webnovel

2. WANITA SOK AKRAB

Pagi hari pun tiba disambut cuaca yang menyejukan di hati , suara burung berkicauan terdengar ke rumah saat itu kala. Tanaman dengan banyak berbagai bunga yang sudah tumbuh melihat dengan kedua bola mata . mataku pun serentak melihatnya dengan kesejukan indah mewarnai mata. Sang suami vino tengah berjalan di anak tangga bergegas untuk ke ruang makan .

"maaah, maaah makanan nya mana aku mau berangkat kerja nih pagi-pagi ada meeting banyak klien disana " sembari merapikan kemeja berwarna putih dan berjas warna hitam .

Suara mecca pun menjawab dari arah dapur di belakang.

"iya mas iyaa ini lagi nyiapin sabar yaa bentar lagi " ujar mecca sembari menyiapkan makanannya untuk keluarganya di meja makan .

Kemudian mecca selesai barulah makanannya disajikan ke tempat makan.

"iya ini mas makan dulu ini" ujar mecca

Vino pun memakan makanan yang disajikan mecca dengan lahap dan terburu-buru dan langsung mengambil tas yang ada di meja . iya tentu itu tas kantornya . mecca yang melihat vino tidak memakai dasi pun dengan sigap dan berlari untuk mengambil .

"mas mas.. tunggu mas jangan berangkat dulu itu belum pakai dasi sih, bentar mas aku ke kamar dulu ngambil dasi " mecca pun langsung lari ke kamar

"ini mas nih pakai dasi nya , sini biar aku saja yang memakaikannya "mecca pun memakaikannya di leher vino . hmmm sungguh mesra bukan bangun pagi disajikan makanan dan dasinya juga di pakaikan .ya tentu punya istri itu enak apa-apa di ladenin pengin ini itu istri semua yang ngambilin .

"yasudah aku berangkat kerja dulu ya.." ujar vino

"iya mas hati-hati yaa " lalu kemudian mecca pun mencium tangan sang suami tersebut dan vino pun naik mobil pribadinya dia sendiri .

Vino pun menaiki mobil dengan mengendarainya sendiri . vino bekerja di pabrik bangunan . sesampainya di tempat kerjaan vino pun mulai bekerja dengan penuh semangatnya setelah itu istirahat ada yang membawakan bekal makanannya . bekal itu berisikan makanan kesukaan vino ikan goreng dengan sayuran lalu di colek dengan sambal hhmm enak sekali membayangkannya . dia bernama intan berusia 25 tahun berambut panjang .

"nih mas bekal makannya buat mas isinya ikan kamu makan yaa.." ujar intan dengan sumringahnya

"ih kamu ngapain kesini segala eh ini ngomong-ngomong makasih ya bekalnya heheh " dengan senyuman manis nya

"iya di habisin ya mas ,kalau kurang bilang hehe " ujar intan

"nggak ada yang marah kamu kesini? " ujar vino

"nggak lah siapa yang marah nggak ada tenang aja , kalau mas sih ada yang marah nggak? " ujar intan dengan keponya

"ngg nggak juga nggak ada yang marah kok sama hehe "

"waahh berarti jodoh dong hehe, eh mas ini ada kue jug aku dagang kue nih cemilannya juga di makan ini yang bikin aku asli hlo mas pakai tanganku sendiri nanti kalau mau pesen juga nggak papa buat mas nggak usah bayar buat orang seganteng mas ini " ujar intan dengan tersenyum

"hehe kamu bisa aja ih " jawab vino

Setelah itu pulang dari kerjaan vino mengajak intan untuk pergi ke cafe disitu raut wajah intan terlihat

senang karena di ajak ke cafe.

