webnovel

Pernikahan Rumit : Terjebak dalam percintaan Mafia

Mereka adalah sepasang kekasih yang terpaksa berpisah karena suatu keadaan yang rumit. Keyzia Anindhita Lui ternyata mencintai musuh ayahnya sendiri. Yaitu Aiden, bos mafia nomor satu. Tentu hal tersebut di tentang keras oleh ayahnya, meskipun pada saat itu Keyzia tengah mengandung anak Aiden. Dan pada saat itu juga, tiba-tiba Aiden menghilang tanpa jejak dan tidak ada satupun kabar mengenai dirinya. Keyzia frustasi mencari dimana keberadaan Aiden. Hingga ayahnya memanipulasi identitas dan alasan Aiden mendekati Keyzia.Namun Keyzia tidak langsung percaya, karena bisa saja itu adalah suatu kebohongan. Lima tahun berlalu, lalu mereka di pertemukan kembali. Namun dengan keadaan yang berbanding terbalik. Mereka saling membalaskan dendam satu sama lain.

Radika_Radika_3831 · History
Not enough ratings
15 Chs

Keyzoi

Keyzia melajukan mobilnya dengan kecepatan maksimal, Ia sangat khawatir setelah Jonathan mengabarinya bahwa Zoi menghilang dari sekolah. Setengah jam perjalanan lebih menuju mansion Jonathan. Keyzia heran ada sebuah mobil mewah yang tak di kenalinya terpakir di halaman mansionya. Tidak menghiraukanya Keyzia langsung berlari masuk ke dalam mansion.

"Mammy, " Teriak Zoi dengan nada lucunya memanggil Keyzia dan langsung berlari ke arahnya.

"Zoi, kau membuat Mammy khawatir sayang. Kenapa kau tiba tiba menghilang dari sekolah? Apa yang terjadi padamu? Apa kau terluka? " Keyzia bertanya dengan cepat dan membuat Zoi bingung.

"Mammy, kemarilah. Lihat paman tampan itu yang telah menolongku. " Ucap Zoi sambil menunjuk ke arah lelaki yang sedang duduk di atas sofa.

Zoi memperkenalkan seorang pria yang telah menolongnya pada Keyzia, pria itu tampak tersenyum menyapa Keyzia.

"Kau yang telah menemukan putriku? Terimakasih banyak, Tuan. " Ucap Keyzia mengangguk sopan

"Tidak perlu sungkan, Nona. Putri anda sangat pintar. Baiklah Zoi, paman harus segera pergi jaga dirimu oke? Baiklah Nona, aku harus segera pergi. " Ucapnya tersenyum pada Keyzia sembari melangkah cepat keluar mansion,

"Eh, kenapa terburu-buru? " Keyzia sedikit berteriak, namun pria itu tidak menghiraukanya.

Zoi menarik lengan Keyzia, Keyzia menatapnya lalu mengajaknya duduk di atas sofa, Ia bertanya mengapa Zoi bisa sampai hilang dari sekolah, dan Zoi menjelaskanya detail dengan wajah yang terus tertunduk karena takut di marahi.

Tiba tiba Jonathan datang dengan tergesa, Ia bernafas lega saat melihat Zoi sudah kembali dan baik-baik saja. Ia langsung memeluk hangat Zoi dan mencium pipi, kening dengan cepat. Jonathan sangat menyayanginya.

"Jo, bagaimana Zoi bisa lepas dari pengawasanmu? " tanya Keyzia

"Maaf, Key. Di kantor sedang banyak pekerjaan, aku harus segera menanganinya. "

"Maaf, karena telah merepotkanmu,"

Jonathan mengerutkan dahinya, Ia tidak mengerti kenapa Keyzia meminta maaf kepadanya. Yang lebih membuatnya tercengang adalah, ketika Keyzia mengatakan bahwa Ia akan membawa Zoi ke rumah orang tuanya, dan menitipkan Zoi di sana. Sontak Jonathan tidak terima jika Ia harus di pisahkan dengan malaikat kecilnya, Zoi adalah kehidupanya. Mereka berdebat dengan Zoi di tengah-tengahnya.

