webnovel

Chapter 3

"Kayaba merupakan seseorang yang pintar, selama pengalamanku sebagai professor. Aku bisa melihat bahwa kayaba sedikit berbeda dari semua siswa yang mengambil kelasku" Ucap pria berusia sekitar 40 tahun di depan layar monitor.

Professor shigemura tetsuhiro menatap layar monitor dan berbicara dengan serius.

"Berbeda?... Maaf professor, bisa anda jelaskan lebih detail" Ucap suara wanita dari layar monitor.

"Unik adalah sesuatu yang ingin aku katakan... Tapi mengingat bahwa pria yang selalu hanya diam ketika menerima pelajaran dariku telah menggemparkan dunia dengan alat bernama Nerve Gear, kalian bisa menyebutnya... Jenius" Ucap professor shigemura

"Hmm kenapa anda merasa ragu ketika mengatakan bahwa kayaba-san adalah seorang jenius" Ucap wanita di layar dengan minat ingin tau.

"Bukan aku bermaksud merendahkan murid yang aku bimbing sendiri. Tapi, bagiku jenius merupakan sebuah kata yang berat. Sebenarnya kamu tidak salah mengatakan aku ragu atau bahkan merasa enggan" Ucap professor Shigemura

"Ketika manusia mengatakan seseorang sebagai jenius, seringkali menjadi standar batas dari banyak orang tentang apa yang bisa mereka raih, sehingga menutup kemungkinan tak terbatas yang manusia miliki" lanjut professor shigemura

"Itu artinya kita sebagai manusia yaitu spesies unik dalam cara kita berpikir. Harus memahami bahwa tidak semua orang akan dapat berhasil dengan cara yang sama, sehingga kita tidak boleh memandang mereka sebagai kegagalan hanya karena mereka gagal untuk berhasil dengan cara yang sama seperti orang lain" Ucap professor seolah memberi kuliah

"Pada intinya aku hanya secara personal tidak suka menggunakan kata jenius kepada orang lain, dan lagipula aku yakin bahwa kayaba sendiri bahkan tidak akan peduli dan suka dengan gelar jenius yang di berikan padanya" Ucap professor shigemura

"Jadi begitu ya" Ucap wanita

"Ya memang begitulah... Lagipula ketika kamu melihat posisiku, kamu akan mengerti bagaimana situasiku saat ini" Ucap professor shigemura yang tersenyum ringan terlihat wajahnya memiliki ekspresi kewalahan.

"A-ah... Aku mengerti apa yang di maksud professor, sepertinya professor sendiri mengalami kesulitan ya" Ucap wanita di layar dengan senyum canggung.

"Kalau begitu terima kasih banyak professor shigemura tetsuhiro, tidak hanya anda membagi waktu anda untuk hadir, tapi anda juga membagi pengetahuan bermanfaat untuk semua yang hadir dan menyaksikan show hari ini" Ucap wanita yang terlihat menunduk di dalam layar yang berada di depan professor shigemura.

Di ikuti suara tepukan tangan yang meriah.

*Suara tepukan tangan*

"Sayang sekali anda tidak bisa hadir secara langsung pada show hari ini" ucap wanita pewawancara.

<Beralih ke ruangan show>

Di ruangan show bisa terlihat professor shigemura tetsuhiro ada di layar yang besar dan di saksikan oleh semua yang hadir di ruangan.

Ada beberapa tamu seperti artis terkenal, dan pewawancara yang memimpin show.

"Aku sendiri meminta maaf untuk tidak bisa hadir secara langsung" Ucap professor shigemura

"Tidak-tidak, kamilah yang harus sekali lagi berterima kasih kepada professor... Dan dengan berakhir nya sesi wawancara, itu juga mengakhiri show hari ini" Ucap wanita pewawancara sekaligus presenter.

Part 1

Professor shigemura tetsuhiro mematikan layar di depannya.

Dia lalu bersandar di kursi kerjanya dan merilekskan tubuhnya.

"Haaaa~..." Professor shigemura menghela nafas

Dia melepas kacamata kemudian mengusap matanya.

"Ayah terlihat sangat lelah, ini aku membuat teh untuk ayah, silahkan di minum" Ucap yuna yang meletakan cangkir teh di atas meja.

Dapat terlihat perasaan khawatir pada wajah yuna, dan itu meringankan hati professor shigemura tetsuhiro sebagai ayah.

"Ah yuna terima kasih" Ucap tetsuhiro

Professor shigemura tetsuhiro atau shigemura tetsuhiro.

Memperbaiki posisi duduknya dan mengambil teh yang di letakan di mejanya.

"Hmm~, seperti yang di duga teh buatan putriku memang sangatlah enak" Ucap tetsuhiro tersenyum menikmati tehnya.

"Ayah tolong jangan berkerja berlebihan, beristirahat juga penting loh" Ucap yuna khawatir

"Aku juga maunya Seperti itu, tapi sepertinya untuk saat ini banyak orang yang tidak bisa membiarkanku sendiri" Ucap tetsuhiro

"Apa sesulit itu? Jika ayah tidak suka, ayah bisa menolak kan?" Ucap yuna

"Hmm, ketika kamu mempunyai pengaruh dan peran besar pada seseorang yang terkenal... Maka ini lah yang terjadi, yah bukan berarti ini adalah hal yang buruk" Ucap tetsuhiro

"Tapi... Kayaba-san kan? Bukankah dia sangat hebat, maksudku dia adalah murid yang belajar dengan ayah. Apa ayah tidak merasa bangga?" Ucap yuna merasa terkesan dengan pencapaian akihiko kayaba

"Tentu saja aku merasa bangga, bagaimana pun dia menciptakan sebuah terobosan dalam dunia Virtual Reality. Tapi di bandingkan dengan putriku yang tercinta, yuna jauh lebih membanggakan untuk ku" Ucap tetsuhiro memberikan cangkir kosong ke yuna untuk di isi teh lagi.

"Ayah! Berhenti mengucapkan kalimat memalukan" Ucap yuna sedikit tersipu karena merasa senang, sambil menuangkan teh di cangkir ayahnya.

"Itu tidak memalukan ketika seorang ayah menunjukan cinta tulus kepada putrinya" Ucap tetsuhiro tersenyum sambil meminum tehnya.

"Mouuu~ ayah" yuna menggembungkan pipinya

"Mungkin sudah saatnya untuk liburan... Yuna kamu ingin pergi kemana, mungkin onsen akan terasa nyaman" Ucap tetsuhiro

"Onsen?!... Ayah itu ide bagus!" Yuna merasa senang

"Kalau begitu ayah akan siapkan ketika semua pekerjaan ayah selesai... Jadi apakah makan malam sudah siap? Ayah sudah sangat lapar dan tidak sabar ingin segera mencicipi masakan yuna" Ucap tetsuhiro

"Iya ayah makan malam sudah siap" Ucap yuna

"Jadi... Ngomong-ngomong a-ayah" yuna ragu

"Hmm? Ada apa yuna?" Tanya tetsuhiro

"Boleh aku mencoba SAO" Ucap yuna

"Kamu ingin mencoba SAO? Hmm..." Tetsuhiro seolah merenung dan berpikir

"..." Yuna menunggu jawaban dari ayahnya

"Tidak" Ucap tetsuhiro

"Eeeh~ kenapa? Bukankah aku sudah menjadi anak yang baik... Tidak kah ayah ingin melakukan sesuatu untuk putri kesayangan ayah" Ucap yuna merengek ke ayahnya, tetsuhiro melihat tingkah putrinya hanya bisa tersenyum

"Tidak... Itulah yang ingin aku katakan, tapi karena ayah tidak ingin di benci oleh putri nya sendiri maka ayah rasa... tidak apa" Ucap tetsuhiro tersenyum

"Yes!" Yuna melompat senang seolah merayakan kemenangan.

"Tapi tidak akan semudah itu" Ucap tetsuhiro

"Eeeh~ lagi?" Ucap yuna

"Tapi... Bagaimanapun ayah perlu menerima alasan yang pantas untuk kamu dapat menerima nerve gear, kamu harus tau bahwa ayah selalu ingin yang terbaik untuk putri nya" Ucap tetsuhiro yang melihat yuna merasa murung

"Jangan sedih... Ayah tau kamu pasti ingin bermain bersama dengan eiji kan?" Ucap tetsuhiro meletakan cangkir di atas meja kemudian dia berdiri.

"Eek!... Ketahuan?" Yuna merasa canggung

("Jadi benar eiji ya... Haaa~ *menghela nafas* sebenarnya aku tidak peduli dengan bocah itu. Tapi mereka semakin hari semakin lengket. Sebenarnya akan lebih baik jika mereka berpisah tapi...") pikir tetsuhiro sambil melihat yuna

"Itu VRMMO mutakhir, bahkan untukmu yang tidak terlalu tenggelam dalam dunia game pasti juga merasa penasaran, dan ayah tau seberapa dekat kamu dengan eiji" Ucap tetsuhiro

"Jadi ayah, hmm... Bagaimana?" Yuna melihat ayahnya yang tersenyum

"Ayah lapar mari kita bicarakan saat makan, mari kita lihat bagaimana kamu menyakinkan ayah. Bagaimanapun ayah adalah tipe orang yang benci kalah, dan kamu perlu tau bahwa ayah tidak suka mengalah" Ucap tetsuhiro dengan ekspresi buruk karena mengingat anak laki-laki bernama eiji yang terus menempel dengan putrinya.

Yuna hanya memiringkan kepalanya karena tidak mengerti kenapa ayahnya berwajah masam.

Tetsuhiro lalu melihat putrinya yuna, kemudian itu membuat ekspresi wajahnya melunak.

Tetsuhiro menghela nafas kemudian sambil tersenyum berjalan menuju ruang makan diikuti oleh yuna.

Part 2

[ POV Yuna / Sudut pandang Yuna ]

Itu adalah hari dimana ketika aku akhirnya bisa mencoba Nerve Gear yang ku terima dari ayah.

Aku yang dengan riang tidak sabar mencoba SAO, akhirnya memutuskan untuk login dengan perasaan senang dan berdebar.

Bagaimanapun SAO sendiri mampu memberikan pengalaman setara dengan konsep dunia lain yang terkenal pada karya Novel ringan klise yang sering di jual pada toko buku.

Meski aku sudah membuat janji dengan eiji untuk bermain bersama-sama dan bertemu di dalam game...

