webnovel

Pernikahan Rumit : Terjebak dalam percintaan Mafia

Mereka adalah sepasang kekasih yang terpaksa berpisah karena suatu keadaan yang rumit. Keyzia Anindhita Lui ternyata mencintai musuh ayahnya sendiri. Yaitu Aiden, bos mafia nomor satu. Tentu hal tersebut di tentang keras oleh ayahnya, meskipun pada saat itu Keyzia tengah mengandung anak Aiden. Dan pada saat itu juga, tiba-tiba Aiden menghilang tanpa jejak dan tidak ada satupun kabar mengenai dirinya. Keyzia frustasi mencari dimana keberadaan Aiden. Hingga ayahnya memanipulasi identitas dan alasan Aiden mendekati Keyzia.Namun Keyzia tidak langsung percaya, karena bisa saja itu adalah suatu kebohongan. Lima tahun berlalu, lalu mereka di pertemukan kembali. Namun dengan keadaan yang berbanding terbalik. Mereka saling membalaskan dendam satu sama lain.

Radika_Radika_3831 · History
Not enough ratings
15 Chs

Keadaan

Bandara

Seluruh orang berpakaian jas rapi dan kacamata hitam berdiri berjejer menyambut kedatangan seseorang yang baru turun dari pesawat. Seseorang dengan perawakan sedang dan berpakaian rapi dengan earphone di telinganya menghampiri orang tersebut.

Ia memberikan sesuatu kepadanya, Ia membuka kaca mata hitamnya sembari menatap ke sekeliling dan menghirup nafas panjang. Untuk yang pertama kalinya setelah beberapa tahun Ia kembali ke negara asalnya.

Kabar buruk mengenai keluarganya, membuat Ia terpaksa harus segera pulang dengan meninggalkan sejuta pekerjaan di sana. Demi keluarganya dan demi seseorang yang teramat pentik baginya.

Nessan Lui, putra sulung dari Malik Lui.

Sudah bertahun tahun Ia hidup dan menjalani bisnisnya di luar negeri. Bukanya meneruskan bisnis keluarga dalam dunia Mafia, Nessan malah memilih untuk tinggal dan menjalani bisnisnya sendiri. Keputusan Nessan sungguh membuat Malik murka.

Malik mengalihkan harapanya kepada Keyzia, Ia berharap walaupun Keyzia seorang wanita, tapi Ia berharap bahwa Keyzia dapat menjalankan bisnisnya. Belum mendapatkan jawaban dari Keyzia, Keyzia hanya mengulur waktunya dan beralasan belum siap untuk terjun ke dalam dunia mafia. Tidak di sangka putrinya ini kembali membuat Malik murka dengan menjalin hubungan dengan musuh terbesarnya.

Meera menelponya agar segera pulang Ia membicarakan tentang Keyzia dan ayahnya. Tetapi Ia tidak bisa meninggalkan pekerjaanya dan pulang dengan alasan yang tidak jelas. Keyzia ayahnya apa maksudnya itu. Meera menjelaskan dengan detail hal terkait mengenai pertengkaran Malik dan Keyzia.

Ucapan Meera seakan menghentikan nafasnya, Ia tidak menyangka bahwa ayahnya akan tega menyiksa adiknya. Pandanganya tak karuan, Ia segera menelpon asistenya untuk menyiapkan segala urusan untuk kepulanganya.

Setelah mendarat, Ia langsung pergi ke rumah sakit untuk menemui Keyzia dan melihat keadaanya. Ia menyusuri lorong rumah sakit dan mencari dimana ruangan Keyzia di rawat.

Sesampainya di sana Nessan melihat kedua orang tuanya dan seorang lelaki tak di kenal dan Keyzia yang masih terbaring di ranjang rumah sakit.

Meera menatap wajah putranya. Sebelumnya, Meera sering membujuk Nessan untuk pulang. Namun, Nessan selalu menolak dengan beralasan dirinya sibuk dengan perusahaan yang tidak bisa Ia tinggal. Tapi sebenarnya Meera tahu alasan sebenarnya Nessan tidak ingin kembali.

Keyzia yang paling di cintai dan disayanginya, adik perempuan Nessan satu satunya. Nessan selalu menjaga dan merawat Keyzia dengan baik. Keyzia ibarat bayangan di dalam diri Nessan. Selisih umur mereka 11 tahun,namun Nessan tetap menjadi kakak yang balik untuk Keyzia.

Tapi suatu hari pertengkaran hebat terjadi antara Nessan dengan Malik, pada saat Nessan berumur 28 tahun Malik terus mendesaknya agar Nessan segera meneruskan bisnis mafianya. Tapi, Nessan memilih untuk pergi meninggalkan mansion dan meninggalkan Keyzia. Ia berjanji pada Keyzia yang saat itu masih berumur 17 tahun untuk segera kembali, Keyzia terus menunggu namun Nessan tak kunjung pulang. Keyzia sempat kecewa, Ia hanya bisa menghubunginya lewat telepon atau video call saja.