"Mammy, aku hanya ingin mami dan papi terus berada di sisi Zoi. Mami bisakah mami tidak bekerja? Bisakan papi saja yang bekerja?"

Keyzia tertegun dengan permintaan putrinya, tentu tidak mudah untuknya berhenti begitu saja dari bisnis mafianya. Alasan kenapa Ia tidak terlalu mendekatkan diri pada putrinya tak lain untuk melindungi Zoi. Keyzia lebih mempercayakan putrinya pada Jonathan, karena Jonathan hanya seorang pebisnis biasa dan tidak akan terlalu melibatkan kehidupan pribadinya.

Keterlibatan Keyzia pada dunia mafia tentu tidak hanya membahayakan dirinya sendiri, itu tentu akan membahayakan orang-orang di sekitarnya.

Keyzia memikirkannya, benar, seharusnya Keyzia tidak bekerja apalagi pekerjaan yang bisa merengut nyawanya kapan saja. Selama ini Keyzia terlalu egois akan keinginan balas dendam dan menemukan Aiden yang telah menghianatinya, tapi kini Ia telah memiliki seorang putri, Keyzia tidak bisa terus egois dan mengorbankan kehidupan putrinya begitu saja.

Keyzia menatap wajah putrinya yang tampak sangat berharap untuk mendapatkan jawaban iya dari Keyzia, Keyzia memegang pipi putrinya mengusapnya dengan lembut.

"Baiklah, mami tidak akan bekerja lagi oke. Mami akan menjadi mami yang selalu menemani Zoi. " Ucap Keyzia tersenyum, kini Ia hanya berpikir tentang kebahagian putrinya tidak lebih.

Senyum merekah tampak di wajah lucu Zoi, sontak Ia langsung memeluk Keyzia dan berteriak dengan girangnya. Tidak hanya Zoi yang merasa senang, namun Jonathan yang mendengar itu pun tampak begitu bahagia dengan keputusan yang di buat Keyzia . Ini adalah kesempatan bagus untuknya, untuk lebih mendekatkan diri lagi kepada Keyzia. Mereka tersenyum dan tertawa bersama, bagai keluarga kecil yang bahagia.

*****

Di sisi lain pada waktu yang bersamaan.

Seseorang mengetuk pintu dari luar ruang bacanya, Aiden pun mengijinkanya untuk masuk.

"Lapor, Tuan. Saya sudah mengantarkan gadis kecil itu pulang ke rumahnya. " Ucap supir yang di perintah Aiden untuk mengantarkan Zoi pulang

"Apakah kau yakin bahwa itu adalah alamat keluarganya? " tanyanya, Ia tampak begitu penasaran

"Benar, Tuan."

"Baiklah, kau boleh pergi. "

Supir itupun langsung pergi keluar dari ruang baca Aiden, Aiden berpikir keras mengenai identitas gadis kecil yang Ia tolong hari ini. Siapa dia, kenapa dia bisa tinggal di alamat yang sama dengan alamat seseorang. Seputar pertanyaan memenuhi pikiranya.

***

Keyzia berada di dalam kamarnya termenung menatap cermin, Jonathan mendekatinya memeluk dari belakang dan sesekali mencium leher Keyzia.

"Aku sangat senang mendengar keputusanmu, Key. " Ucapnya sembari tersenyum menatap wajah Keyzia di cermin

Keyzia melepaskan pelukan Jonathan Ia membalikan tubuhnya dan menatap wajah Jonathan.

"Jo, aku hanya tidak ingin membuat Zoi kecewa, besok aku minta tolong padamu untuk menjaganya. Aku akan menyelesaikan misi di perbatasan. Kami akan berangkat malam ini. " Ucap Keyzia dengan wajah memohon, Jonathan tampak kecewa, harapanya usai sudah.