Aku secara personal cukup tertarik dengan SAO, sehingga aku tidak bisa menolak dorongan mencoba secepat mungkin.

Oleh karenanya hari itu aku memutuskan segera bermain tanpa menunggu lagi.

Ketika login terdapat banyak pilihan customize bagaimana menciptakan avatar, sejujurnya ini terasa menyenangkan untuk mendesign avatar yang akan kamu gunakan.

Ketika aku berhasil login, aku membuka mataku dengan perlahan, lalu aku benar-benar terkejut di sambut oleh dunia yang sangat asing bagiku.

Aku berada di alun-alun kota awal dan aku juga bisa melihat banyak player yang login ke dalam game.

Mereka semua berteriak gembira, bahkan sampai membuatku heran.

"Jadi ini ya... Dunia yang di buat oleh kayaba-san" Ucap ku mengamati dunia sekitarku

Aku pun berkeliling dengan rasa ingin tau tinggi dengan perasaan gembira dan kagum.

Meski aku benar-benar pemula karena sama sekali tidak mempunyai pengalaman dalam 'mmorpg'.

Tapi harus aku akui bahwa dunia ini benar-benar menakjubkan.

Tidak hanya indra bekerja di dunia ini, tapi bagaimana setiap pixel memberikan dorongan untuk mencoba senyata mungkin dengan realitas sesungguhnya, itu benar-benar membuat ku takjub dengan usaha kayaba akihiko.

Aku pun berkeliling mengamati sekitar, melihat berbagai pemandangan, melihat tampilan klise yang muncul pada cerita fantasy, dan melihat semua player dan npc.

Apa yang bisa ku simpulkan adalah...

Ini menyenangkan, setidaknya aku merasa senang dan terhibur dengan dunia ini.

Ini pengalaman baru...

Lalu kemudian aku melihat sebuah kerumunan, banyak player yang lewat dan berhenti untuk melihat ke arah air mancur.

Itu menarik minatku untuk ikut melihat apa yang player lain lihat.

Dan ya itu sesuatu yang alien... Sesuatu yang asing untuk konsep dunia ini, dimana setting SAO adalah dunia fantasy klise dengan pedang dan abad pertengahan.

Tapi aku melihat seorang pria berambut biru, remaja? Sekilas penampilan nya bisa terlihat seperti perempuan jika tidak terlalu memperhatikan detailnya.

Dia menggunakan jas hitam, dengan pita longgar di kerah pakaian kemeja putihnya.

Celana hitam dan sepatu hitam...

("Tampan...") Pikirku

Penampilan pria itu terlepas dari rambut biru gelapnya, dia sangat tampan dan terasa natural.

Tentu saja ketika kamu membandingkan banyak player yang mengotak-atik penampilan mereka untuk terlihat setampan atau secantik mungkin, maka penampilan pria berambut biru itu terlihat biasa saja.

Tapi di bandingkan penampilan avatar player SAO yang tidak natural seperti acara cosplay.

Penampilan pria rambut biru itu jauh terasa nyata dan lebih natural.

Di dunia ini dia terlihat biasa tapi...

Aku yakin jika itu di dunia nyata, dengan wajah itu, pria yang aku lihat saat ini bisa menjadi aktor muda yang populer.

Aku mendengar banyak player membicarakan penampilannya, dan itu membuatku juga ingin bertanya.

"Apa pakaian itu benar-benar aneh?" Aku mencoba bertanya pada player lain

"Hm?! Kamu bertanya padaku?" Ucap player gadis muda

"A-ah iya... Jadi apakah itu benar-benar aneh?" Ucap ku

"Ara~ kebetulan sekali jadi kamu juga penasaran!" Ucap gadis bertingkah genit.

Aku yang melihat tingkah gadis di depan ku membuat diriku mundur satu langkah.

("Eh?!Kenapa dia bertingkah berlebihan seperti itu. A-apakah ini yang mereka sebut setting karakter?") Pikir ku merasa gugup

"Ya ampun kenapa berwajah seperti itu seolah kamu takut! Jangan mundur mendekat lah" Ucap gadis sambil berpose genit dan mencolok

"E-eh?! Ti-tidak... Tidak perlu, jadi bisakah kamu menjawab" Ucap ku

"Eeeh~ ... Haaah baik lah, tentang pria itu dia seorang player, jika kamu fokus maka kamu bisa melihat cursor di atas kepalanya. Yang jadi masalahnya adalah pakaian nya mengambil perhatian banyak player lain yang tertarik sebagai sebuah set item" Ucap gadis dengan nada genit.

("Bisakah dia berhenti berakting genit yang terlihat di paksakan itu... Apa dia benar-benar wanita? Kenapa dia seperti gadis pada chara anime sampingan yang menyebalkan?") pikir ku

{Tanpa yuna sadari, gadis yang dia ajak bicara sebenarnya adalah seorang pria}

"Begitu ya... Terima kasih" aku memutuskan segera pergi karena tidak tahan.

"Terima kasih kembali~... Aneh sekali aku yakin kita adalah jenis yang sama, dia pasti malu karena karakter ku jauh lebih cantik" Ucap player gadis cantik genit melihat ke arah yuna yang pergi.

*Menghela nafas*

Aku hanya bisa menghela nafas melihat tingkah gadis itu, melihat tingkah genitnya itu membuatku merasa merinding.

Aku pun kembali melihat pria berambut biru yang sepertinya adalah seorang player.

Terlihat pria itu sepertinya mencoba untuk pergi dan menjauh dari kerumunan, yah aku bisa mengerti ketika menjadi pusat perhatian banyak orang, pasti rasanya tidak nyaman.

Aku pun membuka tampilan menu dan melihat jam, masih cukup lama sampai waktu aku akan bertemu dengan eiji.

Sekali lagi aku pun melihat ke arah pria berambut biru yang berjalan di antara kerumunan dan menjauh.

"Kemana dia akan pergi ya..." Ucap ku

Aku berpikir untuk mengikutinya, tapi entah kenapa rasanya tidak sopan terlepas aku merasa tertarik dengannya.

("Jika aku ingin mengikutinya kurasa ini adalah saatnya sebelum dia benar-benar hilang") pikir ku

Aku belum membuat teman di dunia ini... Jadi ide untuk membuat teman pertama muncul di kepalaku, menjadi dorongan untuk ku mengejar player berambut biru itu.

Pada akhirnya aku pun memutuskan untuk mengikuti player berambut biru itu seperti seorang stalker.

("Ini benar-benar memalukan... Apa yang akan ayah pikirkan jika dia tau putrinya berakhir men stalker orang lain, lagipula bagaimana caraku berkomunikasi dengan pria itu... Ini memalukan...") Pikir ku

Aku berusaha sejauh mungkin agar tidak terlihat dan terdeteksi oleh pria itu.

Meski jarak kami sangat jauh, aku bisa melihat pria itu cukup ahli dalam bertarung dan menggunakan system combat dengan sangat baik.

"Hebat...dia jago" Ucap ku melihat pria berambut biru mengalahkan 'wild boar' yang mencoba menyerang.

("Ah! Aku ini sebenarnya ngapain sih...") Pikir ku yang merasa buruk.

"Tapi... Bukankah akan keren jika aku pamer ke eiji karena berteman dengan player yang kuat" Ucapku mengamati player berambut biru

Player berambut biru itu pun pergi lebih jauh dari kota, sepertinya dia akan menuju hutan.

Sejujurnya aku merasa agak ngeri, meski ini game aku belum pernah ke hutan sendirian.

Dan juga SAO benar-benar terlihat sangat nyata, aku bahkan masih belum melakukan satu pun pertarungan.

Tapi tetap saja aku tetap mengikuti player berambut biru itu, lalu entah bagaimana aku kehilangan jejaknya karena dia bergerak begitu cepat.

"Hilang..." Ucap ku berhenti di hutan.

*Srak* suara semak

"Hiih?!" Aku merasa terkejut ketika mendengar suara.

Dan kemudian aku sadar bahwa aku sedang bertemu dengan musuh yang sepertinya sedang mengincar ku.

Cahaya merah bersinar di dalam hutan yang gelap, dan aku yang melihat cahaya merah di balik semak menjadi terkejut.

Itu membuat kakiku menjadi lemah dan aku pun jatuh terduduk.

Pada akhirnya, aku hanya bisa berteriak...

Part 3

Aku diselamatkan...

Aku sangat terkejut ketika melihat pria yang aku ikuti tiba-tiba keluar dari dalam hutan, dan langsung menebas monster yang menyerang ku.

Ketika dia berbalik aku tidak bisa berkata apa-apa, dan hanya melihat pria berambut biru di depanku melangkah mendekat ke arah ku.

"A-ak ... Ak-" aku mencoba mengucapkan sesuatu

"Kamu baik-baik saja" Ucap player berambut biru di depanku yang mengulurkan tangan.

Aku menarik nafas dalam, mencoba mengatur nafas ku agar menjadi tenang.

Aneh bagaimana dunia yang seharusnya hanya game ini memiliki sensasi yang sama seperti di dunia nyata.

"Fyuuh~ terima kasih" Ucapku yang mengambil uluran tangannya.

Tidak ada kata-kata... Setelah dia membantu ku berdiri, dia hanya langsung berjalan melewati ku begitu saja.

"Hah? Apa?" Ucapku bingung melihatnya berjalan meninggalkanku menjauh dari hutan.

"T-tunggu... Aku bilang tunggu!" Ucapku yang masih bingung dengan situasi.

Aku mengejarnya dan berjalan tepat di sampingnya.

Menyesuaikan kecepatan langkahku dengannya, aku lalu melihatnya dengan heran.

"Yang tadi...terima kasih ya" Ucap ku mencoba berterima kasih dan memulai percakapan.

"Hm" Player rambut biru mengangguk membalas.

Dia hanya mengangguk memberi respon tanpa berhenti berjalan.

Aku yang mendapat respon seperti ini sejujurnya merasa tidak puas... Jadi aku terus mencoba untuk berbicara dengan nya.

("Apa dia tipe pemalu?") Pikirku

Aku terus berbicara dan mendesaknya, mencoba untuk berkomunikasi.

Kemudian player rambut biru yang aku tidak tau namanya berhenti berjalan.

*Menghela nafas* Player biru

"Haaaah...." Player berambut biru mengeluarkan nafas berat.

