mulai membalas ejekannya.

Tapi kali ini...

"Hahahah, maaf, maaf Aiden, aku sangat lelah kemarin"

Sambil mengatakan itu, Jim mengusap kepala Aiden dengan lembut.

Dan Aiden yang tidak menduga akan di di perlakukan seperti itu, sangat terkejut.

"Eh!?"

Dia hanya bisa terdiam dan bingung dengan apa yang terjadi, dan dia tidak tau harus membalas apa pada Jim

"Ibu, ayah, apa kakak sudah duluan?"

Melihat kakak perempuannya yang tidak ada di tempat duduk, dia bertanya pada ibu dan ayahnya.

Biasanya, kakaknya memang selalu berangkat lebih dulu, karena dia sendiri adalah anggota dari komite sekolah.

Jadi dia beranggapan bahwa seorang anggota komite sekolah, harus dapat mencontohkan sesuatu yang baik pada murid yang lain.

Jadi, setiap hari dia selalu berangkat lebih dulu dari yang lain.

"Iya, dia sudah berangkat lebih dulu, kau makanlah dulu sarapan mu, lalu berangkat"

Ibunya yang sedang mencuci menjawab pertanyaan Jim, sosoknya yang dengan memakai celemek yang berwarna pink sedang mencuci piring dengan terampil, sangat membuat Jim merasa nostalgia.

"Kalau begitu, aku juga akan segera berangkat, aku makan roti saja untuk sarapan, ayah, ibu, Aiden, aku berangkat dulu ya"

"Hey, Jim makan dengan benar dulu, kau akan sakit jika seperti itu!"

Ibunya yang sedang mencuci segera berbalik dan memanggil Jim untuk memakan sarapannya, tapi Jim sudah keluar dari rumah, jadi dia tidak mendengarnya.

Sedangkan untuk Aiden dan ayahnya.

"Kenapa dengan kakak?"

"Entahlah"

Lalu, suasana sarapan antara hanya mereka bertiga pun berlanjut.

                               ***

Berlari menyusuri jalan, Jim memakan rotinya yang di oleh dengan mentega, dan sambil dia memakan sarapannya dia berpikir.

(Persiapan makanan sudah selesai, selanjutnya adalah masalah persenjataan, masalah tentang ijin...., Ya sudah sudah pasti aku harus bertemu dengannya, lalu...)

Di kepalanya dia tidak pernah berhenti berpikir, tapi di antara semua pikiran itu, di sudut pikiran nya, dia tidak pernah berhenti berpikir tentang satu orang.

"Arne..."

Wanita yang selalu ada di dalam pikiran nya, dan saat dia memikirkan Arne, saat itu, dia teringat akan mimpinya semalam.

Mimpi di mana dia melakukan percakapan seperti itu dengan Arne.

Di masa depan dia merasa menyesal karena tidak berada di samping Arne, dia yang dulu, bahkan tidak menyadari adanya Arne yang bersekolah di sekolahnya.

Dan karena itulah, dia merasa sangat marah pada dirinya di masa lalu, tapi sebenarnya, itu bukan sepenuhnya salah dirinya.

Karena di masa lalu, dia dan arne, memiliki kelas yang berjarak cukup jauh, di tambah, Jim di masa lalu, jarang keluar kelas, dirinya hanya selalu tertidur, jadi bahkan sesuatu yang satu sekolahnya ketahui, dia tidak akan mengetahui nya.

Tapi sekarang, ini akan berbeda, dia sudah tau keberadaan Arne, dia tau Arne sedang menderita, jadi dia akan menyelamatkannya.

"Tunggu aku, Arne!"

Dengan begitu, dia berlari, dan sampai di sekolahnya.

                            ~~~

Glosarium :

-Aidan (Irlandia): berapi-api; bersemangat, aku mengubahnya menjadi Aiden

.

.

.

.

.

.

Next chapter, akan membahas tentang Arne Kahetsusva