webnovel

Promise to you

2025, tahun awal kehancuran dunia, di mana pulau mengapung mulai bermunculan di seluruh dunia, dan bersamaan dengan itu banyak fenomena aneh dan berbagai bencana lain mengikuti di belakangnya, jim verndarinn, seorang survivor yang telah kehilangan nyawanya saat bertarung dengan monster, menyalakan api keinginan nya yang terakhir, janji yang pernah dia buat dengan seseorang.

Winter_Enfold · Fantasy
Not enough ratings
8 Chs

episode 5

"hgaaahh....tadi itu cukup memalukan"

Jim membenamkan wajahnya ke dalam bantal, membuat geraman menahan malu saat dia mengingat apa yang baru saja dia lakukan.

"Tapi, aku tidak menyesal"

Ya, dari pada menyesal, dia merasa dirinya sangat lega, dia sudah mengeluarkan semua tangisan yang dia tahan selama ini, jadi dia merasa dadanya sangat ringan saat ini

Dan saat ini, dia sedang berada di kamarnya, karena setelah dia berhenti menangis, ayahnya mulai mendekat padanya, dan ikut menenangkannya, dan setelah dia benar-benar tenang, dia merasa mengantuk, jadi ibunya menyuruhnya untuk pergi ke kamarnya dan istirahat.

"Ibu memintaku untuk istirahat, tapi..."

(Bagaimana aku bisa istirahat di saat begini?)

Begitulah yang dia pikirkan, waktu sangat berharga setiap detiknya, jadi tidak akan ada cukup waktu untuk bersantai.

Walaupun, dia memang merasa sangat lelah, tapi dia harus memaksakan nya.

"Dan yang pertama harus ku urus adalah..."

(Makanan..)

Ya, yang paling penting untuk saat ini adalah makanan, di masa depan, bahkan makanan kaleng akan sangat berharga, jangankan sebuah roti, bahkan untuk menemukan makanan yang utuh saja sangat sulit di masa depan.

Jadi yang terpenting saat ini adalah makanan.

"Baiklah...untuk saat ini, ayo kumpulkan makanan"

Dia segera bangkit dari kasurnya, bergerak dengan cepat, menggeledah seluruh kamarnya, membongkar semua laci nya, memecahkan celengan, dan juga menumpuk beberapa buku dan barang yang terlihat dapat di jual.

"Baiklah, dari celengan, dan juga setelah mengeledah semua sudut kamarku, aku mendapat uang sekitar Rp1.206.000, masih belum cukup, jadi aku mengumpulkan beberapa barang yang sepertinya dapat aku jual"

Dia menyeringai saat menatap uang itu, dan berpikir dalam hatinya

(Di masa lalu, aku mati-matian menabung untuk membeli barang yang aku inginkan, tapi sekarang aku tau bahwa apa yang aku lakukan itu tidak ada artinya sama sekali)

Jim merasa sedikit menertawakan dirinya sendiri, dirinya di masa lalu, sangat naif, dia bahkan ingin tertawa sekarang.

"Yaah, tidak ada waktu, ayo segera bergerak"

Lalu, Jim segera bergerak, membawa semua barang yang akan di jual, dan membungkusnya dalam sebuah kardus, dan sambil membawa semua uang yang dia punya, dia segera bergegas keluar dari rumah.

Tempat yang dia tuju, adalah toko sembako.

                              ***

"Terimakasih banyak atas pembelian ya!"

"Sama-sama, dan tolong antarkan semua ini ke alamat ini ya"

Berjalan keluar dari toko, dia segera melihat daftar barang yang dia beli.

Di daftar, dia membeli bahan makanan yang dapat bertahan lama, seperti mie instan, makanan kaleng, beberapa makanan instan lain seperti sereal, susu, dan juga juga beberapa kardus air mineral.

Dan juga dia sudah membeli telur yang dapat bertahan lama, dan untuk jaga-jaga, sebelum ke toko sembako, dia sudah membeli banyak sayuran tahan lama yang dapat di beli di toko sayur.

Sebenarnya, dia juga ingin membeli makanan beku, tapi mengingat bahwa nantinya listrik tidak dapat di gunakan, dia mengurungkan niatnya.

Lalu, selanjutnya barang barang lainya.

Dia melanjutkan ke toko selanjutnya, adapun baranh selanjutnya yang dia butuhkan.

Pertama pemantik api, lalu minyak, lilin, lalu juga obat-obatan, dan peralatan medis.

"Kurasa itu saja yang aku butuhkan?"

Dia terus berjalan, sambil terus berpikir yang dia butuhkan selanjutnya.

"Hmm, ku pikir itu sudah semuanya"

Sambil melihat barang yang sudah dia beli, dia merenung, ini adalah tahap pertama dari persiapan nya.

Makanan, dan tahap kedua adalah senjata, untuk senjata, dia sedikit kesulitan, untuk senjata jarak dekat seperti senjata tajam atau pemukul, mungkin dia bisa mengakalinya, tapi untuk senjata api...

"Kurasa untuk senjata api, aku tidak punya pilihan lain ya..."

Jim menghela nafas, mengingat akan seperti apa proses yang harus dia lalui saat berurusan dengan orang itu.

"Yahh, lagi pula, dia juga selalu membantuku di masa depan"

Jim tertawa kecil, sambil mengangkat pundaknya, seakan merasa lelah dengan apa yang bahkan belum terjadi.

"Tapi...seperti yang ku duga, aku sangat ingin bertemu dengan mu...Arne..."

Saat nama itu keluar dari mulutnya, wajah dari gadis berambut hitam, yang selalu tersenyum padanya terlintas di kepala nya.

Wajah yang baginya lebih cantik dari wanita manapun.

"Arne..."

                               ~~~

Episode selanjutnya kita flashback sebentar...