Aku memperhatikan ekspresi wajahnya, aku bisa melihat dia merasa jengkel.

("Eh? Apa jangan-jangan aku mengganggunya? Gawat...") Pikirku

Dan ya seperti itulah awal pertemuan ku dengan Nyx kun. Aku tidak tau nama asli nya... Tapi, aku tidak bisa melakukan apa-apa tentang hal itu.

("Aku seratus persen yakin bahwa nama nyx tidak lebih dari nama palsu, maksudku nama Nyx itu bukankah terdengar terlalu edgy") pikirku

Komunikasi pertama ku dengan nyx-kun benar-benar berawal dengan sangat buruk. Entah kenapa sepertinya aku terlihat seperti orang menyebalkan yang mengganggu waktunya, walau sebenarnya aku tidak berniat seperti itu dan hanya ingin berteman.

Impresi tentangku padanya berubah dari pendiam dan pemalu. Bergeser memandangnya menjadi orang yang kasar dan jahat.

Maksudku... Dia mengatakan hal-hal jahat dan menusuk tepat di hati, yah walau aku tidak bisa membantah apa yang di katakan nya adalah salah, tapi...

("Apa yang salah dari memanfaatkan koneksiku hanya untuk mendapatkan konsol baru dan bermain game") pikirku

Aku hanya diam berjalan mengikutinya... merasa hubungan ku dan dia sama sekali tidak akan seperti apa yang kuharapkan.

Maksudku awal dari aku mengikutinya adalah... Karena dia terlihat menarik dan misterius.

Aku hanya merasa sepertinya akan sangat menarik menjalin pertemanan dengannya, lalu aku akan memamerkan temanku kepada eiji.

Tapi ini pertama kalinya aku di bentak dan di perlakukan kasar...

Hmm, baik-baik... Aku akui mungkin bagian dari 'bentak dan perlakuan kasar' agak berlebihan... Tapi aku masih merasa sikapnya sangat buruk untuk berbicara dengan wanita.

Seketika aku pun terkejut ketika notifikasi dari permintaan pertemanan dan party di depanku.

"Terima" Ucap Nyx

("Hah? Tunggu,tunggu,tunggu... Jangan-jangan! Apa ini yang mereka sebut TSUNDERE!") Pikirku

Aku langsung menerima pertemanan darinya dan kami berdua menjadi party.

"Hmph! seharusnya kamu harus jujur pada dirimu sendiri sejak awal. Hehe~ aku tidak tau kamu rupanya tipe tsundere" Ucapku bercanda dengan nada riang

"..." Nyx diam, wajahnya menggelap.

Aku bisa melihat wajah nyx kun seolah dia menyesal akan tindakannya.

("Lihat dia... Dia benar-benar menyesal mengirim permintaan pertemanan denganku") pikirku datar melihat Nyx kun.

Tapi sejujurnya, dengan ini sekali lagi impresi ku tentangnya berubah.

Dari pada berpikir dia adalah orang yang kasar, aku mulai berpikir mungkin saja dia sebenarnya hanyalah orang yang suka ketenangan dan sulit berkomunikasi dengan orang lain.

("Seperti lone wolf...mungkin?") Pikirku

Dan juga... Aku merasa sikapnya yang merasa terganggu malah terlihat lucu. Itu malah membangkitkan sesuatu dalam diriku untuk terus mengusiknya dan mengganggunya.

Kami berdua terus berjalan dan melakukan percakapan ringan, aku mencoba untuk mengenali sifatnya lebih dalam. Bisa dikatakan aku hanya merasa penasaran.

Dan apa yang bisa aku katakan tentangnya... Dia sangat dewasa.

Berbicara dengan nyx, mengingatkan ku berbicara dengan teman-teman ayah atau ayahku sendiri.

Bagaimana dia memandang player lain, bagaimana cara dia bersikap membawa dirinya, bagaimana dia berbicara denganku, bagaimana dia mengamati sekitarnya.

("Apa dia sedang mencoba membuatku terkesan? Apa dia tertarik denganku dan mencoba menunjukan sisi baiknya?") Pikirku memikirkan kemungkinan itu.

Tapi aku segera 'membuang' jauh-jauh pikiran itu.

Padahal baru sebentar aku berinteraksi dengannya tapi sepertinya dia adalah orang yang hebat, jika harus menilai dengan kasar maka...

Dia teliti, berpengetahuan, misterius, bijaksana, berwibawa, mempunyai skill.

(Apa ini?! Jika kemampuan sosial nya setinggi ini, kenapa dia bersikap kasar padaku, tidak bisakah dia menjadi sopan sejak awal? Dia malah seperti chara pria pada manga shojo dengan kemampuan sosial yang tinggi) pikirku melihatnya dengan wajah datar seolah ditipu.

("Apa kita beneran seumuran? Apa dia bukan orang tua? Kenapa dia sangat serius?") Pikirku.

Perlahan namun akhirnya aku tau, kenapa dia terlihat sangat jengkel pada hal-hal yang menurutku... 'Aneh'?

Aku merasa... Ketika membahas zona merah, dan mati di game ini...

Aku merasa dia marah.

Padahal seharusnya itu adalah masalah sepele, tapi dia menekankan hal itu seolah aku adalah pecundang di game ini, yah tidak seperti aku akan marah.

"Ngomong-ngomong kamu selalu menggosok fakta tentang bagaimana kamu menyelamatkanku dan berkata bahwa zona merah seperti suatu masalah yang sangat besar. Tapi sebenarnya jika kita matipun bukannya itu tidak masalah? Ini hanya game kan?" Ucap ku padanya

"..." Nyx

"Hey? Nyx kun~ kenapa tidak menjawab?" Aku memanggilnya

Aku melihat nya menarik nafas dalam lalu dia mengeluarkannya.

"Kau benar, ini hanya game" ucap nyx menatap lurus ke mataku, kemudian aku melihat nyx kun yang kembali berjalan.

Dari jawaban singkat darinya setelah jeda sejenak ketika dia diam, aku bisa mengambil kesimpulan bahwa ada sesuatu yang mengganggunya.

Lalu aku berpikir kenapa aku mendapatkan Nerve Gear sebenarnya bukan menjadi suatu masalah baginya.

Tapi jika harus aku tebak dengan kasar...sepertinya dia marah karena aku menggunakan Nerve Gear dan memainkan SAO.

Itu hanya tebakan kasar dari ku, tapi itulah yang bisa aku pikirkan.

Dan sejujurnya aku merasa bingung jika tebakanku malah terbukti benar.

Aku mungkin tidak sepintar ayahku, tapi aku tetap anak dari Professor shigemura tetsuhiro.

karena ayahku cukup keras dalam hal pendidikan. Aku cukup percaya diri dengan kemampuan akademik dan sosialku.

Status dan pekerjaan ayahku terkadang memaksaku harus bersosial dengan orang-orang yang mempunyai status latar belakang orang-orang penting.

Jadi seharusnya kemampuanku dalam mengamati pribadi seseorang cukup terampil.

("Itulah yang kupikirkan, tapi aneh...") Pikirku sambil memiringkan kepala melihat nyx kun

Semakin aku mengamati Nyx, semakin aneh dirinya.

Kenapa design avatar nya... Maksudku bagaimana dia mendapatkan pakaian atau set item yang tidak sesuai design game SAO.

Pakaian yang dia gunakan adalah pakaian yang digunakan di dunia nyata, itu bukan style pakaian yang digunakan di dunia dengan design fantasy seperti ini.

("Banyak player melihat ke arah kami... Tidak mereka melihat ke arah nyx kun") pikirku terus berjalan di sampingnya.

("Misterius...")

Tapi pada akhirnya aku hanya menyimpan semua itu untuk diriku sendiri. Aku tidak mau merusak hubungan pertemanan ku dengan Nyx.

Lagipula bodoh rasanya berpikir dengan serius tentang latar belakang player lain, yang mana mereka hanya menikmati game mereka.

("Ugh... Sepertinya aku benar-benar akan berakhir menjadi stalker") aku yang merasa bersalah.

Meski baru berkenalan dengannya. Aku mengetahui hal paling menonjol darinya.

Bukan seberapa hebat dirinya, dan bukan seberapa anehnya dia.

Tapi betapa lembut dan baik dirinya...

Nyx adalah seseorang yang lembut, sangat lembut malahan.

"Dia terlalu baik..." Ucapku

Aku berbicara dengannya, sampai-sampai bahkan tanpa sadar aku membagi cerita kehidupan pribadi ku... Bahkan aku menceritakan tentang ayahku.

Aku sendiri merasa terkejut kenapa aku bisa begitu terbuka dengan orang yang baru aku kenal.

Tapi, nyx membalas setiap ceritaku dengan kata-kata yang ingin aku dengar.

Setidaknya setiap kata-katanya adalah hal yang dapat aku terima dengan baik.

Atau mungkin... Sedikit bias disini.

Aku tidak melihat dia berpura-pura peduli, merasa bosan, atau bahkan tidak peduli dengan ceritaku. Malahan aku merasa dia serius mendengarkan ku.

Nyx juga mengajariku untuk tidak mudah membagi cerita kehidupanku dengan orang lain.

Menurutku hal itu sudah jelas bukan? siapa juga yang akan membagi kehidupan pribadinya di dalam game, juga pada orang yang baru di kenal.

Kecuali Nyx kun, dia adalah pengecualian dengan tanda tanya besar.

Oleh karena itu aku sendiri juga merasa bingung dengan sikapku.

Aku kemudian melihat nyx yang diam mematung, terlihat seperti dia sedang berpikir sangat dalam. Walau aku tidak tau apa yang dia pikirkan.

Sejujurnya ini sering kali terjadi, selama aku bersamanya.

Aku sering kali melihat Nyx kun melamun dengan sendirinya.

Tapi kali ini berbeda... Aku memanggil nyx kun yang berwajah pucat kembali sadar dari lamunannya.

Melihatnya menjadi pucat itu membuatku khawatir. Itu seperti dia mempunyai masalah tapi dia tidak mau membaginya denganku. Tapi bukan hak ku untuk memaksanya, apalagi kami berdua baru saja berkenalan.

Part 4

Tombol log out hilang, sepertinya ada bug atau semacam gangguan.

Terlihat wajahku sedikit panik sambil memeriksa menu berulang kali, tapi sama sekali tidak ada hasil.

