webnovel

3. VINO TEEGODA

"eh eh ehh " dan menengok ke belakang "ihhh mas vinoo kamu nggak bilang-bilang sii main peluk aja udah ah nanti ada ibu lagi "

"enggak , enggak ada, emang nya lagi masak apa sih kamu sayang? " uajr vino dengan nada yang lembut

"masak ayam ada ikan juga mas yaudah mas bersih-bersih dulu terus tunggu di meja makan dulu gih mas " ujar mecca sambil menggoreng ayam.

"et et… bentar dulu nih buat kamu taraaaa" bunga mawar merah yang di balut dengan plastic berbau harum di berikannya ke mecca

"ihh mas romantic banget sih nggak kaya biasanya heheh makasih yaa" ujar mecca

Kemudian vino pun berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan badannya yang penuh dengan keringat karena habis pulang kerja . setelah itu ganti baju dan berjalan menuju tempat makan . ibu mertua yang sedang ada di kamar dan tiara yang sedang asik menonton pun berjalan menuju ke tempat makan

"waaah kak vino udah pulang kak ko aku ngak tahu sih kaka pulang " ujar tiara

"udah pulang kamu no " ujar ibu

"iyaa ini aku baru aja nyampe tadi" ujar vino

Masakan pun telah tiba intan yang sedang memegang dengan ke dua tangannya itu seperti keberatan dengan yang di bawa nya . bahkan ibu mertua yang melihatnya itu Nampak biasa saja tidak membantu nya .

"ibuu .. tolong bisa bawakan ini satu nggak bu "ujar mecca dengan sambil berjalan ke arah tempat meja makan

"udah ah tinggal bawa kesini susah amat "ujar ibu mertua dengan ketusnya

Braaaak! Suara wadah yang berisikan sayuran jatuh. Makanan yang sedang di bawahnya itu tumpah di baju ibu mertua tersebut yang sedang duduk , seketika itu sayuran pun jatuh berserahkan lantainya pun penuh dengan air . baaah benar-benar cerobohnya diriku.

"aduuuuuh!!! kamu nih ya basah semua kan baju ibu , benar-benar nih menantu apaan ini , gimana sih ini istri kamu vino kerjaannya nggak bener bawa sayuran makanan aja nggak bisa sampai tumpah ke ibu" ujar ibu mertua

Vino pun menatap mecca dan berkata dengan muka tajamnya muka memerah

"kamu gimana sih baju ibu jadinya basah semua kan ini ambil lap dulu sana di pel " vino pun menyuruh mecca kala itu .

"ibu jadi harus ganti baju deh ini hmm . itu ngepelnya yang bersih! Emang yah kamu nggak bisa banget cari masalah kaya gini sumpek ibu lama-lama! " ujar ibu

"iya ibu maaf bu , tadi kan emang susah bu aku tadi udah bilang minta tolong sama ibu malah ibu diam saja nggak mau bantuin" ujar mecca

"heyah! Berani kamu yah suruh siapa orang tinggak di taruh di meja aja susah amat jangan manja kamu ya! " kata ibu

Lalu kemudian di pel lah lantai itu yang terkena bekas sayuran tadi dan di berekannya .

"ini aku ambilin nasi sama lauknya yah mas , maafin aku yah udah bikin kamu marah , kamu makan yah ini" ujar mecca

"yaudah lain kali jangan buat ibu marah kaya gituh , kamu kalau di omongin sama ibu ibu tinggal diem aja nggak usah jawab ini malah pakai acara jawab segala panjang nanti urusannya , udah sini jangan kelamaan ngambilnya aku udah laper ditambah marah begini" ujar vino

"iyah ini aku lagi ambilin mas, ini mas " memberikan piring dengan berisikan lauk pauk kesukaan vino.

Vino pun lagsung memakannya. Dan ibu mertua yang sedang mengganti baju pun sudah selesai dan berjalan ke tempat makan untuk makan .

"naah begini kan enak lauknya kesukaan mas , sering-sering masak begini yah kamu" ujar vino

"iyaa mas kalau uangnya cukup " ujar mecca

"iya di cukup-cukupinlah kamu ini gimana sih nggak bisa atur uang "

Lagi dan lagi mecca hanya terdiam bisu . ia terdiam karena tidak ingin melihat vino melontarkan kata-kata kasar lagi dan marah lagi . mencoba sabar dengan menghadapi semua ini karena vino yang sifatnya itu tempra mental .

Vino memberikan uang kepada istinya tersebut

"oh iya nih uang buat belanja bulanan kamu " ujar vino

"heheh makasih ya mas yahhh …" kata mecca

"ini juga buat ibu nih, tiaraaaa kamu kalau mau uang ini minta sama ibu yah " ujar vino

"iya mas iyah, cukup nggak mas kan aku mau buat beli buku baru buat kuliah mas soalnya teman-temanku udah beli , kalau aku nggak beli nanti bisa ketinggalan pelajarannya dong kak " ujar tiara dengan manjanya karena memang dekat dekat dengan kaka nya itu

Ibu pun membuka bungkusan uang dan melihatnya .

" ini kayanya kurang deh vin buat buku kuliahnya tiara " ujar ibu

"yaudah nih aku tambahin " ujar vino

Malam hari pun datang dengan angin yang begitu terasa dingin . vino berencana untuk menelvon tiara pacar yang ada di kerjaan nya itu . terlintas pikiran vino begitu cantik sexy intan itu . seketika aku ingin sekali bertemu terus-terusan dengan dia . hmm lagi apa dia yah coba aku telfon dulu ah baangkali diangkat malam-malam begini rasanya aku kangen sekali , pertama kalinya nih aku nelvon . mengambil hp dan mencari nama intan yang ada di dalam hp tersebut .

" haloo … intan? " ujar vino

"iya haloo siapa yah" kata intan sang pacar vino

"vino ini"

"oh mas vino yampunn iya iya mas , ada apa mas malem-malem nelvon?" ujar intan.

"nanti besok di bawa yaa rotinya aku mau pesen hehe " kata vino

"nggak usah pesen mas nanti buat mas aja hehehe oke besok ya mas " ujar intan

"iyaa lagi apa kamu? "kata vino

"lagi kangen sama mas eh … heheh " ujar intan

"hmm bisa aja , yaudah besok tak tunggu yah.. udah tidur aja udah malam selamat beristirahat sampai ketemu besok yah " ujar vino

"heheh iya mas " kata intan

Mecca pun datang dari arah pintu kamarnya dan melihat vino sedang telvonan lalu mecca pun mulai kepo dengan siapa vino suaminya itu telvonan tengah malam.

"mas… "

Sontak vino melihat ke arah suara menoleh ke belakang ternyata istrinya dan langsung mematikan telvonnya "ya kita kerjaan besok pagi ya" seolah berbicara dengan klien nya .

"iya kenapa? " ujar vino

"lagi telvonan sama siapa si kamu mas malam-malam begini?"kata mecca

"inii anuu ee klien aku ini tadi nelvon besok ada meeting soalnya " ujar vino

"meeting mas? Apa harus meeting lagi mas? " kata mecca

"hla emang meeting aku ini kerja bukan main-main kalau meeting ya meeting" kata vino

"yaudah mas iya jaga kesehatannya yah , yaudah sekarang kan udah malam istirahat mas besok kata kamu kan meeting iyakan? "kata intan dengan lemah lembutnya sambil mengelus pundak vino

Keesokan harinya pun bangun lebih awal vino yang bersiap-siap untuk berangkat kerja memakai dasi dan sepatu nya Nampak terburu-buru vino pun tidak makan .