Nessan sempat gelisah, Ia takut jika Malik mencoba mendesak Keyzia sebagai gantinya. Namun selang beberapa tahun, Nessan mendengar kabar bahwa Keyzia sudah mulai membangun bisnisnya sendiri dan hidup jauh dari Malik. Nessan tampak lega mendengar kabar itu, Ia pun tidak terlalu menghawatirkan keadaan Keyzia lagi.

Namun, telepon dari ibunya sungguh membuat Nessan kecewa. Dengan cepat tanpa memikirkan perusahaan atau pekerjaanya Ia langsung pulang dan meninggalkan itu semua demi Keyzia. Ia masih belum tahu jelas alasan Malik menyiksa Keyzia karena ibunya enggan untuk memberi tahunya di telepon.

"Kau berhasil membawa putramu kembali." Ucap Malik menatap Meera dengan tatapan mengejek

Di sisi lain, di waktu yang bersamaan di sebuah rumah sakit.

Suara elektrokardiograf menggema ke seluruh ruangan, di atas ranjang seorang pria terlukai lemas dengan darah yang mengalir pada selang infusnya.

"Apa kau selemah itu? Kau hanya tertembak oleh satu peluru dan hanya kehilangan sedikit darah. Apa kau selemah itu sampai sudah dua hari kau terbaring disini? " ujar seseorang sembari mendesis pelan.

Kemudian, Aiden langsung membuka matanya lalu menatap orang itu dan tersenyum simpul. Ia mengangkat sebelah tanganya meminta agar seseorang di sampingnya itu membantunya untuk duduk.

Perban masih membalut dadanya, wajahnya terdapat banyak sekali luka lebam. Di pipi, dagu dan mata bagian kanan hingga menyebabkan matanya tidak bisa terbuka dengan benar.

Tentu saja Aiden tidak selemah itu, ini bukan hal pertama untuknya. Bahkan, sebelumnya Ia pernah mengalami keadaan yang lebih parah di bandingkan sekarang.

"Untung saja peluru mengenai dada sebelah kirimu, kau sangat beruntung memiliki jantung di posisi yang salah, " Mereka terkekeh bersama

Bukan karena kelainan atau sebuah penyakit. Sedari kecil, Aiden memang di lahirkan dengan letak jantung yang terbalik. Dimana seharusnya letak jantung yang sebenarnya ada di sebelah kiri, tapi berbeda dengan Aiden yang memiliki jantung terletak pada bagian dada kananya.

Ia adalah Juan, pria tampan yang menyandang profesi sebagai dokter itu tak lain adalah teman dekat Aiden.

Tanpa sepengetahuan Malik, Zeto diam diam membawa Aiden yang terluka parah ke rumah sakit milik Juan.

Aiden di rawat disana, walaupun Aiden merasa bahwa lukanya itu ringan dan Ia masih bisa bertahan tanpa perawatan khusus, tapi Juan sengaja memberikan obat pada infusnya agar Aiden sedikit beristrirahat.

"Sudah berapa lama aku disini? "

"Dua hari, kau sudah terbaring di sini selama dua hari," Jawab Juan sembari melepas satu persatu alat EKG yang menempel pada dada Aiden

"Gilaa! Siapa yang membawaku kemari? " tanya Aiden dengan nada kesal dan mencabut paksa infus yang tertancap pada lenganya,

"Dan kau, " Ia menunjuk kepada Juan, "Kau pasti memberikan sesuatu pada obatku, sehingga aku tidak sadarkan diri selama dua hari," Pekiknya kesal

"Oke, kau tenanglah. Zeto yang membawamu kemari, dan aku sengaja memberimu obat bius agar kau bisa beristirahat. " Ucap Juan meminta agar Aiden tenang

"Dan seorang wanita, apa Zeto membawa seorang wanita bersamanya? Ia seharusnya ada di sini? " Aiden menampakan ekspresi cemasnya

Juan hanya menatap heran temanya itu, Ia sama sekali tidak tahu perihal wanita yang di bicarakan Aiden. Ia hanya menggeleng dengan tangan yang masih sibuk kerena sedang membereskan peralatanya.

Aiden beranjak turun dari ranjangnya, Ia keluar ruangan dengan bertelanjang dada. Juan yang melihatnya pun langsung mengikuti dan menyusul langkahnya.

Ini pertama kalinya Juan melihat Aiden yang tidak bisa berpikir dengan jernih hanya karena seorang wanita.

"Apa kau menanyakan perihal seorang wanita yang bernama Keyzia? " tanya Juan dan tiba tiba Aiden menghentikan langkahnya, Aiden menatapnya dengan tajam

"Zeto memberi tahuku, bahwa wanita yang bernama Keyzia adalah putri kandung dari Malik Lui. Keyzia Lui. " Ujar Juan menegaskan

"Malik Lui, yang sudah dengan berani membantai habis orang orangmu. Apa kau berpikir wanita itu berkaitan dengan hal ini? "

Mata Aiden terbelalak tajam menatap Juan, dengan lengan yang di kepal kuat hingga bergetar.

"Sialan!!! " lengannya menghamtam tembok dengan kuat dan kasar

Bersambung...