Hari semakin sore, aku duduk tepat di samping nyx di taman kota awal lantai 1 aincrad.

Aku mengamati sekitar ku, di area taman dapat terdengar banyak suara player yang berisik player berteriak dan mengeluh.

Aku mencoba menghubungi game master tapi tidak ada respon...

Aku melihat nyx kun di sampingku yang memeriksa menu sama seperti ku, dia masih berwajah datar seperti biasanya.

Aku tidak melihat rasa takut, bingung, atau panik di wajahnya. Malah seolah dia sudah tau ini akan terjadi.

("Tidak mungkin kan?") Pikirku

"Nyx kun... Bagaimana?" Aku bertanya pada nyx.

Hari semakin sore dan aku takut ayah akan memarahi ku jika aku terlalu lama bermain.

Tapi karena gangguan atau kesalahan pada game, jadi seharusnya aku aman.

"Yah mau bagaimana lagi, menunggu adalah satu-satunya yang bisa kita lakukan kan?" Ucap nyx.

Dia mengucapkan kata-kata itu dengan santai seolah itu bukan masalahnya.

Aku hanya bisa menghela nafas melihat tingkah santai nya itu. Tapi karena sikap acuhnya itulah aku merasa tenang.

Jadi aku sangat bersyukur di temani olehnya.

***

Keadaan semakin parah, aku dan nyx berjalan meninggalkan taman.

Aku berjalan mengikuti nyx melihat dan mengamati sekitar jalan, di kiri dan kanan.

Banyak player berkumpul satu sama lain.

Panik, marah, bingung, gelisah...Mulai menguasai banyak player.

Dari informasi yang aku dapat, sepertinya pilihan log out memang tidak ada sejak awal. Tapi itu bukan perkara atau masalah serius, setidaknya seharusnya begitu?

Tapi itu tetap saja sangat mengganggu jadwal banyak player yang bermain SAO.

Bagaimanapun ini bukanlah dunia asli, melainkan ini adalah game. Setiap orang-orang yang menjadi player disini mempunyai tanggung jawab dan pekerjaan di dunia nyata.

Aku yang melihat player merasa panik dan ricuh, mulai merasa gelisah.

Kemudian aku merasakan seseorang menggenggam tanganku.

"Aku akan memberikan mu saran" Ucap nyx

"Aku mendengarkan" Ucapku

"Jangan panik" ucap nyx melihatku

"Heh?" Ucapku bingung.

*Dung~*

*Dung~*

*Dung~*

("A-apa ini, suara lonceng!") Pikirku sebelum cahaya menelan penglihatan ku.

Ketika aku membuka mata, aku sudah berada di alun-alun kota awal. Aku melihat sekeliling ku dan melihat cahaya satu-persatu bermunculan di seluruh alun-alun, itu adalah player.

Semua player yang login hari ini, semua player yang ada di aincrad. Telah di panggil dan di pindahkan secara paksa di alun-alun kota awal.

Di bawah langit berwarna merah aku langsung mencari nyx, lalu melihat tanganku masih di genggam oleh tangannya, itu membuatku diriku merasa tenang.

Tapi kemudian nyx melepas genggaman tangannya dariku. Dan entah kenapa aku merasa kecewa, mungkin karena saat ini aku merasa takut.

("Ada apa ini") pikirku sekali lagi mengamati keadaan.

Aku melihat ke atas, langit merah yang terlihat tidak wajar dan ada banyak tulisan seperti data error.

"A...a-apa ini" Ucap ku

Kemudian cairan terlihat di langit, cairan itu keluar dari celah data yang rusak.

Cairan itu kemudian membentuk sosok berjubah merah yang terlihat sangat besar.

"Namaku adalah akihiko kayaba, dan aku adalah pencipta dari sword art online ini"

"Eh" Aku terkejut, dan otak ku mencoba memproses untuk memahami keadaan.

Pada akhirnya Akihiko kayaba san menjelaskan bahwa SAO telah berubah jadi game survival atau permainan kematian, tidak... Sejak awal SAO memang di design seperti ini olehnya.

Akihiko san telah menjebak ribuan player untuk tujuan pribadinya, dan aku merupakan salah satu player sial yang juga ikut terjebak dalam permainannya.

Jujur aku sama sekali tidak mengerti... Tidak... Sebaliknya aku benar-benar tidak mau untuk mengerti, aku tidak terima, ini bohong.

Dada ku menjadi sesak setiap mendengar penjelasannya, kaki ku menjadi lemah dan gemetar, nafas ku tidak beraturan, aku ingin menangis tapi tidak mampu mengeluarkan tangisanku...

("Bohong, bohong, bohong, bohong, bohong...") Aku menunduk memegang kepalaku.

Aku ingin seseorang melindungi ku, aku ingin seseorang untuk berbagi rasa sakit ini, aku ingin seseorang untuk menolongku.

("Papa...benar...kalau papa...")

"Papa pasti akan bisa menolongku...kan?" Ucapku dengan suara kecil

Tapi meski begitu... Jauh di dalam hatiku penuh dengan keraguan, benar aku meragukan ayahku sendiri, tapi secara bersamaan aku juga menaruh harapan besar pada ayahku.

Kemudian aku melihat akihiko san telah berakhir menyampaikan pesan nya kepada seluruh player.

Dia hanya pergi begitu saja tanpa peduli sama sekali, langit yang sebelumnya merah telah kembali menjadi kuning cerah dan akan menuju hari senja.

Ini juga memperkuat bahwa akihiko kayaba san benar-benar serius dengan kata-katanya.

Aku tidak bodoh, aku banyak bertanya pada ayahku tentang Nerve gear jadi setidaknya aku benar-benar tau cara kerja Nerve Gear...

Dan kayaba sama sekali tidak berbicara omong kosong.

Alun-alun penuh teriakan, player banyak yang menangis, dan beberapa player lainnya masih banyak yang tidak percaya lalu menertawakan situasi seolah ini lelucon.

Aku kemudian teringat dengan Nyx, aku terlalu sibuk memikirkan diriku sendiri.

Ketika aku melihat nyx, aku mencoba mencoba meraihnya dengan penuh harap.

("Mungkin jika bersama nyx semua akan baik-baik saja... Nyx bisa melindungi ku") pikirku

Sungguh betapa jahatnya aku, ketika dalam situasi berbahaya seperti ini aku sudah memikirkan cara untuk mengorbankan orang lain...

Aku sungguh egois...

Tapi...

Aku sadar bahwa aku juga naif, sungguh bodohnya diriku.

Tanganku yang akan menjangkau nyx berhenti sebelum menyentuh nyx

Aku melihat ekspresi wajah nyx, matanya...

Tidak ada rasa takut

Tidak ada terror

Tidak ada keputusasaan

Aku melihat nyx yang sedang melihat sekitarnya... Nyx yang sedang melihat player yang menangis.

Nyx kun memasang wajah prihatin, dia menatap mereka semua dengan kasihan, dia menatap mereka seolah dirinya satu-satunya yang berbeda, padahal dia seharusnya juga berada dalam situasi yang sama... Itu menunjukan bahwa dia tidak menganggap situasi ini bukan sebuah bahaya, bukan sebuah ancaman serius untuk dipikirkan olehnya...

Itu ekspresi Mengasihani, nyx mengasihani semua player di sekitarnya.

Secara bersamaan aku juga sadar

("Apa yang membuatnya mau bersamaku... Aku bahkan tidak lama berkenalan dengan dia... Kami bersama hanya untuk beberapa jam! Aku tidak lebih dari beban mati untuk nya... A-aku tidak berguna!") Pikirku yang kemudian merasakan air mataku mengalir di pipi kananku dan tanganku mencengkram dadaku.

("Benar pada akhirnya kami hanya orang asing... Siapa orang bodoh yang mau mengorbankan dirinya untuk orang asing! Ini adalah kenyataan bukan fiksi drama... Sadarlah yuna!") Aku menggigit bawah bibirku.

Kemudian aku memutuskan meninggalkan alun-alun kota tanpa memberitahu nyx kun... Aku meninggalkan dirinya tanpa mengatakan apapun padanya.

Jika nyx sendirian aku yakin dia bisa bertahan, mungkin bahkan dia bisa keluar dari SAO hidup-hidup.

Bagiku...

Dia hanya akan membuang diriku yang tidak berguna, itu masuk akal, dan aku tau itu...

Tapi itu tak apa...

Oleh karena itu aku memutuskan lari, aku terus lari ke gang-gang sempit karena aku tidak mau di buang.

Karena...

("Karena aku tidak ingin mendengar perpisahan dari nyx kun, aku tidak mau mendengar kata-kata menyakitkan darinya... *Hiks* *hiks*") aku menangis bersandar di dinding dekat tumpukan barel kayu.

"Itu akan menyakitkan mendengar kata-kata perpisahan darinya... Aku tidak mau mendengar itu" aku berbisik pada diriku sendiri sambil mengelap air mataku.

"Papa... Tolong aku, kumohon tolong aku papa"

"Kalau papa pasti bisa menyelamatkanku"

"Semua pasti akan baik-baik saja, papa pasti tidak akan meninggalkanku, kalau papa pasti-" Ucapku memikirkan hal-hal yang dapat menenangkan ku seolah menjadi mantra.

"Yuna" Suara laki-laki memanggilku dan aku tau siapa itu.

Aku melihat Nyx kun, dia mencari ku...

Aku benar-benar terkejut melihatnya

("Apa yang dia lakukan disini!") Pikirku

Kemudian aku menjadi takut, kenapa dia repot-repot mencari ku?

Aku tidak mau mendengar kalimat perpisahan darinya, dia teman pertama ku sejak aku datang di dunia ini...

Tapi kemudian aku teringat papa, aku lalu tersenyum pada nyx.

"Nyx-kun..." Aku berdiri kemudian mendekat ke nyx kun

("Aku tidak akan membiarkan nya berbicara") itu lah yang ada dipikiranku

"Maafkan aku pergi meninggalkan mu, semuanya akan baik-baik saja... Kau tidak perlu takut, ayahku pasti akan menyelematkan ku, dan akan ku pastikan kamu juga selamat..." Ucapku memegang kedua bahu nyx

"Yuna-..." Ucap nyx mencoba menenangkan tapi di potong oleh ku

"Benar! Jika papa...jika ayah dia pasti bisa! Kau tidak perlu khawati-" ucapku

"Yuna! Tenanglah" nyx memegang tangan ku.