"Baiklah, aku mengerti. "

"Terima kasih, Jo. " Ucap Keyzia tersenyum ke arah Jonathan dan lenganya membelai lembut wajah Jonathan yang terdapat jambang tipis. Jonathan berlalu pergi meninggalkan kamar Keyzia, mereka tidur terpisah.

Keyzia memastikan bahwa Jonathan sudah pergi menjauh dari kamarnya, Ia bergegas menutup pintu lalu menguncinya.

Ia meraih macbook yang berada di atas meja, kemudian menyalakanya. Satu panggilan video dari seorang pria yang sedang menunggu jawaban darinya.

"Bagaiman? Apa kau telah menemukanya? " tanya Keyzia pada orang tersebut

"Maaf, Nona. Identitasnya sangat sulit untuk kami temukan, " Jawab pria tersebut

Sontak Keyzia kesal, lalu Ia menutup layar macbooknya dengan keras. Sudah hampir empat tahun Ia mencarinya, namun sedikit informasi pun tak pernah Ia dapatkan. Bahkan Nesya sampai menyewa mahal seorang agen untuk menemukan keberadaanya, hasilnya nihil sia-sia.

Keyzia bersiap untuk pergi ke perbatasan dan menjalankan misinya, di depan mansion sudah ada Timo yang menjemputnya. Baru kali ini Ia tidak mempersiapkan perlengkapan atau senjatanya sendiri, biasanya Keyzia sangat teliti. Namun, masalah hilangnya Zoi membuatnya panik, dan meminta Timo untuk menyiapkan segala perlengkapanya. Timo dengan senang hati membantu Keyzia.

Keyzia bergegas keluar mansion dan masuk ke dalam mobil Timo. Mereka bergerak dengan cepat dan di ikuti empat mobil lainya di belakang.

Menurut kabar, pengiriman ilegal akan di lakukan pada pukul sembilan pagi. Sengaja mereka stand by di sana lebih awal untuk mengetahui lebih jelas situasi di sana.

Keyzia melihat keadaan sekitar menggunakan teropong jarak jauhnya, perbatasan tentu saja selalu di jaga dengan ketat siang dan malam.

Mereka semua terjaga semalaman, Keyzia melirik smartwatch di pergelangan tanganya. Sesuai informasi, pengiriman ilegal itu akan berlangsung setengah jam kemudian.

Mereka bersiap-siap dengan kendaraan, senjata dan perlengkapan lainnya, masing-masing anggota lengkap menggunakan earphone di telinga mereka.

Keyzia kembali mengawasi keadaan menggunakan teropong jarak jauhnya, Ia melihat bahwa penjaga perbatasan bertingkah begitu aneh. Tampak dari mereka yang berbisik-bisik dengan sangat hati-hati. Keyzia kembali melirik smartwatch pada pergelangan tanganya. Waktunya sudah tiba!

Ia melihat menggunakan teropongnya kembali, keadaan sudah berbeda. Kini sebagian dari penjaga perbatasan sudah dalam posisi yang tidak benar, beberapa dari mereka ada yang pingsan tak sadarkan diri, Keyzia tidak tahu kapan mereka melakukanya. Sedetik saja Ia lengah, maka keadaan sudah di luar kendalinya.

"Bersiap! " ucapnya pelan dan hati-hati sembari berlari pelan menuju mobilnya, seluruh anggota mendengarnya melalui earphonenya masing-masing.

Mereka sudah bersiap di dalam kendaraanya masing-masing, mereka akan bergerak sesuai dengan rencana awal.

Gerbang perbatasan mulai di bukakan, terlihat dari posisi Keyzia saat ini, beberapa mobil Hammer H3 memasuki area perbatasan.

"Bersiaplah, bergerak cepat! " ujar Keyzia memerintah.

BROM... Mereka mulai menjalankan aksinya.