"yuk ini kan udah pulang kerjaan , kita ke cafe yuh nanti pakai mobilku " ujar vino

"benaran mas? " ujar intan

"iyaa beneran lah masa nggak ayoo" menarik tangan intan dan pergi ke cafe

Di cafe memesan jus jeruk dan jus strawberry lalu cemilan lainnya seperti sosis bakar keju hm sungguh nikmat nya . sepertinya mas ini kaya deh liat aja bajunya rapi gituh kerenlah pokonya mah . aku harus dapetin dia ah .

Intan pun meminum dan memakan makanan yang sudah disajikan itu di sana juga banyak sekali orang-orang berpacaran menikmati rasanya keindahan berdua . tiba-tiba hp vino berbunyi dan vino melihat hp hanya melirik saja ditulisan hpnya ada panggilan masuk bertuliskan istriku. Namun si intan tidak tahu siapa yang menelvonnya berkali-kali itu . dan vino pun mematikannya terus terusan sampai tiga kali mecca memanggil .

"siapa itu mas kok nggak diangkat " ujar intan

"nggak bukan siapa-siapa nggak penting juga" ujar vino

Setelah itu selesai makan mereka pun pulang .

"udah kan makannya kita pulang , rumah kamu dimana emang? " ujar vino

"iya lumayan jauh mas dari sini tapi kalau kita banyak ngobrolnya si terasa cepat hehe " ujar intan

"hmm yok "

Langsung menaiki mobil dan menunjukan jalan arah pulang si intan itu .

"itu lurus aja terus belok kiri ya mas rumah aku yang warna hijau ada gerbangnya" ujar intan

"iya iya siap oke " ujar vino

Setelah sampai di rumah intan , intan pun memberikan nomer hp kepada vino

"ohya mas ini nomer hp aku nanti barangkali mau pesen roti yah " kata intan

"iya besok aku pesen dibawain ya" ujar vino

"aku pamit dulu ya "

Akhirnya vino pun meninggalkan rumah nya intan dan langsung menaiki mobil dan melaju kerumah . sebelum sampai rumah vino pun menelvon istrinya. Mengambil hp yang ada di saku celananya dan mencari nomer istrinya tersebut

"haloo mah ini aku mau pulang ke rumah " ujar vino

"apa mas pulang? Serius kamu mau pulang? Kalau iya aku seneng banget dengernya beneran deh seneng banget kalau kamu pulang yaudah hati-hati yah aku tungguin " kata mecca dengan girangnya

"iya dong pulang lah yaudah aku mau nyetir mobil dulu yah"

Ditengah perjalanan vino membelikan bunga mawar untuk mecca kejutan karena hari ini pulang ketemu istri . hmm aku belikan bunga aja deh pasti intan seneng jadi kan ggak curiga sama aku yang udah main di belakang dia. Rasanya suntuk sekali kalau pulang kerumah aslinya tapi ya nggak papalah bar istri nggak curiga aja.

***

Hmmm mas vino mau pulang aku harus masak kesukaan mas vino nih kalau begitu bentar lagi kan pulang duhhh hari yang paling menyenangkan bagi aku udah lama mas nggak pulang akhirnya ini pulang juga seneng nya dirikuuu…

Hari itu pun intan berbelanja ayam , ikan ya tentu makanan kesukaan mas vino dengan kresek kantong yang berada di dua tangan kanan dan tangan kirinya lalu memasuki rumah dan menuju kebelakang dapur untuk memasak . tiba-tiba ada ibu mertua masuk di belakang dapur dan mendekati mecca .

"lagi ngapain kamu?" ujar ibu mertua

"iya lagi mau masak bu , soalnya ini mas vino mau pulang nih heheh " ujar mecca

"ohh gituh yah mau pulang , yaudah kamu masak yang enak yah. Kasian nanti vino kalau pulang di masakin yang nggak enak " dengan muka judesnya melirik mecca kala itu lalu pergi meninggalkan .

Muka manyun pun terlihat dari raut wajah mecca . sekitar setengah jam kemudian vino datang dan langsung memeluk mecca dari belakang . pelukan hangat yang di rasakan keduanya kala itu sontak saja mecca yang sedang memasak langsung kaget.