"Aku TENANG!" Ucapku berteriak dan mendorong Nyx

"Kamu tidak mengerti...jika papa, kalau papa pasti...PAPA PASTI BISA MENYELAMATKAN KITA BERDUA TAPI ADA APA DENGANMU A-AKU-...hah? a-apa?" Aku tiba-tiba lemas dan kehilangan kesadaran...

[-Disconnect-]

Di saat terakhir aku kehilangan kesadaran, aku melihat wajah nyx kun.

Dia terlihat... Berekspresi sama seperti saat di alun-alun, nyx kun memberiku...

Ekspresi Mengasihani

Part 5

Ketika aku sadar dan membuka mataku

Aku sadar ada di ruangan gelap dengan penerangan cahaya seadanya, sepertinya tempat ini adalah kamar tidur... Aku bangkit dan duduk di atas tempat tidur.

Aku melihat tanganku dan pakaianku, lalu aku tau bahwa aku masih berada dalam wujud avatar ku di game.

Aku membuka menu system dan jam menunjukkan waktu malam.

<10:47 PM>

"..."

Aku melihat sekitarku di ruangan yang gelap, setidaknya masih ada cahaya bulan yang masuk melalui jendela...

Cahaya bulan?

Tapi aku masih tidak mengerti, bukankah kita di dalam kastil... Tapi ini adalah game jadi aku membuang logika yang kumiliki keluar jendela

("Yah seolah itu membantu...") Pikirku

Seperti yang kuduga setelah melihat dan mengamati ruangan, sama sekali tidak ada yang menarik... Ruangan ini bahkan benar-benar kosong dan tidak ada apa-apa selain tempat tidur, meja kecil, lemari kecil, dan kursi kayu...

Tubuh ku entah kenapa terasa lemas, tapi mungkin karena aku tidak bersemangat mengingat bahwa aku telah terjebak di dalam game kematian.

"Ini...konyol..." Ucapku kembali duduk di atas kasur.

Tidak ada tanda bahwa aku akan bisa log out dari game ini. Aku bahkan benar-benar berharap dan percaya pada ayahku untuk melakukan sesuatu.

Tapi hasilnya...

Aku melamun melihat lantai, aku yakin mataku saat ini kosong seperti ikan mati.

*Drip*

*Drip*

Air mataku keluar dan menetes di lantai, aku bahkan tidak punya tenaga untuk membuat reaksi bahwa SAO mendukung efek emosional seperti menangis.

"Tidak... Aku tidak mau, aah~ aku tidak mau mati...hiks!" Aku mengacak-acak rambutku dengan kedua tangan ku.

Membayangkan diriku harus melawan monster memberi perasaan ngeri dalam hatiku, bagaimana mungkin gadis biasa sepertiku harus melawan monster berbahaya yang mengerikan.

Aku hanya gadis biasa yang suka menyanyi, kali ini jika aku keluar dari kota sekali lagi aku hanya akan mati mengenaskan...

Aku tidak akan pernah pergi kembali kepada ayah, aku tidak akan pernah pergi pulang bertemu papa, tapi sebaliknya aku akan pergi menuju kematian, aku akan mati...

Aku menangis mengeluarkan emosi ku yang meluap.

Pada akhirnya aku hanya berakhir memeluk kaki ku diatas tempat tidur, dan tubuhku membelakangi dinding.

Sepertinya nyx lah yang membawa ku ke kamar ini untuk beristirahat. Tapi melihat aku hanya sendiri dan tidak ada tanda keberadaan nyx

Membuatku berpikir bahwa dia meninggalkanku...

"Yah itu masuk akal, siapa yang akan membawa beban seperti ku... Aku hanya akan merepotkannya" Ucapku menenggelamkan wajahku di antara kedua lutut kaki.

Waktu terus berlalu mungkin sudah hampir satu jam sejak aku terbangun dan merasa frustasi... Walau tertidur beberapa jam karena kehilangan kesadaran, sepertinya aku masih merasa lelah.

"Mungkin aku harus tidur..." Ucapku

Kemudian aku mendengar suara langkah kaki melangkah dan sepertinya berhenti tepat di depan pintu masuk kamar.

("Nyx?") Pikirku tapi aku sama sekali tidak bersemangat, aku lelah secara mental.

Kemudian suara gagang pintu terdengar dan pintu terbuka.

Benar saja itu adalah sosok familiar dari pria atau laki-laki yang aku kenal.

Aku tidak berani mengangkat wajahku, aku takut...jadi aku hanya mengintip dengan mengangkat wajahku sedikit.

Aku bisa melihat nyx dengan sedikit penerangan cahaya malam.

Aku melihat nyx, melihat ekspresi wajahnya sekarang mengingatkanku dengan ayah...

Itu adalah wajah ketika ayah merasa kelelahan setelah pulang dari kerja.

Dan walau nyx saat ini masih memasang wajah datar tanpa emosinya, aku bisa melihat dia sangat lelah... Dia seperti terlibat dengan hal-hal rumit dan merepotkan.

"Yuna mari bicara" Ucap nyx

"..." Aku hanya diam tersentak tidak berani membalas.

Bagaimana jika dia mengusirku, bagaimana dia mengatakan hal-hal menyakitkan padaku.

Dari lubuk hatiku aku senang bisa melihat nyx lagi, dan dia benar-benar kembali... Tapi sebagian dari perasaanku aku takut dia merasa kecewa dan menaruh benci padaku.

Maksudku aku adalah anak dari seorang professor yang menjadi mentor langsung akihiko kayaba, yaitu sang pencipta SAO.

Dan tidak ada tanda ayah menolongku, sehingga aku juga tidak bisa menolong nyx.

Aku dan nyx hanya diam tidak mengucapkan apapun.

Sepertinya nyx menungguku untuk berbicara... Dia benar-benar seseorang yang sabar.

"Nyx kun" aku memanggilnya dalam keadaan masih memeluk kakiku.

"...pa- ayah tidak ada, ma-maafkan aku..." Ucapku pada nyx

"Kenapa kamu meminta maaf?" Ucap nyx

"..." Aku hanya diam

("Aku takut kamu membenciku, normalnya seseorang akan mencari orang lain dan melampiaskan amarahnya bukan? Aku anak dari professor tetsuhiro, mentor dari akihiko kayaba") pikirku tapi aku tidak mengatakan itu padanya.

"Tidur dan beristirahatlah, kita bisa melanjutkan percakapan di pagi hari" Ucap nyx

Aku terkejut seberapa tenang nyx kun bereaksi dalam menanggapi sesuatu, dia benar-benar sangat aneh.

"..." Aku hanya bisa membalas mengangguk pada nyx kun.

Ketika nyx berdiri seketika tanganku bereaksi meraihnya...

Aku takut...

Aku takut dia meninggalkan ku....

Mungkin aku terdengar egois, tapi aku benar-benar sangat takut...

("Tidak jangan tinggalkan aku") pikirku yang merasa tidak punya siapapun di dunia ini

"T-tetaplah disini..." Ucapku

"Tidak seperti aku akan melakukan hal aneh tapi kamu yakin? Ucap nyx

"Kumohon" ucapku dengan suara lemah

Kami berdua pun tidur di atas kasur bersama.

Aku gemetar merasa takut, tapi kemudian nyx memeluk diriku dengan lembut.

Meski tubuh kami berdua hanyalah avatar game dan dunia ini tidaklah nyata, kami berdua masihlah laki-laki dan perempuan.

Tapi nyx... Dia tidak mengambil keuntungan dari kelemahanku.

Dia tidak mencoba melecehkanku, memanfaatkan situasi, atau bahkan melakukan hal buruk yang membuatku merasa tidak nyaman dan sakit.

Sebaliknya Aku bisa merasakan ketulusan dari tindakannya, nyx mencoba menghormati ku dengan caranya sendiri, dia mencoba membuatku merasa nyaman, dan...

Pelukan darinya membuatku merasa tenang...

Aku yang masih sangat lelah perlahan tenggelam, dan kemudian tertidur.

Part 6

Dia aneh... Nyx kun benar-benar orang yang aneh...

Aku membuka mataku di pagi hari merasa semuanya adalah mimpi... Tapi aku kemudian aku sadar bahwa apa yang ku alami adalah kenyataan.

("Sepertinya ayah benar-benar tidak bisa menyelematkan ku...")

Kemudian secara bersamaan ketika aku bangun aku melihat Nyx yang sepertinya telah kembali dari luar.

Aku melihatnya dan merasa aneh dengan perilakunya, dia benar-benar cuek dan sama sekali tidak peduli. Normalnya seseorang dalam keadaan seperti pasti sibuk menaikan level, berburu, atau bahkan panik dan mengurung diri.

Tapi melihat betapa santainya Nyx mencari sarapan dan mengatakan dia sehabis jalan santai di pagi hari...

Itu membuatku menjadi heran... Tapi setidaknya melihat sikap santainya itu telah membantuku lupa akan permasalahan tentang SAO dan aku senang.

Aku tidak tau apakah Nyx melakukan beberapa hal dengan sengaja atau tidak, tapi terkadang dia suka melakukan hal-hal konyol dan terlihat lucu seperti membawa banyak tumpukan roti keras dan hambar lalu menunjukannya kepadaku.

Dan dia mampu makan semua roti itu dengan jumlah yang sangat banyak, mengingatkan ku pada karakter anime yang mampu makan dengan banyak tanpa khawatir tentang tubuhnya. Tentu saja ini adalah game jadi kurasa tidak perlu khawatir untuk menjadi gemuk.

Meski begitu, aku berterima kasih atas ketulusan nya karena menyediakan sarapan pagi untuk ku.

lalu Nyx kun mulai mengatakan hal-hal aneh tentang cara membuat roti keras dan hambar ini menjadi lebih enak, biasanya hal-hal sepele seperti ini tidak akan menjadi prioritas utama ketika memikirkan bahwa kamu telah terjebak di dunia seperti ini.

Aku sempat menanyakan bagaimana pendapat dan perasaanya terjebak di dalam SAO, sebaliknya aku malah mendapat pertanyaan balik dari Nyx.

Kemudian Nyx kun mulai membahas tentang akan pergi keluar, dia mengatakan dia akan pergi mencari uang.

"Dengarkan aku, aku akan membayar penginapan untuk beberapa malam, kamu bisa tetap disini dan aku perlu keluar untuk mencari uang" Ucap nyx

Aku secara refleks memohon dengan menyedihkan agar dia tidak pergi, aku memeluk tangan Nyx seperti anak kecil.

Rasa takut yang aku lupakan beberapa waktu lalu seketika kembali menguasai diriku, tubuhku gemetar karena takut.

Nyx kun... dia berencana meninggalkanku kan? ini tidak lebih dari alasannya...

Maksudku aku adalah beban, gadis biasa sepertiku tidak akan pernah bisa membantunya dalam pertarungan.

Nyx pasti merupakan salah satu dari mereka... Salah satu dari banyak player yang berpikir bahwa mereka punya kesempatan untuk mengalahkan game kematian ini.

Aku sebelumnya sempat berpikir Nyx bisa bertahan bahkan bertahan hidup-hidup... tapi sekarang aku menarik kata-kataku, bahwa itu tidak mungkin!

100 lantai itu Konyol! seberapa besar memangnya peluang player dapat mengalahkan game ini.

Dia bodoh!

Meski begitu... bagaimana dia mampu mengatakan hal-hal keren namun juga terdengar mengerikan dengan sangat tenang?

Ada yang salah dengannya, ada yang salah dengan isi kepala Nyx kun.

Kemudian Nyx memeluk ku mencoba menenangkan diriku yang ketakutan.

"Kenapa kamu..." Aku ingin mengatakan sesuatu tapi tidak bisa

("Kenapa kamu mencoba begitu peduli padaku, jika saja kamu mengabaikan ku aku mungkin tidak akan berharap...") pikirku

Nyx pembohong!

Mana mungkin hal-hal seperti teman atau kenalan akan sejauh itu untuk orang asing.

Pembohong!

Kembali? apa dia benar-benar akan kembali untuk dirinya?

Pembohong!

Kepentingan bersama? kenapa dia begitu peduli padaku, bukankah normalnya seseorang hanya pada diri mereka sendiri?

Pembohong!

Semalam dia berbisik akan melindungiku ketika aku kesulitan tidur... Kita berdua hanya orang asing yang hanya bertemu tidak begitu lama, bagaimana mungkin seorang teman yang baru saja ketemu akan bertindak sejauh seperti melindungi dirinya.

Kemudian setelah berhenti memelukku dia memutuskan untuk pergi, aku tidak berani untuk mengantarnya sampai keluar dari penginapan.

Aku takut...

Sebelum dia pergi, dia memberiku sebuah flute yang dia dapatkan dari item drop, aku mengambilnya dan berterima kasih padanya.

"Aku akan pergi sekarang...jaga diri mu baik-baik"

Dasar pembohong...

"Nyx kun sendiri tolong untuk berhati-hati" Ucapku tersenyum

Aku melihat dia mengangguk kepadaku sebelum pergi, seperti isyarat mengatakan dia akan 'kembali', dasar pembohong.

Nyx kun akan mati...

Tapi meski dia adalah seorang pembohong yang meninggalkan dirinya sendirian. Seorang pembohong yang memberikan semua janji-janji manis hanya untuk memisahkan diri darinya.

Meski begitu...

Aku tidak mau dia mati, Aku benar-benar tidak mau Nyx kun mati.

Aku menyandarkan kepalaku pada pintu yang tertutup di depanku, lalu aku memeluk flute pemberian darinya.

Aku menangis dan terus berdo'a agar dia selamat dan bertahan hidup.

Kemudian setelah aku menjadi tenang, aku menggelengkan kepalaku dan fokus mengamati flute pemberian dari Nyx kun.

Aku kemudian mencoba bermain flute ditanganku, dan secara mengejutkan ternyata flute pemberian Nyx mengeluarkan suara yang cukup bagus. Tapi sepertinya aku masih perlu berlatih untuk terbiasa karena bermain flute di dunia nyata dan di dalam SAO sedikit agak berbeda.

Ketika aku bermain flute aku bisa merasakan sistem memberi dukungan pada player agar lebih mudah ketika bermain menggunakan flute.

Tidak banyak yang bisa kulakukan, jadi aku menghabiskan waktu ku menguasai flute pemberian dari Nyx kun.

Sampai ketika perhatianku beralih pada bar Hp tepat di bawahku bar Hp milikku, aku sadar bahwa aku masih dalam satu party dengan Nyx.

("Apa dia lupa? atau tidak sadar? mana mungkin kan?") pikirku

Aku yang hanya menghabiskan waktu ku untuk tidur-tiduran, melamun, dan melihat pemandangan melalui jendela... pada akhirnya aku merasa khawatir.

Aku mengawasi Nyx dari peta, karena aku berteman dengan nyx aku bisa memeriksa nya melalui peta.

Kemudian aku dibuat terkejut dengan Bar Hp Nyx yang turun secara drastis dengan tiba-tiba, dan itu seperti memberiku serangan jantung.

"Tidak!" Aku histeris

Untungnya sepertinya Nyx kun berhasil bertahan, Hp bar milik nyx pulih dan telah menjadi stabil, diriku juga ikut menjadi lega.

Aku terus mengawasinya, terus melihat peta, terus berdo'a...

Dan aku pada akhirnya... Ketiduran karena kelelahan.

Esok harinya aku memeriksa keadaan Nyx lagi, aku melihat dia kembali ke kota... Aku berpikir dia kembali hanya untuk memperbarui persediaannya.

"Apa rencana nya menjadi kacau?" Ucapku

Lalu aku melihat dia berjalan menuju penginapan, dia memasuki penginapan dan kemudian membuka pintu kamar... Dan berakhir aku melempar diriku kepadanya.

("Terima kasih tuhan dia selamat! Dia hidup!")

Aku memeluknya tanpa peduli merasa malu, dan nyx sepertinya membalas pelukanku.

Aku benar-benar tidak peduli lagi, yang ada di kepalaku saat ini hanyalah rasa syukur melihat dirinya selamat, dan melihat dia kembali padaku... Aku menjadi sangat senang.

("Aku tidak sendiri...aku tidak sendiri! aku minta maaf Nyx kun...") Pikirku merasa senang

Part 7

[Lantai 1, kota tolbana]

"Jadi kemana kita akan pergi nyx kun?" Ucap ku kepada nyx

Sudah beberapa hari telah berlalu, dan insiden SAO hampir berlangsung selama 2 minggu.

Aku sudah merasa baikan dan bisa keluar dari penginapan tanpa harus merasa cemas.

Itu semua berkat nyx yang sabar dan terus membantuku. Aku sangat berhutang banyak padanya.

"Kita akan ke air mancur" Ucap nyx

Aku mengangguk, "Dan apa yang akan kita lakukan di air mancur? Kencan?"

Nyx menoleh ke arahku sambil berjalan, kemudian dia kembali fokus melihat kedepan.

Sejujurnya aku tidak terbiasa ketika matanya fokus kepadaku. Itu seolah dia bisa melihat dan menembus diriku.

"Jika kau masih bisa mengatakan hal bodoh seperti itu, artinya kau baik-baik saja" Ucap nyx dengan wajah tidak tertarik

"Hei! Apa-apaan itu! Asal kamu tau aku ini cukup populer tau, ada banyak anak laki-laki yang akan saling berkelahi hanya untuk berkencan denganku" Ucapku

"..." nyx

("Uwaah... Ini dia balasan diam dari nyx kun, ketika dia tidak merespon kata-kataku itu membuatku merasa seperti orang bodoh") Aku melihat nyx dengan datar

"Aku serius... Jadi apa yang akan kita lakukan? Bukan salahku jika aku berpikir hal-hal bodoh seperti kencan jika respon yang kudapat hanyalah diam darimu" Ucapku

"Kita akan menemui seseorang" Ucap nyx

"Seseorang? Temanmu?" Ucapku

"... Ya, kurasa begitu" Ucap nyx

Aku berhenti berjalan dan melihat nyx dengan heran "Eeh~... apa-apaan itu, kenapa jawaban mu malah ragu seperti itu..."

Kami akhirnya sampai di air mancur di kota tolbana.

Nyx lalu duduk di air mancur dan aku pun juga ikut duduk tepat di sebelahnya.

"Jadi dimana teman mu?"

"Tidak ada, mari tunggu..."

Aku *Menghela nafas*

("Menunggu ya...")

Aku melihat nyx hanya diam dan menatap kedepan. Dia hanya melihat player di depannya, banyak player yang berlalu atau sedang berbelanja di jalanan.

("Dia tidak bosan?") Pikirku

5 menit, 10 menit, dan 30 menit...

"Lama...benar-benar lama..." Ucap ku

Aku melihat nyx, dia masih berada di posisi yang sama dan sama sekali tidak bergerak.

"Kau ini sedang meditasi atau apa? Setidaknya berbicara lah, mumpung ada gadis cantik di sebelahmu seharusnya kamu harus lebih aktif" Ucap ku

"Kau bosan?" Ucap nyx

"Kau tidak?" Ucapku

"Aku tidak..." Ucap nyx

"Ughhh... " Aku tidak bisa berkata-kata

Kemudian seseorang yang mengenakan jubah dengan penutup kepala datang mendekati kami.

Orang itu kemudian duduk tepat di sebelah nyx kun dan sedikit berjarak setengah meter.

"Code Nya?" Ucap orang berjubah misterius

"Kau terlambat..." Ucap nyx

"Hehe ~ Code di terima" Ucap orang berjubah

"Ini teman mu?" Ucapku pada nyx, dan dia mengangguk.

"Aku berencana mencari mu jika kau tidak datang dalam beberapa menit lagi" ucap nyx

"Heeh~ dan apa yang akan kau lakukan?" Ucap orang berjubah

"Aku akan melempar mu ke sarang monster" Ucap nyx

"Hei! hei! hei! Kau bercanda kan?" Ucap orang berjubah melompat waspada

"Aku bercanda" Ucap nyx

"Bercanda mu buruk!" Ucap orang berjubah menampar udara seperti adegan tsukkomi di manga.

Aku hanya melihat dua orang aneh di dekatku dengan wajah datar.

("Percakapan macam apa ini...")

"*Menghela nafas* baik-baik salahku... Tapi kau harus tau bahwa kau bukan satu-satunya orang yang menggunakan jasaku" Ucap orang berjubah.

"Hmm?..." Orang berjubah itu kemudian menyadari keberadaan ku "Oh lihat, siapa sangka orang mengerikan sepertimu membawa gadis cantik kali ini... Hei kau sedang tidak ditipu kan?" Ucap nya

"Eh aku? Tidak-tidak malahan nyx lah yang banyak membantuku" Ucapku

"Hmm... Sejak kapan kau menjadi pengasuh?" Ucapnya ke nyx

"..." Nyx

"Yah itu bukan urusanku, ngomong-ngomong nama ku Argo" Ucap argo mengenalkan diri

"Yu- yuna, tapi orang-orang memanggilku uta" Ucapku

"Aku tau, uta chan kan~ kamu cukup terkenal loh. Sungguh aneh melihat seseorang dengan positifnya bernyanyi disaat masa putus asa seperti ini" Ucap argo

("Sudah kuduga, jadi memang aneh ya...") Pikirku sambil memasang wajah kewalahan

"Hahahaha" argo tertawa

"Argo san..." Ucap ku kewalahan

"Ah maaf-maaf bukan berarti aku mengejek mu, tapi lucu saja melihat mu mampu menyeret orang gila ini untuk melakukan hal-hal ceria dan penuh warna seperti itu" Ucap argo menunjuk nyx dengan jempolnya

Aku bisa melihat nyx sepertinya merasa jengkel tapi memilih tetap diam.

"A-argo san Apa bernyanyi seaneh itu?" Ucap ku

"Tidak-tidak malahan itu merupakan hal bagus. Kamu benar-benar membawa harapan ke banyak player uta-chan, aku sangat mengagumimu. Yah aku harap banyak player yang meniru kalian berdua karena saat ini kita benar-benar membutuhkan banyak orang... Serius" Ucap argo yang nada ceria nya tiba-tiba hilang

Mendengar argo san yang tiba-tiba menjadi serius, itu membuatku dapat merasakan tekanan pada ucapannya.

"Jadi bagaimana argo, apa kamu sudah melakukan apa yang aku minta" Ucap nyx

"Sudah tapi kamu tau aobo~ itu tidak mudah tau, lagipula aku ini seorang pengumpul informasi jadi permintaan mu itu sudah masuk dalam pertimbangan toleransi dariku" Ucap argo dengan santai

"Argo tentang permintaan..." Ucap ku

"Ditolak, sorry uta chan... Tapi ini rahasia transaksi, jika kamu benar-benar ingin tau kamu bisa bertanya langsung ke aobo" Ucapnya

Aku kemudian melihat nyx kun.

"Aku akan beritahu nanti" ucap nyx

"Kenapa begitu rahasia?" Ucap ku

"Kamu tidak memberitahunya aobo?" Ucap argo

"Argo merupakan broker informasi, ini juga alasan kenapa aku mengajakmu, karena koneksi itu penting" Ucap nyx

"Begitu ya" Ucapku memahami situasi

("Bukankah itu keren") pikirku

"Begitulah" Ucap nyx

"Begitu ya jadi kau masih hijau ya uta chan. Meski begitu aku bisa melihat bahwa kamu adalah gadis yang pintar, jadi seharusnya tidak masalah" Ucap argo

"H-hijau? Aku? Kamu juga berpikir seperti itu nyx kun?" ucap ku

"Tidak perlu terburu-buru" Ucap nyx

"Eh tapi bukannya itu buruk nyx kun" Ucap ku

"Tenanglah uta chan, itu artinya aobo peduli padamu. Kau bisa menganggap dia sedang mengajarimu saat ini." Ucap argo

"Te-terima kasih nyx kun" Ucap ku pada nyx yang balas mengangguk.

"Hehe karena kamu paham jadi kamu mengerti kan? Maaf aku tidak bisa menunjukkan wajahku" Ucap argo

"Aku mengerti argo san" Ucap ku

"Jadi ada informasi baru" Ucap nyx

"Untuk saat ini? Hmm sebenarnya aku punya informasi, tapi aku yakin selain berita tentang banyak orang depresi dan trend melompat yang semakin populer, kurasa berita lainnya tidak terlalu menarik untukmu" Ucap argo dengan acuh

("Apa-apaan itu...") Aku yang mendengar perckapan menjadi pucat

"Hmm populer... ya?" Ucap nyx

"Yah aku tau kamu sering mengunjungi spot-spot populer tersebut aobo, dari pagi sampai sore menjelang malam selalu ada player yang datang... Aku sarankan jika kamu ingin datang melihat maka datanglah sore hari, langitnya sangat indah" Ucap argo seolah mengejek

"Kamu tidak mencobanya?" Ucap nyx

"Hahaha aku anggap itu candaan aobo... Jadi bagaimana menurutmu" argo tertawa

"... Estimasi kasarku mungkin ribuan akan mati untuk di bulan pertama" Ucap nyx

"Itu... Cukup banyak" ucap argo

"Kalian... B-bagaimana bisa mengatakan hal-hal seperti itu dengan tenang" Ucap ku dengan wajah pucat merasa ngeri mendengar percakapan

"Tenanglah uta chan ini tidak seperti kami yang melakukannya, ini hanyalah situasi yang tidak terhindarkan" Ucap argo membela diri, lalu argo melihat ke arah nyx

"Aku?... Baiklah ini tidak seperti kita bisa mengendalikan hal-hal yang berada diluar kendali kita. Bagaimanapun itu adalah hasil dari pilihan yang mereka buat sendiri jadi mau bagaimana lagi kan" Ucap nyx

"Ta-tapi" Ucap ku

"Lupakan tentang itu, apa kamu tau berita tentang player gila yang ramai akhir-akhir ini" Ucap argo mengalihkan pembicaraan

"Asuna?" Ucap nyx

"Aah sudah kuduga kamu mengenalnya" Ucap argo

"Siapa?" Ucapku

"Yah lebih jelasnya itu adalah player gila yang sedang grinding gila-gilaan Di west forest" Ucap argo

"Tentang itu... Aku cukup tau" ucap ku

"Hmm kamu tau uta chan?" Ucap argo

"Um" aku mengangguk, "aku mendengarnya dari player yang saling berbicara ketika aku selesai tampil bernyanyi"

"Hahaha dia menjadi terkenal pffft. Kau tau uta chan, dia banyak membeli rapier murah dan beberapa potion penyembuh beserta makanan. Kemudian tanpa peduli langsung melompat masuk ke hutan dan tidak kembali dalam waktu beberapa hari" Ucap argo

"..." Nyx hanya mendengarkan

"Jadi bagaimana menurutmu uta chan hebat bukan" ucap argo seolah mencoba menarik pendapat yuna

"Itu...sangat hebat, dia sangat hebat... Aku kagum dengan keberaniannya" Ucap ku mengakui dan merasa kecewa dengan diriku sendiri.

Di bandingkan dengan player bernama asuna ini, aku tidak lebih seorang penakut menyedihkan dan terus bergantung dengan orang lain.

Aku seperti lintah yang terus menempel pada nyx, sejujurnya aku tau bahwa aku hanya beban untuknya.

Aku menunduk melihat ke bawah dan hanya bisa diam karena merasa malu.

Sepertinya argo san juga bisa melihat perasaan kecewaku.

"Uta chan kamu baik-baik saja" tanya argo

"Aku baik-baik saja argo san, hanya saja aku hanya memikirkan player bernama asuna ini, seperti yang kupikirkan dia sangat berani" Ucap ku tersenyum mencoba menyembunyikan perasaan kecewaku.

*Menghela nafas* Nyx

"Sebaiknya kau buang jauh-jauh pemikiran itu yuna, atau kau hanya akan berakhir bodoh" Ucap nyx

"Nyx kun..." Ucap ku

"Berani? Kau membiarkan rasa kagum mu mengaburkan pikiranmu" Ucap nyx

Aku tau ketika aku merasa kecewa atau mempunyai pikiran-pikiran aneh, nyx kun selalu mencoba membina ku dan membenamkan pengetahuan baru seperti seorang guru.

"Kagum merupakan konsep terjauh dari pemahaman, apa yang dilakukan nya bukanlah keberanian tapi murni kebodohan. Biarkan aku memberitahumu tentang orang yang kamu anggap berani dan mendapat rasa kagum mu. Dia selalu berpikir jika dia memberikan segalanya dan mati setelah mengeluarkan semua usahanya. Maka tidak akan ada penyesalan ketika dia kehilangan kesempatan masa depan nya diluar SAO. Dia sama sekali tidak percaya pada siapapun untuk bisa mengakhiri SAO, dia hanya percaya kematian adalah hasil akhir dari kastil ini. Jika kamu tidak percaya kamu bisa bertemu dengannya langsung dan melihat matanya atau bahkan bertanya padanya langsung. Dia mencari alasan untuk mati karena merasa dia berbeda dari orang-orang yang memilih melompat dari kastil, dan itu adalah orang yang kamu anggap berani" Ucap nyx.

"..." Aku hanya terdiam

Mendengar penjelasan nyx dan bagaimana pandangannya pada player bernama asuna ini aku tidak bisa berkata-kata.

Secara bersamaan, aku merasa jika ayahku ada disini dia mungkin akan mengatakan hal yang sama dengan nyx.

Aku merasa ini adalah cara nyx memarahiku, itu mengingatkan ku pada ayah.

"Hahaha! Aobo kamu berlebihan" Ucap argo tertawa

"Argo san kamu malah tertawa" Ucap ku

"Komentar keras dari aobo seperti biasanya. Aku sejujurnya setuju pada apa yang di katakan aobo uta chan, setidak nya aku bisa bersaksi dari semua informasi yang aku dapatkan tentang asuna" Ucap argo

"Tapi aobo bukan kah kamu juga sama?" Ucap argo

Aku kemudian melihat nyx, aku tau bahwa nyx juga melakukan hal gila untuk menaikan levelnya... Jadi aku rasa dia mempunyai kemiripan dengan asuna

"Jangan sama kan aku dengannya, berbeda dengannya. Aku tau kemampuanku dan aku tidak berniat untuk mati. Bisa kau katakan aku sangat percaya diri, sulit membayangkan diriku akan mati di kastil ini" Ucap nyx

Mendengar nyx mengatakan itu aku merasa terkejut, sulit mempercayai kata-katanya penuh percaya diri.

"Aobo bukan berarti aku meremehkan mu, tapi terbang terlalu tinggi tanpa mengenal batas adalah kebodohan" Ucap argo "tapi aku menyukainya, percaya diri ya... Setahuku orang bodoh cenderung hidup jauh lebih lama"

"Jika tidak ada informasi yang penting aku akan pergi" Ucap nyx

"Oke~" Ucap argo

Aku mengikuti nyx yang berdiri dan berjalan pergi tapi nyx tiba-tiba berhenti.

"Argo" nyx sedikit berbalik dan melihat argo dengan sudut matanya.

"Ada apa aobo" Ucap argo tanpa nada cerianya.

"Aku tidak masalah jika kamu menjual informasi tentang ku, tapi tetap pastikan kamu tetap kawanku... Jika kamu adalah musuh..." Nyx melihat argo seolah menembaknya dengan tatapan tidak tertarik

"..." Argo mengangkat kedua tangannya setinggi kepalanya seolah mengumumkan dia menyerah

"..." Nyx

Aku hanya diam dan tidak berani mengatakan apapun, aku takut jika aku mengatakan sesuatu hanya akan berakhir menjadi hal yang tidak perlu.

Nyx kemudian kembali berjalan menjauh dari lokasi. Aku menunduk kan kepalaku ke argo san.

Kemudian aku mengikuti nyx kun tanpa mengatakan apapun.

Part 8

POV asuna

Satu minggu telah berlalu sejak SAO dimulai.

Aku terus berburu monster dan berusaha menaikan level ku secepat mungkin.

Di dunia ini angka adalah kekuatan, dan hanya berdiam diri tidak lebih dari membuang-buang waktu.

Aku akan pastikan bahwa aku tidak akan berakhir bodoh seperti player-player lainnya yang berakhir menyedihkan.

("Aku berbeda!")

Aku mengaktifkan sword skill ku dan menusuk monster menggunakan rapier ku.

*Grrrr*

Monster yang ku tusuk mati dan pecah menjadi serpihan polygon.

Kemudian serigala lainnya keluar dari dalam hutan.

"Tiga...tch" aku mendecak lidahku

Aku berlari menjauh mencoba mengambil jarak, tentunya serigala-serigala itu terus mengejar ku dengan ganas.

Aku terus berlari tanpa henti sampai aku keluar dari hutan, saat ini aku berada di wilayah berbatuan.

*Grrrrr*

*Warrghhh!*

Sulit berlari di jalan yang tidak rata dan penuh lubang seperti ini, tapi aku tetap memaksa diriku tetap berlari.

*Graaar!*

Serigala itu berlari lalu melompat ke dinding bebatuan.

Menggunakan momentumnya serigala itu menggunakan dinding sebagai pijakan lompat dan menerjang ke arahku dengan buas.

*Srriiing!!!*

Sword skill ku langsung aku aktifkan dan aku berbalik dan menyerang lurus ke serigala yang menerjang ku.

"Haaaa!!!"

*BOOM!*

Sayangnya damage yang kuberikan tidak cukup dan monster itu berakhir terpental jauh beberapa meter.

"Sial!" ucap ku kesal

Aku melihat serigala lainnya berlari lurus ke arahku, mereka langsung melompat ketika aku tidak berada dalam posisi untuk mampu bertahan.

Aku membanting tubuhku ke bawah, secepat mungkin menunduk menghindari terkaman serigala dan untungnya aku berhasil menghindar.

Tapi tentunya tidak akan semudah itu. Serigala lainnya menyeruduk ku dari belakang membuatku terpental dan berguling di tanah.

"Ouch!" Ucap ku dalam keadaan terbaring menghadap tanah.

Mataku melebar ketika melihat bar Hp ku berubah menjadi kuning dan hampir berubah menjadi merah.

("Tidak! Tidak! Tidak! Tidak! Cepat berdiri asuna!") Pikirku sambil mengigit bibir menyadari keadaanku saat ini sangat buruk.

Tiga serigala yang ku lawan mulai mengepungku dan mengambil posisi untuk menerjang ku.

Aku dengan cepat mencari senjata ku, tapi aku melihat rapier ku berada di luar jangkauan ku.

("Tidak akan sempat!") Pikirku melihat serigala melompat ke arahku.

Di bawah langit mendung, dunia seolah menjadi lambat.

"Sampai disini ya..." Ucap ku dengan suara lemah, aku lalu memejamkan mataku karena merasa pasrah.

*Boom!*

"Eh?" Aku bingung dan membuka mataku, aku bisa melihat serigala yang terpental kemudian meledak menjadi pecahan poligon bercahaya.

*Sring*

*Zuut!*

Serigala lainnya juga ikut di tebas dan berakhir sama. Monster-monster itu di kalahkan dengan sangat cepat.

Aku di selamatkan, sepertinya keberuntungan ku masih belum berakhir.

Aku melihat sosok yang menyelamatkan ku, dia sejauh ini merupakan player dengan penampilan paling unik yang pernah kulihat.

Player itu berbalik dan mendekat ke arahku. Dia berambut biru gelap, menggunakan jas hitam dan kemeja putih dengan pita longgar di kerah bajunya. Celana hitam yang serasi dengan style pakaian nya dan sepatu hitam pantofel.

Langit mendung mulai perlahan hilang, dan sinar cahaya dari langit sore mulai muncul dari celah awan mendung.

"Ini mengejutkan" Ucapnya kepadaku

Part 9

Normal POV

Asuna berdiri dan mengambil senjatanya

"..." Makoto diam memperhatikan

("Hah? Bukankah yang tadi itu gawat? Dia asuna kan? Dimana kirito? Jelas-jelas tadi itu dia hampir mati, tidak mungkin asuna bisa selamat dari keadaan itu... Jika aku tidak ada asuna akan berakhir, apa aku mengambil spot main character disini? Event konyol macam apa ini") pikir makoto

Makoto melihat asuna merapikan pakaiannya, lalu mengenakan jubahnya.

"Yang tadi terima kasih" Ucap asuna menunduk

"Bukan masalah" Ucap makoto ke asuna

Makoto kemudian melihat sekitar kembali mengamati apa yang terjadi sebelumnya, kemudian makoto kembali fokus pada asuna.

Asuna yang melihat makoto hanya memiringkan kepalanya, dia mengamati penampilan makoto yang unik dan mencoba menilainya.

"..." Asuna

"..." Makoto

Mereka berdua hanya diam tanpa berkata apa-apa cukup lama, keadaan mulai terasa canggung bagi asuna, jadi dia memulai percakapan.

"Asuna, namaku asuna... Sekali lagi aku berterima kasih untuk pertolongan mu tadi" Ucap asuna

"Nyx, kamu bisa panggil aku nyx" Ucap makoto

"Umm..." Asuna ingin memulai percakapan tapi makoto duluan berbicara

"Kau tau... Jika kau ingin mati, kurasa melompat dari kastil akan jauh lebih cepat. Aku dengar hal itu sedang trend sekarang" Ucap makoto ke asuna.

Asuna terdiam mencoba memahami apa yang di katakan makoto.

"Hah?" Ucap asuna

Makoto merasa urusannya telah selesai memilih pergi tanpa peduli.

"Tunggu! Apa maksud perkataan mu tadi?!" Asuna berteriak berjalan mendekati makoto.

Makoto berhenti berjalan dan melihat ke arah asuna, dia bisa melihat asuna melotot ke arahnya.

Sepertinya pembahasan tentang mati menjadi hal yang sensitif untuk asuna jadi dia memblokir jalan makoto.

"Aku tanya sekali lagi apa yang kamu maksud tadi? Kamu menghinaku?" Ucap asuna

"Apa aku salah?" Ucap makoto melihat lurus ke mata asuna

"K-kau... Cih! jadi maksudmu aku ingin mati?! Kamu berpikir aku ingin bunuh diri?!" Ucap asuna menarik kerah makoto

"Lepaskan" Ucap makoto

Asuna menatap mata makoto tidak mau mengalah. Mereka berdua saling beradu tatapan.

"Aku bilang lepaskan" Makoto kali ini memberi tatapan serius pada asuna.

Asuna bisa merasakan perasaan merinding di lehernya, dia langsung melepas kerah baju makoto dan melompat mundur.

"Jika tadi kau tidak melepas kerah bajuku mungkin aku akan menebas kepala mu" Ucap makoto merapikan pakaiannya.

Asuna meraih rapier di pinggang nya mendengar ancaman dari makoto.

Tangannya gemetar membayangkan dirinya harus melawan manusia.

"Biar kukatakan ini, aku sama sekali tidak peduli entah kau ingin bunuh diri atau tidak. Tapi melihat mu langsung meraih senjata mu ketika mendengar ancaman dariku. Itu artinya kamu masih ingin hidup, setidaknya yang kulihat otak mu masih jalan" Ucap makoto

"..." Asuna diam memperhatikan tapi terlihat dia merapatkan giginya kesal.

"Aku tidak tau apakah kamu masih berencana melanjutkan tindakan tolol mu ini, tapi ketahuilah bahwa keberuntungan mungkin tidak akan terjadi untuk berikutnya" Ucap makoto berbalik pergi meninggalkan asuna.

Asuna berdiri di tempat sendirian, nafas nya menjadi berat, dan kakinya menjadi lemah.

Asuna pun berakhir duduk di tanah, dia langsung mengintrospeksi tindakannya.

"Apa aku salah? tindakan yang aku lakukan salah? Tapi aku tidak pernah berharap untuk ini..." Ucap asuna pada dirinya sendiri.

Asuna akhirnya memutuskan kembali ke kota untuk beristirahat. Dia mengingat pertemuannya dengan nyx dan itu membuatnya kesal

"Aku tidak salah... Aku tidak salah" Ucap asuna terbaring di atas tempat tidur.

Asuna pun kemudian tertidur karena lelah.

Itu juga bersamaan mengakhiri hari dimana dia bertemu dengan makoto.

Part 10

Di dunia penuh warna dengan ruang yang terdistorsi.

Terlihat sosok gadis muda yang cantik dengan gaun biru yang menawan sedang menari dengan ceria.

"Hmm~ hmmm~ hmm~" gadis itu bernyanyi dengan dengung suara yang merdu

"Cepatlah kakak kami menunggumu..."

Alice in wonderland terus berjalan sambil membuat lompatan kecil yang membuatnya terlihat lucu.